Disusun oleh :
NIM. 200621401050
POLITEKNIK JAMBI
2022
LEMBAR PENGESAHAN PERUSAHAAN
LAPORAN KEGIATAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN MAHASISWA
PERAWATAN BERKALA PADA MESIN INDIAN SORTIR
DI PT. PERKEBENUNAN NUSANTARA VI UNIT USAHA
KAYU ARO
Disusun oleh :
ERIK WAHYU SAPUTRA
200621401050
PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN
POLITEKNIK JAMBI
ii
KATA PENGANTAR
iii
15. Seluruh teman angkatan 2020 Politeknik Jambi yang telah membantu dalam
penyusunan laporan ini.
16. Seluruh pihak yang terlibat yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Penulis
iv
DAFTAR ISI
vi
DAFTAR TABEL
1. Jadwal Kegiatan...........................................................................................................19
2. Spesifikasi Mesin Indian Sortir....................................................................................33
vii
DAFTAR GAMBAR
viii
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
Teh hitam orthodox adalah teh yang diolah melalui proses pelayuan
sekitar 16 jam, dilanjutkan dengan penggulungan, fermentasi, pengeringan,
sortasi, hingga terbentuk teh jadi. Sistem yang paling umum yang digunakan di
Indonesia adalah sistem Orthodox Rotorvane. Sementara itu, teh hitam CTC
merupakan teh yang diolah melalui perajangan, penyobekan, dan penggulungan
daun basah menjadi bubuk kemudian dilanjutkan dengan fermentasi,
pengeringan, sortasi, hingga terbentuk teh jadi.
Selain itu, kualitas bubuk teh yang dihasilkan juga dipengaruhi oleh mesin
yang digunakan pada pengolahan teh. Salah satu mesin yang sangat berperan
penting dalam pengolahan teh hitam adalah mesin indian sortir. Mesin indian
sortir bertujuan untuk memisahkan bubuk teh hitam menurut besarnya partikel
atau sesuai dengan ukuran masing-masing grade.
Berdasarkan uraian di atas, mengingat pentingnya proses memisahkan
dalam pengolahan bubuk teh, maka penulis menarik suatu rumusan masalah dan
menyusun suatu karya akhir dengan judul Perawatan Berkala Pada Mesin Indian
Sortir di PT. Perkebunan Nusantara VI Unit Usaha Kayu Aro.
1.3 Tujuan
Tujuan laporan Praktek kerja lapangan adalah :
1. Mengetahui Prinsip Kerja Mesin Indian Sortir.
2. Mengetahui Instruksi Kerja Mesin Indian Sortir.
3. Mengetahui Perawatan Mesin Indian Sortir.
1.4 Manfaat
Manfaat dari laporan Praktek kerja lapangan adalah :
1. Mampu Memahami Prinsip Kerja Mesin Indian Sortir.
2. Mampu Memahami Instruksi Mesin Indian Sortir.
3. Mampu Memahami Perawatan Mesin Indian Sortir.
3
BAB II
SEJARAH PERUSAHAAN
3
4
2. Misi
a. Mengelolah bisnis Kelapa Sawit, Teh dan HTI Karet Secara Profesional
untuk Menghasilkan Produk Berkualitas yang dikehendaki Oleh Pasar.
b. Menumbuh Kembangkan Perusahaan dengan Spirit Kemitraan untuk
mencapai Kinerja Unggul.
c. Mengolah Usaha Dengan Mempraktekan Teknologi Ramah Lingkungan
Dalam Mewujudkan Triple Bottom Line Principle, yaitu :Planet. People dan
Profil.
d. Memposisikan Karyawan. Sebagai Pilar Utama Organisasi dan Mitra Usaha
Serta Steakholders lainnya sebagai pendukung dalam menciptakan nilai
perusahaan.
2. Masinis Kepala
a. Tugas dan tanggung jawab kepala pabrik adalah membantu manager
dalam mengelolah pabrik teh hitam untuk mengelolah atau
mengoptimalkan hasil produksi teh sesuai dengan kualitas dan kuantitas
yang telah ditentukan serta pengendalian biaya-biaya untuk mencapai
tujuan perusahaan.
b. Kepala pabrik langsung membawahi atau mengawasi bagian laboratorium
(Tester).
c. Pengolahan, administrasi pabrik, dan bagian instalasi pabrik.
4. Asisten Teknik
Tugas dan tanggung jawab asisten teknik yaitu :
a. Membuat program perawatan mesin dan peralatan produksi.
