Anda di halaman 1dari 4

Bagaimanakah Peran Guru dalam Memaksimalkan Keterampilan Menulis

Siswa melalui Pembelajaran Bahasa Indonesia

Ganesa Vina Tichi


FBS Universitas Negeri Padang

Email: ichiganesa@gmail.com

Pelajaran bahasa dan sastra Indonesia secara garis besar bertujuan untuk
membentuk siswa terampil berbahasa Indonesia, yaitu terampil dalam menyimak,
berbicara, membaca, dan menulis. Salah satu keterampilan yang harus dikuasai siswa
adalah terampil dalam menulis. Melalui kegiatan menulis, diharapkan siswa dapat
menuangkan ide atau gagasan baik yang bersifat ilmiah maupun imajinatif.
Pembelajaran menulis sangat bermanfaat bagi siswa. Melalui kegiatan menulis
siswa dapat mengembangkan gagasan, mengungkapkan sesuatu secara tertulis dan
membiasakan bernalar.

Menulis merupakan kegiatan melahirkan pikiran, gagasan, perasaan yang


disampaikan kepada orang lain secara logis dan berkesinambungan dengan
menggunakan bahasa yang sesuai dengan kaidah penggunaan bahasa yang baik dan
benar. Seseorang dapat dikatakan telah mampu menulis dengan baik jika pembacanya
dapat memahami apa yang diungkapkan. Oleh karena itu, untuk menguasai
keterampilan menulis dituntut pengalaman, waktu, dan latihan intensif, Rohmah et all
(2017).

Harmooni, Fuji Monicha, Syahrul R, Irfani Basri. (2018) menyatakan bahwa


menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa lainnya. Menulis bukan hanya
membutuhkan keterampilan saja, tetapi juga membutuhkan wawasan yang luas dan
motivasi yang kuat untuk dapat melakukannya. Hal ini sejalan dengan penelitian
Tahir (dalam Harmooni, Fuji Monicha, Syahrul R, Irfani Basri. 2018) bahwa menulis
adalah bidang keterampilan yang sulit untuk diajarkan dan dievaluasi
Menulis adalah proses yang kompleks yang memungkinkan penulis untuk
mengeksplorasi pemikiran dan ide-ide mereka menjadi nyata dan konkret, Hamp &
Heasley (dalam Fageeh, 2014, p. 1). Sejalan dengan hal itu, Fitts dan Peterson (dalam
Ortlieb, 2013, p. 146), pemerolehan kemampuan membaca adalah proses yang
dimulai dengan tahap yang paling awal yaitu kemajuan pola pikir sebelum akhirnya
mencapai tahap yang lebih tinggi dalam memperoleh atau mengolah informasi.
Menurut Putri, Ranti Dwi dan Syahrul R. (2019) keterampilan menulis merupakan
salah satu jenis keterampilan berbahasa yang harus dikuasai siswa. Keterampilan
menulis adalah salah satu keterampilan berbahasa yang produktif dan ekspresif yang
dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung dan tidak secara tatap muka
dengan pihak lain. Menulis merupakan kegiatan yang kompleks, karena orang yang
mampu menulis adalah orang yang memiliki kemampuan dalam mendengarkan,
membaca, dan berbicara.
Menurut Amalia, et. al (dalam Ramadhan, et. al, 2018) menyatakan bahwa
menulis merupakan aspek keterampilan berbahasa yang bersifat produktif.
Keproduktifan dalam keterampilan menulis menuntut siswa untuk terampil
memanfaatkan struktur bahasa agar tulisan yang dihasilkan menarik dibaca. Namun,
hal tersebut masih menjadi suatu kendala karena masih banyak siswa kurang terampil
dalam menulis.

Amelia, et. al (2015) menyatakan bahwa keterampilan menulis merupakan


keterampilan berbahasa yang sangat penting bagi siswa. Keterampilan menulis harus
dimiliki oleh siswa mulai dari tingkat Sekolah Dasar, tanpa memiliki kemampuan
menulis yang memadai sejak dini, anak akan mengalami kesulitan belajar pada masa
selanjutnya. Keterampilan menulis sangat penting dikuasai oleh siswa dalam
pengajaran bahasa Indonesia di sekolah. Hal ini disebabkan, menulis merupakan
pengetahuan yang mendasari seluruh kegiatan dalam pendidikan. Dengan kata lain,
pengajaran menulis merupakan muara dari seluruh aspek keterampilan berbahasa.
Menulis bukan menghasilkan tulisan semata, melainkan suatu tindakan aktif yang
dihasilkan dari hasil curahan pikiran yang mengandung makna yang dihasilkan dan
mudah dipahami oleh orang lain (Cici Ramayani, Syahrul R, Abdurahman: 2016). Hal
ini sesuai dengan pendapat Semi (2007:4) bahwa menulis merupakan suatu proses
kreatif memindahkan gagasan ke dalam lambang-lambang tulisan dan memiliki tiga
aspek, yaitu adanya tujuan yang hendak dicapai dalam menulis, gagasan atau sesuatu
yang hendak dikomunikasikan terhadap orang lain, dan adanya sistem pemindahan
gagasan yang digunakan yaitu, berupa sistem bahasa.
Sistem bahasa dalam hal ini dimaksudkan sebagai suatu sistem yang ada di
sekolah yaitu teknik dalam pembelajaran. Teknik pembelajaran yang digunakan guru
juga dapat menjadi salah satu penyebab kurang minatnya menulis pada siswa.
Terkadang guru belum tepat dalam memilih teknik pembelajaran. Untuk itu,
keterampilan menulis menjadi salah satu keterampilan berbahasa yang harus dikuasai
oleh para peserta didik dan diajarkan di sekolah. Namun, kenyataan menunjukkan
bahwa keterampilan menulis dianggap sebagai keterampilan berbahasa yang sangat
kompleks, sehingga hasilnya kurang menggembirakan. Para peserta didik menemui
banyak kendala dalam menguasai keterampilan menulis .

