Anda di halaman 1dari 3

Nama : Niken Andira Indriani

NIM : D3401201025

JAWABAN UTS PAK BAIHAQI


1. Jelaskan perbedaan utama folikel primer dan folikel sekunder dari segi ;
a. Jaringan
- Foliker primer dari struktur jaringan kelenjar minyak (sebaceous gland),
kelenjar keringat (sweat gland), dan otot penegak (arrector pilli)
- Folikel sekunder, hanya terdiri dari kelenjar minyak (sebaceous gland).
b. Jumlahnya di tubuh domba
Jumlah folikel primer lebih sedikit dibandingkan folikel sekunder. Dengan
rasionya berada di antara 5/1 sampai dengan 25/1. Seperti contohnya pada
domba merino rasio S/P, yaitu 46x lebih banyak dari primer.
c. Jenis/ nama fiber yang tumbuh di masing-masing folikel tersebut
- Jenis fiber yang tumbuh pada folikel primer adalah serat kemp, serat medula,
dan serat wol sejati.
- Jenis/nama fiber yang dihasilkan pada folikel sekunder hanya serat wol sejati

2. Jelaskan tiga jenis fiber (serat) yang tumbuh pada domba, dan jelaskan perbedaan
masing-masing dari segi: struktur, Panjang serat dan akarnya.
Jawab :
- Serat Kemp : Serat kemp memiliki karakteristik yang sangat kasar
dan mudah rontok. Struktr kemp terdiri atas epidermis, korteks dan medulla.
Serat kemp tergolong panjang, dengan panjang serat 1.5 inch dan tidak
memiliki akar
- Serat Heterotype : Karakteristik serat medula hampir sama dengan rambut
namun tidak memiliki kerutan dan elastisitas. Struktur heterotype terdiri dari
epidermis, korteks, dan medula. Memiliki akar dan ukuran serat yang
tergolong pendek (1,5 inch)
- Serat Wol Sejati : Serat wol sejati memilki karakteristik keriting dan
scaling sehingga memudahkan proses pemintalan karena seiap serat
menempel satu dengan yang lain. Struktur wol sejati terdiri dari epidermis,
korteks. Tidak memiliki akar dan ukuran serat yang tergolong panjang.
3. Jelaskan perbedaan yang terjadi antara jumlah folikel primer dan sekunder pada
anak domba, jika induk domba tersebut pada masa kebuntingan mendapatkan
nutrisi yang terbatas?
Jawab :
Nutrisi dapat digunakan untuk memanipulasi flock. Fase pra-kelahiran atau
ketika organ dan jaringan terbentuk pada janin memegang peranan untuk
menghasilkan folikel pada produksi serat wol. Nutrisi dari induknya menjadi
pengaruh penting karena akan menentukan kualitas dan produksi wol.
Kekurangan gizi pada janin dapat mengurangi jumlah total folikel standar yang
mana akan secara permanen mengurangi jumlah total serat yang dapat diproduksi
individu selama hidup serta dapat menyebabkan ukuran hewan lebih kecil
sehingga mengurangi total luas permukaan kulit.
Nama : Niken Andira Indriani
NIM : D3401201025
Periode yang paling menuntut nutrisi bagi janin adalah selama 1/3 terakhir,
bertepatan dengan puncak inisiasi dan perkembangan populasi folikel sekunder.
Selama kebuntingan induk domba memperoleh nutrisi yang terbatas,
rasio primer akan lebih besar dibandingkan dengan sekunder sehingga
menghasilkan serat yang kasar, berdiameter kecil, dan tidak seragam. Hal
ini disebabkan nutrisi yang seharusnya diakumulasikan untuk produksi wol,
terutama folikel sekunder harus dibatasi untuk memproduksi susu. Bahkan
disaat yang paling buruk dapat menyebabkan wol berhenti berproduksi
(break untuk sementara).
Nutrisi pasca-kelahiran berpengaruh terhadap pematangan lanjutan populasi
folikel sekunder karena terdapat sebagian populasi yang memproduksi serat saat
lahir. Kekurangan gizi pasa-kelahiran akan menunda pematangan folikel sehingga
menghambat produksi wol. Asupan pakan berhubungan langsung dengan laju
pertumbuhan serat. Peningkatan laju produksi serat ini dikaitkan dengan
peningkatan diameter serat dan laju pertumbuhan panjang serat,