4
5. Asisten Pengolahan
a. Asisten pengolahan bertanggung jawab dalam melaksanakan pengolahan
sesuai jadwal yang ditentukan, sehingga mencapai hasil yang optimal.
b. Melaksanakan absensi karyawan yang menjadi tanggung jawab serta
menyusun laporan harian.
9.Mandor Sortasi
a. Bertugas membantu asisten dalam melaksanakan kegiatan pengolahan di
stasiun sotasi dan bertanggung jawab jika ada kerusakan pada mesin
pengolahan di stasiun sortasi.
b. Penempatan tenaga kerja, serta mengumpulkan kegiatan laporan harian.
5
15.Mandoran Gilingan/Penggulungan
a. Bertugas mengawasi dan bertanggung jawab terhadap karyawan
pengolahan di stasiun penggulungan agar produksi teh sesuai target.
b. Penempatan tenaga kerja, serta melaporkan kegiatan harian.
6
16.Mandor Pengeringan
a. Bertugas mengawasi dan bertanggung jawab terhadap karyawan
pengolahan supaya pengeringan daun teh berjalan lancar dan kadar
menimal air sesuai standar pabrik.
b. Penempatan tenaga kerja, serta melaporkan kegiatan harian.
17.Mandor Sortasi
a. Bertugas mengawasi dan bertanggung jawab terhadap karyiawan
pengolahan di stasiun Sortasi supaya pensortiran jenis teh di letakan di
tempat khusus sesuai jenis teh sebelum pengepakan atau dikemas.
b. Penempatan tenaga kerja, serta melaporkan kegiatan harian.
18.Mandor Pengepakan
a. Bertugas mengawasi dan bertanggung jawab terhadap karyawan
pengepakan.
b. Penempatan tenaga kerja, serta melaporkan kegiatan harian.
19.Mandor Tester
Bertugas mengawasi dan bertanggung jawab terhadap karyawan tester
supaya menjamin mutu teh dan mengetahui kesalahan-kesalahan saat proses
pengolahan.
20.Mandor Tester
Bertugas mengawasi dan bertanggung jawab terhadap karyawan analisa
pucuk yang bertujuan untuk menilai kondisi pucuk yang akan diolah,
memperkirakan kuantum teh jadi yang akan dihasilkan dan untuk menentukan
tarif premi di afdeling.
21.Kerani Pengolahan
a. Kerani pengolahan bertugas untuk mengatur uang yang diperlukan pada
saat pengolahan.
b. Melaporkan data keuangan yang keluar pada saat pengolahan kepada Ktu.
7
22.Kerani Upah
a. Bertugas untuk mengatur keuangan gajian karyawan harian.
b. Melaksanakan tugas sesuai instruksi atasan.
23.Kerani Pengiriman
a. Membuat permintaan uang jalan ke finance dan membuat pertanggung
jawabannya.
b. Mendistribusikan dan mengatur uang jalan sopir.
c. Mengumpulkan surat jalan dari sopir.
d. Mengurus jika terjadi kecelakaan sopir.
e. Melaksanakan tugas sesuai instruksi atasan.
BAB III
PELAKSANAAN KEGIATAN
c. Kacamata safety
Kacamata safety adalah kacamata equipment yang khusus didesain bagi
para pekerja di area yang memiliki resiko tinggi dan juga salah satu standar
Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3). Kacamata ini melindungi mata dari
bahan cairan berbahaya, partikel mikro, dan benda-benda lain yang dapat
membahayakan mata.
Gambar 8. Sarungtangan
f. Wearpack
Wearpark adalah pakaian keselamatan kerja yang wajib dipakai pada
beberapa bidang pekerjaan. Wearpack berfungsi untuk melindungi tubuh
dari hal yang dapat membahayakan atau mengakibatkan kecelakaan saat
bekerja.
Gambar 9. Wearpack
mesin yang ada di setiap stasiun di Pabrik Teh PT. Perkebunan Nusantar VI Unit
Usaha Kayu Aro.
Tabel 1. Jadwal Kegiatan
3.4.2 Solusi
Setelah melakukan pekerjaan di bidang pengolahan kami langsung
melakukan pekerjaan di bidang keteknikan agar paham tentang cara kerja mesin-
mesin yang ada di pabrik tersebut dan untuk mengatasi masalah tentang nama dan
sparepart adalah mempelajari nama-nama komponen (sparepart) pada mesin
yang ada di pabrik tersebut dengan berkonsultasi langsung dengan pembimbing
lapangan tempat melaksanakan PKL.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Penurunan
Pelayuan
Daun Layu
yang diperoleh setiap hari. Analisa pucuk segar bertujuan untuk menilai kondisi
pucuk yang akan diolah, memperkirakan kuantum teh jadi yang akan dihasilkan
dan untuk menentukan tarif premi di afdeling. Analisa pucuk adalah pemisahan
pucuk didasarkan pada kegetasan pucuk yang dinyatakan dalam persen. Rumput,
Kegetasan, Daun Tua.
