Anda di halaman 1dari 6

‫ َوَأ ْف َه َمنَ ا بِ َش ِر ْي َع ِة النَّبِ ّي‬،‫الس الَِم‬ ِ

ّ ‫لح ْم ُد هلل الّ ذي َه َدانَا ُس بُ َل‬


ِ
َ ْ‫الح ْم ُد هلل ا‬ َ
Suatu ketika Ibrahim bin Adham, seorang sufi besar

ِ ‫لج‬ ِ pada zamannya mengadakan satu perjalanan. Ketika


‫الل‬ َ ْ‫ ذُو ا‬،‫َأش َه ُد َأ ْن اَل الَ هَ ِإاَّل اهلل َو ْح َدهُ ال َش ِريك لَ ه‬ ْ ،‫ريم‬ ِ ‫ال َك‬
sampai di satu tempat,tiba-tiba Ibrahim bin Adham
‫ص ِّل و‬ َ ‫ اللّ ُه َّم‬،‫َأش َه ُد َأ ّن َس يِّ َدنَا َونَبَِّينَ ا ُم َح َّم ًدا َع ْب ُدهُ َو َرسولُه‬ْ ‫ َو‬،‫َواإل ْكرام‬
ingin membuang hajat. Maka dia singgah ke satu
‫سان إلَى‬ ِ ‫إح‬ ْ ِ‫عين ب‬ ِ ِ ِ ْ ‫َسلِّ ْم وبا ِر ْك َعلَى َسيِّ ِدنا ُم َح ّم ٍد و َعلَى الِه و‬
َ ‫أص حابه َوالتَّاب‬ َ َ َ tempat semacam toilet di zaman sekarang. Saat
ِ ‫ أوص ْي ُكم و َن ْف ِس ي بَِت ْق وى‬،‫اأي َه ا اِإل ْخ وان‬
‫اهلل‬ َ ْ َْ ُ ْ َ ُّ َ‫ َفي‬:‫ ََّأما َب ْع ُد‬،‫َي ْوِم ال دِّين‬ hendak memasuki ruangan toilet tersebut, penjaga
ِ ‫ بِس ِم‬:‫ان اْل َك ِريم‬
‫اهلل‬ ِ ‫ال اهلل َتع الى فِي اْل ُق ر‬ ‫ق‬ ، ‫ن‬ ‫و‬ ‫ح‬ ِ‫اعتِ ِه لَعلَّ ُكم ُت ْفل‬
ْ ْ ْ َ َ ُ َ َ ْ ْ ُ ْ َ َ َ‫َوط‬ toilet meminta bayaran kepada Ibrahim bin Adham.
،‫ين آ ََمنُ وا َّات ُق وا اهلل َوقُولُ وا َق ْواًل َس ِدي ًدا‬ ِ َّ ِ ِ َّ
َ ‫ يَ ا َُّأي َه ا الذ‬:‫الر ْح َم ان ال َّرح ْي ْم‬ Ketika ditarik bayaran oleh si penjaga, Ibrahim bin
‫صلِ ْح لَ ُك ْم َأ ْع َمالَ ُك ْم َو َي ْغ ِف ْر لَ ُك ْم ذُنُوبَ ُك ْم َو َم ْن يُ ِط ِع اهلل َو َر ُس ولَهُ َف َق ْد فَ َاز‬
ْ ُ‫ي‬ Adham terdiam dan matanya berkaca-kaca disertai

َ‫آمُن ْوا َّات ُق ْوا اهللَ َح َّق ُت َقاتِ ِه َوال‬ ِ ِ


َ ‫يم ا وق ال تع الى يَ ا اَُّي َه ا الَّذيْ َن‬
tangisan.
ً ‫َف ْو ًزا َعظ‬
‫يم‬ ِ ‫تَموتُ َّن ِإالَّ وَأْنتم مسلِمو َن ص َد َق اهلل‬ Sang penjaga pun bertanya: “Wahai tuan, kenapa tuan
ْ ‫العظ‬
َ ُ َ ُْ ْ ُ ُْ َ ُْ
Jamaah shalat jum’at rahimakumullah, menangis?. Apakah tuan tidak punya uang untuk

