Anda di halaman 1dari 10

Klipping Online

ARTIKEL DESKRIPTIF, EKSPLANASIF, PREDIKTIF, PRESKRIPTIF

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Penulisan dan Presentasi Ilmiah

Disusun oleh :

Nama : Maghfira Putri Asriryanti (202050372)


Kelas : F

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK
UNIVERSITAS PASUNDAN
BANDUNG
2021
1. Artikel Deskriptif
Artikel deskripsi merupakan artikel berupa karangan yang menggambarkan tentang
sesuatu hal kepada pembacanya sehingga pembaca itu seolah-olah dapat merasakan,
melihat dan mendengar isi dari deskripsi tersebut. Adapun informasi yang dimuat
dalam artikel deskripsi pun merupakan data dan fakta yang jelas dari suatu masalah
atau kejadian.

Contoh :
Penulis : Queenblue
Sumber : http://kwinbelu.blogspot.com/2019/07/artikel-budaya-sunda.html
Artikel : Deskriptif
Judul : Budaya Sunda

Budaya Sunda

Budaya Sunda adalah budaya yang tumbuh dan hidup dalam masyarakat Sunda. Budaya


Sunda dikenal dengan budaya yang sangat menjunjung tinggi sopan santun. Pada umumnya
karakter masyarakat Sunda adalah periang, murah senyum, lemah-lembut, dan sangat
menghormati orang tua. Itulah cermin budaya masyarakat Sunda.

Budaya
Kebudayaan Sunda termasuk salah satu kebudayaan tertua di Nusantara. Kebudayaan Sunda
yang ideal kemudian sering kali dikaitkan sebagai kebudayaan masa Kerajaan Sunda. Ada
beberapa ajaran dalam budaya Sunda tentang jalan menuju keutamaan hidup. Etos dan watak
Sunda itu adalah cageur, bageur, singer dan pinter, yang dapat diartikan sehat, baik, mawas,
dan cerdas. Kebudayaan Sunda juga merupakan salah satu kebudayaan yang menjadi sumber
kekayaan bagi bangsa Indonesia yang dalam perkembangannya perlu dilestarikan. Sistem
kepercayaan spiritual tradisional Sunda adalah Sunda Wiwitan yang mengajarkan keselarasan
hidup dengan alam. Kini, hampir sebagian besar masyarakat Sunda beragama Islam, tetapi
ada beberapa yang tidak beragama Islam, walaupun berbeda namun pada dasarnya seluruh
kehidupan ditujukan untuk kebaikan di alam semesta.

Kesenian
Budaya Sunda memiliki banyak kesenian, diantaranya adalah kesenian sisingaan, tarian khas
Sunda, wayang golek, permainan anak-anak, dan alat musik serta kesenian musik tradisional
Sunda yang bisanya dimainkan pada pagelaran kesenian.

Sisingaan adalah kesenian khas Sunda yang menampilkan 2–4 boneka singa yang diusung
oleh para pemainnya sambil menari. Sisingaan sering digunakan dalam acara tertentu, seperti
pada acara khitanan. Wayang golek adalah boneka kayu yang dimainkan berdasarkan
karakter tertentu dalam suatu cerita pewayangan. Wayang dimainkan oleh seorang dalang
yang menguasai berbagai karakter maupun suara tokoh yang di mainkan. Jaipongan adalah
pengembangan dan akar dari tarian klasik. Tarian Ketuk Tilu, sesuai dengan namanya Tarian
ketuk tilu berasal dari nama sebuah instrumen atau alat musik tradisional yang disebut ketuk
sejumlah 3 buah.

