TESIS
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Magister
Ekonomi Syariah
Oleh
ZAM ZAM SAEPUL MUBAROK
NIM.20160028
PROGRAM PASCASARJANA
MAGISTER EKONOMI SYARIAH
INSTITUT AGAMA ISLAM TAZKIA
2022 M/1443 H
PERNYATAAN KEASLIAN TESIS DAN PELIMPAHAN HAK CIPTA
1. Karya tulis saya, tesis ini, adalah asli dan belum pernah diajukan untuk
mendapatkan gelar akademik appun baik di Institut Tazkia maupun di perguruan
tinggi lain.
2. Karya tulis ini adalah murni gagasan, rumusan, dan penelitian saya sendiri, tanpa
bantuan pihak lain, kecuali arahan Komisi pembimbing dan masukkan Dosen
Penguji.
3. Dalam karya tulis ini tidak terdapat karya atau pendapat yang telah ditulis atau
dipublikasikan orang lain, kecuali secara tertulis dengan jelas dicantumkan
sebagai acuan dalam naskah dengan disebutkan nama pengarang dan
dicantumkan dalam daftar pustaka.
4. Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institit
Agama Islam Tazkia.
5. Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila di kemudian hari
terdapat penyimpangan dan ketidakbenaran dalam pernyataan ini, maka saya
bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar yang telah
diperoleh karena karya ini, serta sanksi lainnya sesuai dengan norma yang
berlaku di perguruan tinggi ini.
ii
PENGESAHAN TESIS
Tesis dengan Judul “Pengaruh Kualitas Kehidupan Kerja dan Kepemimpinan
Transglobal Terhadap Kinerja Karyawan Koperasi Simpan Pinjam dan Pembiayaan
Syariah” yang disusun oleh:
NIM : 20160028
Telah diuji dan dipertahankan dalam Sidang Panitia Ujian Tesis Program
Pascasarjana Magister Ekonomi Syariah Institut Tazkia pada tanggal 25 Maret 2022
Panitia Ujian
(Dr. Sigid Eko Pramono, SE, Ak, MIBA., CA) (Dr. Afif Zaerofi, M.M)
Ketua Penguji Penguji Anggota
(Dr. Zulkarnain Muhammad Ali, M.Si) (Assoc.Prof. Dr. Murniati Mukhlishin, M.Acc., IFP)
iii
MOTTO
“Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, maka apabila kamu telah
selesai (dari suatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang
lain, dan hanya kepada Allah lah hendaknya kamu berharap”
(Imam As-Syafi’i)
iv
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kehadirat Allah Subhaanahu wa ta'aalaa yang telah
melimpahkan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis yang
berjudul Pengaruh Kualitas Kehidupan Kerja Dan Kepemimpinan Transglobal
Terhadap Kinerja Karyawan Koperasi Simpan Pinjam Dan Pembiayaan Syariah.
Tesis ini disusun sebagai salah satu persyaratan meraih gelar Magister Ekonomi
Syariah, Program Pascasarjana STEI Tazkia. Shalawat dan salam disampaikan
kepada junjungan alam Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, mudah-
mudahan kita semua mendapatkan syafaatNya di yaumil akhir nanti, Amin.
Penelitian ini diangkat sebagai upaya untuk mengetahui Pengaruh Kualitas
Kehidupan Kerja Dan Kepemimpinan Transglobal Terhadap Kinerja Karyawan
Koperasi Simpan Pinjam Dan Pembiayaan Syariah di Provinsi Banten.
Penulis menyadari sepenuhnya, bahwa dalam penyelesaian tesis ini tidak
terlepas dari bantuan dan bimbingan berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan ini
penulis ingin menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya
kepada:
1. Assoc.Prof. Dr. Murniati Mukhlishin, M.Acc., IFP selaku Rektor Institut Agama
Islam Tazkia yang telah memberikan kesempatan serta arahan selama
pendidikan, penelitian dan penulisan tesis ini.
2. Dr. Achmad Firdaus, M.Si, selaku Dekan Pascasarjana Institut Agama Islam
Tazkia yang telah memberikan kesempatan dan arahan pendidikan, penelitian
dan penulisan tesis ini.
3. Dr. Zulkarnain Muhammad Ali, M.Si, selaku Koordinator Program Studi
Magister Ekonomi Syariah Pascasarjana Institut Agama Islam TAZKIA yang
telah membimbing dan memberikan arahan pendidikan, penelitian dan penulisan
tesis ini.
4. Dr. Andang Heryahya, M.Pd., M.Pd.I, selaku pembimbing I dalam penulisan
tesis ini dan dosen yang dengan sabar memberikan bimbingan dan arahan sejak
permulaan sampai dengan selesainya tesis ini.
5. Dr. Indra, S.Si., M.Si, selaku Pembimbing II dalam penulisan tesis dan dosen
yang ditengah-tengah kesibukannya telah memberikan bimbingan dan motivasi
mulai dari awal sampai akhir.
6. Bapak dan Ibu dosen Pascasarjana Institut Agama Islam Tazkia, yang telah
banyak memberikan bimbingan dan ilmu kepada penulis selama menempuh
pendidikan.
7. Teman-teman mahasiswa Program Pascasarjana Institut Agama Islam Tazkia
Konsentrasi IWM angkatan 2019, sebagai teman berbagi rasa dalam suka dan
duka.
8. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan namanya satu persatu.
Penulis menyadari akan segala keterbatasan dan kekurangan dari isi maupun
tulisan tesis ini. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun dari
semua pihak Semoga hasil penelitian ini dapat memberikan manfaat dan kontribusi
bagi pengembangan pembelajaran ekonomi syariah di masa depan.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
Bogor, 22 Sya’ban 1443 H/ 25 Maret 2022 M
Zam-Zam Saepul Mubarok
v
ABSTRACT
Zam-Zam Saepul Mubarok, 2022. Effect of Quality of Work Life and Transglobal
Leadership on Employee Performance of Sharia Saving-Loan and Finance
Cooperative. Thesis, Magister of Islamic Economics, Postgraduate Program Institut
TAZKIA. Supervised by: I. Dr. Andang Heryahya, M.Pd, II. Dr. Indra, S.Si, M.Sc.
This study aims to examine the effect of quality of work life and transglobal
leadership on employee performance of sharia saving-loan and finance cooperative.
The sample of this study consisted of employees of sharia saving-loan and finance
cooperative in Banten. Sampling was carried out using the minimum criteria from
the SEM-PLS, ranging from 35 to 100. Data was obtained by using a questionnaire.
This research is a quantitative study. The data were analyzed using Structural
Equation Modeling (SEM) and processed using Partial Least Square (PLS) analysis
with the Smartpls 3.0 application. This study found that the quality of work life has
a positive and significant effect on organizational commitment, the quality of work
life has a positive and significant effect on employee performance, transglobal
leadership has a positive and significant effect on organizational commitment,
transglobal leadership has no effect on employee performance, organizational
commitment has a positive effect and significant on employee performance,
organizational commitment mediates the effect of quality of work life on employee
performance and organizational commitment mediates the effect of transglobal
leadership on employee performance.
vi
ABSTRAK
vii
DAFTAR ISI
Halaman JUDUL.......................................................................................................i
KATA PENGANTAR............................................................................................. v
ABSTRACT .…………………............................................................................. vi
DAFTAR TABEL................................................................................................... x
BAB I PENDAHULUAN
viii
3.2 Populasi dan Sampel Penelitian……………………….………..…..28
3.3 Data dan Sumber Data………………………………………...…....29
3.4 Teknik Pengambilan Data…………………………………...……..29
3.5 Definisi Operasional Variabel Penelitian…………………………..30
3.6 Teknik Analisis Data……………………………………….......…..34
3.7 Spesifikasi Model………………………………………….…...…..39
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
5.1 Kesimpulan………………………………………………………...68
5.2 Implikasi Manajerial……………………………………………….69
5.3 Keterbatasan Penelitian…………………………………….........…69
5.4 Saran Penelitian…………………………………………………....70
Daftar Pustaka…………………………………………………………………....71
ix
DAFTAR TABEL
Tabel 2.5 Literatur Terdahulu..……………………………….………………….19
x
Tabel 4.18 Inner VIF……………………………………………………………61
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran……………………...…………………….…..23
Gambar 3.1 Spesifikasi Model diolah SmartPLS 3….………...….…………….39
Gambar 4.1 Nilai Loading Faktor sebelum direvisi.…………………………….53
Gambar 4.2 Nilai Loading Faktor setelah direvisi……………………….……...58
xii
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
(Hermawati, 2013). Sumber daya manusia merupakan faktor kunci dalam mencapai
kinerja karyawan yang diharapkan dari sebuah organisasi (Northouse, 2019).
Kinerja karyawan merupakan hasil yang dicapai karyawan dalam bekerja
menurut kriteria tertentu yang berlaku untuk suatu pekerjaan, diukur dengan hasil
kerja, perilaku kerja dan karakteristik pribadi (Wirawan, 2009). Menurut
Culbertson et al., (2013) Kinerja karyawan merupakan pengaruh hasil dari usaha
karyawan, jika kuantitas dan kualitas yang dicapai karyawan meningkat maka
perusahaan akan dianggap efektif.