Dari atas mimbar khatib berwasiat kepada kita semua, membayar toilet ini?. Kalaumemang tuan tidak memiliki

terutama kepada diri khatib pribadi, untuk senantiasa uang, baiklah khusus untuk tuan gratis tidak perlu

berusaha meningkatkan kualitas keimanan dan membayar.

ketakwaan kepada Allah subhanahu wa ta’ala dengan Mendengar perkataan penjaga toilet tersebut Ibrahim

cara melaksanakan semua kewajiban dan menjauhkan bin Adham berkata,“Kalau untuk masuk ke tempat

diri dari seluruh yang diharamkan.   sehina ini saja kita harus membayar, bagaimana kita

Jamaah shalat jum’at rahimakumullah, minta gratis untuk masuk surganya Allah yang sudah
jelas penuh dengan kenikmatan dan keindahan?. “Semua ummatku akan masuk surga, kecuali orang-
Akankah kita mampu untuk membayarnya? orang yg enggan. Sahabat bertanya:‘siapa orang-
Jamaah Jum’at Rahimakullah orang yang enggan itu ya rasulullah?’ Rasululloh
Kita sering menerapkan prinsip ekonomi dalam menjawab: ‘barangsiapa yang taat kepadaku, maka
kehidupan, yaitu mengeluarkan modal sekecil-kecilnya dia akan masuk surga. Dan barangsiapa yang durhaka
untuk mendapatkan untung atau mendapatkan hasil kepada ku, dia lah orang-orang yg enggan.”
sebesar-besarnya. Tetapi terkadang kita menerapkan namun pantaskah kita untuk meraih surga dengan
prinsip ekonomi ini bukan hanya untuk tujuan-tujuan modal sekecil-kecilnya dan seminim mungkin.
dunia misalnya ketika kita berdagang atau dalam Sementara orang sekaliber Abu Nawas seorang
pekerjaaan, dalam meraih kekuasaan, dalam politik sufi,merasa tidak pantas masuk surga. sebagaimana
dan sebagainya. Tetapi banyak di antara kita yang dikatakan dalam syairnya,

ِ ‫ت لِل ِْف ْر َد ْو‬ ِ


menerapkan prinsip ekonomi ini untuk tujuan akhirat ‫ْج ِه ْي ِم‬
َ ‫ َواَل اَق َْوى َعلَى النَّا ِر ال‬, ‫س اَ ْهاًل‬ ُ ‫ا ِله لَ ْس‬
yakni meraih surga. Jarang salat berjamaah, berharap
“Wahai tuhan kami, tidaklah pantas saya masuk surga
surga. Membaca al-Quran hanya setahun sekali di
dan tidak pula kuat jika harus masuk neraka.”
bulan Ramadan, hanya beberapa lembar saja dan
Sementara kita belum punya modal yang besar ,
tidak pernah khatam sudah meminta surga. Meski
padahal belum tentu orang yang punya modal besar
dalam hadis lain Rasullullah menjamin,
dengan mudah bisa masuk surga.
ِ ‫ و من ي ْأبى ي ا رس و ُل‬: ‫قَ الُوا‬, ‫ُك ُّل َُّأمتِي ي ْد ُخلُو َن الْجنَّةَ ِإاَّل من َأبي‬
‫اهلل ؟‬ َُْ َ َ َ َْ َ ْ َ َْ َ ْ َ Jamaah Jum’at Rahimakullah

