Anda di halaman 1dari 12

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan sekitar bulan Oktober-Desember 2020, dan


dilakukan secara daring menggunakan Google Form.

3.2 Metode Pengembangan Produk

Penelitian dan pengembangan merupakan metode penelitian yang


digunakan untuk menghasilkan sebuah produk tertentu dan menguji keefektifan
produk tersebut (sugiyono, 2012: 297)

3.2.1 Tujuan Pengembangan

Tujuan dari penelitian pengembangan ini adalah:


1. Mengetahui tingkat berpikir nalar tinggi siswa SMK jurusan teknik
permesinan.
2. Mengembangkan instrumen penilaian berbasis HOTS untuk siswa SMK
pada mata pelajaran Gambar Teknik Manufaktur yang valid.

3.2.2 Metode Pengembangan

Metode pengembangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah


metode penelitian dan pengembangan Research and Development (R&D).
penelitian dan pengembangan adalah suatu proses atau langkah-langkah untuk
mengembangkan suatu produk baru atau menyempurnakan suatu produk yang telah
ada dan dapat dipertanggung jawabkan. Prosedur pada penelitian ini menggunakan
model penelitian Borg & Gall yang telah dimodifikasi menjadi 7 tahapan yaitu,
penelitian dan pengumpulan data (research and information collecting),
perencanaan (planning), pengembangan draf produk (develop preliminary form of
product), tahapan validasi (validation test), tahapan revisi validasi (main product
revision), uji coba lapangan (operasional field testing), revisi produk akhir dan
penyempurnaan produk.
Kelebihan penggunaan model Borg & Gall yaitu mampu menghasilkan
suatu produk yang memiliki nilai validasi yang tinggi, karena melalui serangkaian
uji coba di lapangan dan divalidasi oleh ahli (Situmorang, 2013).

3.2.3 Sasaran Produk


Sasaran produk dari instrumen penilaian yang dibuat dalam penelitian
ini adalah siswa SMK kelas XI yang sedang mempelajari mata pelajaran gambar
teknik manufaktur untuk menunjang dalam kemampuan berpikir nalar tinggi.

3.2.4 Instrumen
Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan seorang peneliti untuk
mengumpulkan data-data supaya pekerjaannya lebih mudah dan data yang
dihasilkan lebik baik, lebih cermat, lengkap dan sistematis (jelas) sehingga lebih
memudahkan peneliti dalam mengolah data (Arikunto, 2012: 203). Instrumen
penilaian yang digunakan pada penelitian ini adalah lembar angket dan tes pilihan
ganda. Instrumen penilain pada penelitian ini sebagai berikut:
1. Instrumen telaah kisi-kisi soal
Tabel 3.1 Istrumen Telaah Kisi-Kisi Soal
Kesesuaian
No. Aspek yang Ditelaah Catatan
Ya Tidak
A Indikator Soal
1 Memuat ciri-ciri kompetensi yang hendak diukur
Memuat satu kerja operasional yang dapat diukur untuk pilihan
2
ganda/uraian
3 Berkaitan erat dengan uraian materi dan kompetensi
4 Dapat dibuat soal
B Materi
Memuat materi yang akan diukur sesuai dengan uraian materi
5
yang dipilih
Materi yang dinyatakan sesuai dengan kompetensi (urgensi,
6 relevansi, kontinuitas, keterpakaian sehari-hari tinggi, jelas dan
terbaca)
C Kontruksi
7 Mewakili isi kurikulum secara tepat
8 Kompenen-komponennya jelas dan mudah dipahami

2. Kisi-kisi Instrumen tes


Kisi-kisi instrumen soal digunakan sebagai acuan dalam penyusunan soal pilihan
ganda (kisi-kisi instrumen soal pilihan ganda terlampir pada lampiran hal. 71).
3. Tes Tertulis (Pilihan ganda)
Tes adalah sejumlah pertanyaan yang mempunyai jawaban benar atau salah
(Mardapi, 2008: 67). Tes digunakan untuk pengumpulan data pada uji coba
lapangan dengan cara memberikan produk instrumen kepada siswa kelas XI. Tes
berbentuk soal pilihan ganda dengan 5 alternatif jawaban dan berjumlah 20 soal.
Tes pilihan ganda adalah seperangkat tes yang setiap soalnya menuntut pilihan
jawaban memilih yang terdiri dari bentuk tes jawaban singkat, benar salah
sedangkan alternatif jawaban lainnya memilki fungsi sebagai pengecoh
(Khaerudin, 2016). Menurut Eko Putro (2009) tes pilihan ganda merupakan tes
yang setiap butir soalnya mempunyai lebih dari satu alternatif jawaban berkisar
2 sampai 5 sesuai dengan jenjang pendidikan peserta tersebut.
Kelebihan tes pilihan ganda menurut Sukardi (2008) yaitu: 1) memiliki
karakteristik yang baik sebagai alat ukur hasil belajar peserta didik, 2) tiap butir
soal pilihan ganda yang dikontruksikan dengan intensif yang mencakup hampir
semua bahan pembelajaran, 3) item tes pilihan ganda tepat untuk mengukur
penguasaan informasi para peserta didik yang ingin dievaluasi, 4) dapat
mengukur kemampuan intelektual atau kognitif, afektif dan psikomotorik, 5)
kunci jawaban dibuat terpisah sehingga pengkoreksian lebih mudah, 6) hasil
jawaban dapat dikoreksi bersama dengan peserta didik, 7) tes dapat dipakai
secara berulang-ulang.
3.3 Prosedur Pengembangan