Diantara faktor yang diyakini akan meningkatkan kinerja karyawan adalah
kualitas kehidupan kerja. Pernyataan ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan
Thakur dan Sharma (2019) bahwa kualitas kehidupan kerja dapat meningkatkan
kinerja karyawan. Kualitas kehidupan kerja sangat penting untuk berjalannya
sebuah perusahaan dengan baik dalam rangka membantu menarik dan
mempertahankan karyawan yang efektif dan efisien berdasarkan profil profesional
yang mengarah pada kesuksesan karyawan dan perusahaan (Ojedokun et al., 2015).
Kualitas kehidupan kerja merupakan usaha karyawan untuk meningkatkan
kondisi kerja, tugas, keselamatan kerja, tunjangan dan kompensasi (Jabeen et al.,
2018). Menurut David dan Edward (1983) fokus utama kualitas kehidupan kerja
tidak hanya bagaimana karyawan melakukan pekerjaan dengan lebih baik, akan
tetapi bagaimana pekerjaan dapat mempengaruhi karyawan menjadi lebih baik.
Menurut Lumbantoruan (2015) kualitas kehidupan kerja berpengaruh
positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Berbeda dengan penelitian yang
dilakukan oleh Asharini et al., (2018) bahwa kualitas kehidupan kerja ditemukan
tidak berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan. Inkonsistensi hasil penelitian
menjadikan celah untuk dilakukannya penelitian kembali.
Selain faktor kualitas kehidupan kerja, faktor kepemimpinan dalam
organisasi dipandang sebagai faktor strategis dan penting dalam meningkatkan
kinerja karyawan (Shin et al., 2015). Seorang pemimpin harus mengerti dalam
memilih gaya kepemimpinan yang dapat diterapkan di perusahaannya
(Pawirosumarto et al., 2017).
3
sosial, operasional didasarkan pada prinsip-prinsip syariah dan hukum yang berlaku
pada negara serta keuntungan yang diperoleh dari berbagai model pembiayaan
syariah. Sedangkan koperasi konvensional hanya mengandalkan motif keuntungan,
operasional didasarkan pada peraturan hukum dan keuntungan yang diperoleh dari
bunga yang dikenakan (Irfan Beik dan Purnamasari, 2011).
Menurut data Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah jumlah
Koperasi Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah di Indonesia pada tahun 2016
mencapai 2.253 unit usaha atau sekitar 1,5% dari total keseluruhan koperasi aktif,
sedangkan jumlah anggota 1,4 juta orang. Total modalnya mencapai 968 miliar dan
modal luar 3,9 triliun dengan volume usaha mencapai Rp 5,2 triliun. Artinya
perkembangan Koperasi Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah sangat potensial
kinerjanya dan sangat baik, berkualitas dari sisi kesehatan koperasi, sumber daya
manusia dan teknologi informasi.
Penelitian terdahulu diantaranya Suci (2021) dilakukan pada karyawan
UKM Malang Raya. Nurluviyana dan Sudarma (2020) pada karyawan hotel
Wimarion Semarang. Rita et al., (2018) pada pegawai sekretariat daerah provinsi
Papua. Insan et al., (2021) pada pegawai koperasi instansi pemerintahan kota
Makassar. Adapun perbedaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu yaitu
dilakukan pada karyawan Koperasi Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah
Provinsi Banten.
Berdasarkan permasalahan yang sudah diuraikan di atas, maka peneliti
tertarik untuk melakukan penelitian ilmiah dengan judul: “Pengaruh Kualitas
Kehidupan Kerja dan Kepemimpinan Transglobal Terhadap Kinerja Karyawan
Koperasi Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah”.
7
8
dalam melakukan semua pekerjaan, niat melayani orang lain dengan ikhlas,
mempunyai kualitas kerja dan membayar zakat dari penghasilannya.
Menurut Wirawan (2009) kinerja karyawan dapat diukur dengan:
1. Hasil kerja
Hasil kerja adalah jumlah pekerjaan yang dapat diselesaikan sesuai dengan
waktu yang ditentukan, pekerjaan sesuai dengan prosedur organisasi dan
pekerjaan yang dapat diselesaikan tepat waktu (Sihombing et al., 2018).
2. Perilaku kerja
Perilaku kerja adalah karyawan berdisiplin dalam bekerja, berinisiatif dalam
bekerja dan pekerjaan diselesaikan dengan teliti (Wirawan, 2009).
3. Sifat pribadi
Sifat pribadi adalah karyawan menguasai bidang pekerjaan yang ditugaskan,
memegang teguh nilai-nilai kejujuran dan kreatif dalam melaksanakan
pekerjaan (Wirawan, 2009).
2.1.2 Kualitas Kehidupan Kerja
Kualitas kehidupan kerja adalah kondisi obyektif dan praktek organisasional
atau sebuah persepsi dan reaksi pegawai mengenai kondisi fisik dan psikologi
mereka terhadap pekerjaan yang dilakukannya dalam kondisi aman, puas serta
mampu tumbuh dan berkembang sebagaimana layaknya manusia (Hermawati dan
Mas, 2016). Menurut David dan Edward (1983) kualitas kehidupan kerja
merupakan cara berpikir mengenai orang, kerja dan organisasi.
Dessler (2013) mendefinisikan kualitas kehidupan kerja adalah suatu kondisi
dimana karyawan dapat memenuhi kebutuhan penting mereka ketika bekerja dalam
suatu organisasi. Menurut Flippo (2005) kualitas kehidupan kerja merupakan
kegiatan perbaikan yang terjadi pada setiap tingkatan dalam organisasi untuk
meningkatkan efektivitas organisasi yang lebih besar melalui peningkatan martabat
dan pertumbuhan manusia.
Lau et al., (2001) menjelaskan kualitas kehidupan kerja sebagai lingkungan
kerja yang menguntungkan dan mendukung serta meningkatkan kepuasan
karyawan dengan memberikan penghargaan, keamanan kerja dan peluang
pertumbuhan karir. Menurut Reddy dan Reddy (2010) kualitas kehidupan kerja
10
Dalam ayat ini menjelaskan arti ulil amri adalah orang yang mendapatkan
amanah untuk mengurus orang lain. Artinya seorang pemimpin yang mendapatkan
amanah untuk mengurus urusan rakyat.
3. Fleksibilitas pragmatis
Beradaptasi dengan budaya lain baik dari perspektif organisasi maupun budaya
negara. Mampu mengikuti nilai-nilai dan menyesuaikan diri dengan adat
istiadat dan norma-norma lingkungan baru.
14
4. Responsivitas perspektif
Beroperasi dengan tingkat kepekaan yang tinggi terhadap kebutuhan orang lain
dan mampu berfungsi melalui intuisi serta fakta.
5. Orientasi bakat
Berfokus pada pengembangan orang sebagai kunci keberhasilan serta mampu
dan mau secara pribadi bertanggung jawab atas pengembangan bakat
2.1.4 Komitmen Organisasi
Komitmen organisasi merupakan sebuah tindakan yang secara harmonis
menggabungkan identitas karyawan dengan organisasi, tujuan organisasi dan
karyawan (Meyer dan Allen, 1997). Menurut Luthans (2011) komitmen organisasi
adalah sikap loyalitas karyawan terhadap organisasi dan proses berkelanjutan
dimana peserta atau anggota organisasi membangkitkan minat mereka terhadap
organisasi.
Menurut Meyer dan Herscovitch (2001) komitmen organisasi sebagai
kekuatan yang mengikat antara karyawan dengan organisasi. Farrell dan Rusbult
(1981) menyatakan bahwa komitmen terkait dengan kemungkinan seorang
karyawan akan meninggalkan pekerjaannya dan melibatkan perasaan keterikatan
psikologis terlepas dari pengaruh.
Komitmen organisasi dalam Islam merupakan wujud kepercayaan yang
kuat untuk melakukan pekerjaan dengan sungguh-sungguh dalam mencapai hasil
maksimal yang didapatkan karyawan dalam mencapai tujuan bersama (Hamidah
dan Annisa, 2020). Sebagaimana firman Allah dalam surat Fussilat ayat 30:
ٰۤ
ْ ُ ِ اَّلل ُثم ْاس َت َق ُام ْوا َت َت َي ُل َع َل ْيه ُم ْال َم ٰل ِٕى َك ُة َاَّل َت َخ ُاف ْوا َو ََّل َت ْح َزُن ْوا َو َا ْب
ش ْوا ِبال َجن ِة ُ ان هالذ ْي َن َق ُال ْوا َرُّب َنا ه
ِ ِ
ِ
َ ُ ُ ُْ ُْه
ت كن ُت ْم ت ْو َعد ْون ال ِ ي
“Sesungguhnya orang-orang yang berkata, “Tuhan kami adalah Allah” kemudian
mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat-malaikat akan turun
kepada mereka (dengan berkata), “Janganlah kamu merasa takut dan janganlah
kamu bersedih hati; dan bergembiralah kamu dengan (memperoleh) surga yang
telah dijanjikan kepadamu”.