3. Pelayuan
Pelayuan merupakan proses pengurangan kadar air pada pucuk segar,
sehingga kandungan enzim dalam pucuk teh lebih kental. Proses pelayuan
dilakukan pada tempat pelayuan yaitu pada WT (Withering Trough) yang berupa
kotak persegi panjang yang beralaskan kawat kasa, dibawah kawat kasa terdapat
blower penghembus udara ke arah kasa. Daun teh dilayukan dengan cara
meniupkan udara panas dari blower. Pucuk daun teh diletakkan di atas withering
trough dengan ketebalan 40 cm tergantung keadaan musim dan cuaca, bagian
permukaannya rata agar pelayuan merata.
Jika musim hujan lebih tipis karena kadar air yang terkandung lebih
banyak pada daun teh. Pembalikan pucuk dilakukan sebanyak 2 kali. Untuk
pengolahan orthodox jarak antara pelayuan pertama dengan pelayuan kedua
berjarak 6 jam. Dalam pelayuan kipas WTselalu hidup sedangkan untuk pemberian
udara panas blower tergantung kondisi temperatur basah kering lingkungan WT
(minimal selisih temperatur basah kering30C).
Proses pelayuan di PT. Perkebunan Nusantara VI Unit Usaha Kayu Aro
untuk sistem pengolahan orthodox dilaksanakan selama 16-20 jam tergantung
kondisi cuaca dan kesegaran pucuk. Pelayuan pada sistem pengolohan orthodox
dilakukan untuk mengurangi kandungan air hingga 52 - 54% dengan persentase
kelayuan 49 - 50% serta derajat layu 44 – 46%. Suhu ruangan yang digunakan
adalah 24-28ºC tergantung suhu udara dari luar dengan Relative Humidity sebesar
60-75%. Selama pelayuan dilakukan pengirapan sebanyak 2 kali disetiap 6 jam
sekali. Pengirapan bertujuan agar udara mengalir rata pada setiap bagian pucuk
dan memecah pucuk yang masih menggumpal. Hasil dari pelayuan adalah pucuk
27
akan lemas dan lentur yang akan memudahkan dalam proses penggulungan
(Ahmad Siswanto, 2021).
layu. ITRberfungsi untuk melanjutkan proses penggilingan bubuk teh basah dari
OTR dan mempertinggi presentase bubuk teh, sehingga terjadi penghancuran dan
pemerasan sari sel, yang selanjutnya diserap kembali secara merata oleh pucuk
yang telah berubah bentuk tersebut. Proses ini terjadi pada cylinder sehingga sari
sel yang terperas tidak terbuang keluar. Sedangkan RV berfungsi untuk mencacah
kasaran daun teh yang tidak lolos dari pengayakan kedua dan ketiga. Alat
selanjutnya yang digunakan adalah RWS. RWS berfungsi untuk mengayak bubuk-
bubuk setelah diproses
dariOTRmaupunRotervane.Pengayakandilakukanmelaluiconveyoryangmenghanta
rkan bubuk tersebut menuju RWS. Proses pengayakan pada RWS ini dinamakan
proses sortasi basah.
6. Fermentasi
Fermentasi atau oksidasi enzimatis merupakan proses oksidasi senyawa
polifenol dengan bantuan enzim polifenol oxidase. Fermentasi ini dipengaruhi
oleh beberapa faktor yaitu kadar air dalam bahan (hasil sortasi basah), suhu
kelembapan relatif, kadar enzim, jenis bahan, serta tersedianya oksigen (Sumber
Ilmiah, Tahun).
Di dalam proses pengolahan teh hitam, fermentasi merupakan salah satu
yang sangat penting. Hal ini disebabkan karena pada proses fermentasi terjadi
oksidasi antara cairan sel daun yang telah pecah dengan udara yang menimbulkan
aroma khas, selain itu proses fermentasi akan mempengaruhi mutu teh jadi itu
sendiri, baik dari segi warna, aroma maupun rasanya.
