Anda di halaman 1dari 2

Rana Syakirah Rinaldi

2071600270

UTS Metode Penelitian Kualitatif

1. Jelaskan perbedaan prinsip-prinsip paradigma objektif/ ilmiah/ deduktif/ positivis/ dengan


paradigma interpretif/ konstruktivis/ induktif/ dan paradigma kritis, baik dilihat dari aspek
ontologi, epistemologi, dan aksiologinya.

Jawaban: paradigma positvis merupakan dasar dari penelitian kuantitatif , paradigma positivis
menganggap realitas adalah nyata dan diatur oleh hukum yang universal, metofologi empiris,
perilaku manusia dapat diramalkan (sebab-akibat), penelitian dianggap bebas-nilai. Sedangkan
paradigma interpretif / subjektif realtas bersifat ganda, dikonstruksikan, perilaku manusia
dikendalikan oleh inividu( tidak sepenuhnya dikontrol oleh lingkungan), meneliti hal-hal khusus,
metodologi fenomenolgi, historis, interkasional, kritis.

2. Mengapa komunikasi antarbudaya lebih cocok diteliti secara kualitatif? Jelaskan secara
komprehensif

Jawaban: Komunikasi antarbudaya lebih cocok diteliti secara kualitatif karena komunikasi antar
budaya bersifat sudut pandang, perilaku yang tidak dapat diukur secara objektif maka dari itu
lebih cocok diteliti secara kualitatif.

3. Jelaskan inti teori fenomenologi dari Alfred Schutz, teori interaksi simbolik dari George H.Mead
dan teori dramaturgi dari Erving Goffman cari uraian yang paling relevan) dan berikan contoh
penelitiannya dari buku Deddy Mulyana (“Metodologi Penelitian Kulitatif, Bagian II, cukup judul
penelitian dan penulisnya)

Jawaban: Fenomenolgi Alfred Schutz, mengidentifikasi masalah dari dunia yang bermakna yang
terjadi dalam kesadaran individual
Dramaturgi Erving Goffman, kehidupan sosial dibagi menjadi panggung depan dan belakang
dimana panggung depan ketika dimana seseorang harus bersandiwara sedangkan panggung
belakang adalah realitas yang kontras dengan panggung depan.
Interaksi Simbolik George H. Mead, Manusia berinteraksi dengan menyampaikan dan memberi
makna simbol

Contoh penelitian Interaksi Simbolik: Politik Jenis Kelamin Di Tempat Kerja: Dunia Interaksi Polisi
Wanita (Susan E. Martin), Mengindonesia Di Australia: Perubahan Dan Kesinamungan Identitas
Etnik (Deddy Mulyana).
Penelitian Fenomenologi: Pemendaman Identitas transformasii identitas dalam penjara dengan
penjagaan yang ketat (Thomas J.Schimd, Richard S. Jones)
Penelitian Dramaturgi: Kematian Sebagai Pertunjukan Dramaturgi Pemakaman Di Amerika Serikat
( Ronny E. Turner, Charles Edgley)

4. Apa yang disebut dengan konstruk derajat ke-2? Apa bedanya dengan Konstruk derajar ke-1?
Berikan contoh konstruk derajat ke-2 dari buku Deddy Mulyana (“Metodologi Penelitian Kualitatif,
Bagian II)

Jawaban:
Konstruk derajat II merupakan konsep yang paling mendekati realitas dari penelitian yang ditelaah
, sedangakan konstruk derajat pertama adalah merupakan data mentah yang belum merujuk
kepada hasil yang ditelaah.
Judul: Kematian sebagai pertunjukan dramaturgi pemakaman di amerika serikat (Ronny E. Turner,
Charles Edgley)
Konstruk derajat II: -Jenazah tidak lagi dianggap manusia, tetapi lebih merupakan objek seni yang
dapat diperbaiki. – Para pekerja diruang persiapan pemakaman biasanya mengembangkan
perilaku yang berbeda alam beraktvtas, -orang yang berkabung menyadari dan mencoba
membangun penampilan mereka

5. Buatlah konstruk derajat ke-2 versi Anda sendiri lengkap dengan konstruk derajat ke-1nya (boleh
secara tulisan/verbal atau secara diagramatik)
Jawaban:
Manajemen komunikasi kepemimpinan
Konstruk derajat pertama: Pemimpin dianggap sebagai orang yang paling tanggap diantara
anggota lainnya. Pemimpin adalah orang yang dianggap paling benar dalam mengutarakan
pendapat. Pemimpin adalah orang yang menerima pendapat dari anggotanya
Konstruk derajat II: - Pemimpin tidak sepenuhnya memberi pendapat yang paling benar, - Tidak
semua pemimpin bertindak seperti leader, -sebagian dari pemimpin tidak menerima pendapat
lain karena merasa pendapat pemimpin mutlak, -Sebagai pemimpin, pemimpin bersikap seperti
sosoknya adalah panutan benar untuk anggotanya.

Sumber: Materi matakuliah Kualitatif Prof Deddy (PPT)

Mulyana, Deddy. 2020. Metodologi Penelitian Kualitatif Paradigma Baru Ilmu Komunikasi dan Ilmu Sosial
Lainnya. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

Anda mungkin juga menyukai