Alat musik khas sunda yaitu, angklung,

rampak kendang, suling, kacapi, goong, calung. Angklung adalah instrumen musik yang


terbuat dari bambu yang unik enak didengar. Angklung juga sudah menjadi salah satu
warisan kebudayaan Indonesia. Rampak kendang adalah beberapa kendang (instrumen musik
tradisional Sunda) yang dimainkan bersama secara serentak

Ditambah oleh 1 alat musik ritmis bernama bedug yang dipikul dua orang dan ditambah lagi
oleh satu alat musik melodis berupa Tarompet yang terbuat dari kayu yang melantunkan
musik sunda sampai dangdut yang terkadang di temani seorang sinden. Seni reak ini
menampilkan atraksi transendensi dunia metafisika ke dalam dunia profan yang disebut
(kaulatau jadi, hari jadi) dan atraksi dari Bangbarogan. Bangbarongan adalah sebuah kostum
yang digunakan oleh orang yang sedang kaul, terbuat dari kayu yang berbentuk kepala besar
bertaring dan berwarna merah ditambah karung goni untuk menutupi tubuh sang pemakai.
Seni ini terdapat di daerah Bandung Timur dari kecamatan Ujung Berung, Cibirusampai
dengan Kabupaten Sumedang.
1. Artikeal Eksplanatif
Artikel eksplanatif adalah jenis artikel yang berusaha melakukan pencerahan berupa
penerangan terkait dengan topik kepenulisan yang dikuasai oleh penulis. Sehingga
konsep struktur dalam tujuan artikel ini haruslah dapat mudah dipahami oleh pembaca
dengan gaya bahasa yang umum dipergunakan.

Contoh :

: Memahami Peringatan Dini Gempa dan Tsunami


Sepuluh tahun sudah masyarakat Indonesia mengenang tragedi geohazard terbesar yang pernah
terjadi di awal abad 21, tsunami Aceh. Akhir tahun 2004 ditandai dengan kejadian gempa bumi
dahsyat sebesar 9,3 skala Richter di radius 160 km sebelah barat Aceh dengan kedalaman 10 km.
Ini merupakan gempa bumi dangkal dan terkuat di dunia dalam kurun waktu 40 tahun terakhir.
Sedikitnya 500.000 nyawa menjadi korban keganasan gelombang tsunami yang menghantam
seluruh tepian dunia yang berbatasan langsung dengan Samudera Hindia, tak terkecuali provinsi
paling barat Indonesia, Nanggroe Aceh Darussalam. Sekitar 50 persen bangunan yang berdiri di
Aceh hancur lebur. Bahkan para pakar gempa menganalogikan kekuatan gempa ini mampu
membuat seluruh bola Bumi bergetar dengan amplitudo getaran melebihi 1 cm.
Terekam dalam sejarah, dari tahun 1992 siklus gelombang tsunami di Indonesia terjadi dalam pola
dua tahunan. Dimulai dari tsunami Flores tahun 1992, tsunami Banyuwangi tahun 1994, tsunami
Biak (Papua) tahun 1996, tsunami Taliabu (Maluku Utara) tahun 1998, tsunami Banggai (Sulawesi
Utara) tahun 2000, tsunami Manokwari (Papua) tahun 2002, dan tsunami Aceh tahun 2004.
Semenjak tahun 2005, BMKG mencatat pola tsunami di Indonesia berubah menjadi pola satu
tahunan. Terdorong oleh peristiwa-peristiwa itulah, pada tahun 2005 pemerintah Indonesia
bekerjasama dengan Jerman membangun suatu sistem peringatan dini gempa bumi dan tsunami
yang dinamakan InaTEWS (Indonesia Tsunami Early Warning System). InaTEWS mampu mengeluarkan
peringatan dini dalam waktu 5 menit setelah gempa bumi terjadi. Hal ini menjadikan Indonesia
sebagai acuan negara-negara di Samudera Hindia dalam early warning system.
Sistem peringatan dini InaTEWS merupakan proyek nasional yang melibatkan berbagai institusi
dalam negeri di bawah koordinasi Kementerian Negara Riset dan Teknologi. BMKG,
BAKOSURTANAL, dan BPPT menjadi institusi teknis yang melaksanakan operasional pengamatan
unsur-unsur gempa bumi, pergerakan kerak bumi, dan perubahan permukaan air laut. Sedangkan
Kementerian RISTEK, DEPDAGRI, LIPI, dan BNPB melaksanakan peningkatan kewaspadaan dini
dan kesiapsiagaan masyarakat. InaTEWS memiliki fungsi dalam mendeteksi gejala alam yang
berpotensi menimbulkan tsunami, mencari lokasi pusat gempa tsunami, memprediksi
kemungkinan kerusakan yang ditimbulkan, menentukan daerah yang akan terkena dampak
tsunami, dan meminimalkan jumlah korban jiwa.