‫صانِي َف َق ْد َأبَي‬
َ ‫ْجنَّةَ َو َم ْن َع‬
ِ َ َ‫ من َأط‬: ‫ال‬
َ ‫اعن ْي َذ َخ َل ال‬ ْ َ َ َ‫ق‬
Dikisahkan di dalam sebuah riwayat, kelak akan Maka diperintahkan malaikat untuk menimbang amal-
dihadapkan kepada Allah tiga orang. Yang pertama amal si syahid tersebut. Kemudian menyeretnya
adalah orang yang mati syahid, yang kedua adalah menuju ke neraka. Na’udzubillah tsumma
orang yang alim, dan yang ketiga adalah orang kaya na’udzubillah.
yang banyak sedekah. Kemudian didatangkan orang kedua. Kepada si alim
Dipanggillah orang pertama dan ditunjukkan berbagai ditunjukkan berbagai nikmat. Dan si orang alim
macam nikmat. Dan di tanya,“Wahai syahid, apakah ditanya, ”Wahai alim, apakah engkau mengenal
engkau tahu nikmat-nikmat ini?. Si syahid pun nikmat-nikmat ini?”. “Ya Allah, hamba mengenal
menjawab,“Hamba tahu ya Allah nikmat nikmat itu”. nikmat-nikmat itu”, jawabnya. “Lalu apa yang telah
“Lalu apa yang telah kau amalkan dengan nikmat- engkau lakukan dengan nikmat-nikmat itu?”, tanya
nikmat itu?, tanya Allah. “Ya allah, dengan nikmat- Allah. “Ya Allah dengan nikmat-nikmat itu hamba
nikmat itu hamba berjuang, hamba berperang melawan belajar, membaca Al-Quran, menghafalkan, dan
kaum musyrikin kaum kafirin, sehingga hamba mengajarkannya kepada orang lain. Semua itu hamba
terbunuh di medan perang. Semua itu hamba lakukan kerjakan demi mencari ridho-Mu ya Allah”,
karena mencari ridho-Mu ya Allah”, Allah berfirman, “Kamu bohong! Bukankah semua itu
Lalu Allah berfirman,“Kamu bohong! Bukankah semua kau lakukan karena engkau ingin dipuji, ingin disebut
itu engkau lakukan karena engkau ingin disebut sebagai seorang qori? Dan kau sudah mendapatkan
sebagai pemberani? Bukankah engkau melakukan itu gelar itu.
karena engkau ingin disebut sebagai pahlawan? Dan
engkau sudah mendapatkan gelar itu”.
Maka ditimbanglah amal orang alim tersebut dan Jamaah Jum’at Rahimakullah
malaikat diperintah untuk menyeretnya menuju ke Orang yang modalnya besar seperti orang yang