Mulai

 Analisis KI&KD
 Membuat kisi-kisi

Menyusun soal-soal HOTS

Tidak

Validasi
ahli

Ya

Instrumen HOTS hasil


validasi ahli

Tidak
Validasi Empirik
dengan uji coba

Ya

Analisis I

Hasil

Analisis II

Hasil

Setting soal

Selesai
Gambar 3.1 Diagram Alir Penelitian

3.3.1 Analisis KI dan KD dan Membuat Kisi-Kisi

Tahap ini bertujuan untuk mengkaji tujuan suatu instrumen yang akan
dikembangkan. Instrumen yang akan dikembangkan berupa soal pilihan ganda (PG).
Pada tahap ini peneliti melakukan analisis SKL, KI dan KD, analisis SKL, KI dan
KD akan menghasilkan suatu materi yang dikembangkan menjadi sebuah instrumen
penilaian. Pada tahap ini akan menentukan instrumen yang akan dikembangkan
dalam satu satuan program. Satuan program dapat didefinisikan sebagai satu tahun
pelajaran, satu semester atau hanya satu standar kompetensi.

3.3.2 Menyusun Soal HOTS

Selanjutnya hasil dari analisis kebutuhan, mencari bahan melalui


internet, jurnal dan buku selanjutnya penyusunan materi yang diambil dari bahan
dan data yang sudah dikumpulkan. Kegiatan pada tahap ini adalah menyusun kisi-
kisi instrumen penilaian yang nantinya akan divalidasi oleh validator dan hasilnya
akan dibuat untuk menjadi soal.

3.3.3 Tahap Validasi oleh Validator

Pada tahap ini merupakan tahap inti dari penelitian yang berupa
rangkaian dari pengembangan instrumen. Yang pertama tahapan pravalidasi, yaitu
mengkonsultasikan instrumen awal kepada dosen pembimbing untuk mendapatkan
saran awal, pada tahap ini berguna untuk menilai suatu kelayakan instrumen
sebelum diberikan penilaian oleh validator.
Validasi instrumen merupakan awal oleh ahli/pakar yang telah
berpengalaman untuk menilai instrumen penilaian. Ahli akan memvalidasi
instrumen sehingga akan menghasilkan evaluasi dan saran dalam pengembangan
instrumen ini.
3.3.4 Uji Coba
Pada tahapan ini soal yang telah di validasi oleh para validator
selanjutnya akan diuji cobakan oleh para siswa pada tahapan ini hasilnya akan
dihitung dengan uji validitas, uji reabilitas, daya pembeda soal dan tingkat
kesukaran. Uji coba dilakikan dengan menggunkan google form dan diuji cobakan
kepada 180 siswa SMK yang ada di Jakarta Timur siswa diberikan pertanyaan
sejumlah 20 soal

3.3.5 Analisis Hasil Uji Coba

Pada tahap ini soal yang telah diuji cobakan akan dihitung nilai validitas
dengan menggunakan rumus product moment yang dihitung dengan bantuan
software spss, dan untuk uji reabilitas menggunakan rumus KR-20 yang dihitung
dengan menggunakan excel. Soal yang telah dihitung nilai kevalidannya kita hitung
lagi dengan langkah yang sama seperti pada analisis yang pertama dengan
mengurangi beberapa soal yang gugur pada analisis pertama. Selanjutnya
menghitung daya beda dan tingkat kesukaran dengan menggunakan program excel
Tahapan ini berguna agara kita bisa mengetahui bahwa soal-soal yang telah dibuat
layak.

3.3.6 Setting Soal

Ini merupakan tahapan akhir dari proses penelitian yaitu soal yang telah
diujikan dan dinyatakan layak.