7. Pengeringan
Tujuan utama pengeringan adalah menghentikan proses fermentasi
senyawan polifenoldalam bentuk bubuk teh pada saat komposisi zat-zat
pendukung kualitas mencapai keadaan optimal. Dengan adanyan pengeringan,
kadar air dalam bubuk teh akan berkurang, sehingga teh kering akan tahan lama
dalam penyimpanan.
Proses pengeringan pada PT. Perkebunan Nusantara VI Unit Usaha Kayu
Aro adalah mengeringkan bubuk teh yang telah melewati proses fermentasi
30
dengan derajat layu 44%, sehingga kadar air pada bubuk teh menjadi 2,5-3,0%
yang dilakukan dengan mesin dryer supaya dapat disimpan lama. Waktu dalam
prosespengeringan berkisar antara 18 – 20 menit. Proses pengeringan dilakukan
dengan cara menghembuskan udara panas yang berasal dari kompor ke mesin
pengering. Udara panas yang dihasilkan berasal dari Heater(Heat Exchanger)
yang menggunakan cangkang sawit sebagai bahan bakar sebanyak 6-9 ton per
hari. Proses pengeringan pada pengolahan teh sistem orthodox menggunakan 3
jenis mesin yaitu FBD (Fluid Bed Dryer), TSD (Two Stage Dryer), dan Conquest.
Bubuk teh hasil fermentasi dimasukkan ke dalam mesin pengering dengan
pengatur ketebalan. Hal ini berfungsi agar bubuk teh yang masuk dalam mesin
pengering merata. Ketebalan hamparan bubuk teh yaitu 2-3 cm. bubuk teh pada
tray akan berjalan dalam mesin pengering. Setelah 20 menit teh kering akan
keluar dengan suhu antara 50-550C melalui bagian bawah mesin pengering teh
akan melewati jalur conveyor dan ditampung dalam sebuah teh bin atau peti
miring berdasarkan ukuran bubuk agar kondisi bubuk tidak terlalu panas yang
nantinya akan dilanjutkan pada proses sortasikering.
8. Sortasi Kering
Sortasi kering adalah kegiatan memisah-misahkan teh bubuk kering (teh
hitam) menjadi jenis-jenis tertentu yang sesuai dengan yang dikehendaki dalam
perdagangan. Tujuan sortasi kering adalah mendapatkan ukuran dan warna
partikel teh kering yang seragam sesuai dengan standar yang diinginkan oleh
konsumen. Sortasi keringmeliputi:
Memisah-misahkan teh kering menjadi beberapa jenis (grade) yang sesuai
dengan standar perdagangan teh, menyeragamkan bentuk, ukuran, dan warna
masing-masing grade,dan membersihkan teh dari serat, tangkai, dan bahan-bahan
lain seperti kotoran, serat, tulang dan debu.
Proses sortasi kering yang dilakukan di pabrik PT. Perkebunan Nusantara
VI Unit Usaha Kayu Aro adalah kegiatan memisahkan bubuk teh kering menjadi
jenis tertentu. Tujuannya adalah mendapatkan ukuran, warna partikel teh kering
yang seragam yang sesuai dengan standar yang diinginkan oleh konsumen. Proses
31
pengolahan teh hitam orthodox menggunakan beberapa alat dan mesin. Alat-alat
dan mesin tersebut adalah yaitu Tabung Hopper, Midletone bubuk, Midletone
Badag, Conveyor, Vibro Blank, Tea Bin, Morris (Morris 1,3,5), Theewan
(Siliran), Theewan Jackson (Siliran Dust), Tea Cutter, VibroFinish.
9. Analisa Mutu (Tester)
Perbedaan umum antara teh hitam teh CTC dengan teh hitam orthodoxdari
bentuk dan cita rasa, Analisa mutu bertujuan disamping untuk menentukan mutu
dengan menguji sifat-sifatnya, juga untuk mengetahui dan memeriksa kesalahan -
kesalahan yang terjadi dalam proses pengolahan.
10. Pengepakan
Proses pengepakan merupakan upaya untuk menjaga atau mempertahankan
kualitas produk teh. Pengepakan bertujuan untuk mewadahi bubuk teh kering agar
terhindar dari kerusakan dan memudahkan pengangkutan dari produsen ke
konsumen. Pemilihan kemasan sesuai kebutuhan produk dan tetap ramah
lingkungan perlu dipertimbangkan terutama produk ekspor. Pengepakan adalah
upaya memberikan wadah bagi produk teh hitam agar memudahkan pengiriman
produk tersebut kepadakosumenatau pasar dan pengiriman ke luar negeri sebagai
komoditi ekspor.
