Anda di halaman 1dari 8

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa


atas segala limahan rahmat, kemudahan, dan karunia – Nya
sehingga kami murid SMAN 1 SINDANG kelas 12 Bahasa dapat
menyelesaikan tugas membuat resensi novel Bahasa Indonesia
sesuai yang diharapkan
Dalam Proses pembuatan tugas ini kami melakukan
sebaik mungkin dalam bekerjasama membuat buku ini, tidak lupa
kami juga mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu dan membimbing kami dalam penyelesaian
tugas ini, terutama kepada Ibu Hj Imas Iriani, M.Pd selaku guru
pembimbing Bahasa Indonesia SMAN 1 SINDANG kelas 12 Bahasa
Pada akhirnya kami menyadari bahwa banyak
kekurangan dalam penulisan tugas resensi novel ini, baik dai materi
maupun penyajian. Mengingat kekurangan pengetahuan dan
pengalaman dari kelompok ini. Oleh karena itu kami berharap kritik
dan saran yang membangun demi memperbaikin penulisan kami

DAFTAR ISI
Lima Pertanyaan...........................................................................................................

Membayar Janji Untuk Kembali....................................................................................

Kayu Kokoh yang Dimakan Rayap...............................................................................


LIMA PERTANYAAN

Identitas Buku

Judul : Rembulan Tenggelam di Wajahmu

Penulis : Tere Liye

Tebal Buku : 401 Halaman

Penerbit : Sabak Grip Nusantara

Tahun Terbit : 2022


Tutup mata kita. Tututp pikiran kita dari carut – marut
kehidupan. Mari berpikir takjim sejenak. Bayangkan saat ini ada satu
malaikat bersayap indah datang kepada kita, lantas lembut berkata :
“Aku memberikan kau kesempatan hebat. Lima kesempatan untuk
bertanya tentang rahasia kehidupan,dan aku akan menjawabnya
langsung sekarang Lima pertanyaan. Lima jawaban. Apakah
pertanyaan pertamamu?”
Maka apakah kita akan bertanya. Apakah cinta itu?
Apakah hidup ini adil? Apakah kaya adalah segalanya? Apakah kita
memiliki pilihan untuk hidup? Apakah Makna kehilangan?

Sebagai salah satu penulis karya sastra jenis prosa terkenal di


Indonesia, Tere Liye berangkat dari kerja keras serta dedikasi yang
tinggi. Sampai saat ini, banyak dari karya Tere Liye yang masih
disukai oleh para penggemarnya. Bahkan, karya-karya terbarunya
masih selalu ditunggu oleh para pecinta novel di tanah air.

Novel karangan Tere Liye tidak hanya memiliki daya tarik


terkait kemampuan menulisnya. Tere Liye juga ternyata memiliki
pemikiran yang kritis. Pemikiran kritis tersebut dapat dilihat dari cerita
yang dibuat untuk memberikan pendidikan politik kepada para
pembaca.

Mengangkat kisah seorang pria tua berumur 60 tahun yang


baru saja terbangun dari tidur panjangnya di rumah sakit dan bertemu
dengan sesosok yang sangat ramah dan memiliki kekuatan untuk
membawa pria umur 60 tahun ini memperlihatkan kenangan manis
dan pahitnya kehidupannya selama ini.

Dengan menampilkan awal yang sama dengan novel


sebelumnya (Burlian) menampilkan kenakalan seorang anak – anak
dan selalu ada unsur unsur keagamaan yang ditampilkan oleh si
penulis dari novel sebelum – sebelumnya. Dibalut dengan tulisan
yang indah, membuat pembaca tidak bosan dan selalu ingin
membaca lagi dan lagi

Dimulai Ray (Rehan) yang tinggal di panti asuhan yang


dianggapnya sebagai tempat terkutuk bagi Ray. Memiliki penjaga
panti yang terobsesi untuk naik haji dengan cara apapun tidak peduli
halal tidaknya, membuat Ray pergi meninggalkan panti dan mencuri
uang penjaga panti dan hidup di terminal. Ray hidup dijalanan yang
bebas namun kejam yang mengharuskan dia untuk melakukan cara
apapun untuk membuat dirinya agar tidak mati kelaparan dengan
berjudi, mencuri, dan mengamen. Ray pun berjudi di salah satu
bandar judi dikotanya. Karena Ray selalu memenangkan judi dan
membuat Bandar Judi bangkrut, kemudia bandar judi mengirimkan
preman untuk menghabisi Ray. Yang membuat Ray harus melakukan
pemeriksaan di kota besar dan memulai hidup baru dengan tidak
ingin tahu-menahu tentang kabar apa yang terjadi di panti asuhan

Ketika ia sudah sudah memulai hidup baru ia dirawat dan


masuk ke dalam rumah singgal di kawasan kota besar dan
menganggap semua yang ada di dalamnya adalah keluar. Namun,
tidak bertahan lama sejak dia tinggal di rumah singgal dia memilih
untuk kembali hidup di jalanan dengan bermodalkan gitar. Lalu dia
bertemu dengan seseorang yang bernama Plee, seorang pedangang
besar yang tidak perlu membeli untuk menjualnya kembali, dia juga
orang yang melibatkan Ray untuk melakukan pencurian yang
spektakuler yaitu melakukan pencurian berlian
Selama pencurian itu Ray dan Plee sudah seperti partner yang
handal dalam bidangnya padahal itu adalah kali pertama Ray
melakukan pencurian yang sangat besar, mereka tidak berhasil
mencuri berliannya tetapi Ray terluka parah yang membuatnya
pingsan dan harus melarikan diri dari kejaran polisi yang sirinenya
dapat membangunkan siapapun. Menggunakan mobil tahun 70 an
Plee adalah penyetir yang handal dia dapat melarikan diri tetapi polisi
juga tidak kehabisan akal untuk mencari mereka berdua. Tidak lama
kemudian tempat persembunyian mereka terlacak oleh sekumpulan
polisi yang membuat panik Plee, sedangkan Ray masih dalam
keadaan pingsan karena tertembak oleh polisi. Plee mengorbankan
diri dan menyerahkan dirinya pada sekawanan polisi dan dijatuhi
hukuman mati yang membuat Ray selalu cemas dan ketakutan saat
bertemu orang dengan berseragam polisi

6 Tahun sejak ditangkapnya Plee membuat Ray sangat


murung dan bingung. Satu – dua kali Ray pernah ingin menginjakan
kaki di pengadilan tetapi hatinya tidak tergerak dan kakinya gemetar.
Dari tahun pertama sampai tahun ke lima ditinggal oleh Plee, Ray
benar benar murung dan cemas karena di tahun ke enam lah akan
dilakukan eksekusi. Setelah plee dieksekusi Ray memilih untuk
meninggalkan kota besar dan memilih untuk kembali ke kota kecilnya
mencoba melanjutkan hidup

Selama Ray menjalani hidupnya di kota kecil dia bekerja


serabutan seperti yang ia lakukan di kota besar dengan mengamen
dan setelah itu dia ditawari untuk menjadi mandor di sebuah proyek
bangunan. Di sana Ray bertemu dengan seorang gadis yang
membuat hatinya gelisah dan selalu memikirkan tentang gadis yang
dia sukai. Ditambah dengan pelakuan Ray yang pernah
menyelamatkan Gadis itu dari kumpulan pria – pria jahil yang
mencoba menganggu Gadis itu Ray semakin memikirkannya, 101
persen dikepalanya hanya ada Gadis itu

Anda mungkin juga menyukai