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini


untuk mempermudah dalam pengumpulan data yaitu:
1. Observasi
Observasi dalam hal ini yaitu melakukan pengamatan tentang hal-hal yang
berkaitan dengan penelitian ini. Hal ini dilakukan untuk mengetahui
kondisi dilapangan sebelum dilakukannya penelitian.
2. Instrumen penilaian
Instrumen merupakan alat bantu yang digunakan dalam penelitian untuk
mengumpulkan data supaya penelitian tersebut menjadi lebih sistematis
dan mempermudah (Arikunto, 2012: 203). Dan menurut Sudijono (2013:
4) memaparkan bahwa menilai adalah tahapan dalam mengambil
keputusan terhadap sesuatu dengan berdasarkan pada diri atau berdasarkan
ukuran. Jadi instrumen penilaian adalah sebuah alat yang digunakan dalam
menilai sesuatu atau mengukur data.

3.5 Teknik Analisis Data

Analisis data adalah tahapan sesudah data dari seluruh responden atau
sumber data yang lain terkumpul. Tahapan dalam analisis data yaitu
mengklasifikasikan data berdasarkan dengan variable dan jenis responden,
membuat daftar data berdasarkan variabel dari seluruh responden, menyajikan data
tiap variabel yang di analisis, melakukan perhitungan dalam menjawab rumusan
masalah dan melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diujikan
(Sugiyono, 2015: 206). Pada teknik analisis penelitian ini menggunakan analisis:

3.5.1 Analisis Deskriptif

Teknik analisis deskriptif pada analisis data penelitian ini yaitu


memaparkan hasil dari pengembangan draf instrumen penilaian yang berupa soal
pilihan ganda setelah melakukan pengujian yang dilakukan oleh para validator dan
juga pengujian kelayakan instrumen. Untuk analisis data penilaian instrumen
menggunakan skala likert dengan nilai 1-5 seperti yang terlihat pada tabel 3.2.

Tabel 3.2 Pedoman Penilaian


Kriteria Nilai
Sangat kurang baik 1
Kurang baik 2
Cukup baik 3
Baik 4
Sangat baik 5
Sumber: (Shena,2020)

Interpretasi nilai dihitung dihitung sebagai berikut:


∑ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
Persentase kelayakan (%) = ∑ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚
× 100%

Data kuantitatif yang berwujud angka-angka hasil dari perhitungan atau


pengukuran dapat diolah dengan cara dijumlah, dibandingkan dengan jumlah yang
diharapkan dan didapatkan persentasenya (Arikunto, 2010: 35).
Hasil yang didapatkan dari perhitungan tersebut digunakan dalam
menentukan kategori kelayakan pada instrumen penilaian sesuai dengan kategori
atau aspek-aspek yang diteliti dan disederhanakan menjadi nilai dengan klasifikasi
sebagai berikut:
Tabel 3.3 Kriteria Penilaian
Kriteria Persentase
Sangat layak >80%-100%
Layak >60%-80%
Cukup layak >40%-60%
Tidak layak >20%-40%
Sangat tidak layak 0%-20%

Sumber: (Tafakur,2016)

3.5.2 Uji Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkatan dalam


kevalidan atau kesahihan suatu instrumen (Arikunto, 2012: 58). Menurut Sugiyono
(2008: 63) instrumen dikatakan valid jika instrument tersebut dapat digunakan
untuk mengukur apa yang hendak diukur. Uji validitas instrumen bertujuan untuk
mengetahu tingkat kesesuaian soal dan kevalidan instrumen. Instrumen dikatakan
valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan dapat mengungkapkan
data dari variabel secara tepat. Pengujian validitas instrument dilakukan dengan
validitas konstruk (construct validity), pengujian validitas konstruk adalah
mempertanyakan apakah butir-butir paertanyaan dalam instrumen itu telah sesuai
dengan konsep keilmuan yang bersangkutan (Nurgiyantoro, 2012: 339). Kisi-kisi
instrumen tersebut kemudian ditelaah oleh orang yang ahli dibidang yang
bersangkutan. Dari hasil tersebut barulah kita dapatkan kisi-kisi dan instrument soal
layak untuk digunakan.
Pada tahap selanjutnya silakukan uji coba instrumen. Menurut
Sudijono (2013; 184) butir soal dikatakan valid, bila nilai dari butir soal yang
bersangkutan tebukti memiliki korelasi positif yang signifikan terhadap skor
totalnya.
Berikut rumus korelasi yang digunakan dalam penelitian ini
dikemukakan oleh Pearson, yang disebut dengan rumus korelasi product moment
sebagai berikut:
𝑁 ∑ 𝑥𝑦 − (∑ 𝑥)(∑ 𝑦)
𝑟𝑥𝑦 =
√{𝑁 ∑ 𝑥 2 − (∑ 𝑥 2 }. {𝑁 ∑ 𝑦 2 − (∑ 𝑦)2 }

