Anda di halaman 1dari 5

Nama : Hilminah Susanti

NIM : H0918044
Kelas : B

SOAL
1. Jelaskan definisi produk tersebut: apa merknya, diproduksi oleh siapa, dan
bagaimana deskripsi produknya! (disertai foto)
2. Jelaskan macam-macam bahan pengawet kimia yang ada dalam produk tersebut!
3. Jelaskan alasan mengapa produsen menambahkan bahan pengawet tersebut
disertai dengan mekanisme bagaimana senyawa tersebut bisa mengawetkan
produk pangan!
4. Jelaskan kemungkinan bahan kimia lain yang dapat digunakan dalam produk
tersebut dan jelaskan mengapa perlu menggunakan bahan kimia tersebut!

JAWAB
1.

Gambar 1.1 Wong CoCo Pudding With Puree rasa Mangga


Produk makanan berpengawet kimia sintesis yang saya pilih adalah Wong CoCo
Pudding With Puree. Wong CoCo Pudding With Puree diproduksi oleh PT.
Keong Nusantara Abadi. Wong CoCo Pudding With Puree adalah puding yang
terbuat dari kombinasi puree buah asli dan susu tanpa lemak yang diolah secara
higienis sehingga memilik rasa yang seperti buah asli. Wong CoCo Pudding With
Puree memiliki tekstur yang lembut namun juga solid. Wong CoCo Pudding
With Puree juga dilengkapi dengan nata de coco yang melengkapi sensasi saat
dikunyah yaitu lembut dan kenyal secara bersamaan serta membuatnya semakin
kaya kandungan gizi. Wong CoCo Pudding With Puree tersedia dalam tiga rasa
yaitu mangga, jambu, dan kelapa dengan ukuran 120g. Dalam 120g Wong CoCo
Pudding With Puree mengandung energi sebesar 130 kkal, lemak sebesar 0g,
kolestrol sebesar 0mg, protein sebesar 1g, karbohidrat sebesar 30g, serat sebesar
4g, gula sebesar 23g, dan sodium sebesar 90mg.
2. Bahan pengawet kimia yang terdapat pada Wong CoCo Pudding With Puree
adalah natrium benzoat. Natrium benzoat memiliki rumus kimia NaC 7 H5O2.
Natrium benzoat berupa granula atau serbuk berwarna putih, tidak berbau, dan
stabil di udara. Natrium benzoat mudah larut dalam air dan agak sukar larut
dalam etanol. Kelarutan natrium benzoat dalam air pada suhu 25 o C sebesar
660g/l dengan bentuk yang aktif sebagai pengawet sebesar 84.7% pada range pH
4 (Cahyadi, 2006). Natrium benzoat merupakan salah satu senyawa benzoat
sintetis yang sering digunakan sebagai pengawet. Natrium benzoat lebih umum
dipakai sebagai pengawet karena lebih mudah larut jika ditambahkan pada bahan
pangan (Dewi, 2011). Natrium benzoat memiliki karakteristik tak berasa,
berbentuk bubuk kristal, serta terdiri atas gabungan azam benzoat dengan
natrium hidroksida. Natrium benzoat atau sodium benzoat tidak bisa terbentuk
secara alami, namun asam benzoat sebagai komponen utamanya bisa ditemukan
pada berbagai tumbuhan seperti kayu manis, cengkeh, tomat, plum, apel, hingga
buah-buah beri. Beberapa bakteri juga bisa memproduksi asam benzoat dengan
fermentasi produk susu seperti yogurt (Nurisyah, 2018). Natrium benzoat
terdaftar sebagai pengawet makanan dengan kode 211. Misalnya, di Eropa,
pengawet natrium benzoat diberi nomor E211. Kadar maksimal natrium benzoat
dalam makanan adalah 0,1% dan apabila berlebihan akan memepengaruhi rasa
yaitu akan menjadi getir (Dewi, 2011). Natrium benzoat aktif sebagai pengawet
atau anti mikroba pada produk yang memiliki pH 2,5-4,0 sehingga lebih
berdayaguna dalam bahan makanan yang sifatnya asam (Nurman dkk., 2018).
Natrium benzoat telah banyak digunakan sebagai pengawet di sediaan farmasi,
kosmetik, dan dalam sari buah-buahan (Dewi, 2017).
3. Alasan produsen Wong CoCo Pudding With Puree menambahkan natrium
benzoat pada produknya adalah karena Wong CoCo Pudding With Puree
merupakan makanan yang termasuk makanan dengan pH asam dan natrium
benzoat merupakan pengawet kimia yang dapat
menahan bakteri dan jamur dalam kondisi asam. Natrium benzoat merupakan
salah satu contoh pengawet makanan atau minuman yang lebih efektif digunakan
dalam makanan atau minuman yang asam sehingga banyak digunakan sebagai
pengawet di dalam makanan yang mengandung sari buah-buahan. Natrium
benzoat sangat efektif digunakan pada makanan yang memiliki pH berkisar
antara 2,5 sampai 4,0 dan dapat menghambat pertumbuhan mikroorganisme
(Hadriyati, 2017). Wong Coco Pudding With Puree
diperkirakan memiliki pH 3,0-3,5 sehingga sudah sesuai apabila menggunakan
natrium benzoat sebagai pengawet. Alasan yang lain natrium benzoat lebih
dipilih dari pengawet lain karena natrium benzoat mudah larut dalam air dan
bahkan 200 kali lebih mudah larut daripada bentuk asamnya (Hesti, 2016).
Mekanisme natrium benzoat dapat mengawetkan Wong Coco Pudding With
Puree yaitu berdasarkan pada permeabilitas membran sel mikroba terhadap
molekul-molekul asam yang tidak terdisosiasi. Isi sel mikroba mempunyai pH
yang selalu netral. Apabila pH sitoplasma mikroba menjadi asam atau basa,
maka akan terjadi gangguan pada organ-organ sel sehingga metabolisme
terhambat dan akhirnya sel mati. Membran sel mikroba hanya permeabel
terhadap molekul asam yang tidak terdisosiasi, oleh karena itu untuk
mendapatkan efektivitas yang tinggi sebaiknya asam-asam tersebut digunakan
dalam lingkungan asam. Hal ini juga disebabkan pada pH netral dan basa, asam-
asam organik terurai menjadi ion-ionnya (Winarno dan Laksmi, 1974).
4. Bahan pengawet kimia lain yang dapat digunakan pada Wong CoCo Pudding
With Puree adalah kalium sorbat. Kalium sorbat dapat menggantikan natrium
benzoat karena menurut Jay, dkk (2005), kalium sorbat juga sangat baik
digunakan sebagai pengawet pada pangan yang bersifat asam. Kalium sorbat
dapat bekerja sangat baik sebagai pengawet pada pH dibawah 6.0 dan umumnya
bersifat tidak aktif pada pH di atas 6.5. Pada rentang pH 4.0–6.0 komponen
kalium sorbat sangat efektif sebagai pengawet dibandingkan asam benzoat,
sedangkan pada pH 3.0 ke bawah memiliki efektivitas pengawet lebih tinggi
dibanding senyawa propionat namun hampir sama dengan asam benzoat. Kalium
sorbat juga dapat digunakan pada produk makanan dengan konsentrasi atau
kadar yang lebih tinggi dibanding dengan senyawa natrium benzoat tanpa
mempengaruhi flavor dari produk (Dewi, 2017).
Daftar Pustaka