15
Maksud dari ayat di atas dapat dipahami sebagai sebuah usaha keteguhan hati
pada diri karyawan dalam mendorong dirinya untuk tetap konsisten secara lahir dan
batin dalam rangka menjalin kesepakatan dengan manajemen organisasi untuk
mencapai tujuan bersama.
Peneliti
dan Metode Varibel Penelitian Hasil Penelitian
Tahun
Nasution Structural Kepemimpinan Kepemimpinan transglobal
et al., Equation Transglobal, tidak berpengaruh langsung
2021 Modelling Kinerja terhadap kinerja perusahaan.
(SEM) Perusahaan, Kepemimpinan transglobal
Lingkungan Kerja berpengaruh positif dan
Inovatif dan Peran signifikan terhadap lingkungan
Pemerintah kerja yang inovatif.
Lingkungan
kerja yang inovatif
meningkatkan kinerja
perusahaan. Lingkungan kerja
yang inovatif berperan dalam
memediasi pengaruh
kepemimpinan transglobal
terhadap kinerja perusahaan.
Peran pemerintah tidak
memediasi pengaruh
kepemimpinan transglobal
terhadap kinerja perusahaan
Pujiono Partial Kepemimpinan Gaya kepemimpinan dan
et al., least Transglobal, budaya organisasi
2020 square Budaya mempengaruhi prestasi kerja.
Organisasi, Kepercayaan antar karyawan
Prestasi Kerja dan memoderasi pengaruh
Kepercayaan antar kepemimpinan transglobal dan
Karyawan budaya organisasi terhadap
prestasi kerja
Rita et Structural Kepemimpinan Perilaku kewarganegaraan
al., 2018 Equation Transformasional, organisasi tidak berpengaruh
Modelling Komitmen dan signifikan memediasi
(SEM)- Organisasi, hubungan antara komitmen
Analisis Motivasi, Perilaku organisasi, kepemimpinan
Moment Kewarganegaraan transformasional, motivasi
Structures kerja terhadap kinerja pegawai
(AMOS). sekretariat daerah provinsi
Papua
21
Peneliti
Varibel
dan Metode Hasil Penelitian
Penelitian
Tahun
Hermaw Generalized Kepemimpinan Kepemimpinan transglobal
ati & Structural Transglobal, berpengaruh langsung terhadap
Mas, Component Kualitas kualitas kehidupan kerja,
2017 Analysis Kehidupan Kerja, keterlibatan kerja dan perilaku
(GSCA) Keterlibatan kewarganegaraan organisasi.
Kerja, Perilaku Kepemimpinan transglobal tidak
Kewarganegaraa berpengaruh langsung terhadap
n Organisasi kinerja karyawan dan kualitas
kehidupan kerja. Keterlibatan
kerja dan perilaku
kewarganegaraan organisasi
memediasi pengaruh hubungan
kepemimpinan transglobal
terhadap kinerja pegawai
Insan et Partial Kepemimpinan Kepemimpinan transglobal
al., 2021) Least Transglobal, berpengaruh terhadap budaya
Square Budaya organisasi, komitmen organisasi,
Organisasi dan dan kinerja karyawan. Motivasi
Komitmen berpengaruh terhadap kinerja
Organisasi karyawan. Budaya organisasi
berpengaruh terhadap kinerja
karyawan dan komitmen
organisasi tidak berpengaruh
terhadap kinerja karyawan
Nurluviy Kuantitatif, Kepemimpinan Kepemimpinan spiritual dan
ana & IBM SPSS Spiritual, Kualitas kualitas kehidupan kerja dapat
Sudarma, Kehidupan Kerja meningkatkan komitmen
2020 dan Komitmen organisasi. Kepemimpinan
Organisasi spiritual dan kualitas kehidupan
kerja dapat meningkatkan
kinerja karyawan. Komitmen
organisasi dapat meningkatkan
kinerja karyawan. Komitmen
organisasi dapat memediasi
hubungan antara kepemimpinan
spiritual dan kualitas kehidupan
kerja terhadap kinerja karyawan
22
Peneliti Varibel
Metode Hasil Penelitian
dan Tahun Penelitian
Hermawati, Partial Kepemimpinan Kepemimpinan transglobal
2015 Least Transglobal, tidak berpengaruh langsung terhadap
Square Kualitas kinerja karyawan. Kepemimpinan
Kehidupan transglobal berpengaruh signifikan
kerja dan terhadap kualitas kehidupan kerja
Keterlibatan dan keterlibatan kerja. Kualitas
Kerja kehidupan kerja dan keterlibatan
kerja berpengaruh signifikan
terhadap kinerja karyawan.
Kepemimpinan transglobal yang
dimediasi oleh kualitas kehidupan
kerja dan kualitas kerja berpengaruh
signifikan terhadap kinerja karyawan
Sumber: Olahan data oleh penulis (2021)
Berdasarkan penelitian sebelumnya, variabel kualitas kehidupan kerja dan
kepemimpinan transglobal, komitmen organisasi dan kinerja karyawan pernah
dijadikan variabel penelitian oleh peneliti terdahulu, namun terdapat perbedaan
dalam penelitian ini. Perbedaannya adalah terkait variabel mediasi yaitu komitmen
organisasi yang akan memediasi pengaruh variabel kualitas kehidupan kerja dan
kepemimpinan transglobal terhadap variabel kinerja karyawan. Adapun metode
penelitian yang digunakan adalah Structural Equation Modeling-Partial Least
Squares (SEM-PLS), selain itu objek penelitian yang akan dilakukan terhadap
karyawan Koperasi Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah di Provinsi Banten.
Sehingga diharapkan penelitian ini akan mendapatkan hasil yang berbeda dari
penelitian sebelumnya.
2.3 Kerangka Pemikiran
Berdasarkan kajian literatur terdahulu, peneliti ingin mengembangkan kerangka
pemikiran yang akan membahas kinerja karyawan sebagai variabel dependen yang
akan dipengaruhi oleh kualitas kehidupan kerja dan kepemimpinan transglobal
sebagai variabel independen, serta ingin mengetahui lebih jauh mengenai komitmen
organisasi sebagai variabel mediasi yang akan memediasi kualitas kehidupan kerja
dan kepemimpinan transglobal terhadap kinerja karyawan. Maka peneliti mencoba
23
KUALITAS
KEHIDUPAN
KERJA
H2
(X1) H6
H1
KOMITMEN H5 KINERJA
ORGANISASI KARYAWAN
(Y1) H6/7 (Y2)
H3
H7
KEPEMIMPINAN H4
TRANSGLOBAL
(X2)
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran diolah Penulis (2021)
2.4 Hipotesis Penelitian
2.4.1 Pengaruh Kualitas Kehidupan Kerja Terhadap Komitmen Organisasi
Kualitas kehidupan kerja adalah persepsi pekerja secara fisik dan psikologis
aman, nyaman dan mengembangkan diri sebagai manusia yang potensial
(Whether dan Davis, 1996). Menurut Mondy dan Noe (2005) Kualitas
kehidupan kerja merupakan suatu tingkat dimana anggota dari suatu
organisasi mampu memuaskan kebutuhan pribadi yang penting melalui
pengalamannya dalam melakukan pekerjaan pada organisasi tersebut.
Huang et al., (2007) mendefinisikan kualitas kehidupan kerja sebagai
kondisi lingkungan kerja dan aspek kehidupan yang menguntungkan
karyawan seperti kompensasi. Maka kualitas kehidupan kerja yang lebih
baik dapat memelihara komitmen organisasi dalam perusahaan.
Penelitian yang dilakukan Parvar et al., (2013) menjelaskan kualitas
kehidupan kerja yang baik dalam perusahaan dapat meningkatkan
komitmen organisasi pada karyawan, sehingga karyawan dapat melakukan
pekerjaannya lebih efektif. Eren dan Hisar (2016) dalam penelitiannya
mengungkapkan bahwa ada hubungan positif dan signifikan antara kualitas
kehidupan kerja dan komitmen organisasi.
24
27
28
karena data yang diasumsikan dengan skala tertentu dan jumlah sampel kecil
(Ghazali, 2014).
2. Kepemimpinan Transglobal
Variabel kepemimpinan transglobal pada penelitian ini memiliki 6 dimensi,
diantaranya kecerdasan kognitif, kecerdasan emosional, kecerdasan bisnis,
kecerdasan budaya, kecerdasan global dan kecerdasan moral.
3.5.2. Variabel Endogen (Variabel Terkait)
Variabel endogen dalam penelitian ini diantaranya variabel komitmen organisasi
dan variabel kinerja karyawan.
1. Komitmen Organisasi
Variabel komitmen organisasi pada penelitian ini memiliki 3 dimensi,
diantaranya komitmen afektif, komitmen berkelanjutan dan komitmen
normatif.