Jika dibandingkan dengan Japan Meteorological Agency (Jepang) yang mampu


mengeluarkan warning dalam selang waktu 2 menit saja, Indonesia memang masih kalah cepat.
Akan tetapi, Jepang membutuhkan 50 tahun untuk merancang sistem peringatan dini tersebut.
Sementara itu, Indonesia hanya membutuhkan waktu 5 tahun dalam mengembangkan sistem
peringatan dini serupa yang mampu menginformasikan potensi gempa dan tsunami dalam selang
waktu 5 menit. Dengan pencapaian ini, Indonesia bersama-sama dengan India dan Australia
menjadi negara penyedia peringatan dini tsunami (Regional Tsunami Service Provider) bagi negara-
negara di wilayah Samudera Hindia. Penetapan tersebut merupakan bentuk kepercayaan dunia
atas keberhasilan Indonesia dalam menjaga, mengoperasikan, dan secara konsisten melakukan
pemeliharaan dan perbaikan sistem peringatan dini yang ada.

Sinergi Informasi
Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa
(UNESCO) menyebut Indonesia sebagai negara yang mengembangkan sistem peringatan dini
tsunami terbaik di dunia. Tsunami mungkin tidak bisa dicegah, akan tetapi dengan adanya sistem
peringatan dini, setidaknya masyarakat dapat segera menyelamatkan diri pasca gempa bumi
terjadi. Dampaknya yang begitu besar menjadi pelajaran penting bagi semua pihak mengenai
berharganya peringatan dini dan informasi terkait tsunami.
Adanya informasi mengenai gempa bumi dan potensi tsunami yang bersumber dari Badan
Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) harus dimanfaatkan secara efektif terutama oleh
masyarakat di sekitar lokasi terjadinya peristiwa tersebut. Karena ternyata masih ada perbedaan
interpetasi di kalangan pemerintah daerah dan masyarakat ketika menerima pesan dan peringatan
dini tsunami yang dikeluarkan oleh BMKG. Perlu adanya sinkronisasi pemahaman dalam menerima
informasi peringatan dini sehingga early warning system yang berperan penting dalam mengurangi
risiko bencana alam dapat berjalan efektif. Selain dapat meminimalisasi jatuhnya banyak korban,
sistem ini juga dapat mengurangi dampak kerugian ekonomi dan material.
Sementara itu, peran media massa dalam menginformasikan atau memberitakan potensi gempa
bumi ataupun tsunami selama ini sangatlah besar. Ancaman gempa bumi yang kerap berujung
tsunami di Indonesia selama ini menjadi fakta sejarah yang tak terbantahkan. Oleh karena itulah,
diperlukan kerjasama erat antara instansi yang berwenang dan media massa. Peran media dapat
dikatakan menduduki posisi krusial dalam menginformasikan dan menyebarluaskan secara lebih
lanjut mengenai bencana alam seperti tsunami, mengingat banyaknya wilayah rawan gempa bumi
dan tsunami di Indonesia yang berada di kawasan pesisir dan terpencil. Dengan demikian, sistem
peringatan dini bisa tepat sasaran dan berjalan efektif dalam langkah mitigasi.