neraka. Nau’dzubillah tsumma nau’dzubillah. mati syahid, orang yang alim dan orang kaya yang
Berlanjut orang ketiga, orang kaya yang banyak dermawan tidak dengan mudah bisa masuk ke dalam
sedekah. Kepada si kaya tersebut juga ditanya, “Wahai surga. Lalu bagaimana dengan kita ini?. Maka saya
Fulan, apakah kau mengerti nikmat-nikmat ini?”. Ia mengajak kepada diri saya sendiri khususnya dan
menjawab, “Ya Allah,hamba mengerti nikmati-nikmat pada para jamaah semua umumnya, untuk semakin
itu”. “Lalu apa yang kau perbuat dengan nikmat-nikmat meningkatkan intensitas dan mencari bekal sebanyak
itu?”, tanya Allah. “Ya Allah, dengan nikmat-nikmat itu banyaknya dengan dasar niat yang ikhlas.
hamba banyak bersedekah, meyumbang َّ ‫الز ِاد‬
‫الت ْق َوى‬ َّ ‫َفَت َز َّو ُد ْوا فَِإ َّن َخ ْي َر‬
pembangunan masjid musholla, dan madrasah.
“Carilah bekal oleh mu, maka sebaik-baik bekal
Hamba juga menyantuni kaum duafa, fakir miskin dan
adalah ketakwaan”.
anak-anak yatim. Semua itu hamba lakukan karena
Niat yang ikhlas ini menjadi dasar. Sekecil apapun
engkau ya Allah”, jawabnya.
ketidakikhalasan kita, maka pasti dihadapan Allah
Allah berfirman, “Kamu bohong! Bukankah semua itu
semuanya akan terungkap. Semoga kita semua dicatat
engkau lakukan karena engkau ingin disebut sebagai
ke dalam golongan orang-orang yang ikhlas, orang-
dermawan? Dan engkau sudah mendapatkan gelar itu.
orang yang beriman dan beramal sholeh.
Maka ditimbanglah amal orang kaya tersebut dan
malaikat diperintahkan untuk menyeretnya menuju
neraka. Nau’dzubillah tsumma nau’dzubillah.
‫الع ِظ ْي ِم‪َ ،‬و َج َعلَنِي َوِإيَّا ُك ْم بِم اَ فِ ْي ِه ِم َن‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫بَ َار َك اهللُ ل ْي َولَ ُك ْم في الْ ُق ْرآن َ‬ ‫ك‬ ‫آل َس يِّ ِدناَ ُم َح َّم ٍد َو َعلَى اَنْبِيآِئ َ‬ ‫ص لَّى اهللُ َعلَْي ِه و َس لِّ ْم و َعلَى ِ‬
‫َ‬ ‫َ‬
‫ٍ‬
‫ُم َح َّمد َ‬
‫اش ِديْ َن َأبِى بَ ْك ٍر‬ ‫ض اللّ ُه َّم َع ِن اْل ُخلَ َف ِاء َّ‬
