0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
9 tayangan24 halaman
Telinga manusia terdiri dari tiga bagian yaitu telinga luar, tengah, dan dalam. Telinga luar menangkap gelombang suara dan mengirimkannya ke telinga tengah melalui membran timpani dan tulang pendengaran. Di telinga dalam, suara diubah menjadi sinyal listrik oleh sel rambut di koklea. Gangguan pendengaran dapat disebabkan trauma, infeksi, atau faktor usia dan dapat menyebabkan kesul
Telinga manusia terdiri dari tiga bagian yaitu telinga luar, tengah, dan dalam. Telinga luar menangkap gelombang suara dan mengirimkannya ke telinga tengah melalui membran timpani dan tulang pendengaran. Di telinga dalam, suara diubah menjadi sinyal listrik oleh sel rambut di koklea. Gangguan pendengaran dapat disebabkan trauma, infeksi, atau faktor usia dan dapat menyebabkan kesul
Telinga manusia terdiri dari tiga bagian yaitu telinga luar, tengah, dan dalam. Telinga luar menangkap gelombang suara dan mengirimkannya ke telinga tengah melalui membran timpani dan tulang pendengaran. Di telinga dalam, suara diubah menjadi sinyal listrik oleh sel rambut di koklea. Gangguan pendengaran dapat disebabkan trauma, infeksi, atau faktor usia dan dapat menyebabkan kesul
• https://youtu.be/98-6WfdumZY - human ear, structure and working
• Telinga manusia dibagi menjadi tiga, yaitu - Telinga Luar - Telinga Tengah - Telinga Dalam • Telinga luar : Pinna – Mengumpulkan dan menghubungkan suara menuju lubang telinga
Lubang Telinga – jalur
gelombang menuju telinga bagian tengah • Telinga Tengah : Membran Timpani Ossicles Eustachian Tube Membran Timpani/ Gendang Telinga – gendang selaput yang ikut bergetar ke arah dalam dan luar ketika gelombang suara masuk melalui lubang telinga. Kemudian getaran yang dihasilkan akan diamplifikasi di OSSICLES sebesar 15 kali dari getaran awal.
Ossicles / Tulang pedengaran, terdiri dari:
– Malleus – melekat pada membran timpani – Incus – Stapes – menempel pada oval window yang menjadi gerbang menuju koklea (Rumah siput) TELINGA DALAM Koklea – sistem tubular bergulung yang berada di dalam tulang temporalis. Bagian di dalam koklea adalah: - Skala timpani - Skala vestibuli - Duktus koklearis - Membran vestibularis - Membran Basilaris – terdapat organ korti sel rambut sebagai reseptor suara Mekanisme Pendengaran Sumber suara Kanal membran timpani bergetar getaran ke ossicles stapes bergetar oval window bergetar getaran memasuki koklea menggetarkan membrane basilar getaran diubah menjadi sinyal listrik auditory nerve fiber superior olivary complex inferior colliculus medial geniculate auditory cortex PATOFISIOLOGI TELINGA GANGGUAN PENDENGARAN • 4 faktor utama yang mempengaruhi risiko gangguan pendengaran,yaitu – Intensitas – Frekuensi – Lama pajanan bising perhari kerja – Kumulatif pajanan bising (masa kerja) • Faktor usia dan kepekaan seseorang dapat mempengaruhi pendengaran seseorang GANGGUAN PENDENGARAN
“Perubahan pada tingkat pendengaran
yang berakibat kesulitan dalam melaksanakan kehidupan normal, biasanya dalam hal memahami pembicaraan.” GANGGUAN PENDENGARAN Gradasi Parameter Normal : Tidak mengalami kesulitan dalam percakapan biasa (6m). Sedang : Kesulitan dalam percakapan sehari- hari mulai jarak > 1.5m Menengah : Kesulitan dalam percakapan keras sehari-hari mulai jarak > 1.5m Berat : Kesulitan dalam percakapan keras/ berteriak pada jarak > 1.5m Sangat Berat : Kesulitan dalam percakapan keras/ berteriak pada jarak < 1.5m Tuli Total : Kehilangan kemampuan pendengaran dalam berkomunikasi GANGGUAN PENDENGARAN Menurut ISO derajat ketulian dibagi menjadi: - normal, jika peningkatan ambang dengar antara 0 - < 25dB - Tuli ringan, jika peningkatan ambang dengar antara 26 – 40dB - Tuli sedang, jika peningkatan ambang dengar antara 41 – 60dB - Tuli berat, jika peningkatan ambang dengar antara 61 – 90dB - Tuli sangat berat, jika peningkatan ambang dengar antara >90dB GANGGUAN PENDENGARAN 1. Trauma 1.1. Direct Blows (ledakan) Ledakan yang mengenai pinna dapat menyebabkan haematoma (penumpukan darah). Ledakan yang sangat parah dapat menciderai tengkorak hingga membuat ossciles retak kehilangan pendengaran GANGGUAN PENDENGARAN 1.2. Benda Asing Benda asing dapat masuk ke dalam telinga, seperti saat mengelas maka serpihan panasnya masuk ke kanal dan membakar membrane timpani. 1.3. Barotrauma Dialami oleh penyelam akibat terjadi pendarahan pada telinga bagian tengah saat mereka sedang naik atau turun. GANGGUAN PENDENGARAN 2. External Otitis - Penggunan earmuff di cuaca yang panas menyebabkan kanal menjadi lembap sehingga rentan terkena infeksi sehingga terjadi inflamasi -Menggunakan/melepas earplug dengan tangan kotor GANGGUAN PENDENGARAN 3. Obstruction Wax Wax adalah kumpulan dari kulit mati, sekresi minyak, dan keringat. Wax ini akan terkumpul di kanal. Wax bisa dibersihkan dengan air.
4. Sudden Hearing Loss
Kehilangan pendengaran dalam waktu detik atau 2-3 hari. Gejala seperti mendengar suara dengung dan diikuti dengan kehilangan pendengaran. GANGGUAN PENDENGARAN 5. Tinnitus Penderita akan mendengar suara dengung, clanging, clicking, whistling, humming dan ringing. Biasanya disebabkan oleh ledakan atau trauma pada kepala. GANGGUAN NON-PENDENGARAN Sulit tidur Dispepsia Stress Konsentrasi menurun Kesulitan komunikasi Gangguan ketenangan/ kenyamanan