31
2. Kinerja karyawan
Variabel kinerja karyawan pada penelitian ini memiliki 3 dimensi, diantaranya
hasil kerja, perilaku kerja dan sifat pribadi.
Tabel 3.3 : Definisi Operasional
Skala
Variabel Dimensi Sumber
Ukur
Partisipasi
Pertumbuhan David dan Edward (1983)
Kualitas dan Zin (2004)
Kehidupan Perkembangan Anderson dan Pulich (2000) Likert
Kerja Marwansyah (2019)
Kompensasi Nitisemito (2000)
Lingkungan
kerja
Kecerdasan
kognitif
Kecerdasan
emosional
Kecerdasan
Kepemimpinan bisnis Sharkey et al (2012)
Likert
Transglobal Kecerdasan Pujiono et al (2020)
budaya
Kecerdasan
global
Kecerdasan
moral
Komitmen
afektif
Meyer dan Allen (1991)
Komitmen Komitmen
Meyer dan Herscovitch Likert
organisasi berkelanjutan
(2001)
Komitmen
normatif
Hasil kerja
Kinerja Wirawan (2009)
Perilaku kerja Likert
Karyawan Sihombing et al (2018)
Sifat pribadi
Sumber: diolah peneliti, 2021
32
Kepemimpinan Transglobal
Sikap pemimpin dalam mengambil resiko KT 10
Kecerdasan
Rasa hormat yang dimiliki pemimpin KT 11
budaya
Keterbukaan pemimpin lembaga KT 12
Kecerdasan Solusi yang diberikan pemimpin lembaga KT 13
global Hubungan dengan lembaga lain KT 14
Tanggung jawab pimpinan lembaga KT 15
Kecerdasan Keterbukaan Pemimpin dalam membagi
KT 16
moral informasi
Kesesuaian kata dan tindakan pemimpin KT 17
Komitmen organisasi
Keinginan untuk mempertahankan
KO 01
keanggotaan dalam lembaga
Komitmen
Perasaan menjadi bagian dari lembaga KO 02
afektif
Tanggungjawab terhadap permasalahan
KO 03
lembaga
Kebutuhan untuk tetap tinggal dalam lembaga KO 04
Komitmen Pengakuan terhadap pekerjaan dengan
KO 05
berkelanjutan penghasilan yang bagus dalam lembaga
Perasaan menyesal jika meninggalkan lembaga KO 06
Kewajiban untuk tetap tinggal dikarenakan
KO 07
loyalitasnya
Komitmen Perasaan belum banyak memberikan kontribusi
KO 08
normatif terhadap lembaga
Kewajiban untuk tetap tinggal dikarenakan
KO 09
penerimaan bantuan terhadap dirinya
Kinerja Karyawan
Banyaknya pekerjaan yang dihasilkan KY 01
Hasil kerja Hasil kerja sesuai dengan tujuan organisasi KY 02
Pekerjaan diselesaikan tepat waktu KY 03
Disiplin dalam bekerja KY 04
Perilaku kerja Inisiatif dalam melaksanakan tugas KY 05
Ketelitian dalam menyelesaikan pekerjaan KY 06
Menguasai bidang pekerjaan KY 07
Sifat pribadi Jujur dalam memperoleh wewenang KY 08
Kreatif dalam melaksanakan tugas KY 09
Sumber: diolah peneliti, 2021
34
b. Discriminant validity
Discriminant validity dari model pengukuran dengan reflektif indikator dinilai
berdasarkan cross loading dengan pengukuran konstruk. Jika korelasi konstruk
dengan item pengukuran lebih besar daripada ukuran konstruk lainnya, maka
hal menunjukkan bahwa konstruk laten memprediksi ukuran pada blok mereka
lebih baik dari pada ukuran pada blok lainnya.
Adapun metode lain untuk menilai discriminant validity adalah
membandingkan nilai square root of average variance extracted (AVE) setiap
konstruk dengan korelasi antara konstruk dengan konstruk lainnya dalam
model. Menurut Fornell dan Larcker (1981) jika nilai akar kuadrat AVE setiap
konstruk lebih besar dari pada nilai korelasi antar konstruk dengan konstruk
lainnya dalam model, maka dikatakan memiliki nilai Discriminant validity
yang lebih baik. Untuk menghasilkan model yang baik, maka masing-masing
indikator nilainya harus >0,50 (Hair et al., 2014). Berikut rumus menghitung
AVE.
Dimana λi adalah component loading ke indikator dan var (εi) = 1-λi2. Jika
semua indikator di standardized, maka ukuran ini sama dengan average
communalities dalam blok. Pengukuran ini dapat digunakan untuk mengukur
reliabilitas component score variabel laten dan hasilnya lebih konservatif
dibandingkan dengan composite reliability (pc). Direkomendasikan nilai AVE
harus lebih besar 0,50.
c. Composite reliability
Composite reliability merupakan blok indikator yang mengukur suatu konstruk
dapat dievaluasi oleh internal consistency yang dikembangkan oleh Werts, Lin
dan Joreskog (1974). Nilai batas yang diterima untuk tingkat Composite
reliability (ρc) adalah ≥ 0.7, walaupun bukan merupakan standar absolut.
Dengan menggunakan output yang dihasilkan PLS maka composite reliability
dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:
37
a. Multikolinieritas
Multikolinieritas kejadian dimana konstruk eksogen sangat berkorelasi yang
menyebabkan kemampuan model menurun. Jika tingkat collinearity sangat
tinggi seperti ditunjukkan dengan nilai toleransi 0,20 atau lebih rendah.
Apabila nilai VIF > 5, maka harus dipertimbangkan untuk menghapus salah
satu indikator. Nilai variance inflation factor (VIF) setiap indikator harus
kurang dari 5.
b. Predictive Relevance
Predictive Relevance (Q2) adalah sarana untuk menilai Predictive Relevance
model dalam. Pengukuran dibangun di atas teknik penggunaan kembali sampel
yang menghilangkan bagian dari matriks data, memperkirakan parameter
model dan memprediksi bagian yang dihilangkan menggunakan perkiraan.
Semakin kecil perbedaan antara nilai prediksi dan nilai asli semakin besar (Q 2),
38
dengan demikian akurasi prediksi model lebih baik. Ukuran relatif relevansi
prediktif adalah nilai 0,02, 0,15 dan 0,35 menunjukkan bahwa konstruk
eksogen memiliki relevansi predikat kecil, sedang dan besar untuk konstruk
endogen (Hair et al., 2014)
c. Koefisien determinasi (R-Square atau nilai R2)
Koefisien determinasi (R2) adalah ukuran akurasi prediksi model. Cara lain
untuk melihat (R2) adalah bahwa itu mewakili efek gabungan variabel eksogen
pada variabel endogen. Efek ini berkisar dari 0 hingga 1 dengan 1 mewakili
akurasi prediksi lengkap. Ukuran nilai R² yaitu 0,75, 0,50, atau 0,25 untuk
variabel laten endogen dalam model struktural, masing-masing
menggambarkan tingkat akurasi prediksi yang substansial, sedang, atau lemah
(Hair et al., 2011)
5. Menguji kesesuaian keseluruhan model
Pengujian kesesuaian keseluruhan model bertujuan untuk memastikan nilai
prediksi dari setiap model memprediksi pada sampel dengan akurat. Diantara
langkah yang dapat digunakan untuk menguji model fit adalah root mean
square residual (RMSR).
Root Mean Square Residual (RMSR) adalah ukuran nilai absolut rata-rata
dari residu kovarians, Root Mean Square Residual (RMSR) standar
berdasarkan transformasi matriks kovarians sampel dan matriks kovarians
yang diprediksi menjadi matriks korelasi. RMSR didefinisikan sebagai
perbedaan antara korelasi yang diamati dan matriks korelasi tersirat model.
Dengan demikian, memungkinkan untuk menilai besarnya rata-rata
perbedaan antara korelasi yang diamati dan korelasi yang diharapkan sebagai
ukuran absolut dari kriteria fit (model). Menurut Hu dan Bentler (1998) nilai
kurang dari 0,10 atau 0,08 (dalam versi yang lebih konservatif dianggap cocok.
Sedangkan Henseler, et al., (2014) memperkenalkan RMSR sebagai ukuran
goodness of fit untuk PLS-SEM yang dapat digunakan untuk menghindari
kesalahan spesifikasi model.
39
6. Pengujian Hipotesis
Dalam tahapan ini peneliti melakukan interpretasi hasil pengujian SEM-PLS
untuk mengetahui hasil empiris model teoritis yang diajukan. Pengujian
hipotesis dilihat dari nilai Path Coefficient >0, nilai T-Statistik >1,96 dengan
(level signifikansi 5%) dan nilai P-Values <0,5 (Ghazali dan Latan, 2015).
3.7 Spesifikasi Model
40
41
B. Usia
Karakteristik responden berdasarkan usia diperoleh untuk menjelaskan berapa rata-
rata usia responden yang dijadikan sampel dalam penelitian.
Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
< 20 16 16,2%
20-30 73 73,7%
31-40 10 10,1%
Total 99 100%
Sumber: Data kuesioner diolah peneliti, 2021
Berdasarkan tabel 4.2 diatas, usia responden 20-30 tahun mendominasi jumlah
keseluruhan sampel, sebanyak 73 orang atau sebesar 73,7%. Selanjutnya responden
< 20 tahun sebanyak 16 orang atau sebesar 16,2% dan usia 31-40 sebanyak 10 orang
atau sebesar 10,1%.
C. Status Pernikahan
Karakteristik responden berdasarkan status pernikahan dicantumkan untuk
mengetahui responden yang sudah menikah dan tidak/belum menikah yang
dijadikan sampel dalam penelitian.
Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Status Pernikahan
Menikah 34 34,3%
Tidak/Belum Menikah 65 65,7%
Total 99 100%
Sumber: Data kuesioner diolah peneliti, 2021
Berdasarkan tabel 4.3 diatas, karyawan yang sudah menikah sebanyak 34 orang
atau sebesar 34,3%. Adapun karyawan yang tidak/belum menikah sebanyak 65
orang atau sebesar 65,7%. Responden dalam penelitian ini didominasi oleh
karyawan tidak/belum menikah.
42
tahun sebanyak 14 orang atau sebesar 14,1% dan rentang waktu 11-20 tahun
sebanyak 2 orang atau sebesar 2,1%
F. Level Jabatan
Karakteristik responden berdasarkan level jabatan dicantumkan untuk mengetahui
tingkatan jabatan karyawan yang bekerja di Koperasi Simpan Pinjam dan
Pembiayaan Syariah yang menjadi responden dalam penelitian ini.
Tabel 4.6 Karakteristik Responden Berdasarkan Level Jabatan
Level Jabatan Jumlah Responden Presentase
Manajer Cabang 4 4,0%
Asisten Manajer 20 20,2%
Staf Lapang 75 75,8%
Total 99 100%
Sumber: Data kuesioner diolah peneliti, 2021
Berdasarkan tabel 4.5 diatas, mayoritas responden dengan level jabatan staf
lapang mendominasi keseluruhan sampel dalam penelitian ini yaitu sebanyak 75
orang atau sebesar 75,8%. Selanjutnya level jabatan asisten manajer sebanyak 20
orang atau sebesar 20,2%. Dan level jabatan manajer cabang sebanyak 4 orang atau
sebesar 4,0%.
Nilai rata-rata tersebut dinilai berdasarkan interval kelas yang dicari melalui
rumus sebagai berikut:
IK = STt - STr
JK
44
IK = 5 - 1
5
Skala
No Kualitas Kehidupan Kerja N Mean
SS S CS TS STS
Sistem kelompok kerja/ workgroup
sangat membantu saya dalam
3 57 37 5 0 0 99 4,53
menyelesaikan pekerjaan lembaga
ini
Pertumbuhan dan perkembangan
Lembaga membuat program
pendidikan dan pelatihan sesuai
4 46 48 5 0 0 99 4,41
dengan posisi saya bekerja
sekarang
Lembaga memberikan peluang
5 dalam pengembangan karier 75 23 1 0 0 99 4,75
karyawan
Kompensasi
Lembaga memberikan upah sesuai
6 dengan pekerjaan yang saya 49 46 3 1 0 99 4,44
lakukan
Lembaga memberikan upah sesuai
7 50 40 7 2 0 99 4,39
dengan upah minimum regional
Lembaga memberikan
8 penghargaan kepada karyawan 68 28 3 0 0 99 4,66
dengan kinerja terbaik
Lingkungan kerja
Pencahayaan/penerangan ruang
9 53 43 2 1 0 99 4,49
kerja saya sudah baik
Kebersihan ruangan saya sudah
10 50 41 8 0 0 99 4,42
baik
Desain ruang kerja saya
memberikan kesempatan bagi saya
11 50 44 5 0 0 99 4,45
untuk berkomunikasi secara
informal dengan rekan kerja
Skala
No Kepemimpinan Transglobal N Mean
SS S CS TS STS
Kecerdasan bisnis
Pimpinan saya mampu membuat
7 strategi pengelolaan bisnis 54 35 10 0 0 99 4,44
lembaga ini
Pimpinan saya mengetahui proses
8 pekerjaan semua karyawan 51 44 3 1 0 99 4,46
lembaga ini
Pimpinan saya dapat
9 mengevaluasi kinerja semua 48 47 4 0 0 99 4,44
karyawan lembaga ini
Kecerdasan budaya
Pimpinan saya berhati-hati dalam
10 mengambil resiko setiap kebijakan 51 43 5 0 0 99 4,46
pada lembaga ini
Pimpinan saya menghormati
11 55 39 5 0 0 99 4,51
semua karyawan lembaga ini
Pimpinan saya menerima
12 52 41 6 0 0 99 4,46
masukan/pendapat karyawan
Kecerdasan global
Pimpinan saya memberikan solusi
13 yang tepat terhadap setiap 48 43 8 0 0 99 4,40
permasalahan lembaga ini
Pimpinan saya mempunyai
14 hubungan baik dengan lembaga 49 39 10 1 0 99 4,37
lain
Kecerdasan moral
Pimpinan saya bertanggungjawab
15 terhadap permasalahan di lembaga 56 38 5 0 0 99 4,52
ini
Pimpinan saya membagikan
16 informasi terbaru tentang lembaga 56 38 4 0 1 99 4,49
kepada karyawan lembaga ini
Pimpinan saya menjadi contoh
17 yang baik bagi karyawan lembaga 51 43 5 0 0 99 4,46
ini
Sumber: Data kuesioner diolah peneliti, 2021
48
Skala
No Komitmen Organisasi N Mean
SS S CS TS STS
Komitmen normatif
Skala
No Kinerja Karyawan N Mean
SS S CS TS STS
Perilaku kerja
Kualitas
Kepemimpinan Komitmen Kinerja
Indikator Kehidupan Interpretasi
Transglobal Organisasi Karyawan
Kerja
X1.1 0,709 Valid
X1.2 0,752 Valid
X1.3 0,786 Valid
X1.4 0,745 Valid
X1.5 0,667 Tidak Valid
X1.6 0,812 Valid
X1.7 0,662 Tidak Valid
X1.8 0,687 Tidak Valid
X1.9 0,735 Valid
X1.10 0,694 Tidak Valid
X1.11 0,757 Valid
X1.12 0,745 Valid
X2.1 0,807 Valid
X2.2 0,818 Valid
X2.3 0,848 Valid
X2.4 0,820 Valid
52
Kualitas
Kepemimpinan Komitmen Kinerja
Indikator Kehidupan Interpretasi
Transglobal Organisasi Karyawan
Kerja
X2.5 0,903 Valid
X2.6 0,903 Valid
X2.7 0,883 Valid
X2.8 0,827 Valid
X2.9 0,799 Valid
X2.10 0,772 Valid
X2.11 0,803 Valid
X2.12 0,849 Valid
X2.13 0,890 Valid
X2.14 0,677 Tidak Valid
X2.15 0,820 Valid
X2.16 0,650 Tidak Valid
X2.17 0,844 Valid
Y1.1 0,881 Valid
Y1.2 0,732 Valid
Y1.3 0,737 Valid
Y1.4 0,677 Tidak Valid
Y1.5 0,694 Tidak Valid
Y1.6 0,838 Valid
Y1.7 0,876 Valid
Y1.8 0,580 Tidak Valid
Y1.9 0,794 Valid
Y2.1 0,830 Valid
Y2.2 0,808 Valid
Y2.3 0,814 Valid
Y2.4 0,673 Tidak Valid
Y2.5 0,881 Valid
Y2.6 0,853 Valid
Y2.7 0,857 Valid
Y2.8 0,795 Valid
Y2.9 0,866 Valid
Sumber: Olahan data oleh penulis (2021)
53
Kualitas
Kepemimpinan Komitmen Kinerja
Indikator Kehidupan Interpretasi
Transglobal Organisasi Karyawan
Kerja
X1.1 0,746 Valid
X1.2 0,763 Valid
X1.3 0,794 Valid
X1.4 0,764 Valid
X1.6 0,811 Valid
X1.9 0,710 Valid
X1.11 0,768 Valid
X1.12 0,781 Valid
X2.1 0,816 Valid
X2.2 0,820 Valid
X2.3 0,854 Valid
X2.4 0,821 Valid
X2.5 0,904 Valid
X2.6 0,900 Valid
X2.7 0,883 Valid
X2.8 0,832 Valid
X2.9 0,797 Valid
X2.10 0,772 Valid
X2.11 0,808 Valid
X2.12 0,856 Valid
X2.13 0,891 Valid
X2.15 0,811 Valid
X2.17 0,846 Valid
Y1.1 0,876 Valid
Y1.2 0,768 Valid
Y1.3 0,775 Valid
Y1.6 0,806 Valid
Y1.7 0,899 Valid
Y1.9 0,805 Valid
55
Kualitas
Kepemimpinan Komitmen Kinerja
Indikator Kehidupan Interpretasi
Transglobal Organisasi Karyawan
Kerja
Y2.1 0,813 Valid
Y2.2 0,814 Valid
Y2.3 0,811 Valid
Y2.5 0,891 Valid
Y2.6 0,854 Valid
Y2.7 0,868 Valid
Y2.8 0,796 Valid
Y2.9 0,880 Valid
Sumber: Olahan data oleh penulis (2021)
Berdasarkan tabel 4.13 diatas, hasil pengujian Convergent Validity kedua
semua indikator memiliki nilai outer loading faktor >0,70. Maka seluruh indikator
variabel diatas dinyatakan valid untuk dilanjutkan penelitian dan dapat digunakan
untuk analisis lebih lanjut.
