Anda di halaman 1dari 10

KONSEP DASAR KEPERAWATAN

“KONSEP BERPIKIR KRITIS


DALAM KEPERAWATAN”

NAMA :
ANTONETHA RAJAJARA
JURUSAN : D3 KEPERAWATAN
SEMESTER : 1(SATU)
KELAS :B
Dosen : lenny nurhandayanni,s.kep.ns

KATA PENGANTAR
 
Puji syukur kepada Allah Yang Maha Esa berkat
Rahmat, Hidayah dan Karunia-Nya kepada penulis
semua sehingga tugas Makalah “Konsep Berpikir Kritis
Dalam Keperawatan” ini dapat penulis selesaikan.
Makalah ini penulis buat sebagai kewajiban untuk
memenuhi tugas Mata Kuliah Konsep Dasar Keperawatan.
Penulis berharap semoga Makalah ini dapat menambah
pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca. Untuk
kedepannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah
isi Makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Penulis menyadari Makalah ini tidak luput dari berbagai
kekurangan dan mengharapkan saran dan kritik demi
kesempurnaan dan perbaikannya sehingga Makalah ini dapat
dikembangkan lagi lebih lanjut.
KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB.I PENDAHULUAN

A.LATAR BELAKANG
B.PENGERTIAN KARAKTERISTIK BERPIKIR
KRITIS
C.FUNGSI BERPIKIR KRITIS DALAM
KEPERAWATAN

BAB.II PEMBAHASAN

BAB. III PENUTUP

A. KESIMPULAN
B. SARAN

DAFTAR PUSTAKA
BAB.I
PENDAHULUAN

A.LATAR BELAKANG

Berpikir merupakan suatu
proses yang berjalan secara berkesinambungan menca-kup
interaksi dari suatu rangkaian pikiran dan persepsi. Berpikir juga
adalah suatu kegiatan mental yang melibatkan kerja otak,akan tetapi
pikiran manusia walaupun tidak bisa dipisahkan dari aktifitas otak,
kegiatan berpikir juga melibatkan seluruh pribadi manusia dan juga
melibatkan seluruh perasaan manusia.
Sedangkan berpikir kritis merupakan konsep dasar yang terdiri dari
konsep berpikir yang berhubungan dengan proses belajar dan
kritis itu sendiri berbagai sudut pandang selain itu juga membahas
tentang komponen berpikir kritis dalam keperawatan yang di
dalamnya dipelajari karakteristik, sikap dan standar berpikir kritis,
analisis, pertanyaan kritis, pengambilan keputusan dan kreatifitas
dalam berpikir kritis.
Proses berpikir ini dilakukan sepanjang waktu sejalan dengan
keterlibatan kita
dalam pengalaman baru dan menerapkan pengetahuan yang kita mili-
ki,kita menjadi lebih mampu untuk membentuk asumsi, ide-ide
dan membuat kesimpulan yang valid, semua proses tersebut
tidak terlepas dari sebuah proses berpikir dan belajar.

Ketera mpilan kognit if yang digunakan dalam  


Berpikir,  kualit as tin ggi memerlukan disiplin intelektual,
evaluasi diri, berpikir ulang, oposisi, tantangan dan dukungan.
Berpikir kritis adalah proses perkembangan kompleks yang
berdasarkan pada pikiran rasional
dan cermat menjadi pemikir kritis adalah denominator
umum untuk pengetahuan yang menjadi contoh dalam pemikiran
yang disiplin dan mandiri
B. KARAKTERISTIK BERPIKIR KRITIS

Karakteristik berpikir kritis adalah

1. Konseptualisasi,

Konsep tualisasi arti nya proses intelektual membentuk suatu konsep. Sedangkan
konsep adalah f e n o m e n a   a t a u   p a n d a n g a n   m e n t a l   t e n t a n g   r e a l i t a s P i k i r a n -
pikiran tentang kejadian,objek,atribut,  dan sejenis-
nya. "engan demikian konsep
t u a l i s a s i   m e r u p a k a n   p i k i r a n   a b s t r a k   y a n g digeneralisasi secara otomatis menjadi simbol-
simbol dan disimpan dalam otak. 

2. Rasional dan beralasan.

artinya argumen yang diberikan selalu berdasarkan analisis dan mempunyai dasar kuat dari fakta
fenomena nyata.

