Anda di halaman 1dari 3

a.

Equalizing Tank 1
 Capacity : m3
 Dimention
- Width : m
- Length : m
- Height :m
- WL : m
 Material : Concrete
 Quantity : 1 unit
Deskripsi dan Fungsi
Equalizing tank adalah bak yang digunakan untuk menghomogenkan atau meratakan
flow dan beban air limbah yang akan diproses. Proses homogenisasi air limbah
dimaksudkan untuk mencegah terjadinya fluktuasi dari beban organik yang signifikan
shock loading pada sistem dapat dihindari. Tingginya tingkat fluktuasi beban organik yang
masuk ke sistem dapat berakibat pada kurang optimalnya proses fenton. Di dalam
equalizing tank terdapat diffuser untuk menyuplai udara dari blower yang berfungsi untuk
menghomogenkan beban limbah yang masuk. Difuser terletak didasar tangki equalizing
sehingga dapat meratakan beban limbah dengan efektif.
Cara kerja
- Air limbah masuk ke dalam equalizing tank dimana pada tangki ini terdapat instrument
berupa level switch dan pompa.
- Limbah yang masuk dan terkumpul didalam tangki memiliki beban yang fluktuatif
- Diffuser didalam tangki berfungsi untuk meratakan seluruh beban limbah yang masuk
sehingga limbah yang keluar (effluent) menuju ke system berikutnya memiliki beban
yang tidak fluktuatif (stabil)
- Secara visual, ciri diffuser berfungsi dengan baik adalah terdapat gelombang udara yang
terlihat pada permukaan tangki equalizing
- Spesifikasi equipment dan instrument sbb:
1. Transfer pump (TP-2)
- Type : EBARA 65DL53.7 / 60 Cmh- Head 12 meter, 3.7 Kw/ 3 phase/ 380 volt
- Qty : 2 Unit
1. Pressure gauge
- Type : Eliter/ DN 100/ Direct bottom entry/ 1/2”/ 0-5 Bar
2. Level switch
- Type : Floatswitch
2. Aeration Tank 3
 Capacity : 150 m3
 Dimention
- Width :5m
- Length :6m
- Height : 5.5 m
- WL :5m
 Material : Concrete
 Quantity : 1 unit
Deskripsi dan Fungsi
Tangki aerasi digunakan sebagai tangki pengolahan sistem biologis aerasi.
Kandungan organik di dalam air limbah akan diurai oleh lumpur aktif dengan adanya
suplai oksigen dari blower yang dihembusan melalui diffuser yang berada di bagian bawah
aerasi. Diffuser didalam kolam aerasi memiliki keunggulan dalam penghematan ruang dan
efisiensi energi yang optimal. Oksigen disuplai ke mikroorganisme sehingga
mikroorganisme dapat menguraikan substrat sebagai bahan bakar metabolisme. Semua
polutan organic mengandung karbon, nitrogen, fosfat dan belerang. Mikroba bertanggung
jawab atas proses oksidasi senyawa organic kompleks yang disebut dekomposisi. Selama
proses ini, polutan diurai menjadi senyawa anorganik dan sel mikroorganisme baru.
Pengontrolan dari supplai oksigen dilakukan dengan adanya sensor pada tangki aerasi yang
biasa disebut DO (dissolved oxygen) sensor. Sensor ini berfungsi untuk membaca
kandungan oksigen yang terlarut pada system agar system biologis berjalan dengan
optimal. DO pada system biologis dikontrol pada range 2 – mg/L.

Selain pasokan oksigen, factor penting lain yang harus dipenuhi untuk memperoleh
laju oksidasi yang tinggi pada zat organic adalah pH dan rasio makanan/mikroorganisme
(F/M). pH lumpur aktif pada tangki aerasi dikontrol pada kisaran 7.2 – 7.5. pH yang
rendah dapat menyebabkan tumbuhnya jamur yang menurunkan efisiensi. Namun pada pH
tinggi konsentrasi ammonia akan semakin tinggi, sehingga dapat mengganggu proses
metobalisme atau toxic bagi lumpur aktif. Berikut cara menghitung f/m pada system
biologis:

F BOD x Q
=
M MLVSS x V

Dimana :

BOD = Biological Oxygen Demand value (mg/L)

Q = Debit (m3/day)

MLVSS = Mixed Volatile Liquor Suspendid Solid (mg/L)

V = Volume tangki aerasi (m3)

- Spesifikasi equipment dan instrument sbb:


1) DO Sensor
- Type : HACH

Anda mungkin juga menyukai