Keluhan : Adanya bisul di dalam hidung kadang disertai rasa nyeri dan perasaan tidak nyaman.
Kadang dapat disertai gejala rhinitis.
Faktor Resiko :
a. Sosio ekonomi rendah
b. Higiene personal yang jelek
c. Rhinitis kronis, akibat iritasi dari sekret rongga hidung
d. Kebiasaan mengorek-ngorek bagian dalam hidung
Pemeriksaan Fisik :
Pada lubang hidung tampak furunkel. Paling sering terdapat pada lateral vestibulum nasi
yang mempunyai vibrissae (rambut hidung).
Diagnosis (Assessment)
Komplikasi :
a. Furunkel pada hidung potensial berbahaya karena infeksi dapat menyebar ke vena
fasialis, vena oftalmika, lalu ke sinus kavernosus sehingga menyebabkan tromboflebitis
sinus kavernosus.
b. Abses.
c. Vestibulitis.
Rencana Penatalaksanaan (Plan)
1. Penatalaksanaan
a. Kompres hangat dapat meredakan perasaan tidak nyaman.
b. Jangan memencet atau melakukan insisi pada furunkel.
c. Pemberian antibiotik topikal, seperti pemberian salep antibiotik bacitrasin dan polmiksin
B serta antibiotik oral karena lokasi furunkel yang berpotensial menjadi bahaya.
Antibiotik diberikan dalam 7-10 hari, dengan pemberian Amoxicilin 500 mg, 3x/hari,
atau Eritromisin 250 – 500 mg, 4x/hari.
d. Insisi dilakukan jika sudah timbul abses.