3. Reflektif

 arti nya bahwa seorang pemikir kriti s ti dak menggunakan asumsi atau persepsi dalam
berpikir a t a u   m e n g a m b i l   k e p u t u s a n   t e t a p i   a k a n   m e n y e d i a -
k a n   w a k t u   u n t u k   m e n g u m p u l k a n   d a t a   d a n menganalisisnya berdasarkan disiplin ilmu,
fakta dan kejadian.

4. Bagian dari suatu sikap

yaitu pemahaman dari suatu sikap yang harus diambil pemikir kritis akan selalu menguji apakah
sesuatu yang dihadapi itu lebih baik atau lebih buruk dibanding yang lain.

Kemandirian berpikir S e o r a n g   p e m i k i r   k r i ti s   s e l a l u   b e r p i k i r   d a -
l a m   d i r i n y a   ti d a k   p a s i f   m e n e r i m a   p e m i k i r a n   d a n keyakinan orang lain menganalisis
semua isu, memutuskan secara benar dan dapat dipercaya.

5. Berpikir adil dan terbuka

yaitu mencoba untuk berubah dari pemikiran yang salah dan kurang menguntungkan
menjadi benar dan lebih baik.

Pengambilan keputusan berdasarkan keyakinan.Berpikir kritis digunakan untuk mengevaluasi suatu


argumentasi dan kesimpulan, mencipta suatu pemikiran baru dan alternatif solusi tindakan yang akan
diambil.
C. FUNGSI BERPIKIR KRITIS
DALAM KEPERAWATAN

Berikut ini merupakan fungsi atau manfaat berpikir kritis dalam


keperawatan adalahsebagai berikut:
 Penggunaan proses berpikir kritis dalam aktifitas keperawatan sehari-hari. 
Membedakan sejumlah penggunaan dan isu-isu dalam keperawatan.
Mengidentifikasi dan merumuskan masalah keperawatan.
Menganalisis pengertian hubungan dari masing-masing indikasi,
penyebab dan tujuan, serta tingkat hubungan.
Menganalisis argumen dan isu-isu dalam kesimpulan dan tindakan yang
dilakukan.
1. Menguji asumsi-asumsi yang berkembang dalam keperawatan.
2. Melaporkan data dan petunjuk-petunjuk yang akurat dalam keperawatan.
3. Membuat dan mengecek dasar analisis dan validasi data keperawatan.
4. Merumuskan dan menjelaskan keyakinan tentang aktifitas keperawatan.
5. Memberikan alasan-alasan yang relevan terhadap keyakinan dan
kesimpulan yang dilakukan.
6. Merumuskan dan menjelaskan nilai-nilai keputusan dalam keperawatan.
7. Mencari alasan-alasan kriteria, prinsip-prinsip dan aktifitas nilai-nilai
keputusan.
8. Mengevaluasi penampilan kinerja perawat dan kesimpulan asuhan
keperawatan
BAB II. PEMBAHASAN

B e r p i k i r   kr i t i s   m er u p a k a n   s u a t u   t e h n i k   b e r p i k i r  
y a n g   m e l a t i h   k e m a m p u a n   d a l a m mengevaluasikan atau melakukan
penilaian secara cermat tentang tepat tidaknya atau layak
tidaknya suatu gagasan. Berpikir kritis merupakan
s u a t u   pr o s e s   b e r p i k i r   ( k o g n i t i f )   y a n g mencakup penilaian analisa
secara rasional tentang semua informasi, masukan, pendapat, dan ide yang ada,
kemudian merumuskan kesimpulan.
A s u m s i   b e r p i k i r   kr i t i s   a d a l a h   k o m p o n e n   d a s a r   y a n g   m e l i p u t i   p i
k i r a n ,   p e r a s a a n   d a n  berkerja bersama dengan keperawatan. Ada beberapa a
sumsi tentang berpikir  kritis, yaitu sebagai berikut.Asumsi pertama adalah
berpikir kritis melibatkan pikiran, perasaan, dan bekerja yang
ketiganya merupakan keseluruhan komponen penting bagi perawat
profesional yang berkerja bersama-sama berpikir tanpa bekerja adalah sia-
sia,  bekerja tanpa perasaan adalah hal yang sangat tidak mungkin,
pengenalan nilai-nilai keterkaitan antara pikiran, perasaan, dan
berkerjamerupakan tahap penting dalam memulai praktik profesional.
Asumsi kedua, berpikir kritis memerlukan pengetahuan, walaupun pikiran,
perasaan,
dan bekerja adalah sesuatu hal yang tidak dapat dipisahkan dalam keadaan nyat
a pada praktek keperawatan, tetapi dapat dipisahkan menjadi bagian-bagian
untuk proses pembelajaran.
A s u m s i   k e t i g a ,   b e r p i k i r   k r i t i s   d a l a m   k e p e r a w a- t a n   b u k a n  
s e s u a t u   y a n g   a s i n g ,   k a r e n a sebenarnya terjadi dalam kehidupan sehari-
hari.
Asumsi keempat, berpikir kritis dapat dipelajari melalui bacaan. Para
pembaca dapat belajar bagaimana cara meningkatkan kemampuan
berpikirnya.
Asumsi kelima, berpikir kritis adalah cara berpikir secara sistematis dan efektif.
A s u m s i   k e e n a m ,   b e r pi k i r   kr i t i s   d a l a m   k e p e r a w a t a n   a d a l a h   c a m p
uran dari beberapaaktifitas berpikir yang berhubungan dengan k
o n t e k s   d a n   s i t u a s i   d i m a n a   pr o s e s   b e r pi k i r   i t u terjadi.

