Anda di halaman 1dari 1

SRI RAHAYU (PANWAS BATURETNO)

SUAP MENYUAP

     Partoyo pemuda desa yang pergi merantau ke kota besar, semenjak kecil ditinggal orang tuanya
ke kalimantan menjadikannya anak yang mandiri karena ia hidup bersama neneknya. Ia dititipkan
bersama nenek di desa. Neneknya yang hanya seorang petani tidak sanggup lagi untuk
menyekolahkan sampai ke jenjang yang lebih tinggi. Bermodal ijazah SD Partoyo kecil pergi ke kota
besar untuk mengadu nasib. Dengan berbekal tekad yang kuat akhirnya ia menjelma menjadi
pengusaha yang sukses dan kaya raya. Setiap hari ia bergaul dengan orang top di ibu kota bahkan
pejabat pejabat dia kenalnya.

     Dengan mengenndarai mobil mewah Partoyo datang ke desanya. Dia pulang hampir sebulan
sekali untuk menemui anggota keluarganya dan kerabat yang jauh yang dulu di waktu kecil yang
hampir tidak mempedulikannya. Ia langsung menemui pakliknya yang ada di kampung

“Nyuwun tulung yo lik, iki engko bagek begekno”

“iki opo to nang”

 “Amplop”

    Tumpukan amplop yang terikat karet gelang itu diletakkan Partoyo diatas meja. Kardi menatap
jemari partoyo yang menggunakna cincin besar. Partoyo yang biasanya bersandal swallow sekarang
pakai sepatu carvil. Kaos pun biasanya lungsuran, sekarang pakai kaos branded. Sepedapun hanya
onthel sekarang pakai pajero.

  Di gubuk reotnya kardi menerima tamu Partoyo Sip.M.m  dan bu Indah kencana Putri S. Kom,
Mkom. Dengan balutan baju yang bagius dan mahal kedua tamu itu langsung mengajak bincang
bincang tentang segala hal. Bu indah langsung juga berkenalan dengan istri pak kardi ia
membawakan banyak makanan, dan baju baju bagus buat anak anaknya. Bu indah kencana Putri
berujar bahwa besok anaknya pak kardi langsung bisa menjadi PNS karena selama ini anaknya
menjadi guru honorer agama di desanya. Bu indah bilang mbak “ anakmmu sesuk bakalan langsung
dadi PNS lho ojo khawatir ya” dengan begitu lugunya istri pak kardi Cuma bisa menunduk dan
berucap enggih bu. Dia tidak bisa membayangkan bagaimana perasaanya ketika suatau saat anaknya
menjadi PNS.

  Partoyo juga kemarin bulan yang lalu mengundang Pak kardi untuk ke jakarta disana pak kardi
dijamu dengan makanan yang mahal, ia tidak tahu bahwa makanannya yang dipesankan untuknya
seharga 500 ribu rupiah per porsi. Ia berdecak tidak percaya. Makanan yang semahal itu ia
dapatkan . Karena uang segitu biasanya ia gunakan hidup sebulan dengan keluarganya. Selain
makanan yang enak yang ia dapatkan ia juga mendapat fasilitas dengan menginap di hotel yang
harganya semalam mencapai 1 juta rupiah. Ia hanya bisa tertegun mendapat suguhan dan fasilitas
yang wah dari Partoyo hanya bergumam kok baik banget dia kira kira aku disuruh melakukan
perbutan apa.

Anda mungkin juga menyukai