Anda di halaman 1dari 1

CITRA SAWIT

BORNEO SUMBERMAS
INDAH SARANA
Kerja Nyata Untuk Negeri Kerja Nyata Untuk Negeri

Pengembangan Mikroba Pelarut Fosfat


Sebagai Biofertilizer
Oleh : Lujian Kurniawan

Mikroba pelarut fosfat merupakan jenis mikroorganisme tanah yang mampu melarutkan fosfat
tidak tersedia di dalam tanah menjadi tersedia dengan menghasilkan enzim fosfatase yang akan
memutus ikatan Al-P atau Ca-P melalui proses kelatisasi (Ritonga et. al., 2015).

Pendahuluan
Salah satu kendala kesuburan tanah yang memiliki pH masam adalah rendahnya ketersedi aan fosfat
meskipun total fosfat yang terkandung di dalam tanah melimpah. Fosfat merupakan salah satu unsur hara
esensial yang sangat penting bagi tanaman terutama pada fase pertumbuhan awal (Rankine & Fairhurst,
1999). Menurut Wulandari (2001), fosfat pada tanah masam akan ber senyawa dengan alumunium
membentuk Al-P sedangkan pada tanah alkali, fosfat akan bersenyawa dengan kalsium membentuk Ca-P
yang sukar larut. Rendahnya ketersediaan fosfat di dalam tanah menyebabkan tanaman mengalami
kesulitan untuk memenuhi kebutuhan fosfat di dalam jaringan tanaman. Ketersediaan fosfat di dalam tanah
dapat ditingkatkan dengan bantuan mikroba pelarut fosfat (MPF).

Iden fikasi
Identifikasi keberadaan MPF pada media agar
Pikovskaya ditandai dengan terbentuknya zona Isolasi Pada Media Pikovskaya
bening (holozone) di sekitar koloni MPF. Semakin
lebar zona bening, maka secara kualitatif kemampuan
MPF melarutkan fosfat dalam media tumbuh semakin
besar. Proses eksplorasi menggunakan media selektif
Pikovskaya mendapatkan beberapa koloni MPF yang
tergolong kepada jenis jamur pelarut fosfat (JPF) dan
bakteri pelarut fosfat (BPF). Identifikasi secara visual
pada media padat Pikovskaya menunjukkan bahwa
koloni JPF lebih mendominasi dengan zona bening
yang lebih lebar dibanding dengan koloni BPF
Isolasi jamur pelarut fosfat (kiri) dan bakteri pelarut fosfat (kanan)
(Gambar 1). Hal ini dikarenakan pada tanah-tanah pada media pikovskaya
masam, jenis fungi lebih dapat berkembang biak
dibanding jenis bakteri. Secara umum populasi JPF di
tanah mineral lebih tinggi dibandingkan dengan tanah
pasir ataupun gambut.

Kemampuan
Hasil pemurnian isolat JPF mendapatkan dua isolat dengan zona bening yang paling lebar yaitu
Aspergillus niger dan Peniccilium sp. Isolat murni MPF diuji kemampuannya dalam melarutkan
fosfat menggunakan larutan Ca₃(PO₄)₂. Tingkat kelarutan fosfat diukur menggunakan metode
Spektrofotometry untuk mengetahui kemampuan isolat dalam melarutkan fosfat.

Sulung Research Station, Jl. Sulung Kenambui km 30,4 Desa Runtu Kec. Arut Selatan Kotawaringin Barat 74121 Kalimantan Tengah
Telp : 0532 21297 ext. 5391 | Fax : 0532 21396 Email : srs.ssms@citraborneo.co.id

@SulungResearch SulungResearchSta on www.ssms-srs.com

Anda mungkin juga menyukai