0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
12 tayangan4 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang peran literasi dalam pendidikan bahasa Indonesia. Literasi diartikan sebagai kemampuan berbahasa seseorang untuk berkomunikasi, termasuk kemampuan membaca dan menulis. Literasi sangat penting karena berpengaruh terhadap keberhasilan belajar siswa dan kehidupannya. Salah satu literasi yang perlu dikuasai adalah literasi baca-tulis.
Deskripsi Asli:
Tentang bagaimana peran literasi
Judul Asli
Bagaimana Peran Literasi dalam Pendidikan Bahasa Indonesia
Dokumen tersebut membahas tentang peran literasi dalam pendidikan bahasa Indonesia. Literasi diartikan sebagai kemampuan berbahasa seseorang untuk berkomunikasi, termasuk kemampuan membaca dan menulis. Literasi sangat penting karena berpengaruh terhadap keberhasilan belajar siswa dan kehidupannya. Salah satu literasi yang perlu dikuasai adalah literasi baca-tulis.
Dokumen tersebut membahas tentang peran literasi dalam pendidikan bahasa Indonesia. Literasi diartikan sebagai kemampuan berbahasa seseorang untuk berkomunikasi, termasuk kemampuan membaca dan menulis. Literasi sangat penting karena berpengaruh terhadap keberhasilan belajar siswa dan kehidupannya. Salah satu literasi yang perlu dikuasai adalah literasi baca-tulis.
Bagaimana Peran Literasi dalam Pendidikan Bahasa Indonesia ?
Nama: Tariatul Pertiwi
E-mail: taariatul@gmail.com
Semakin berkembangnya zaman semakin berkembang pula ilmu pengetahuan. Pada
zaman sekarang lebih banyak masyarakat, terutama kaum remaja yang lebih suka bermain hp atau media sosial dibandingkan membaca buku. Padahal, membaca adalah sumber ilmu seperti pepatah yang sering kita dengar yaitu “Membaca membuka jendela dunia”. Pepatah tersebut sama dengan pernyatan Najwa Shihab sebagai duta baca Indonesia yaitu “Membaca ialah upaya merengkuh makna, ikhtiar untuk memahami alam semesta. Itulah mengapa buku disebut jendela dunia, yang merangsang pikiran agar terus terbuka.” Literasi dapat diartikan sebagai keterbukaan wawasan, yaitu kemampuan individu dalam mengolah informasi dan pengetahuan untuk keterampilan hidup. Grabe & Kaplan (dalam Sukma, 2019), menjelaskan sempitnya pengertian literasi itu adalah kemampuan membaca dan menulis (mampu membaca dan menulis). Secara umum, literasi sangat erat kaitannya dengan Istilah wacana mahir, yaitu kemampuan seluruh bahasa mencakup kemampuan untuk mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis, serta kemampuan berpikir elemen-elemen yang ada di dalamnya (Sukma, 2018). Menurut Sukma, et.al (2019), literasi dapat dipahami sebagai melek huruf, kemelekhurufan, mengenal tulisan, serta dapat membaca dan menulis. Literasi adalah kemampuan berbahasa seseorang (menyimak, berbicara, membaca, dan menulis) untuk berkomunikasi dengan cara yang berbeda sesuai dengan tujuannya. Sedangkan menurut Sulzby (dalam Sukma 2019), ia mengartikan literasi secara sempit, yaitu literasi sebagai kemampuan membaca dan menulis. Literasi sangat penting bagi siswa karena keterampilan dalam literasi berpengaruh terhadap keberhasilan belajar mereka dan kehidupannya. Keterampilan literasi yang baik akan membantu siswa dalam memahami teks lisan, tulisan, maupun gambar/visual. Keterampilan literasi perlu dimiliki oleh setiap individu sebagai syarat untuk berpartisipasi dalam masyarakat, dan hal ini merupakan bagian dari hak dasar manusia menyangkut pembelajaran sepanjang hayat. Salah satu literasi yang perlu dikuasai adalah literasi baca-tulis. Dengan memiliki kemampuan baca-tulis, seseorang dapat meningkatkan kualitas hidupnya menjadi lebih baik. Terlebih lagi di era yang semakin modern yang ditandai dengan persaingan yang ketat dan pergerakan yang cepat. Kompetensi individu sangat diperlukan agar dapat bertahan hidup dengan baik (Sukma, et.al 2019) Menurut Khaira, et.al (2017), pembelajaran bahasa Indonesia terdiri atas empat kemampuan keterampilan berbahasa, yaitu kemampuan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Keterampilan membaca menjadi skala prioritas utama yang