Keterangan:

𝑟𝑥𝑦 = koefisien koreksi antara variabel X dan variabel Y


n = banyaknya peserta tes
x = skor setiap butir soal
y = skor total setiap butir soal
Tabel 3.4 r tabel product moment
N R tabel product moment R tabel product moment
(jumlah responden) (taraf signifikansi 5%) (taraf signifikansi 1%)
100 0.195 0.256
125 0.176 0.230
150 0.159 0.210
175 0.148 0.194
200 0.138 0.181
300 0.113 0.148
Sumber: (Sugiyono, 2014)

3.5.3 Uji Reliabilitas

Reabilitas memperlihatkan bahwa suatu instrumen cukup dapat


dipercaya untuk dipergunakan sebagai sebuah alat pengumpul data karena
instrumen tersebut sudah baik (Arikunto, 2010: 221). Uji reabilitas dilakukan
dengan menggunakan rumus KR-20 (Sugiyono, 2014: 186) yaitu sebagai berikut:
𝑘 𝑠𝑡2 − ∑ 𝑝𝑞
𝑟11 = { }
(𝑘 − 1) 𝑠𝑡2
Keterangan:
𝑟11 = reliabilitas internal instrument.
𝑘 = jumlah item soal dalam instrumen.
p = proporsi banyaknya subjek yang menjawab item soal
q = 1-p
𝑠𝑡2 = varians total
Harga varians total 𝑠𝑡 2 dihitung menggunakan rumus sebagai berikut:
(∑ 𝑥)2
∑ 𝑥2 −
𝑠𝑡2 = 𝑛
𝑛
𝛴𝑥 = jumlah skor total
n = jumlah responden
Tabel 3.5 kriteria reliabilitas butir soal
Interval koefisien Tingkat Hubungan
< 0,20 Sangat rendah
0,20-0,40 Rendah
0,40-0,60 Cukup
0,60-0,80 Tinggi
0,80-1,00 Sangat tinggi
Sumber : (Sugiyono, 2014)

3.5.4 Daya Pembeda

Daya pembeda adalah tingkat kemampuan dalam membedakan mana


siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa yang berkemampuan rendah.
Dalam perhitungan daya pembeda soal peserta didik dikelompokan menjadi dua,
yaitu kelompok atas dan kelompok bawah. Rumus untuk menentukan daya
pembeda sebagai berikut:
𝐵𝑎 − 𝐵𝑏
𝐷𝑃 =
1
𝑛
2

Keterangan:
DP = daya pembeda soal
Ba = banyak peserta kelompok atas yang menjawab soal dengan benar
Bb = banyak peserta kelompok bawah yang menjawab soal dengan benar
n = jumlah peserta didik mengerjakan tes
hasil dari kriteria daya pembeda butir soal menurut Kusaeri (2014: 108-109)
ditunjukan pada tabel 3.6

Tabel 3.6 Kriteria Daya Pembeda


Range Daya Pembeda Kategori
0,00-0,19 Jelek
0,20-0,29 Cukup
0,30-0,39 Baik
0,40-1,00 Sangat baik
Sumber: (Kusaeri, 2014)

3.5.5 Tingkat Kesukaran

Tingkat kesukaran soal adalah peluang menjawab benar suatu soal pada tingkat
kemampuan tertentu yang biasanya dinyatakan dalam bentuk indeks. Rumus menghitung
tingkat kesukaran menurut Kusaeri (2014: 106) adalah sebagai berikut:
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑠𝑒𝑟𝑡𝑎 𝑑𝑖𝑑𝑖𝑘 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑒𝑛𝑗𝑎𝑤𝑎𝑏 𝑏𝑒𝑛𝑎𝑟 𝑏𝑢𝑡𝑖𝑟 𝑠𝑜𝑎𝑙
Tingkat Kesukaran (TK) =
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑠𝑒𝑟𝑡𝑎 𝑑𝑖𝑑𝑖𝑘 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑒𝑛𝑔𝑖𝑘𝑢𝑡𝑖 𝑡𝑒𝑠

Kriteria tingkat kesukaran butir soal menurut Arikunto


(2010: 210) sebagai berikut :
Tabel 3.7 Kriteria Tingkat Butir Soal
Range Tingkat Kesukaran Kategori
0,00-0,30 Sukar
0,31-0,71 Sedang
0,71-1,00 Sukar
Sumber: Arikunto (2010)

Anda mungkin juga menyukai