32
4.2 Teori
4.2.1 Pengertian Mesin Indian Sortir
Mesin Indian Sortir adalah mesin yang digunakan di pabrik teh yang
berfungsi untuk memisahkan bubuk teh hitam menurut besarnya patikel atau
sesuai dengan masing-masing gradenya yang ada di PT. Perkebunan Nusantara VI
UU Kayu Aro. Yang dapat dilihat poda gambar 15.
33
2. As Engkol
As engkol berfungsi sebagai penggerak ayakan indian sortir, daya dari
electromotor yang disalurkan ke as engkol, as engkol yang digunakan berukuran
75/55, sedangkan bearing yang digunakan adalah 22218 X dan 1316 X,
sedangkan gemuk yang digunakan gemuk pertamina SGX.NL,
3. As Pikul
As pikul adalah alat yang membantu pergerakan as engkol agar tenaga
mekanis dari as engkol dapat berputar normal , dengan kecepaatan lebih rendah
namun daya gerak lebih tinggi. Bearing yang digunakan berukuran 2309 U.
4. Ayakan
Ayakan ada dua buah, yang mana terdapat satu di atas dan di bawah yang
berfungsi untuk memisahkan bubuk teh sesuai grade. Ayakan atas untuk bubuk
teh yang kasar yang memiliki sattu corong di bagian samping, sedangkan ayakan
yang di bawah memiliki empat corong dimana setiap corong memiliki grade yang
lebih halus di bandingkan ayakan bagian atas.
5. Bearing NTN
Bearing berfungsi untuk membantu dalam mengurangi gesekan komponen
yang berputar pada poros (shaft) atau as engkol serta untuk menumpu sebuah
poros agar dapat berputar tanpa mengalami gesekan yang berlebihan.Terdapat
beberapa bearing yang ada di indian sortir, bearing as engkol menggunakan
( bearing 22218 X dan bearing 1316 X ) sedangkan bearing as pikul menggunakan
jenis bearing ( bearing 2309 U ).
38
4.4 Pembahasan
4.4.1 Prinsip Kerja
Prinsip kerja mesin Indian Sortir yaitu sebagai berikut:
1. Pertama mengoprasikan mesin indian sortir, mesin indian sortir digerkkan oleh
electromotor yang mana daya dari electromotor disalurkan ke as engkol
melalui v-belt, kemudian as engkol mentransmisikan putaran ke as pikul dan
ayakan. setelah ayakan bergerak masukan bubuk teh melalui komveyor
pengangkut bubuk teh.
pengolahan teh hitam orthodox akan terganggu. Maka dari itu sebelum dan
sesudah mengoperasikan mesin tersebut harus dilakukan pemeriksaan terhadap
mesin, inilah beberapa tahap yang harus dilakukan sesuai dengan prosedur operasi
mesin Indian Sortir:
1. Tahap Persiapan Pengoperasian
Sebelum mengoperasikan mesin Indian Sortir, lakukan persiapan
pengoperasian sebagai berikut :
d. Memeriksa dan memastikan bagian-bagian yang perlu pelumasan. Bila perlu
tambahkan pelumas secukupnya.
e. Memastikan listrik sudah dalam keadaan standby.
f. Memastikan serbuk teh didalam silinder tidak berlebihan karena akan
menyebabkan tidak stabil bekerjanya mesin Indian Sortir.
2. Tahap Pengoperasian
a. Setelah mempersiapkan pengoperasian dilanjutkan dengan mengoperasikan
mesin Indian Sortir dengan menekan tombol ON yang tersedia. Dan
menghentikan pengoperasian mesin bila mesin sudah tidak terpakai dengan
menekan tombol OFF.
b. Pada saat produksi pengolahan sudah selesai pastikan mesin tetap berjalan
sampai bubuk teh dipastikan benar-benar tidak tersisa di dalam ayakan, dan
membersihkan bubuk teh dengan menyemprotkan udara kedalam ayakan
sampai bubuk habis.
c. Apabila bubuk yang tersisa di dalam ayakan tidak dapat dibersihkan dengan
cara yang diuraikan diatas, maka harus menghentikan pengoperasian mesin
dengan menekan tombol OFF, lalu sisa bubuk teh dibersikan dengan alat
pembersih hingga bubuk teh tidak ada yang tersisa di dalam ayakan.
3. Perawatan ayakan
a. Mempersiapkan peralatan-peralatan yang digunakan untuk melakukan
perawatan ayakan.
