Anda di halaman 1dari 2

1.

Apa hubungan keluhan nyeri pinggang dengan riwayat refluks vesicoureteral pada
pasien? (umik

Bagian distal ureter secara normal memasuki vesikaurinaria melalui hiatus muskular
lalu ke saluran disubmukosa sebelum masuk ke lumen vesika melaluiorifisium ureter
secara oblik ( Gambar 1 danGambar2).6,7 Jika vesika penuh terisi urin
makadindingnya akan meregang dan menipis termasukbagian intramural yang saling
menekan dengankekuatan otot detrusor. Proses ini menghentikan aliranurin dari
ureter ke vesika dan sebaliknya mencegahaliran balik urin dari vesika ke ureter.
Rasio Panjang saluran dan diameter ureter harus sekitar (5 : 1) sebagaiantirefluks.
Jika kedua hal ini tidak adekuat makamekanisme katup menjadi tidak sempurna
sehinggaakan terjadi refluks. 6,7 Mekanisme katup berfungsimencegah bakteri
dalam urin memasuki ginjal,melindungi ureter dan ginjal dari tekanan selama
miksi,dan sebagai pemberi jalan keluar urin. 9Bentuk orifisium ureter juga
berhubungan denganpanjang saluran ureter submukosa. Semakin pendek saluran
ureter submukosa maka orifisium ureter akan semakin lebar tanpa penyangga yang
adekuat disekelilingnya
Ginjal manusia memiliki 2 jenis papila yaitu papilla simpel (konveks) pada bagian
nonpolar (66%) dan papila majemuk (konkaf ) pada bagian polar (33%).Papila simpel
berbentuk oblik, seperti celah, orifisium duktalnya akan tertutup jika terdapat
peningkatantekanan intrarenal (antirefluks), sebaliknya pada papilla majemuk akan
terbuka karena memiliki orifisium yang tegak lurus terhadap permukaan papila
sehingga mudah terjadi refluks intrarenal. Refluks ini akan memicu kaskade inflamasi
sehingga dilepas-kannya superoksid dan mediator-mediator yang akan
menyebabkan iskemia jaringan lokal dan fibrosis. Jika sebagian besar parenkim ginjal
terkena + riwayat isk rekuren maka menyebabkan pielonefritis akut dimana
manifestasinya yaitu nyeri pinggang

Bila organisme dapat masuk ke dalam kandung kemih, beratnya infeksi dapat
menggambarkan virulensi bakteri dan faktor anatomik seperti refluks vesikouretra,
obstruksi, stasis urin, dan adanya kalkuli. Dengan adanya stasis urin, kesempatan
untuk berkembang biak bakteri meningkat, karena urin merupakan medium biakan
yang sangat baik. Lebih-lebih lagi, pembesaran kandung kemih dan dapat
menurunkan resistensi alami kandung kemih terhadap infeksi. 6 Infeksi akut atau
infeksi kronik vesika urinaria akibat infeksi yang berulang mengakibatkan perubahan
pada dinding vesika dan dapat mengakibatkan inkompetensi dari katup
vesikoureter. Akibat rusaknya katup ini, urin dapat naik kembali ke ureter terutama
pada waktu berkemih (waktu kontraksi kandung kemih). Akibat refluks ini ureter
dapat melebar atau urin sampai ke ginjal dan mengakibatkan kerusakan pielum dan
perenkim ginjal (pielonefritis).

Pada pielonefritis akut, biasanya terjadi demam yang timbul mendadak, menggigil,
malaise, muntah, sakit panggul atau perut, nyeri tekan di daerah kostovertebral,
leukositosis, piuria dan bakteriuria. Biasanya disertai dengan adanya toksik sistemik.
Ginjal dapat membesar.7 Demam dan iritabel adalah gejala paling umum yang
ditunjukkan pada bayi yang memiliki pielonefritis

Biakan air kemih :

Dikatakan infeksi positif apabila :

- Air kemih tampung porsi tengah : biakan kuman positif dengan jumlah kuman
≥105/ml, 2 kali berturut-turut.
- Air kemih tampung dengan pungsi buli-buli suprapubik : setiap kuman patogen
yang tumbuh pasti infeksi. Pembiakan urin melalui pungsi suprapubik digunakan
sebagai gold standar

Dugaan infeksi :

- Pemeriksaan air kemih : ada kuman, piuria, silinder leukosit


- Uji kimia : TTC, katalase, glukosuria, lekosit esterase test, nitrit test.

Mencari faktor resiko infeksi saluran kemih :

- Pemeriksaan ultrasonografi ginjal untuk mengetahui kelainan struktur ginjal dan


kandung kemih.
- Pemeriksaan Miksio Sisto Uretrografi/MSU untuk mengetahui adanya refluks.
- Pemeriksaan pielografi intra vena (PIV) untuk mencari latar belakang infeksi
saluran kemih dan mengetahui struktur ginjal serta saluran kemih. 8

Anda mungkin juga menyukai