Anda di halaman 1dari 3

REVISI IBU EKA LUTFI S.

1. abstrak bahasa inggris perlu di cek lagi, seperti such as tidak bisa diawal kalimat.
2. Penulisan citasi diperhatikan seperti (Leba, 2017) (Webb, 2016) (Drdak dan Daucik, 1990;
Havlikova dan Mikova, 1985; Rhim, 2002).
--> bukan disitu, harus inline dengan kalimat yg disitasi.

Penulisan citasi telah dibetulkan :

(Leba, 2017) pada halaman 8

(Webb, 2016) pada halaman 28

(Drdak dan Daucik, 1990; Havlikova dan Mikova, 1985; Rhim, 2002) pada halaman 35

3. subbab 3.2, penulisan paragraf dirapikan.

Telah dirapikan pada halaman 24

4. citasi tabel (apakah dibawah tabel persis atau di tuliskan dalam judul tabel)

Telah dilakukan pembetulan pada halaman 4,5,14, 29, 30,31,32,34


5. citasi tabel harus ditulis semua.

Sudah dilakukan pembetulan pada semua table

6. Penulisan Tabel brp di paragraf juga huruf T nya besar (Tabel bukan tabel)

-Sudah dilakukan pembetulan pada kalimat yang penulisan tabelnya kecil

7. untuk citasi literatur --> autor secara aktif tidak pakai kurung --> misal: Author dkk pada tahun
2xxx menyatakan ....
kalau statemen yg dikeluarkan baru autor pakai kurung --> misal: semakin tinggi T, antosianin rusak
karena ... (autor, tahun).

-Telah dirubah dan dijelaskan Pada halaman 30 subab 4.2.1 paragraf 1

Telah dirubah dan dijelaskan Pada halaman 30 subab 4.2.1 paragraf 2 setelah table 8

Telah dirubah dan dijelaskan Pada halaman 31 subab 4.2.2 paragraf 1

Telah dirubah dan dijelaskan Pada halaman 31 subab 4.2.2 paragraf 2 setelah table 9

Telah dirubah dan dijelaskan Pada halaman 33 subab 4.2.2 paragraf 2 setelah table 10

8. 4.3 studi literatur sabun antioksidan ketan hitam --> tapi isinya bukan ketan hitam. perbaiki
judulnya.

Sudah diperbaiki untuk judul pada 4.3 halaman 37

9. bahas korelasi literatur sabun dengan potensi antioksidan ketan hitam.


misal pacar air dengan komposisi sekian, antibakterialnya sebaik apa, maka bisa disimpulkan kalau
pakai ketan hitam bgmn.

Revisi telah dirubah dan dijelaskan pada halaman 43 tentang hubungan kolerasi

Pada studi literatur sabun dapat dibuat hubungan kolerasi antara literatur sabun dengan potensi
antioksidan ketan hitam. Pada pembuatan sabun dengan bahan baku pacar air dengan komposisi
15% dengan bahan baku sebesar 7,5 gram mendapatkan perlakun uji yang sesuai dengan Standart
Nasional Indonesia.dengan zona hambat antibacterial yang lebih besar dari komposisi yang lain
yakni sebesar 6,1 mm, pada pembuatan sabun dengan bahan baku ketan hitam memiliki kelebihan
yang besar dari bunga pacar air karena kadar antosianin ketan hitam yang lebih besar.

1. karakter apa di dalam antosianin yang menyebabkan terlarut dalam metanol, etanol, dan aseton?
2. bagaimana cara memastikan antosianin yang rusak dan yang masih bagus?
3. korelasi apa yang bisa diperoleh dari data stabilitas antosianin dalam pembuatan sabun

Jawaban 1

Antosianin memiliki sifat hidrofilik yang memudahkannya larut dalam air [21]. Selain bersifat hidrofilik,
antosianin juga dapat larut dalam pelarut organik yang bersifat polar seperti etanol, metanol, aseton,
dan kloroform [22]. Kestabilan antosianin dalam air maupun pelarut polar yang bersifat netral atau basa
dapat lebih dimantapkan dengan penambahan asam organik seperti asam asetat, asam sitrat, atau asam
klorida [23]

[21] Husna, N. E., Novita, M., & Rohaya, S. 2013. Kandungan Antosianin dan Aktivitas Antioksidan Ubi
Jalar Ungu Segar dan Produk Olahannya. Agritech 33 (3): 296 – 302.

[22] Kristiana, H. D., Ariviani, S., & Khasanah, L. U. 2012. Ekstraksi Pigmen Antosianin Buah Senggani
(Melastoma malabathricum Auct. Non Linn) dengan Variasi Jenis Pelarut. Jurnal Teknosains Pangan 1 (1):
105 – 109.