Peralatan yang digunakan pada proses perawatan adalah kunci pas, kunci
ring yang mana fungsi dari kunci pas dan kunci ring sendiri adalah untuk
mengencangkan baut-baut pada ayakan dan mur pengunci ayakan.
43
baut jika terdapat yang kendor di bagian mesin indian sortir ataupun
sasisnya menggunakan kunci yang telah dipersiapkan. Hal tersebut dilakukan
agar tidak terjadinya kerusakan pada setiap mur dan baut yang ada di mesin
indian sortir dan agar tidak berpengaruh pada proses pengayakan grade bubuk
teh hitam.
Jiak terdapat mur atau baut yang ulir nya sudah tak bagus maka dilakukan
perawatan mengetab untuk mur yang sudah habis ulirnya dan dilakukan
penyenaian untuk baut yang sudah tak bagus ulirnya.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
1. Prinsip kerja mesin Indian Sortir, mesin Indian Soritir digerkan oleh
electromotor yang mana daya dari electromtor disalurkan ke v-belt, kemudian
v-belt mentransmisikan putaran ke roda gila dan as engkol. Kemudian
pengayakan bubuk the dilakukan oleh perputanayakan pada mesin indian sortir,
bubuk yang sudahdi ayak akan turun ke bawah yang dibantu oleh perputaran
mesin sehingga bubuk teh yang dibagian atas ikut turun ke bawah melalui
corong ayakan. Untuk mendapatkan bubuk teh yang diinginkan sesuai
gradenya hal tersebut dilakukan sampai bubuk teh tak tersisa lagi didalam
ayakan.
2. Intruksi kerja mesin Indian Sortir dimulai dari tahapan persiapan pengoperasian
hingga tahapan pengoperasian dilakukan.
3. Perawatan mesin Indian Sortir dilakukan pada komponen-komponen yang
berpotensi mengalami breakdown maintenance yaitu dimulai dari ayakan,
corong ayakan, as engkol, as pikul, bearing, mur dan baut penghubung ayakan
dan sasis indian sortir.
5.2 Saran
1. Perlu melakukan perbaikan pada beberapa komponen mesin indian sortir
mengingat hasil teh yang di dapat terkadang tidak sesuai dengan gread yang di
inginkan.
2. Perlu penambahan kunci-kunci dan pertimbangan dalam management
sparepart karena sering terjadi keterlambatan dalam pengadaan sparepart yang
berefek kepada proses perbaikan.
DAFTAR PUSTAKA
Hi Steel. (22 Maret 2019). Baju Wearpack dan Fungsinya. Diakses pada tanggal 1 Januari
2021 dari
https://histeel.co.id/news/15/baju-wearpack-dan-fungsinya
Muchlisin Riadi. (06 JULI 2O19). Kajian Pustaka. Tujuan, Fungsi, jenis dan Gegiatan
Perawatan (Maintenance). Diakses pada tanggal 15 September 2022 dari
https://www.kajianpustaka.com/2019/07/tujuan-fungsi-jenis-dan-kegiatan-
perawatan-maintenance.html?m=1
OSHA Staff. ( 28 Mei 2020 ). DR.OSHA. Manfaat Sepatu Safety untuk Pekerja. Diakses
pada tanggal 10 September 2022 dari
https://teknikece.com/sepatu-safety/
PT. Perkebunan Nusantara VI ( persero). PTPN6.com : Unit Usaha Kayu Aro. Diakses
pada tanggal 25September 2022 dari
http://ptpn6.com/statis-11/unit-usaha-kayu-aro.html
Safety Mart Indonesia. (04 Oktober 2019). Pengertian & Rekomendasi Kacamata Safety.
Diakses pada tanggal 10 September 2022 dari
https://www.safetymartindonesia.com/pengertian-rekokmendasi-kacamata-safety/
Tata. ( 12 September 2019 ). Berita Baru Indonesia. Fungsi Alat Keselamatan Kerja Las
dan Pelindung Diri K3. Diakses pada tanggal 10 September 2022 dari
http://tatainti.org/education/fungsi-alat-keselamatan-kerja-las-dan-pelindung-diri-
k3/
Tecs Indo. Helm Safety. Diakses pada tanggal 10 September 2022 dari
http://tecsindonesia.co.id/in/index.php/article/85-fungsi-helm-safety-sebagai-alat-
keselamatan-kerja
Tim Penyusun, 2012. Buku Panduan Kegiatan PKL Mahasiswa (Praktek Kerja Lapangan.
Politeknik Jambi.