BMKG menerbitkan informasi gempa bumi atau peringatan dini tsunami dalam waktu 5 menit
setelah gempa yang kemudian diikuti oleh berita pembaharuan atau berita ancaman berakhir.
Masyarakat bisa mengakses situs bmkg.go.id melalui internet. Sejauh ini sistem diseminasi
informasi yang dinilai paling optimal yakni melalui pesan singkat (SMS) yang tertuju pada individu
maupun institusi pemerintah. Warning melalui sms ditindaklanjuti dengan penyampaian ke
masyarakat melalui berbagai fasilitas seperti televisi, radio, perintah berantai dari para pejabat
sampai dengan pembunyian sirine di daerah berpotensi tsunami.
Harapan besar kita akan adanya InaTEWS agar benar-benar bermanfaat semaksimal mungkin
dalam memberikan peringatan dini sebelum datangnya tsunami. Tidak hanya bagi masyarakat
Indonesia, akan tetapi juga dapat dirasakan oleh publik internasional yang telah memberikan
kepercayaan kepada negara kita. Tanpa adanya pemahaman dari masyarakat dan berbagai pihak,
sistem ini tidak akan berjalan efektif.

Penulis : Prayoga Ismail

Sumber : https://goldenofsastra.wordpress.com/2014/12/30/memahami-peringatan-dini-
gempatsunami/

2. Artikel Prediktif
Artikel prediktif sendiri merupakan suatu karangan dimana mengandung pembahasan
mengenai persoalan, masalah yang sedang terjadi di zaman sekarang maupun masa
lalu bahkan peristiwa yang akan terjadi di masa mendatang.
Contoh :
Penulis : Devira Prastiwi
Sumber : https://www.liputan6.com/news/read/4283348/cuaca-hari-ini-akhir-pekan-
jakarta-barat-dan-jakarta-selatan-hujan-siang-nanti
Judul : Akhir pekan Jakarta Barat dan Jakarta Selatan Hujan Siang Nanti

Cuaca Hari Ini: Akhir Pekan, Jakarta Barat


dan Jakarta Selatan Hujan Siang Nanti

Perbesar

Awan mendung menggelayut di langit Jakarta, Kamis (1/2). Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG)
memprediksi potensi curah hujan dari sedang hingga tinggi akan terjadi hingga 1 minggu ke depan.
(Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Liputan6.com, Jakarta - Prakiraan cuaca Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi


(Jabodetabek) pada pagi hari akhir pekan ini cerah berawan.
Melansir informasi cuaca dari laman resmi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika
(BMKG) www.bmkg.go.id, Sabtu (20/6/2020), siang nanti sebagian Jakarta diprediksi bakal
diguyur hujan.

Wilayah Jakarta Barat diperkirakan turun hujan petir siang nanti, sedangkan Jakarta Selatan hujan
dengan intensitas ringan.

"Waspada potensi hujan disertai kilat/petir dan angin kencang dengan durasi singkat di wilayah
Jakbar dan Jaksel pada sore dan malam hari," tulis BMKG.

Senada, hujan lokal diprediksi bakal mengguyur penyangga Ibu Kota, yaitu Tangerang, Banten
pada malam nanti.

Berikut prakiraan cuaca Jabodetabek selengkapnya yang dikutip Liputan6.com dari laman resmi


BMKG:

 Kota  Pagi   Siang   Malam 


 Jakarta Barat  Cerah Berawan  Hujan Petir  Cerah Berawan
 Jakarta Pusat  Cerah Berawan  Berawan  Cerah Berawan
 Jakarta Selatan   Cerah Berawan  Hujan Ringan   Cerah Berawan
 Jakarta Timur   Cerah Berawan  Cerah Berawan  Cerah Berawan
 Jakarta Utara   Cerah Berawan  Cerah Berawan  Cerah Berawan
 Kepulauan Seribu   Cerah Berawan  Cerah Berawan  Cerah Berawan
 Bekasi   Cerah Berawan  Cerah Berawan  Berawan
 Depok   Cerah Berawan  Cerah Berawan  Berawan
 Kota Bogor   Cerah Berawan  Cerah Berawan  Berawan
 Tangerang  Cerah Berawan  Berawan  Hujan Lokal

