Anda di halaman 1dari 24

ANATOMI TELINGA

Silakan Simak Tautan Berikut ini


• https://www.khanacademy.org/test-prep/mcat/processing-the-
environment/sound-audition/v/auditory-structure-part-1

• https://www.khanacademy.org/test-prep/mcat/processing-the-
environment/sound-audition/v/auditory-structure-part-2

• https://youtu.be/jhjoGx6eGXs - auditory processing

• https://youtu.be/jhjoGx6eGXs - cochlear implant

• https://youtu.be/98-6WfdumZY - human ear, structure and working


• Telinga manusia dibagi menjadi tiga, yaitu
- Telinga Luar
- Telinga Tengah
- Telinga Dalam
• Telinga luar :
Pinna –
Mengumpulkan dan
menghubungkan
suara menuju lubang
telinga

Lubang Telinga – jalur


gelombang menuju
telinga bagian tengah
• Telinga Tengah : Membran Timpani
Ossicles
Eustachian Tube
Membran Timpani/ Gendang Telinga – gendang
selaput yang ikut bergetar ke arah dalam dan luar ketika
gelombang suara masuk melalui lubang telinga.
Kemudian getaran yang dihasilkan akan diamplifikasi di
OSSICLES sebesar 15 kali dari getaran awal.

Ossicles / Tulang pedengaran, terdiri dari:


– Malleus – melekat pada membran timpani
– Incus
– Stapes – menempel pada oval window yang menjadi
gerbang menuju koklea (Rumah siput)
TELINGA DALAM
Koklea – sistem tubular bergulung yang berada di
dalam tulang temporalis. Bagian di dalam koklea
adalah:
- Skala timpani
- Skala vestibuli
- Duktus koklearis
- Membran vestibularis
- Membran Basilaris – terdapat organ korti 
sel rambut sebagai reseptor suara
Mekanisme Pendengaran
Sumber suara  Kanal  membran timpani
bergetar  getaran ke ossicles  stapes
bergetar  oval window bergetar  getaran
memasuki koklea  menggetarkan membrane
basilar  getaran diubah menjadi sinyal listrik
 auditory nerve fiber  superior olivary
complex  inferior colliculus  medial
geniculate  auditory cortex
PATOFISIOLOGI TELINGA
GANGGUAN PENDENGARAN
• 4 faktor utama yang mempengaruhi risiko
gangguan pendengaran,yaitu
– Intensitas
– Frekuensi
– Lama pajanan bising perhari kerja
– Kumulatif pajanan bising (masa kerja)
• Faktor usia dan kepekaan seseorang dapat
mempengaruhi pendengaran seseorang
GANGGUAN PENDENGARAN

“Perubahan pada tingkat pendengaran


yang berakibat kesulitan dalam
melaksanakan kehidupan normal,
biasanya dalam hal memahami
pembicaraan.”
GANGGUAN PENDENGARAN
Gradasi Parameter
Normal : Tidak mengalami kesulitan dalam
percakapan biasa (6m).
Sedang : Kesulitan dalam percakapan sehari-
hari mulai jarak > 1.5m
Menengah : Kesulitan dalam percakapan keras
sehari-hari mulai jarak > 1.5m
Berat : Kesulitan dalam percakapan keras/
berteriak pada jarak > 1.5m
Sangat Berat : Kesulitan dalam percakapan keras/
berteriak pada jarak < 1.5m
Tuli Total : Kehilangan kemampuan
pendengaran dalam berkomunikasi
GANGGUAN PENDENGARAN
Menurut ISO derajat ketulian dibagi menjadi:
- normal, jika peningkatan ambang dengar antara 0
- < 25dB
- Tuli ringan, jika peningkatan ambang dengar
antara 26 – 40dB
- Tuli sedang, jika peningkatan ambang dengar
antara 41 – 60dB
- Tuli berat, jika peningkatan ambang dengar
antara 61 – 90dB
- Tuli sangat berat, jika peningkatan ambang
dengar antara >90dB
GANGGUAN PENDENGARAN
1. Trauma
1.1. Direct Blows (ledakan)
Ledakan yang mengenai pinna dapat
menyebabkan haematoma (penumpukan
darah). Ledakan yang sangat parah dapat
menciderai tengkorak hingga membuat
ossciles retak  kehilangan pendengaran
GANGGUAN PENDENGARAN
1.2. Benda Asing
Benda asing dapat masuk ke dalam telinga,
seperti saat mengelas maka serpihan
panasnya masuk ke kanal dan membakar
membrane timpani.
1.3. Barotrauma
Dialami oleh penyelam akibat terjadi
pendarahan pada telinga bagian tengah saat
mereka sedang naik atau turun.
GANGGUAN PENDENGARAN
2. External Otitis
- Penggunan earmuff di cuaca yang panas
menyebabkan kanal menjadi lembap sehingga
rentan terkena infeksi sehingga terjadi
inflamasi
-Menggunakan/melepas earplug dengan
tangan kotor
GANGGUAN PENDENGARAN
3. Obstruction Wax
Wax adalah kumpulan dari kulit mati, sekresi
minyak, dan keringat. Wax ini akan terkumpul di
kanal. Wax bisa dibersihkan dengan air.

4. Sudden Hearing Loss


Kehilangan pendengaran dalam waktu detik atau
2-3 hari. Gejala seperti mendengar suara
dengung dan diikuti dengan kehilangan
pendengaran.
GANGGUAN PENDENGARAN
5. Tinnitus
Penderita akan mendengar suara dengung,
clanging, clicking, whistling, humming dan
ringing. Biasanya disebabkan oleh ledakan
atau trauma pada kepala.
GANGGUAN NON-PENDENGARAN
 Sulit tidur
 Dispepsia
 Stress
 Konsentrasi menurun
 Kesulitan komunikasi
 Gangguan ketenangan/ kenyamanan

Anda mungkin juga menyukai