[23] Sipahli, S., Mohanlall, V., & Mellem, J. J. 2017. Stability and Degradation Kinetics of Crude
Anthocyanin Extract from H. Sabdariffa. Food Science and Technology 37 (2): 209 – 215.

2. Fathinatullahbibah (2014: 62-63) dalam penelitiannya menjelaskan bahwa aktivitas antioksidan pada
daun jati dipengaruhi oleh nilai pH dan suhu. Aktivitas antioksidan akan menurun seiring dengan
meningkatnya pH. Hal tersebut terjadi karena pada pH rendah maka densitas ion hidrogen akan
meningkat sehingga menekan pelepasan ion hidrogen dari senyawa fenolik. Sedangkan untuk pengaruh
suh, dimana apabila dilakukan adanya proses pemanasan dapat menyebabkan hilangnya warna ekstrak
mula-mula pada senyawa antosianin dan akan meningkatkan warna coklat sebagai hasil degradasi dan
polimerasi pigmen. Hal ini disebabkan karena pada degradasi warna pada antosianin, oleh perubahan
kation flavilium yang berwarna menjadi basa karbinol dan akhirnya menjadi karbinol yang tidak
berwarna serta pada akhirnya berakhir pada produk degradasi berwarna coklat. Degradasi teraml
menyebabkan hilangnya warna pada antosianin. (Hermawan, 2010)

Fathinatullabibah, dkk. “Stabilitas Antosianin Ekstrak Daun Jati (Tectona gramdis) terhadap Perlakuan pH
dan Suhu”. Jurnal Aplikasi Teknologi Pangan vol.3, no.2 (2014): 60-63

Hermawan, R., Hayati, E.K., Budi, U.S., dan Barizi, A., 2010, Effect of Temperature, pH on Total
Concentration and Colour Stability of Anthocyanins Compound Extract Roselle Calyx (Hibiscus sabdarifa
L.), Alchemy, Vol.2 No.1, 104 “Stabilitas Antosianin Ekstrak Daun Jati (Tectona gramdis) terhadap
Perlakuan pH dan Suhu”. Jurnal Aplikasi Teknologi Pangan vol.3, no.2 (2014): h.60-63

3. stabilitas antosianin sangat dipengaruhi oleh suhu, pH. Pigmen antosianin sendiri stabil pada pH yang
asam. Pedro., (2016) menyatakan bahwa pada pH rendah sebagian besar antosianin terdapat dalam
bentuk kation flavilium yang berwarna merah, sedangkan senyawa basa karbinol yang tidak berwarna
relatif kecil jumlahnya. Peningkatan pH memperbanyak senyawa basa karbinol dan kalkon yang tidak
berwarna. Sabun memiliki pH yang tinggi, namun tidak mendegradasi keseluruhan antosianin yang ada
dengan ditandai adanya zona hambat pada uji bakteri, Suksamrarn (2003) yang menyatakan bahwa
perbedaan besarnya daerah hambatan untuk masing-masing konsentrasi dapat disebabkan karena
perbedaan besarnya kandungan antosianin (zat aktif). Kandungan zat aktif pada sabun hal sesuai dengan
penelitian sakagami (2002) bahwa antosianin mempunyai daya anti bakteri yang kuat dan bersifat
sinergis dengan antibiotik lain seperti vitamin E dalam melawan bakteri.

Sakagami, Y., Kajimura, K., Wijesinghe, W.M.N.M., Dharmaratne, H.R.W., 2002. Antibacterial activity of
Calozeyloxanthone isolated from Calophyllum species against IJMS - Indonsian Journal on Medical
Science – Volume 1 No 2 – 2014 - ijmsbm.org ISSN : 2355-1313 54 Vancomycin-resistant Enterococci
(VRE) and synergism with antibiotics. Planta Med. 68, 541-543.

Pedro, A. C., Granato, D., & Rosso, N. D. 2016. Extraction of Anthocyanins and Polyphenols from Black
Rice (Oryza sativa L.) by Modeling and Assesing Their Reversibility and Stability. Food Chemistry 191: 12
– 20.

Suksamrarn S, Suwannapoch N, Phakhodee W,Thanuhiranlert J, Ratananukul P, ChimnoiN, Suksamrarn


A., 2003,Antimycobacterial activity of prenylatedxanthones from the fruits of Garciniamangostana,
Chem Pharm Bull (Tokyo).,51(7):857-859.

Anda mungkin juga menyukai