yang dimediasi oleh perubahan sel pada tingkat folikel. Kekurangan gizi yang
parah dan berkepanjangan dapat menyebabkan folikel berhenti berproduksi.
4. Sebutkan tiga factor utama dalam menentukan kualitas wol? Dan mengapa hal
tersebut dijadikan sebagai factor kualitas wol?
Jawab :
- Pengaruh genetika pada produksi wol
Bangsa dan domba yang berbeda akan mempunyai produksi dan kualitas wol
yang berbeda, dalam hal ini genetika memiliki peran penting dalam
menentukan kualitas diameter serat wol
- Status fisiologis ternak
Status fisiologis ternak juga akan mempengaruhi kualitas dan produksi wool
dengan 3 point yang dilihat disini yaitu jenis kelamis, umur domba,
kebuntingan atau laktasi. Domba jantan dapat memproduksi wool kotor
lebih banyak dibandingkan domba betina, namun terhadap produksi wool
bersih tidak berbeda nyata. Umur domba berpengaruh terhadap produksi
wool kotor dan produksi bersih.
- Proses pengolahan serat wool
Kualitas serat wool dapat dilihat dari bagaimana pencukuran yang dilakukan
peternak terhadap bulu domba. Pencukuran dilakukan 1-2 kali pertahun,
bagian yang dicukur adalah permukaanya dengan diamter sekitar 2-3 mm.
syarat bulu domba yang bisa dicukur yaitu yang memiliki panjang 5-6 cm.
lalu setelah itu yang menentukan kualitas wool setelah pencukuran adalah
penyortiran, pemisahan bulu, penyisiran, pemintalan, pemutihan , dan
pewarnaan.
5. Jelaskan apa yang dimaksud dengan:
a. Crimp : Gelombang/ keriting alami pada serat wol. Fine wool memiliki lebih
banyak
crimp per inch dibandingkan wol kasar. Crimp terletak di lapisan paracortex. Untuk
mengukur panjang crimp digunakan penggaris dan dalam posisi tidak diregangkan.
Nama : Niken Andira Indriani
NIM : D3401201025
b. Yolk : Lemak wol yang berfungsi untuk melindungi wol akibat kerusakan
cuaca. Wol halus meproduksi lebih banyak yolk dibandingka wol kasar. Pemurnian
pada
yolk akan menghasilkan lanolin yang dapat digunakan untuk kebutuhan
industri seperti komestik. Yolk dihasilkan dari campuran antara sweat dan
sebaceous yang keluar dalam satu jalur. Berperan sebagai pelindung akibat
kerusakan cuaca dan lebih banyak ditemukan pada serat wool halus. Apabila
dimurnikan
menghasilkan lanolin yang memiliki banyak manfaat salah satunya di
bidang kecantikan.
c. Suint : Keringat domba yang kering kaya akan garam kalium dan disimpan
di wol. Mudah larut dalam air dan jumlahnya tidak dipengaruhi oleh jumlah
produksi wool. Suint merupakan sumber bau pada domba. Jumlah suint tidak
dipengaruhi oleh jumlah produksi wool.
6. Jelaskan perbedaan diameter wol yang dipanen pada musim gugur dan musim semi?
Manakah menurut anda yang mempunyai kualitas lebih baik? Jelaskan alasannya.
Jawab : Wol yang dipanen pada musim gugur diameternya akan berukuran lebih kecil
dibandingkan dengan musim semi. Hal ini dipengaruhi oleh ketersediaan pakan di
padang rumput. Pada musim semi, kualitas dan kuantitas pastura bagus sehingga
nutrisi untuk pembentukan wool tercukupi, sedangkan pada musim dingin
dan musim gugur, kualitas pastura jelek sehingga nutrisi tidak maksimal.
Musim semi akan lebih banyak menyediakan pakan rumput sehingga diameter wol
akan lebih besar. Diameter besar menghasilkan serat wool yang kasar. Kualitas wol
yang lebih baik adalah ketika wol dicukur pada musim gugur karena wol yang
dihasilkan diameternya lebih kecil dengan struktur serat yang utuh, dan panjang. Wol
dengan diameter lebih kecil akan memiliki karakteristik yang lebih kuat. Wol yang
telah dipanen akan melalui pemintalan, dimana terdapat proses sambung menyambung.

7.
A : Epidermis
B : Otot Penegak/ Arrector Muscle
: Kelenjar Minyak/ Sebaceous
C
Gland
D : Kelenjar Keringat/ Sweat Gland
E : Basal Laye

Anda mungkin juga menyukai