A, Yulia Darma, R Syahrul, Ellya Ratna. (2012) menyatakan bahwa dalam


kesehariannya, pada proses pembelajaran siswa cenderung menerima dan menghafal
pelajaran. Hal itu tentu membosankan bagi siswa sehingga siswa kurang kreatif.
Pada umumnya siswa tidak akan menulis dan berlatih menulis sesuai konteks
dengan sendirinya. Siswa membutuhkan pembelajaran untuk menguasai bagaimana
menulis sesuai konteks tulisan yang akan ditulis. Pembelajaran tersebut dapat berupa
konteks menulis puisi, menulis artikel atau esai ilmiah, menulis genre teks dan
sebagainya.
Pembelajaran haruslah dimaksimalkan oleh guru sebagai tenaga pendidik agar
siswa terlatih dan menguasai bagaimana teknik-teknik menulis sesuai konteks tulisan.
Ada beberapa cara yang bisa diterapkan guru untuk mencapai tujuan tersebut. Pertama,
guru menjelaskan teknik menulis per konteks tulisan disertai dengan contoh tulisan
yang sesuai. Kedua, dari contoh tulisan dan penjelasan tersebut siswa harus membuat
tulisan minimal lima paragraf (jika itu berbentuk artikel). Ketiga, siswa
mempresentasikan tulisan di depan kelas. Ketiga, setelah presentasi guru bersama
siswa lainnya mengevaluasi, mencari letak kesalahan, alasan kesalahan dan jawaban
yang tepat. Keempat, setelah di evaluasi siswa harus menulis ulang artikel dan belajar
mempublikasikannya. Kegiatan menulis ini harus terus-menenus dilakukan agar siswa
semakin menguasai dan terlatih menulis.
DAFTAR PUSTAKA

Amalia, F., Syahrul R, Ermawati A. (2018). Pengaruh Model Discovery Learning


Berbantuan Media Audiovisual Terhadap Keterampilan Menulis Teks
Eksposisi Siswa Kelas VIII SMP Negeri 31 Padang. Padang: Jurnal
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Vol. 7(1), 125-132.

Amelia, Rizky, Elfia Sukma, Nur Asma. (2015). “Pembelajaran Menulis Laporan
Percobaan dengan Pendekatan Saintifik di Sekolah Dasar”. Jurnal Jurusan
PGSD FIP UNP. 1(1). (Online)(https://scholar.google.co.id/citations?user).
Diunduh pada 16 Desember 2019.

Arviyana, M., Syahrul R., Tressyalina. (2017). Pengaruh Model Discovery Learning
Berbantuan Media Audiovisual terhadap Keterampilan Menulis Teks Prosedur
Siswa Kelas VII Smp Negeri 12 Padang. Padang: Jurnal Pendidikan Bahasa
dan Sastra Indonesia, Vol. 6(2), 183-191.

A, Yulia Darma, R Syahrul, Ellya Ratna. (2012). “Peningkatan Keterampilan Menulis


Argumentasi Siswa Kelas X SMKN 1 Batusangkar dengan Pendekatan
Kontekstual”. Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. 1(1), 339-345.
Diunduh pada 15 Desember 2019.

Fageeh, A. I. (2014). The use of journal writing and reading comprehension texts
during prewriting in developing EFL students’ academic writing. Studies in
Literature and Language. 9(3), 1-18.

Harmooni, Fuji Monicha, Syahrul R, Irfani Basri. (2018). “Pengaruh Penggunaan


Teknik Tiru Model Terhadap Keterampilan Menulis Teks Puisi Siswa Kelas X
SMAN 4 Padang”. Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. 7(4),
58-64. (Online). Diunduh pada 15 Desember 2019.

Padang, P. F. U. Peningkatan Keterampilan Menulis Deskripsi dengan Menggunakan


Strategi Mind Map di Sekolah Dasar.

Putri, D., & Syahrul, R. (2019). KORELASI KETERAMPILAN MEMBACA


PEMAHAMAN DAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS LAPORAN
HASIL OBSERVASI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 4
PARIAMAN. Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, 8(2), 62-69.

Putri, Ranti Dwi dan Syahrul R. (2019). “Pengaruh Penggunaan Teknik Think Talk
Write (TTW) Terhadap Keterampilan Menulis Teks Fabel Siswa Kelas VII
SMP Negeri 31 Padang”. Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia.
8(2), 66-73. Diunduh pada 15 Desember 2019.

Ramayani, C., Ramadhan, S., & Abdurahman, A. (2016). INFLUENCE OF


LEARNING MODELS BASED ON PROBLEMS (PROBLEM BASED
LEARNING) AND READING HABITS TO THE SKILL OF EXPOSITION
WRITING. Komposisi: Jurnal Pendidikan Bahasa, Sastra, dan Seni, 17(1),
90-102.

Rohmah, R. A., Ramadhan, S., & Gani, E. (2017). THE CONTRIBUTION OF


LEARNING ATTITUDE AND VOCABULARY MASTERY TOWARD
SHORT STORY WRITING SKILLS OF GRADE IX STUDENTS OF SMP
NEGERI 1 RAMBAH SAMO ROKAN HULU. Komposisi: Jurnal Pendidikan
Bahasa, Sastra, dan Seni, 18(1), 27-38.

Semi, M. Atar. 2003. Menulis Efektif. Padang: Angkasa Raya.

Anda mungkin juga menyukai