harus dikuasai oleh siswa pada setiap jenjang pendidikan karena pembaca yang memiliki keterampilan yang baik akan mudah menyerap informasi dan gagasan yang terdapat dalam bacaan. Membaca pemahaman menjadi dasar dalam mengungkapkan makna seluruh bacaan. Melalui membaca pemahaman, seseorang dapat memperoleh berbagai ilmu pengetahuan dan informasi, baik yang terjadi pada masa lampau, masa sekarang, maupun masa mendatang. Menurut Sarkiyah (dalam Hafizah, 2018), pemahaman membaca merupakan suatu proses pemahaman dari teks dan pengetahuan yang dimiliki oleh pembaca yang mempunyai peranan utama dalam membentuk makna. Pembaca yang efektif menggunakan berbagai macam strategi membaca yang sesuai dengan teks dan konteks dalam rangka mengkontruksi makna ketika membaca. Menurut Sahrebabaki (dalam Putri dan Ramadhan, 2019), membaca dan mendengarkan adalah proses seseorang yang tidak hanya memahami arti harfiah, tetapi juga untuk memahami gagasan tersirat. Menurut Putri, et.al (2019), faktor yang berperan penting untuk meningkatkan keterampilan membaca adalah penguasaan kosa kata. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Haliza (dalam Putri dan Ramadhan, 2019), bahwa ada banyak faktor yang berperan untuk memperoleh kemampuan membaca secara efektif. Ukuran kosakata adalah satu faktor yang penting untuk meningkatkan membaca pemahaman. Penemuan penelitian tersebut menyebutkan bahwa membaca pemahaman bermanfaat ke dalam pembelajaran bahasa. Siswa mampu membaca dengan baik dan dalam pengajaran kosakata yang berkaitan dengan bahasa. Menurut Sari, et.al (2018), membaca secara komunikatif digunakan untuk mencari, menemukan, dan memperoleh informasi dari berbagai sumber sesuai dengan pemahaman masing-masing individu yang diperoleh. Ada beberapa negara yang telah melakukan penelitian tentang membaca, diantaranya Albania, Australia, Jerman, Iran, Kanada, Malaysia Pakistan, dan Turki. Penelitian tentang membaca pemahaman yang dilakukan mengungkapkan bahwa membaca adalah aktifitas kognitif yang kompleks yang sangat penting dan berfungsi untuk mendapatkan informasi. Daftar Pustaka Grabe, W. & Kaplan R. (Eds.) 1992. Introduction to Applied Linguistics. New York: AddisonWesley Publishing Company Hafizah,T., Syahrul Ramadhan, Ellya Ratna. (2018). Kontribusi Keterampilan Membaca Apresiatif Teks Cerpen Terhadap Keterampilan Menulis Teks Cerpen. Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, 7(3). Haliza, E. (2016). Relationship between vocabulary size and reading comprenhension of ESL leaners. International Journal of english language teaching, 9(2). Khaira, U., & Basri, I. (2017). Dengan Teknik Group Cloze Dan Teknik Group Sequencing Siswa Kelas Viii Smp Negeri 31 Padang. Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, 61(1) Putri, D., & Ramadhan, S. (2019). Korelasi Keterampilan Membaca Pemahaman dan Keterampilan Menulis Teks Laporan Hasil Observasi Siswa Kelas Vii Smp Negeri 4 Pariaman. Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, 8(1). Sahrebabaki, Masoud Mahmoodi dan Batul Shamsi Nejad. 2015. Effects of Metacognitive Strategy Instruction on the Reading Comprehension of English Language Learners Through Cognitive Academic Language Learning Approach (CALLA). International Journal of languages’ Education and Teaching, 3(2). Sari, Y., Syahrul R, Yulianti R. (2018). Hubungan Antara Keterampilan Membaca Pemahaman Dengan Keterampilan Menulis Teks Laporan Hasil Observasi Siswa Kelas X Smk Negeri 3 Padang. Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, 7(3). Sarkiyah. 2017. Upaya Meningkatkan Keterampilan Membaca Permulaan Melalui Media Kartu di Kelas 1 MadrasahIbtidaiyah Alkhairaat Uemalingku Kecamatan Ampana Kota. Jurnal Kreatif Tadulako, 4(4). Sukma, E., Mahjuddin, R., & Habibi, M. (2018). Literacy media models in improving reading skill of early class students in elementary school. Journal of Counseling and Educational Technology, 1(2), 33. Sukma, E., Mahyuddin, R., & Suriani, A. (2019). Literasi Membaca Puisi Guru SD. Jurnal Inovasi Pendidikan Dan Pembelajaran Sekolah Dasar, 3.