Anda di halaman 1dari 3

Fiqih siyasah Indonesia, siasat politik kontemporer

Oleh : Prof. Azyumardi Azra

Istilah ilmiah :

 Distingsi : Perbedaan
 Integral : Keseluruhan
 Ortodoksi : ketaatan kepada peraturan dan ajaran resmi
 Kontekstualisasi :upaya menempatkan sesuatu pada konteksnya
 Historiografi :kajian mengenai metode sejarawan dalam pengembanan sejarah sebagai
disimplin ilmiah
 Represi : Penahanan, Pengekangan
 Kolonialisme : Penjajahan
 Teokrasi : Bentuk pemerintahan dimana prisnip ilahi memegang peran utama
 Utopinisme : Khayalan tentang masa depan yang cemerlang
 Romantisme : Keindahan
 Absolutisme : Pemerintahan dengan semua kekuasaan terletak ditangan penguasa
 Feodalisme : system social yang mengagungkan jabatan bukan pretasi kerja
 Sekularisme : faham yang berpendirian bahawa moralitas tidak perlu didasarkan pada
ajaran agama

Istilah dalam islam :

 Fiqih Siyasah : pemikiran politik islam


 Islam Wasathiyah : ajaran islam yang mengarahkan ummatnya untuk adil, seimbang dan
proporsional
 Qutb al-din : Proros Agama
 Bughat : gerombolan pemberontak yang menentang kekuasaan negeri dengan kekerasan
senjata
 Syura : musyawarah
 Dar- Al islam : Negara yang menjalankan hukum islam walupun penduduknay mayoritas
non muslim
 Dar Al- Harb : Negara yang tidak menjalankan hukum islam walupun penduduknya
mayoriatas islam
 Zimmi : Non muslim hidup mardeka di Negara islam dan dilindungi, serta taat
membayar jizyah
 Harb : Non muslim yang memerangi kaum muslimin, tidak memiliki perjanjian damai,
tidak membayar jiziyah.
 Jizyah : pajak
 Darul Mistq : Negara berdasarkan kesepakatan
 Kalimah Al-sawa’ : ucapan yang sama/setara
Ringaksan Artikel

Fiqih siyasah Indonesia memiliki perbedaan yang mendalam jika dibandingkan dengan
fiqih siyasah dunia islam lainnya. Hal ini dipengaruhi oleh perbedaan islam Indonesia
yang menganut faham Washatiyah yang akomodati dan bersahabat dengan budaya local.
1. Masa klasik kerajaan

Anda mungkin juga menyukai