3. Artikel Preskriptif
Artikel preskriptif adalah jenis artikel yang dibuat dalam upaya memberikan panduan
kepada pembaca untuk melakukan sesuatu kegiatan tertentu sehingga tidak diharpkan
nanti mampu untuk mengalami kekeliruan atau kesalahan yang telah atau akan
dilakukan orang lain.
Contoh :

Penulis : Irawan Sapto Adhi


Sumber : https://health.kompas.com/read/2021/06/23/210200568/11-tata-cara-
melakukan-isolasi-mandiri-di-rumah-bagi-pasien-covid-19
Judul : 11 tata Cara melakukan isolasi mandiri di rumah bagi pasien Covid-19

KOMPAS.com – Seseorang yang terindikasi (suspek) atau terkonfirmasi positif Covid-19


tanpa gejala bisa melakukan isolasi mandiri di rumah. Tapi, hal itu harus atas
sepengetahuan dokter atau petugas kesehatannya lainnya. Dilansir dari Health Line,
selain tanpa gejala, pasien Covid-19 dengan penyakit ringan atau sedang masih mungkin
dipertimbangkan untuk melakukan isolasi mandiri di rumah jika dalam kondisi berikut:
Berusia di bawah 60 tahun Tidak merokok Tidak obesitas Tidak memiliki penyakit lain
seperti penyakit kardiovaskular, diabetes mellitus, penyakit paru-paru kronis, kanker,
penyakit ginjal kronis, imunosupresi Baca juga: Tips Terhindar dari Penularan Virus
Corona Varian Baru Seorang dokter atau petugas kesehatan lainnya dapat menilai faktor
risiko bersama dengan gejala pasien Covid-19, riwayat kesehatan pasien tersebut, dan
kemampuan keluarga untuk mengelola perawatan. Di mana, anggota keluarga perlu
dipastikan bisa membatasi ruang bersama pasien. Selain itu, agggota keluarga perlu
mempraktikkan kebersihan yang direkomendasikan serta tahu bagaimana cara
mengenali dan merespons tanda-tanda kesehatan yang memburuk. Sejumlah 60%
keuntungan dari artikel Health Kompas.com disalurkan untuk warga terdampak Covid-19.
#JernihkanHarapan dengan membagikan artikel-artikel Health Kompas.com yang
bermanfaat di media sosial agar lebih banyak warga terbantu. — Bagikan artikel ini
Seorang petugas kesehatan perlu menilai apakah rumah yang dimaksud cocok atau tidak
untuk tempat isolasi mandiri dan perawatan pasien Covid-19, serta langkah-langkah
pengendalian pencegahan infeksi yang tepat diterapkan. Petugas kesehatan juga penting
untuk mendukung pasien dan keluarga pasien di rumah, bisa melalui telepon,
telemedicine, atau tim penjangkauan. Tata cara melakukan isolasi mandiri di rumah bagi
pasien Covid-19 Ada sejumlah tindakan yang dapat dilakukan untuk mencegah
penyebaran virus corona ke orang lain di rumah selama dijadikan tempat isolasi mandiri
pasien Covid-19. Berikut adalah tata cara melakukan isolasi mandiri di rumah saran dari
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang dimuat dalam laman resminya who.int:

1. Pasien harus tinggal di kamar terpisah


Jika hal ini tidak memungkinkan untuk dilakukan, maka jaga jarak setidaknya 1 meter dari
pasien. Pasien dan orang lain di ruangan yang sama harus memakai masker medis.
2.Sediakan ventilasi yang baik di kamar pasien dan ruang bersama
Selain menyediakan ventilasi yang baik di berbagai ruangan di rumah, coba buka jendela jika
memungkinkan dan aman untuk melakukannya. Baca Juga: Angka kesembuhan Covid-19
lebih rendah dari kasus baru patut menjadi fokus penanganan
3. Pasien harus memakai masker medis sesering mungkin
Pasien penting untuk terus memakai masker medis khususnya ketika tidak sendirian di dalam
ruangan dan ketika jarak minimal 1 meter dari orang lain tidak dapat dipertahankan.
4. Pengunjung tidak boleh masuk ke dalam rumah
Jika ada tamu berkunjung, sebaiknya di luar rumah saja untuk mencegah penularan virus
corona.
5. Batasi jumlah orang yang menemani di rumah
Jika memungkinkan, batasi jumlah pengasuh pasien Covid-19 hanya satu orang di rumah.
Pengasuh ini sebaiknya harus dalam kondisi sehat tanpa punya riwayat penyakit. Baca Juga:
Daftar tempat isolasi mandiri pasien Covid-19 di Jakarta, gratis
6. Pengasuh dan anggota keluarga harus memakai masker medis saat berada di ruangan
yang sama dengan pasien
Siapa saja yang berada satu ruangan bersama pasien Covid-19 di rumah harus terus
memakai masker. Selain itu, mereka harus: Tidak boleh menyentuh masker atau wajah
Membuang masker setelah meninggalkan ruangan Mencuci tangan sesudahnya
7. Tidak boleh berbagai perlengkapan pribadi
Pasien harus memiliki piring, cangkir, peralatan makan, handuk, dan seprai khusus.
Peralatan ini harus dicuci dengan sabun dan air, serta tidak digunakan oleh orang lain di
rumah. Baca Juga: Kasus Covid-19 meledak, pemerintah benahi data ketersediaan kamar
rawat Covid-19
8. Bersihkan permukaan barang yang disentuh
Permukaan benda yang sering disentuh oleh pasien harus dibersihkan dan didesinfeksi
setidaknya setiap hari.
9. Setiap orang di rumah harus mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir secara
teratur
Siapa saja yang berada di rumah tempat isolasi mandiri wajib rajin mencuci tangan, terutama:
Setelah batuk atau bersin Sebelum dan sesudah menyiapkan makanan Sebelum makan
Setelah menggunakan toilet Sebelum dan sesudah merawat pasien Ketika tangan terlihat
kotor Baca Juga: Hati-hati! Gejala Covid-19 mirip flu, masyarakat perlu waspada
10. Batuk atau bersin harus ditutup
Ketika batuk, siapa saja yang berada di rumah tempat isolasi mandiri pasien Covid-19 harus
menutup mulut dan hidung dengan siku yang tertekuk atau tisu sekali pakai. Buang tisu
segera setelah digunakan.
11. Limbah dari pasien harus dikemas dalam kantong tertutup yang kuat sebelum dibuang
atau dibersihkan
Berbagai perlengkapan yang digunakan oleh pasien, seperti masker, handuk, sprei, dan
barang lain harus dikemas dalam kantong tertutup untuk mencegah penyebaran virus corona.
Berapa lama pasien Covid-19 harus tinggal di rumah untuk isolasi mandiri? Dilansir dari
Centers for Disease Control and Prevention (CDC), pada dasarnya orang dengan Covid-19
perlu melakukan isolasi mandiri sampai mereka benar-benar tidak lagi dapat menularkan
virus corona ke orang lain.

Pasien yang memiliki gejala harus tetap diisolasi selama minimal 10 hari setelah hari pertama
mereka mengembangkan gejala, ditambah 3 hari lagi setelah akhir gejala, yakni ketika
mereka tanpa demam dan tanpa gejala pernapasan Orang tanpa gejala harus tetap diisolasi
selama minimal 10-14 hari setelah dites positif Covid-19

Anda mungkin juga menyukai