Edward
berkesempatan (1983)
merealisasikan inisiatif KK 02 Zin
Partisipasi (2004)
dalam pekerjaan
Anderson dan
Mendapatkan tanggung Pulich
jawab dalam kegiatan KK 03 (2000)
kelompok Marwansyah
Pertumbuhan Karyawan mendapatkan (2019)
dan program pendidikan dan KK 04 Nitisemito
perkembangan pelatihan (2000)
56
waktu
Inisiatif dalam Wirawan
KY 05 (2009)
melaksanakan tugas
Perilaku kerja Sihombing
Ketelitian dalam et al (2018)
KY 06
menyelesaikan pekerjaan
Menguasai bidang pekerjaan KY 07
Jujur dalam memperoleh
KY 08
Sifat pribadi wewenang
Kreatif dalam melaksanakan
KY 09
tugas
Sumber: Olahan data oleh penulis (2021)
58
Kualitas
Kepemimpinan Komitmen Kinerja
Indikator Kehidupan
Transglobal Organisasi Karyawan
Kerja
X1.1 0,746 0,641 0,577 0,534
X1.2 0,763 0,712 0,634 0,580
59
Kualitas
Kepemimpinan Komitmen Kinerja
Indikator Kehidupan
Transglobal Organisasi Karyawan
Kerja
X1.6 0,811 0,636 0,655 0,557
X1.9 0,710 0,539 0,462 0,483
X1.11 0,768 0,591 0,629 0,569
X1.12 0,781 0,605 0,630 0,600
X2.1 0,718 0,816 0,648 0,495
X2.2 0,744 0,820 0,649 0,512
X2.3 0,752 0,854 0,696 0,544
X2.4 0,580 0,821 0,590 0,491
X2.5 0,680 0,904 0,677 0,583
X2.6 0,699 0,900 0,688 0,620
X2.7 0,685 0,883 0,642 0,572
X2.8 0,640 0,832 0,599 0,585
X2.9 0,695 0,797 0,582 0,650
X2.10 0,562 0,772 0,553 0,510
X2.11 0,590 0,808 0,590 0,551
X2.12 0,630 0,856 0,651 0,591
X2.13 0,738 0,891 0,698 0,606
X2.15 0,651 0,811 0,586 0,599
X2.17 0,683 0,846 0,652 0,540
Y1.1 0,706 0,684 0,876 0,549
Y1.2 0,645 0,586 0,768 0,590
Y1.3 0,631 0,590 0,775 0,651
Y1.6 0,589 0,609 0,806 0,528
Y1.7 0,695 0,641 0,899 0,677
Y1.9 0,627 0,612 0,805 0,618
Y2.1 0,518 0,512 0,520 0,813
Y2.2 0,579 0,608 0,560 0,814
Y2.3 0,535 0,513 0,613 0,811
Y2.5 0,623 0,569 0,691 0,891
Y2.6 0,687 0,593 0,633 0,854
Y2.7 0,674 0,583 0,666 0,868
Y2.8 0,612 0,522 0,514 0,796
60
Berdasarkan tabel 4.18 diatas, nilai Inner VIF keseluruhan indikator dalam
variabel kurang dari 5, maka semua indikator dalam variabel penelitian ini bebas
dari multikolinearitas.
Berdasarkan tabel 4.19 diatas, dapat diketahui bahwa nilai R-Square pada
variabel Komitmen Organisasi adalah 0,667, nilai tersebut menjelaskan bahwa
Komitmen Organisasi dapat dijelaskan oleh Kualitas Kehidupan Kerja,
Kepemimpinan Transglobal sebesar 66,7%. Selanjutnya nilai R-Square pada
variabel kinerja karyawan adalah 0,613, hasil tersebut menjelaskan bahwa
persentase besarnya kinerja karyawan dapat dijelaskan oleh variabel Kualitas
Kehidupan Kerja, Kepemimpinan Transglobal dan Komitmen Organisasi sebesar
61,3% dan 38,7% dijelaskan oleh variabel lain di luar yang diteliti.
Path T P Analisa
H Pengaruh Hasil
Coefficient Statistics Values Hipotesis
Kualitas
Positif
H1 Kehidupan 0,519 4,173 0,000 Diterima
Signifikan
Kerja ->
64
Komitmen
Organisasi
Kualitas
Kehidupan
Positif
H2 Kerja -> 0,387 3,305 0,001 Diterima
Signifikan
Kinerja
Karyawan
Path T P Analisa
H Pengaruh Hasil
Coefficient Statistics Values Hipotesis
Kepemimpinan
Transglobal -> Positif
H3 0,341 2,635 0,008 Diterima
Komitmen Signifikan
Organisasi
Kepemimpinan
Transglobal -> Tidak
H4 0,091 0,763 0,446 Ditolak
Kinerja Signifikan
Karyawan
Komitmen
Organisasi -> Positif
H5 0,360 3,178 0,001 Diterima
Kinerja Signifikan
Karyawan
Sumber: Olahan data oleh penulis (2021)
Tabel 4.23 Hasil Hubungan Tidak Langsung antara Variabel
Path T P Analisa
H Pengaruh Hasil
Coefficient Statistics Values Hipotesis
Kualitas
Kehidupan
Kerja ->
Positif
H6 Komitmen 0,186 2,378 0,017 Diterima
Signifikan
Organisasi ->
Kinerja
Karyawan
Kepemimpinan
Transglobal ->
Komitmen Positif
H7 0,122 2,108 0,035 Diterima
Organisasi -> Signifikan
Kinerja
Karyawan
Sumber: Olahan data oleh penulis (2021)
65
Berdasarkan tabel 4.22 dan 4.23 hasil analisa dapat diketahui bahwa dari
tujuh hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini terdapat enam hipotesis
berpengaruh positif dan signifikan diantaranya: H1, H2, H3, H5, H6, H7 dengan
nilai P-Values < 0,50 dan nilai T-Statistics >1,96, artinya semua hipotesis diterima.
Adapun satu hipotesis berpengaruh dan tidak signifikan adalah H4, karena nilai P-
Values > 0,50 dan T-Statistics <1,96, artinya hipotesis ditolak. Adapun pembahasan
pengujian hipotesisnya adalah sebagai berikut :
4.2.2 Kualitas kehidupan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja
karyawan
66
Temuan penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Insan et
al., (2021) bahwa kepemimpinan transglobal berpengaruh positif dan signifikan
67
(Pujiono et al., 2020). Hal ini dapat dipahami mengingat sebagian besar karyawan
koperasi simpan pinjam dan pembiayaan syariah pada penelitian ini adalah
karyawan yang tergolong usia muda diantara 20-30 tahun yaitu sekitar 73,7% dan
tingkat pendidikan lulusan SMA sebanyak 81,8%, sehingga karyawan belum
memahami ide-ide atau keinginan pemimpin transglobal.
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan
pada bab sebelumnya, maka kesimpulan yang dapat diambil dari pengaruh kualitas
kehidupan kerja dan kepemimpinan transglobal terhadap kinerja karyawan
Koperasi Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah adalah sebagai berikut:
1. Kualitas kehidupan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap komitmen
organisasi. Artinya semakin baik kualitas kehidupan kerja yang diberikan
koperasi simpan pinjam dan pembiayaan syariah terhadap karyawan maka akan
meningkatkan komitmen organisasi.
2. Kualitas kehidupan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap komitmen
organisasi dan kinerja karyawan. Artinya pengaruh kualitas kehidupan kerja
yang diberikan koperasi simpan pinjam dan pembiayaan syariah terhadap
karyawan meningkatkan kinerja karyawan.
3. Gaya kepemimpinan transglobal berpengaruh positif dan signifikan terhadap
komitmen organisasi. Artinya gaya kepemimpinan transglobal yang diterapkan
koperasi simpan pinjam dan pembiayaan syariah terhadap karyawan dapat
meningkatkan komitmen organisasi.
4. Gaya kepemimpinan transglobal tidak berpengaruh secara langsung terhadap
kinerja karyawan. Artinya gaya kepemimpinan transglobal tidak meningkatkan
kinerja karyawan.