‫الر ِ‬
‫لم َق َّربِْي َن َو ْار َ‬
‫ِئ ِ‬
‫ك َو َمآل َكة اْ ُ‬ ‫َو ُر ُسلِ َ‬
‫ْح ِك ْي ِم‪َ .‬وَت َقبَّ َل اهللُ ِمنَّا َو ِم ْن ُك ْم تِالَ َوتَ هُ َوِإنَّهُ ُه َو َّ‬
‫الس ِم ْي ُع‬ ‫ِ‬
‫اآليَ ات َوال ِّذ ْك ِر ال َ‬
‫َوعُ َم ر َوعُثْ َم ان َو َعلِى َو َع ْن بَِقيَّ ِة َّ‬
‫الص َحابَِة َوالتَّابِ ِع ْي َن َوتَ ابِ ِعي التَّابِ ِع ْي َن لَ ُه ْم‬
‫اهلل ال َّر ْح ٰم ِن ال َّر ِح ْي ِم‪،‬‬
‫اهلل ِمن الش يطن ال َّر ِج ْي ِم‪ ،‬بِس ِم ِ‬
‫ْ‬ ‫َ‬
‫العلِ ْيم‪ .‬أعُ وذُ بِ ِ‬
‫ْ‬ ‫َ ُ‬ ‫الر ِ‬ ‫بِِاحس ٍ ِ ِ‬
‫اح ِم ْي َن‬ ‫ك يَا َْأر َح َم َّ‬ ‫ض َعنَّا َم َع ُه ْم بَِر ْح َمتِ َ‬‫ان الَ َىي ْوم الدِّيْ ِن َو ْار َ‬ ‫َْ‬
‫الص الِح ِ‬ ‫ِ‬ ‫َّ ِ‬ ‫ِ‬
‫ات‬ ‫آمنُ وا َو َعملُ وا َّ َ‬ ‫ص ِر‪ِ ،‬إ َّن اِإْل نْ َس ا َن لَفي ُخ ْس ٍر‪ِ ،‬إاَّل الذ َ‬
‫ين َ‬ ‫َوال َْع ْ‬ ‫ات اَالَ ْحيآءُ ِم ْن ُه ْم‬ ‫ات واْلمس لِ ِم ْين واْلمس لِم ِ‬
‫لمْؤ منَ َ ُ ْ َ َ ُ ْ َ‬
‫لله َّم ا ْغ ِفر لِلْمْؤ ِمنِْين واْ ِ ِ‬
‫ْ ُ ََ ُ‬ ‫اَ ُ‬
‫لم ْش ِركِ ْي َن‬ ‫لم ْس لِ ِم ْي َن َو َِأذ َّل ِّ‬ ‫ِ‬ ‫واْالَ ْم و ِ‬
‫ب ا ْغ ِف ْر َو ْار َح ْم َوَأنْ َ‬
‫ت َْأر َح ُم‬ ‫اص ْوا بِ َّ‬
‫الص ْب ِر‪َ  ‬وقُ ْل َر ِّ‬ ‫اص ْوا بِ ال َ‬
‫ْح ِّق َوَت َو َ‬ ‫َوَت َو َ‬ ‫الش ْر َك َواْ ُ‬ ‫الله َّم َأع َّز اِْإل ْس الَ َم َواْ ُ‬ ‫ات ُ‬ ‫َ َ‬
‫ص َر ال دِّيْ َن َوا ْخ ُذ ْل َم ْن َخ َذ َل‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫الر ِ‬ ‫ص ْر َم ْن نَ َ‬ ‫لم َو ِّحديَّةَ َوانْ ُ‬
‫اد َك اْ ُ‬ ‫ص ْر عبَ َ‬ ‫َوانْ ُ‬
‫اح ِم ْي َن‬ ‫َّ‬
‫ك ِإلَى َي ْو َم الدِّيْ ِن‪ُ .‬‬
‫الله َّم ا ْدفَ ْع‬ ‫اء الدِّيْ ِن َوا ْع ِل َكلِ َماتِ َ‬ ‫اْ ِ ِ‬
‫لم ْسلم ْي َن َو َد ِّم ْر َأ ْع َد َ‬ ‫ُ‬
‫‪Khutbah II‬‬
‫لم َح َن َم ا ظَ َه َر ِم ْن َه ا‬ ‫لمحن وس وء اْ ِلف ْتنَ ِة واْ ِ‬
‫َ‬
‫ِ‬
‫الزالَ ِز َل َواْ َ َ َ ُ ْ َ‬ ‫اء َو َّ‬‫َعنَّا اْلبَالَ َء َواْ َلوبَ َ‬
‫لى َت ْوفِ ْي ِق ِه َواِ ْمتِنَانِ ِه‪.‬‬ ‫هلل َع ِإ ِِ ُّ‬
‫لى ْح َس انه َوالش ْك ُر لَ هُ َع َ‬ ‫َ‬
‫ِهلل‪,‬اَلْحم ُد ِ‬
‫َْ‬
‫اَلْحم ُد ِ‬
‫َْ‬
‫ِ‬ ‫لم ْس لِ ِم ْي َن َّ‬