Cahyadi, W. 2006. Analisis dan Aspek Kesehatan Bahan Tambahan Pangan. Bumi
Aksara. Jakarta.
Dewi, A. 2011. Analisis Bahan Pengawet Benzoat secara Titrimetri pada Saos
Tomat yang Beredar di Wilayah Kota Pekanbaru. Skripsi.
Pekanbaru: Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam
Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.
Dewi, D. P. M. S. 2017. Pengaruh Konsentrasi Pengawet Natrium Benzoat
Terhadap Karakteristik, Stabilitas Fisika, dan pH pada Water
Based Pomade yang Mengandung Ekstrak Aloe Vera. Calyptra:
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya. 6(2): 539-552.
Hadriyati, A. 2017. Analisa Kadar Natrium Benzoat pada Cabai Merah Giling di
Pasar Angso Duo Kota Jambi. Jurnal Riset Informasi Kesehatan,
6(1): 71-74.
Hesti, Muzakkar dan M. Z., Hermanto. 2016. Analisis Kandungan Zat Pengawet
Natrium Benzoat pada Sirup Kemasan Botol yang
Diperdagangkan di Mall Mandonga dan Hypermart Lippo Plaza
Kota Kendari. Jurnal Sains dan Teknologi Pangan, 1(1): 51-57.
Jay, J. M., Loessner, M. J. dan Golden, D. A. 2005. History of Microorganisms in
Food. In: Modern Food Microbiology. Springer. New York.
Nurisyah. 2018. Analisis Kadar Natrium Benzoat dalam Kecap Manis Produksi
Home Industri yang Beredar di Kota Makassar dengan Metode
Spektrofotometri UV-Vis. Media Farmasi, 14(1): 72-76.
Nurman S., Muhajir, dan Muhardina, V. 2018. Pengaruh Konsentrasi Natrium
Benzoat dan Lama Penyimpanan Terhadap Mutu Minuman Sari
Nanas. Jurnal Penelitian Pascapanen Pertanian, 15(3): 140-146.
Winarno, F. G dan A. Rahman. 1974. Protein Sumber dan Peranannya Departemen
Teknologi Hasil Pertanian. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai