Anda di halaman 1dari 15

SUTRADARA DAN NASKAH DRAMA

Disusun Oleh Kelompok 6 :

Murpratiwi (312020007) Penyaji


Ihsan Tri H (312020015) Penyaji
Yanna Hartani D (312020022) Penyaji
Dina Okta Kaninda (312020027) Moderator
Imam Sodikil Hfl (312020035) Penyaji
Mata Kuliah : Pementasan Drama atau Teater
Dosen Pengampu : Dra. Ismaiyati, M.Pd.
A. Sutradara

Asmara (1997: 141) mengatakan bahwa dalam dunia drama sutradara adalah karyawan yang
mengkoordinasikan segala ansir teater dengan mengerti paha, kecakapan dan daytya khayali yang
ilegan sehingga ia sanggup kedudukan sutradara berdiri ditengah-tengah yang membentuk suatu
segitiga dengan masing-masing sudutnya ; Pengarang, aktor, penonton.
Sutradaralah yang menjadi dan bertindak sebagai pusat kesatuan kekuatan dari para aktor,
sebagai pengkoornisasi bagi prestasi-prestasi kreatif dari pameran dan para teknisi. Sutradaralh
haruslah menandai seorang seniman yang cukup berarti memegang peranan dari suatu pertunjukkan
yang diwujudkan.

Tugas Pokok Sutradara sebagai berikut :


1. Menemukan dan menetukan nada dasar.
2. Menentukan Casting.
3. Menentukan tata dan teknis pentas.
4. Menyusun Mise en scene.
5. Menguatkan atau melemahkan scene.
6. Menciptakan aspek-aspek.
7. Mempengaruhi jiwa pemain.
Sutradara sebagai Pemimpin

Tambayong (981: 68) mengatakan bahwa sutradara merupakan seorang pemain seperti halnya
hulubalang dalam suatu peperangan maka kedudukan itu berarti ia seorang perumus pikiran atas strategi
kerja
1. Memilih naskah
2. Menentukan pokok penafsiran
3. Memilih pemain
4. Bekerja dengan staf
5. Melatih pemain

Tanggung Jawab Moral Sutradara

Tanggung jawab moral sutradara sebagai berikut. Pertama, sutradara harus menyadari bahwa seni
bukan dogma. Harga putih bisa berubah jadi abu-abu bisa jadi hitam dan seterusnya, apa yang diharapkan
objektif selalu menjadi subjektif.
a. Tanggung jawab estetik
b. Tanggung jawab etik
Pedoman Sutradara

Kepemimpinan seorang sutradara antara lain :


1. Sutradara Konseptor
2. Sutradara koordinator
3. Sutradara diktator
4. Sutradara suhu

Perangai Sutradara

Seorang sutradara harus paham pula soal manajemen sekitar lingkungan teater sebagai seni, dan
teater bukan hadiah cuma-cuma kepada penonton. Jika ia tak punya itu, jangan jadi sutradara.
Beberapa perangai sutradara antara lain :
1. Perangai tukang jamu
2. Perangai grasah grusuh
3. Perangai pengung
4. Perangai linglung
Tugas Sutradara Terkait Naskah

Naskah yang dipegang, yang berisi catatan-catatan atas perubahan-perubahan, meliputi segi-segi
auditif dan visual. Ada pemain yang mudah menerima perubahan. Bahkan perubahan yang dibuat siang hari,
tidak menganggu jalannya kosentrasi dimalam nanti.
Catatan-catatan selanjutnya akan banyak membantu sutradara memiliki pengalaman yang karya tentang arti
dalam seni.

Catatan itu antara lain :


1. Catatan auditif
2. Naskah asli
3. Naskah terjemahan
4. Naskah adaptasi
5. Catatan visual

Catatan jenis-jenis gerak tubuh pemain :


1. Gesture
2. Bloking
3. Gait.
B. Naskah Drama

Arifin (1980: 14) mengatakan bahwa penulis naskah (playwright) oleh henning Helms
disebut seniman asli, sedangkan para pameran, sutradara, prosedur, penata pentas dan lain-lain
dsebut sebagai "interpreative artist", seniman-seniman yang melakukan penafsiran terhadap
naskah. Walaupun disebut penafsir, namun peranan mereka tidaklah dianggap kecil, malah bisa
menetukan.

Naskah yang baik, bila naskah itu kaya dengan ide-ide yang baru baik dilihat dari sudut
filsafat, sosial, kultural, politis, dan asli buka jiplakan dan dapat diteliti melalui nilai sastranya
seperti bagaimana bahasa yang dipakai segar atau tidak, klise atau tidak. Ukuran berikutnya adalah
bagaimana kemungkinan perwatakannya, apakah perwatakan ini digambarkan secara jelas atau
tidak. Kita menginginkan gambaran perwatakan ini jelas, agar pemeran akan bertindak secara
konstan sesuai peran yang dibawakan
C. Fungsi Naskah
Fungsi naskah utama adalah seperti dikatakan oleh Henning Nelms adalah mengilhami para"
interpretative" tadi ada dua :
1. Bila sebuah naskah tidak dapat menimbulkan ilahm ini dapat dikatakan gagal sebagai naskah dan disana para
pameran akan berlaku seperti tukang kayu saja yang mengikuti pola-pola yang telah digambarkan tanpa
pemahaman
2. Fungsi kedua adalah mengsuplay kata-kata pemeran. Dalam hal ini naskah itu disebut "buku kata-kata“,

D. Mempelajari Naskah
Dulu (katakanlah abad 19) penafsiran terhadap naskah dilakukan oleh para pemeran sepanjang yang
mengenai peranannya sendiri, oleh sebab itu tidak heran penafsiran itu sebanyak pemerannya. Detailnya
diserahkan pada para pamerannya. Tapi pemeran harus tahu bagaimana sebuah naskah ditafsirkan agar ia
mengerti penafsiran yang diberikan padanya oleh sutradara.

Menurut Henning Nelms, nilai-nilai itu dibagi menjadi tiga macam :


1. Nilai-nilai intelectual
2. Ide yang ada dibelakang drama tersebut "nilai-nilai falsafi", umpama suatu pandangan moral (bahwa setiap
kejahatan mesti ada balasannya)
3. Nilai-nilai emosional
4. Nilai-nilai abstrak
A R T R E T R O
Kesimpulan

Sutradara adalah orang kedua setelah penulis dalam teater atau film. Ia akan
mempelajari lakon untuk kemudian membuat konsep pementasan dan mengarahkan
para pemain sesuai konsep yang telah ditentukan berdasarkan naskah. Fungsi sutradara
dalam pementasan teater yaitu : Menyeleksi dan memilih naskah teater. Menentukan
nada dasar, yaitu memberikan suasana khusus dalam pertunjukan. Memilih dan
menentukan pemeran teater. Dan Naskah drama merupakan karangan yang berisi
kisah. Bahkan kadang juga dilengkapi dengan penjelasan nama-nama tokoh, dialog
yang diucapkan para tokoh, keadaan panggung, tata busana, tata lampu (lighting), dan
tata suara.
Yang bertanya :

• Pertanyaan Shelo Mita Yuristira (312020038) dijawab oleh penyaji Murpratiwi (312020007) :
➢ Tolong anda jelaskan apa yang dimaksud dengan sutradara ditraktor?
Jawaban : Sutradara Diktator atau Gordon Craig Jenis sutradara ini sangat mengharapkan pemain dicetak seperti
kemauan dirinya sendiri, pemain tidak bisa melakukan kreativitasnya sendiri. Semua harus mengikuti kemauannya
dan juga tidak menerima masukan dari kru yang terlibat.

Yang memberikan tambahan :

➢ Dhiya Zaiza Nabilah (312020013) menambahkan jawaban atas pertanyaan Shelo Mita Yuristira (312020038) :
Sutradara Diktator (Gordon Craig) tipe sutradara ini terkesan kaku dan memaksakan semua Langkah actor sesui
ketentuan dari sutradara bersangkutan.

➢ Siti Zuraidah (312020008) menamabhkan jawaban atas pertanyaan


Jenis sutradara Diktator ini sangat mengharapkan pemain tercetak seperti kemauan dirinya sendiri, pemain tidak
bisa melakukan kreativitasnya sendiri. Semua harus mengikuti kemauannya dan juga tidak menerima masukan dari
kru yang terlibat.
Yang bertanya :

• Pertanyaan Eka Mareta (312020033) yang dijawab oleh penyaji Yanna Hartani D (312020022) :
➢ Apakah tugas yang paling berat seorang sutradara?
Jawaban : Sutradara bertugas untuk mengarahkan kru dan pemain saat proses pembuatan sebuah karya film. Ia bekerja saat tahap pra
produksi hingga pasca produksi. Sutradara juga yang akan berperan sebagai pengarah segala sesuatu yang ada di ketiga tahap pembuatan
film.

Yang menambahkan jawaban :

➢ Mutia Aisyah Putri (312020032) menambahkan jawaban atas pertanyaan Eka Mareta (312020033) :
Tugas sutradara:
1. Memilih dan mengetes aktor untuk peran mana yang cocok.
2. Mengatur cerita dan alur dari cerita.
3. Berperan besar dalam produksi film.

➢ Monalisa (312020029) menambahkan jawaban atas pertanyaan Eka Mareta (312020033) :


1. Sutradara dan Produser memilih serta menentukan kru yang akan terlibat di dalam produksi
2. Sutradara menentukan dan melakukan casting terhadap para pemain utama dan pendukung yang dibantu oleh Asisten.
3. Sutradara dan Casting Director Sutradara melakukan pembacaan skenario (reading) bersama seluruh pemain untuk membaca bagian dari
dialog dan action pemain masing-masing.
4. Sutradara melakukan latihan pemeranan dengan pemain utama.
5. Sutradara melakukan evaluasi terhadap hasil latihan pemeranan yang telah direkam sebelumnya.
6. Sutradara melakukan diskusi atau evaluasi bersama-sama dengan kru dan pemain utama untuk persiapan shooting yang terkait dengan
teknis penyutradaraan.
• Pertanyaan Ari septiansyah (312020001) di jawab oleh penyaji Imam Sodikil Hfl (312020035) :
➢ Bagaimana naskah drama yang baik ?
Jawaban : Naskah yang baik, bila naskah itu kaya dengan ide-ide yang baru baik dilihat dari sudut filsafat, sosial,
kultural, politis, dan asli buka jiplakan dan dapat diteliti melalui nilai sastranya seperti bagaimana bahasa yang
dipakai segar atau tidak, klise atau tidak. Ukuran berikutnya adalah bagaimana kemungkinan perwatakannya, apakah
perwatakan ini digambarkan secara jelas atau tidak. Kita menginginkan gambaran perwatakan ini jelas, agar pemeran
akan bertindak secara konstan sesuai peran yang dibawakan.

➢ Novia Ramadayanti (312020038) menambahkan jawaban atas pertanyaan Ari Septiansyah (312020001) :
Naskah drama yang baik yaitu :
1. Terdapat pesan moral yang ingin disampaikan.
2. Bahasa yang digunakan menarik dan dapat membuat orang tertarik dengan apa yang disampaikan.
3. Menggunakan bahasa daerah jika cerita/ drama tersebut berasal dari daerah tertentu.

➢ Fresta Radabela (312020031) menambahkan jawaban atas pertanyaan Ari Septiansyah (312020001) :
Kriteria Naskah yang baik harus memuat tema yang menarik, gaya bahasa yang mampu untuk dipahami dan menarik,
plot yang rapi, setting cerita yang baik dan mendukung, watak dari para karakter yang konsisten, konflik serta solusi
yang baik, dan penutup yang memuaskan
Yang bertanya :

• Pertanyaan Muhammad Sandi (312020011)yang di jawab Ihsan Tri Hidayatullah (312020015) :


➢ Dalam sebuah pertunjukan suatu drama pastinya tidak bisa hadir dengan mengsampingkan elemen-elemen lain di
dalamnya seperti teks, musik, cahaya bahkan penyutradaan. Namun dalam pertunjukan monolog apakah juga harus
perlu adanya sutradara, dan jika perlu lalu kepada siapa kita seharusnya menentukan sebagai sutradara kita serta apa
saja kriteria-kriterianya?
Jawaban : Seperti yang kita tahu, pengertian pementasan monolog adalah pementasan yang diperankan oleh satu orang
yang melakukan pembicaraan sendiri ( berbicara sendiri tanpa ada lawan bicara). Namun, bukan berarti pementasan
monolog mereka sangat membutuhkan sutradara, setapi sutradara tersebut hanya mengarahkan dan mengontrol porsi
dan proporsi tubuh, vokal, dan sukmanya saja. Adapun orang yang patut dijadikan sebagai sutradara adalah orang yang
memahami dalam bidangnya serta memenuhi kriteria-kriteria sebagai sutradara yaitu :
1. Harus memiliki kecapakan pembicara yang baik.
2. Harus memiliki daya imajinasi yang tinggi.
3. Harus mampu menangkap pesan dan tema naskah, nada, dan suasana drama.
4. Harus mempersiapkan diri melalui latihan yang cukup sering dan berpengalaman di bidangnya, dan dalam hal ini
dalam pertunjukan monolog.
5. Harus memahami segala aspek pementasan
6. Harus memahami acting, melatoh acting, memahami peran monolog tersebut.
7. Harus memiliki wawasan luas tentang dunia pentas, pengarang, dan berbagai alirannya.
Yangg menambahkan jawaban :

➢ Agung izzul Haque (312020025) menambahkan jawaban atas pertanyaan Muhammad sandi (312020011) :
Kriteria Sutradara
1. Memiliki pengetahuan seni dan sastra khususnya teater dan drama.
2. Memiliki wawasan ilmu yang luas.
3. Memiliki imajinasi dan kreativitas yang tinggi.
4. Memiliki jiwa kepemimpinan yang kuat (leadership).
5. Memiliki jiwa kerja sama dengan orang lain ( pemain, pekerja artistik, dan staf produksi).

➢ Dhiya Zaiza Nabilah (312020013) menambahkan jawaban atas pertanyaan Muhammad Sandi (312020011) :
1. Menempuh pendidikan sinematografi
2. Bekerja sebagai editor
3. Membantu sesama sutradara
4. Bisa memubat fil sendiri.
5. Memposisikan diri sebagai sutradara otoriter atau sutradara yang membeaskan pemainnya dalam berakting.
DAFTAR RUJUKAN

Asmara (1997: 141) Pengertian Sutradara.


Tambayong (981: 69) Pengertian Sutradara Sebagai Pemimpin.
Arifin (1980: 14) Pengertian Naskah Drama.
Henning Nelms, Nilai-nilai Mempelajari Naskah.
Terima Kasih

A R T R E T R O

Anda mungkin juga menyukai