‫عآمةً يَ ا‬ ‫ِ‬ ‫ِئ‬
‫خآص ةً َو َس ا ِر اْ ُلب ْل َدان اْ ُ‬ ‫َو َم ا بَطَ َن َع ْن َبلَ ِدنَا اِنْ ُدونِْي ِس يَّا َّ‬
‫أن َس يِّ َدنَا‬‫َأش َه ُد َّ‬ ‫ك لَ هُ َو ْ‬ ‫َأش َه ُد َأ ْن الَ الَ هَ ِإالَّ اهللُ َواهللُ َو ْح َدهُ الَ َش ِريْ َ‬ ‫َو ْ‬
‫اب‬ ‫ِ‬ ‫ِ ِ‬ ‫ِ‬ ‫ب اْ َلعالَ ِم ْي َن‪َ .‬ر َّبنَا آتِناَ فِى ُّ‬
‫الد ِ‬ ‫الد ْنيَا َح َس نَةً َوفى اْآلخ َرة َح َس نَةً َوقنَ ا َع َذ َ‬ ‫َر َّ‬
‫ص ِّل َعلَى َس يِّ ِدنَا ُم َح َّم ٍد‬ ‫الله َّم َ‬
‫اعى إلى ِر ْ ِ‬
‫ض َوانِه‪ُ .‬‬ ‫َ‬ ‫ُم َح َّم ًدا َع ْب ُدهُ َو َر ُس ْولُهُ َّ‬
‫ِوعلَى اَلِ ِه وَأصحابِ ِه وسلِّم تَسلِيما كِثيرا ََّأما بعد فَي اَ اَُّيه ا الن ِ‬ ‫النَّا ِر‪َ .‬ر َّبنَ ا ظَلَ ْمنَ ا اَْن ُف َس نَا َواإ ْن لَ ْم َت ْغ ِف ْر لَنَ ا َوَت ْر َح ْمنَ ا لَنَ ُك ْونَ َّن ِم َن‬
‫َّاس اَّت ُق وا اهللَ‬ ‫ُ‬ ‫َ‬ ‫َ ْ َ َ َ ْ ْ ًْ ًْ َْ ُ‬ ‫َ‬ ‫اْل َخ ِ‬
‫اس ِريْ َن‪.‬‬
‫َأن اهللَ ََأم َر ُك ْم بِ َْأم ٍر بَ َدَأ فِ ْي ِه بَِن ْف ِس ِه‬
‫فِ ْي َم ا ََأم َر َوا ْنَت ُه ْوا َع َّما َن َهى َوا ْعلَ ُم ْوا َّ‬
‫ان َوِإ ْيتَ ِاء ِذى الْ ُق ْربَى َو َي ْن َهى َع ِن‬ ‫اهلل ِإ َّن اهلل يْأمر ُكم بِالْع ْد ِل واِْإل ْحس ِ‬
‫َ‬ ‫َ َ ُُ ْ َ َ‬
‫اد ِ‬ ‫عبَ َ‬
‫ِ‬
‫لى النَّبِى‬ ‫ع‬
‫َ‬ ‫ن‬
‫َ‬ ‫و‬ ‫ص لُّ‬ ‫ي‬ ‫ه‬
‫ُ‬ ‫ت‬
‫َ‬ ‫ك‬
‫َ‬ ‫ال تَع اَلَى ِإ َّن اهلل ومآلِئ‬ ‫َ‬ ‫ق‬
‫َ‬ ‫و‬ ‫وثَـنَى بِمآل ِئ َكتِ ِه بِ ُق ْد ِس ِ‬
‫ه‬
‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫ُ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫الْ َفح َش ِ‬
‫آء َوال ُْم ْن َك ِر َوالَْب ْغ ِي‪ ،‬يَ ِعظُ ُك ْم لَ َعلَّ ُك ْم تَ َذ َّك ُر ْو َن َواذْ ُك ُروا اهللَ اْ َلع ِظ ْي َم‬ ‫ْ‬
‫ص ِّل َعلَى َس يِّ ِدنَا‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫ص لُّ ْوا َعلَْي ه َو َس لِّ ُم ْوا تَ ْس ل ْي ًما‪ُ .‬‬
‫الله َّم َ‬ ‫آم ُن ْوا َ‬ ‫يآ اَُّي َه ا الَّذيْ َن َ‬
‫َ ْ‬
‫ضلِ ِه ُي ْع ِط ُك ْم َول ِذك ُر‬
‫اسَئ لُ ْوهُ ِم ْن فَ ْ‬ ‫ِ‬
‫لى نِ َع ِمه يَ ِز ْد ُك ْم َو ْ‬
‫يَ ْذ ُك ْر ُك ْم َوا ْش ُك ُر ْوهُ َع َ‬
‫َأ ْ‬
‫هللا ك َب ْر‬‫ِ‬

Anda mungkin juga menyukai