Anda di halaman 1dari 15

PROYEK

KEPEMIMPINAN 1

PEMETAAN
TANTANGAN
DAN KEKUATAN
DALAM SEKOLAH
ELABORASI PEMAHAMAN
TOPIK 2
DESY NUR RAHMAWATI

Nama ELVA YULIANA

Kelompok NI AJENG MA'RIFATUL UMROH

SITI KHADIJAH ULFA

NURMALA LAILATUZ. Z
TAHAP 1
MASALAH YANG COBA KAMI SELESAIKAN

Masa tingkat SMP berusia 12 hingga 15 Tahun, pada usia


tersebut remaja mulai memperhatikan penampilan,
memiliki egosentrisme yang tinggi, pencarian jati diri,
rasa ingin tahu yang tinggi/ingin mencoba hal-hal yang
baru, emosi yang cenderung labil, dan lebih percaya
dengan teman sebaya dibandingkan dengan orang tua,
dan kelompok kami tertarik untuk mengangkat
masalah tentang pencarian jati diri yang mana pada
usia tersebut remaja sulit dalam menentukan
pengambilan keputusan.
Komunitas kami ingin

Dalam membantu remaja menemukan jati dirinya, komunitas


kami ingin membantu remaja ini dengan membantu
mengenali dirinya dengan mengetahui bakat, minat dan
kemampuannya, komunitas kami meminta siswa untuk
mengikuti beberapa kegiatan yang ada di sekolah
diharapkan dapat membantu dan menemukan jati dirinya,
Menumbuhkan rasa percaya diri, menumbuhkan rasa percaya
diri juga diperlukan guna menemukan jati diri pada peserta
didik agar mereka menampilkan dirinya dan mampu
mengatasi segala persoalan yang sedang dihadapinya.
Membantu mengenali kemampuan, komunitas kami ingin
membantu dalam pencarian jati diri dengan menuliskan
kelemahan dan kelebihan yang ada dalam diri peserta didik.
Asumsi Awal

Asumsi awal untuk membantu memperbaiki masalah


pencarian jati diri pada usia remaja adalah bahwasanya usia
tersebut peserta didik memiliki rasa kaingin tahun yang
sangat tinggi, sehingga peserta didik belum mampu
mengenali dirinya, tidak mengetahui bakat dan minatnya
cenderung kemana, sehingga berpengaruh dalam penentuan
pengambilan keputusan. Banyak peserta didik yang
kebingungan akan identitas dirinya, berbagai kegiatan
diikuti namun sampai saat ini mereka belum mampu bakat
dan minatnya cenderung kearah mana sehingga komunitas
kami ingin membantu peserta didik dengan mengenali bakat
serta minatnya.
1.Kurangnya kemampuan
problem solving

2.Kurangnya waktu
produktif yang dimiliki

3.Kurang mengenali diri


TAHAP 2 sendiri


4. Kurangnya
Kurangnya kemandirian
kemandirian
4.

5. Quarter Life Crissis


Pada anak usia 12-15 tahun masa tingkat SMP,
yang mana tugas perkembangan utama pada
tahap ini adalah menanamkan interaksi yang
sesuai dengan teman sebaya dan orang lain,
meningkatkan keterampilan intelektual
khususnya di sekolah dan ekspansi keteramplan
motorik kasarnya. Jadi sebagai konselor
menggunakan strategi yang cocok dengan
permasalahan yang sedang dialami dalam usia 12-
15 tahun yaitu dengan menggunakan layanan
Berkolaborasi dengan Guru Mata Pelajaran atau
Wali Kelas.
Tahap 3
Masalah yang ingin kita selesaikan

1.Kurangnya waktu produktif 2. Kurang mengenali diri sendiri


yang dimiliki
a. Guru BK melakukan tes bakat dan minat
a. Membuat daily activity b. Berkolabrasi dalam kegiatan ekstrakulikuler untuk
b. Membuat time mengetahui minat peserta didik.
management/management c. Guru BK memberikan motivasi/penguatan kepada
waktu peserta didik
d. Berkolaborasi dengan guru mata pelajaran seni
budaya gunan memberkali keterampilan dan skill baru.
e. Menumbuhkan rasa percaya diri
Upaya yang dilakukan siswa dalam
menyelesaikan permasalahan yang
dialaminya adalah siswa harus
TAHAP 4 memiliki kesadaran diri terhadap
manajemen waktunya yang sedang
individu alami. Siswa tersebut diminta
PERAN SISWA
untuk mencari solusi kemudian di
diskusikan dengan guru BK dalam
mengambil solusi yang tepat untuk
penyelesaian masalah siswa tersebut.
Orang tua berperan sebagai wali dari siswa
serta lingkungan terdekat dengan siswa
menjadi hal pertama yang perlu
diperhatikan. Orang tua bukan hanya perlu
memberi perhatian kepada anak, tapi
PERAN ORANG TUA
perhatian dalam upaya mendidik anak. Orang
tua berperan penting untuk memberikan
support kepada siswa untuk berusaha dalam
mengembangkan potensi serta
menyelesaikan permasalahan-permasalahan
yang sedang dihadapinya.
Wali kelas disini berperan sebagai guru
yang menjadi pengganti orang tua mereka
PERAN WALI KELAS
dirumah, yang bertanggung jawab dalam
pengelolaan siswa-siswi di dalam kelas dan
lingkungan sekolah
Sebagai tenaga ahli pengajaran dalam mata
pelajaran tertentu dan sebagai personil
yang sehari-hari langsung berhubungan
dengan siswa, peranan guru mata pelajaran
PERAN GURU MATA dalam pelayanan bimbingan konseling
PELAJARAN adalah membantu guru Bimbingan
Konseling / konselor mengidentifikasi
siswa-siswa yang memerlukan layanan
Bimbingan Konseling, membantu
mengembangkan suasana kelas,
1.Koordinator Bimbingan Konseling
Koordinator Bimbingan Konseling bertugas
mengkoordinasikan guru BK untuk membuat
usulan kepada kepala sekolah dan mengusahakan
terpenuhinya tenaga, sarana dan prasarana serta
bertanggungjawab dalam pelaksanaan kegiatan
STAF PENDUKUNG BK kepada kepala sekolah.
SEKOLAH 2. Guru Bimbingan Konseling / Konselor Sebagai
pelaksana utama sebagai pembimbing dalam
membantu menyelesaikan permasalahan yang
dialami konseli. Sebagai wadah untuk siswa
bermasalah dalam membantu mencari solusi
untuk menyelesaikan permasalahan yang
dialaminya.
Kepala sekolah sebagai penanggung jawab
kegiatan pendidikan secara menyeluruh di
sekolah yang bersangkutan. Tugas kepala atau
peranan kepala sekolah adalah :
1.Mengkoordinasikan segenap kegiatan yang
diprogramkan di sekolah.
2.Melaksanakan pengawasan dan pembinaan
PEMIMPIN
terhadap perencanaan dan pelaksanaan program
BK, penilaian dan upaya tindak lanjut layanan
bimbingan Konseling.
3.Mengadakan hubungan dengan lembaga-
lembaga di luar sekolah.
4.Menetapkan koordinator guru pembimbing yang
bertanggung jawab atas koordinasi pelaksanaan
BK di sekolah
THANK
YOU

Anda mungkin juga menyukai