dalam penerapan pembe-lajaran berpikir kritis di 
p e n d i d i k a n   k e p e r a - w a t a n d a p a t di gunakan tiga model, yaitu
feeling, model, vision model, dan examine model yaitu sebagai  berikut:

1. Feeling model 
model ini menekankan pada rasa, kesan, dan data atau fakta  yang
ditemukan. Pemikir kritis mencoba mengedepankan perasaan dalam
melakukan pengamatan, kepekaan dalam melakukanaktifitas keperawatan
dan perhatian misalnya terhadap aktifitas dalam pemeriksaan tanda
vital, perawat merasakan gejala, petunjuk, dan perhatian kepada pernyataan
serta pikiran klien.
2. Vision model 
model ini digunakan untuk membangkitkan pola
pikir, mengorganisasi dan menerjemahkan perasaan untuk merumuskan
hipotesis, analisis, dugaan, dan ide tentang permasalahan perawatan kesehatan
klien. Berpikir kritis ini digunakan untuk mencari prinsip-prinsip pengertian dan
peran sebagai pedoman yang tepat untuk merespon ekspresi.
3. Examine model 
model ini digunakan untuk merefleksi ide, pengertian dan
visi. Perawat menguji ide
dengan bantuan kriteria yang relevan.Model ini diguna-kan untuk mencari pera
n yang tepat untuk
a n a l i s i s , m e n c a r i , m e n g u j i , m e l i h a t , k o nf i r m a s i , k o l a b o r a s i , m e n j e l a
s k a n ,   d a n   m e n e n t u k a n sesuatu yang berkaitan dengan ide.
ada empat bentuk alasan berpikir kritis yaitu:
1. deduktif,
2. induktif,
3. aktivitas informal,
4. aktivitas tiap hari,
5. praktek.
untuk menjelaskan lebih mendalam tentang defenisi tersebut.
a l a s a n   b e r p i k i r   kr i t i s   a d a l a h   u n t u k  
m e n g a n a l i s i s   p e n g g u n a a n   b a h a s a ,   p e r u m u s a n   m a s a l a h ,  penjelasan 
dan ketegasan asumsi, kuatnya bukti-bukti,
menilai kesimpulan, membedakan antara baik dan buruk-nya argumen serta me
ncari kebenaran fakta dan nilai dari hasil yang diyakini benar serta tindakan
yang dilakukan.
BAB III. PENUTUP

A. KESIMPULAN

Berpikir kritis adalah suatu proses berpikir sistematik yang penting


bagi berpikir kritisa d a l a h b e r p i k i r d e n g a n t u j u a n d a n m e n g a r a h k e
s a s a r a n y a n g m e m b a n t u i n di v i d u m e m b u a t  penilaian berdasarkan kata
bukan pikiran.
B e r p i k i r   kr i t i s   d a l a m   k e p e r a w a t a n   a d a l a h
k o m e r s i a l   u n t u k   k e p e r a w a t a n   pr o f e s s i o n a l karena cara berpikir ini
terdiri atas pendekatan holistik untuk pemecahan masalah.

B. SARAN
Untuk memahami secara keseluruhan 
berpikir kritis dalam keperawatan kita harusm e n g e m b a n g k a n  
pikiran  secara  rasional dan cermat,agar dalam 
b e r p i k i r ,   k i t a   d a p a t mengidentifikasi dan  merumuskan
masalah keperawatan,Serta menganalisis  pengertian.
DAFTAR ISI

Anda mungkin juga menyukai