5. Komitmen organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja
karyawan. Semakin tinggi tingkat komitmen organisasi pada karyawan koperasi
simpan pinjam dan pembiayaan syariah, maka semakin meningkatkan kinerja
karyawan.
6. Komitmen organisasi memediasi pengaruh kualitas kehidupan kerja terhadap
kinerja karyawan. Semakin kuat komitmen organisasi yang dimiliki karyawan
koperasi simpan pinjam dan pembiayaan syariah, maka semakin berpengaruh
hubungan kualitas kehidupan kerja terhadap kinerja karyawan.
71
72
74
75
Badan Pusat Statistik (2015), Tabel Perkembangan Koperasi pada tahun 2015.
Retrived from https://www.bps.go.id/statictable/2014/01/30/1321/tabel-
perkembangan-koperasi-pada-periode-1967--2015.html
Beik, I. S., & Purnamasari, I. (2011). Empirical Role of Islamic Cooperatives in
Financing Micro and Small Scale Entrepreneurs in Indonesia. Case study
of KOSPIN Jasa Syariah Pekalongan. In Di presentasikan pada Islamic
Finance Conference. Qatar.
Bass, B. M., & Avolio, B. J. 1997. Improving organizational effectiveness through
transformational leadership. Thousand Oaks, CA: Sage. behavior
International Journal of Service Industry Management Vol. 17 No. 1,
2006 pp.23-50 Emerald Group Publishing Limited 0956-4233 DOI
10.1108/09564230610651561. Behavior: Its Nature, Antecedents, and
Consequences, First Edition, SAGE Publications
Buble, M., Juras, A., & Matić, I. (2014). The relationship between managers’
leadership styles and motivation. Management: journal of contemporary
management issues, 19(1), 161-193.
Bhukuth, A., Roumane, A., & Terrany, B. (2018). Cooperative, human capital and
poverty: a theoretical framework. Economics & Sociology, 11(2), 11-18.
Cassel, C., Hackl, P., & Westlund, A. H. (1999). Robustness of partial least-squares
method for estimating latent variable quality structures. Journal of
applied statistics, 26(4), 435-446.
Chan, K. W., & Wyatt, T. A. (2007). Quality of work life: A study of employees in
Shanghai, China. Asia Pacific Business Review, 13(4), 501-517.
Culbertson, S. S., Huffcutt, A. I., & Goebl, A. P. (2013). Introduction and empirical
assessment of executive functioning as a predictor of job performance.
PsyCh journal, 2(2), 75-85.
Daniel, C. O. (2019). Analysis of quality work life on employees performance.
International Journal of Business and Management Invention (IJBMI),
8(2), 60-65.
Werther, W.B and Davis K. (1996), Human Resources and Personal Management.
Fifth Edition. New York: McGraw-Hill, Inc.
Dixit, V., & Bhati, M. (2012). A study about employee commitment and its impact
on sustained productivity in Indian auto-component industry. European
journal of business and social sciences, 1(6), 34-51.
Desrochers, M., & Fischer, K. P. (2005). The power of networks: integration and
financial cooperative performance. Annals of public and cooperative
economics, 76(3), 307-354.
Dessler, Gary. (2013). Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi kesepuluh jilid I.
Terjemahan Paramita Rahayu. Intan Sejati. Klaten
76
Efraty, D., & Sirgy, M. J. (1988). The effects of quality of working life (QWL) on
employee behavioral responses. Social Indicators Research, 22(1), 31-
47.
Eren, H., & Hisar, F. (2016). Quality of work life perceived by nurses and their
organizational commitment level. Journal of Human Sciences, 13(1),
1123-1132.
Fahmi, A., Siswanto, A., & Farid, M. F. (2021). HRD Syariah: Teori dan
Implementasi. Gramedia Pustaka Utama.
Farrell, D., & Rusbult, C. E. (1981). Exchange variables as predictors of job
satisfaction, job commitment, and turnover: The impact of rewards,
costs, alternatives, and investments. Organizational behavior and human
performance, 28(1), 78-95.
Filloppo, E.B. (2005). Manajemen Personalia. Jilid 2. Edisi ke-6.Penerbit
Erlangga. Jakarta.
Fornell, C., & Larcker, D. F. (1981). Evaluating structural equation models with
unobservable variables and measurement error. Journal of marketing
research, 18(1), 39-50.
Ghozali, P. (2014). Structural Equation Modeling Metode Alternatif dengan Partial
Least Square (PLS) dilengkapi Software Smartpls 3.0 Xlstat 2014 dan
WarpPLS 4.0. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Ghozali, I., & Fuad, M. (2008). Structural equation modeling. Semarang: Penerbit
Universitas Diponegoro.
Ghozali, I., & Latan, H. (2015). Partial Least Square Konsep, Teknik dan Aplikasi
Menggunakan Program SmartPLs 3.0 Untuk Penelitian Empiris. Badan
Penerbit Universitas Diponegoro.
Greenberg, J. (2011). Organizational justice: The dynamics of fairness in the
workplace.
Hakim, A. (2012). The Implementation of Islamic Leadership and Islamic
Organizational Culture and Its Influence on Islamic Working Motivation
and IslamicPerformance PT Bank Muamalat Indonesia Tbk. Employee
in Central Java. Asia Pacific Management Review, 17(1).
Haryono, S., & Wardoyo, P. (2012). Structural equation modeling. Bekasi: PT
Intermedia Personalia Utama.
Hayward, B. A. (2005). Relationship between employee performance, leadership
and emotional intelligence in a South African parastatal organisation
(Unpublished master’s thesis). Rhodes University, Grahamstown.
Hair, J. F., Ringle, C. M., & Sarstedt, M. (2011). PLS-SEM: Indeed a silver bullet.
Journal of Marketing theory and Practice, 19(2), 139-152.
77
Hair, J. F., Henseler, J., Dijkstra, T. K., & Sarstedt, M. (2014). Common beliefs and
reality about partial least squares: comments on Rönkkö and Evermann.
Hair, J., T. Hult, C. Ringle, & M. Sartstedt. (2017). A Primer on Partial Least
Squares Structural Equation Modeling (PLS-SEM) (2nd ed). Los
Angeles : Sage
Hermawati, A., & Puji, R. (2019). The transglobal leadership-based strategy of
MSMEs performance optimization of Malang Raya and the
implementation of quality of work life. Research Journal of Textile and
Apparel.
Henseler, J., Dijkstra, T. K., Sarstedt, M., Ringle, C. M., Diamantopoulos, A.,
Straub, D. W. & Calantone, R. J. (2014). Common beliefs and reality
about PLS: Comments on Rönkkö and Evermann (2013). Organizational
research methods, 17(2), 182-209.
Hermawati, A. (2013). Effect of empowerment on quality of work life,
organizational trust and organizational commitment at private higher
education institutions in East Java. European Journal of Scientific
Research, 115(2).
Hermawati, A. (2015). The effects of QWL mediation and work involvement in the
effect of KT to employees' performances (A study on Islamic Bank in
East Java). International Journal of Economic Research,
IJER,(https://www. scopus. com/inward/record. uri, 157-164.
Hermawati, A., & Mas, N. (2016). Quality of Work Life dan Organizational
Citizenship Behavior Sebuah Kajian Empiris. Malang: Badan Penerbitan
Universitas Widyagama.
Hermawati, A., & Mas, N. (2017). Mediation effect of quality of worklife, job
involvement, and organizational citizenship behavior in relationship
between transglobal leadership to employee performance. International
Journal of Law and Management.
Hettiarachchi, H. A. H., & Jayarathna, S. M. D. Y. (2014). The effect of employee
work related attitudes on employee job performance: A study of tertiary
and vocational education sector in Sri Lanka. IOSR journal of Business
and management, 16(4), 74-83.
Hidayah, S., & Sutopo, S. (2017). The Role of Spiritual-Based Leadership as
Predictor in Improving Employee Performance. JDM (Jurnal Dinamika
Manajemen), 8(1), 83-91.
Hilson, M. (2018). The International Co-operative Alliance and the consumer co-
operative movement in northern Europe, c. 1860–1939. In The
International Co-operative Alliance and the consumer co-operative
movement in northern Europe, c. 1860–1939. Manchester University
Press.
78
Hu, L. T., & Bentler, P. M. (1998). Fit indices in covariance structure modeling:
Sensitivity to underparameterized model misspecification. Psychological
methods, 3(4), 424.
Jabeen, F., Friesen, H. L., & Ghoudi, K. (2018). Quality of work life of Emirati
women and its influence on job satisfaction and turnover intention:
Evidence from the UAE. Journal of Organizational Change Management.
Ibrahim, A. (2006). Manajemen Syariah, Sebuah Kajian Historis dan Kontemporer.
Alih Bahasa Dimyauddin Djuwaini. PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta
Insan, A. N., Masmarulan, R., & Yasin, N. A. (2021). Transglobal Leadership as a
Driver for Increasing the Employee Performance. International Journal
of Organizational Leadership, 10(1), 54.
International Cooperative Alliance. (2010). Co-operative identity, values &
principles. International Cooperative Alliance. Retrieved from
https://ica.coop/en/whats-coop/co-operative-identity-values-principles
Lau, T., Y.H., Wong, K.F., Chan, and M., Law. (2001). “Information technology
and the work environment does it change the way people interact at
work”. Human Systems Management, Vol. 20(3), pp.267-280.
Lin, L., & Shiqian, W. (2018). The mediating effect of organizational commitment
on leadership type and job performance. Journal of World Economic
Research, 7(1), 14-20.
Huang, T. C., Lawler, J., & Lei, C. Y. (2007). The effects of quality of work life on
commitment and turnover intention. Social Behavior and Personality: an
international journal, 35(6), 735-750.
Lumbantoruan, E. R. (2015). Pengaruh Kualitas Kehidupan Kerja, Kepuasan Kerja
dan Komitmen Karyawan terhadap Kinerja Karyawan terhadap Kinerja
Karyawan dan Perilaku Kewargaan sebagai Variabel Intervening (Studi
pada PT. Perindustrian dan Perdagangan Crumb Rubber Pekanbaru)
(Doctoral dissertation, Riau University).
Luthans, F. (2005), Organizational Behavior (in indonesianPerilaku organisasi) .
New York: McGraw-hill
Luthans, F. (2011). Organızatıonal Behavıor: An Evidence-Based Approach.
McGraw-Hill/Irwin.
Mangkunegara, A. A. P. (2005). Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan.
Bandung: PT. Remaja Rosda Karya.
Mangkuprawira, S., & Hubeis, A. V. (2007). Manajemen mutu sumber daya
manusia. Bogor: Ghalia Indonesia.
Marwansyah (2019), Manajemen Sumber Daya Manusia, Bandung: Alfabeta.
79
Mathis, L.R. and Jackson, H.J. (2002), “Human resource management” (in
Indonesian Manajemen Sumber daya Manusia), Salemba Empat.
Mert, S. I., Keskin, N., & Bas, T. (2010). Leadership style and organizational
commitment: Test of a theory in Turkish banking sector. Journal of
Academic Research in Economics, 2(1), 1-20.
Meyer, J. P., & Allen, N. J. (1991). A three-component conceptualization of
organizational commitment. Human resource management review, 1(1),
61-89.
Meyer, J. P., & Allen, N. (1997). Commitment in the Workplace Thousand Oaks
Sage Publications.
Meyer, J. P., & Herscovitch, L. (2001). Commitment in the workplace: Toward a
general model. Human resource management review, 11(3), 299-326.
Modway, R., T. (1998). Reflections on the Study and relevance of organizational
commitment, Human Resources Management Review 8 (4): 387-401.
Mondy, R. Wayne and Robert M Noe III. (2005). Human Resource Management.
Fifth Edition. Massachusetts: Simon and Schuster, Inc.
Nadler, D. A., & Lawler, E. E. (1983). Quality of work life: Perspectives and
directions. Organizational dynamics.
Nasution, U. B., & Setiawan, M. (2021). Influence of Transglobal Leadership on
Firm Performance: Innovative Work Environment Mediation and
Government Role as Moderating Variable. PalArch's Journal of
Archaeology of Egypt/Egyptology, 18(2), 96-114.
Nayak, T., & Sahoo, C. K. (2015). Quality of Work Life and Organizational
Performance: The Mediating Role of Employee Commitment. Journal of
Health Management, 17(3), 263–273.
Nazir, M. (2002). Metode Penelitian. Jakarta: Penerbit Ghalia Indonesia
Nitisemito, A. S. (2000). Manajemen Personalia: Manajemen Sumber Daya
Manusia, Ed. 3. Ghalia Indonesia, Jakarta.
Northouse, P. G. (2019). Introduction to leadership: Concepts and practice. Sage
Publications.
Nurluviyana, N., & Sudarma, K. (2020). Mediator Role of Organizational
Commitment to Performance. Management Analysis Journal, 9(4), 413-
424.
Ojedokun, O., Idemudia, E. S., & Desouza, M. (2015). Perceived external prestige
as a mediator between quality of work life and organisational
commitment of public sector employees in Ghana. SA Journal of
Industrial Psychology, 41(1), 1-10.
80
Öztekin, Ö., İşçi, S., & Karadağ, E. (2015). The effect of leadership on
organizational commitment. In Leadership and Organizational Outcomes
(pp. 57-79). Springer, Cham.
Parvar, M. R. F., Allameh, S. M., & Ansari, R. (2013). Effect of quality of work
life on organizational commitment by SEM (case study: OICO
company). International Journal of Academic Research in Business and
Social Sciences, 3(10), 135.
Pawirosumarto, S., Setyadi, A., & Khumaedi, E. (2017). The influence of
organizational culture on the performance of employees at University of
Mercu Buana. International Journal of Law and Management.
Pujiono, B., Setiawan, M., & Wijayanti, R. (2020). The effect of transglobal
leadership and organizational culture on job performance-Inter-
employee trust as Moderating Variable. International Journal of Public
Leadership.
Putra, S. W. (2015). Pengaruh komitmen organisasi, budaya organisasi, gaya
kepemimpinan dan lingkungan terhadap kinerja karyawan pada industri
kecil. Jurnal Ekonomi Modernisasi, 11(1), 62-77.
Rafiei, M., Amini, M., & Foroozandeh, N. (2014). Studying the impact of the
organizational commitment on the job performance. Management
science letters, 4(8), 1841-1848.
Rahman, A. (2017). Kualitas Kehidupan Kerja; Suatu Tinjauan Literatur Dan
Pandangan Dalam Konsep Islam. Jurnal Ilmiah Cano Ekonomos, 6(1), 7-
22.
Rahmat, S & Syafri A. (2019, Maret 4). Menkop UKM: PDB Koperasi di Indonesia
terus meningkat. Antara News.com.
Retrived from https://www.antaranews.com/berita/805282/menkop-
ukm-pdb-koperasi-di-indonesia-terus-meningkat
Ramadhan, B. M., & Ryandono, M. N. H. (2015). Etos kerja Islami pada kinerja
bisnis pedagang muslim pasar besar kota Madiun. Jurnal ekonomi
syariah teori dan terapan, 2(4), 274-287.
Reddy & Reddy. (2010). Quality of work life of employees: emerging dimensions.
Asian Journal of Management Research. Integrated publishig
association. VOL. 11. 824-839.
Riswan, R., Suyono, E., & Mafudi, M. (2017). Revitalization model for village unit
cooperative in Indonesia.
Rita, M., Payangan, O. R., Rante, Y., Tuhumena, R., & Erari, A. (2018).
Moderating effect of organizational citizenship behavior on the effect of
organizational commitment, transformational leadership and work
motivation on employee performance. International Journal of Law and
Management, 953-964
81
Stum, D. L. (1999). Workforce commitment: Strategies for the new work order.
Strategy & Leadership.
Suci, R. P. (2021). SMEs Performance optimization Malang Raya based
Leadership. Review of International Geographical Education Online,
11(4), 1398-1405.
Thakur, R., & Sharma, D. (2019). A study of the impact of quality of work life on
work performance. Management and Labour Studies, 44(3), 326-344.
Wasti, S. A., & Can, Ö. (2008). Affective and normative commitment to
organization, supervisor, and coworkers: Do collectivist values matter?
Journal of Vocational Behavior, 73(3), 404–413
Watson, R. (2015). Quantitative research. Nursing Standard (2014), 29(31), 44.
Werther, W.B and Davis,K. (1996). Human Resources and Personal Management.
Fifth Edition.New York: McGraw-Hill, Inc
Widyani, A. A. D. (2015). Knowledge management dalam perspektif tri kaya
parisuda serta pengaruhnya terhadap kinerja pengurus koperasi. Jurnal
Ilmu Manajemen (JUIMA), 5(2).
Wijayanto, S. A., Suhadak, S., Mangesti, S., Hidayat, K., & Solimun, S. (2021).
Transglobal Leadership Toward Sustainability: A Case Study in
Indonesia. The Journal of Asian Finance, Economics, and Business, 8(2),
1181-1188.
Wirawan. (2009), Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia: Teori, Aplikasi, dan
Penelitian. (In Indonesian) Salemba Empat. Jakarta
Yudha. Satria Kartika (2016, 31 Oktober), Koperasi Syariah Prospektif.
Republika.co.id.(https://www.republika.co.id/berita/koran/syariahkoran/
16/10/31/ofwp426-koperasi-syariah-prospektif)
Zamin, S. A., & Hussin, F. (2021). Effect of Leadership Styles and Work Climate
on Job Performance: A Mediating Role of Organizational Commitment
among University Lecturers in Pakistan. Ilkogretim Online, 20(2).
Zin, R. M. (2004). Perception of professional engineers toward quality of worklife
and organizational commitment: A case study. Gadjah Mada
International Journal of Business, 6(3), 323-334.