Anda di halaman 1dari 2

Nama: Nur Amalina Farhah ‘Izzati

NIM: 210612608876
Offering: A
RESUME EHK
 Kepmenkes 128 tahun 2004 tentang kebijakan dasar puskesmas
Puskesmas adalah unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten/kota yang
bertanggungjawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah
kerja. Tujuan pembangunan kesehatan yang diselenggarkan oleh puskesmas adalah
mendukung tercapainya tujuan pembangunan kesehatan nasional yakni
meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang
yang bertempat tinggal di wilayah kerja puskesmas agar terwujud derajat kesehatan
yang setinggi-tingginya dalam rangka mewujudkan Indonesia Sehat 2010. Fungsi
puskesmas antara lain adalah sebagai pusat penggerak pembangunan berwawasan
kesehatan, pusat pemberdayaan masyarakat, dan pusat pelayanan kesehatan strata
pertama.
- Upaya kesehatan puskesmas antara lain adalah:
1. Upaya Kesehatan Wajib yang terdiri dari Upaya Promosi Kesehatan; Upaya
Kesehatan Lingkungan; Upaya Kesehatan Ibu dan Anak serta Keluarga
Berencana ; Upaya Perbaikan Gizi; Upaya Pencegahan dan Pemberantasan
Penyakit Menular; Upaya Pengobatan.
2. Upaya Kesehatan Pengembangan
Upaya kesehatan pengembangan dipilih dari daftar upaya kesehatan pokok
puskesmas yang telah ada, yakni: Upaya Kesehatan Sekolah; Upaya
Kesehatan Olah Raga; Upaya Perawatan Kesehatan Masyarakat; Upaya
Kesehatan Kerja; Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut; Upaya Kesehatan Jiwa;
Upaya Kesehatan Mata; Upaya Kesehatan Usia Lanjut; Upaya Pembinaan
Pengobatan Tradisional.
- Azas puskesmas antara lain adalah Azas pertanggungjawaban wilayah, Azas
pemberdayaan masyarakat, Azas keterpaduan, Azas rujukan.
- Pembiayaan didapat dari 3 cara yakni yang pertama adalah dari pemerintah. Dana
yang disediakan oleh pemerintah dibedakan atas dua macam, yakni:
a) Dana anggaran pembangunan yang mencakup dana pembangunan gedung,
pengadaan peralatan serta pengadaan obat.
b) Dana anggaran rutin yang mencakup gaji karyawan, pemeliharaan gedung
dan peralatan, pembelian barang habis pakai serta biaya operasional.
Yang kedua adalah pendapatan puskesmas. Pada saat ini ada beberapa kebijakan
yang terkait dengan pemanfaatan dana yang diperoleh dari penyelenggraan upaya
kesehatan perorangan ini, yakni:
a) Seluruhnya disetor ke Kas Daerah
b) Sebagian dimanfaatkan secara langsung oleh puskesmas
c) Seluruhnya dimanfaatkan secara langsung oleh puskesmas
Yang ketiga adalah berasal dari sumber lain. Pada saat ini puskesmas juga menerima
dana dari beberapa sumber lain seperti:
a) PT ASKES yang peruntukkannya sebagai imbal jasa pelayanan yang diberikan
kepada para peserta ASKES. Dana tersebut dibagikan kepada para pelaksana
sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
b) PT (Persero) Jamsostek yang peruntukannya juga sebagai imbal jasa
pelayanan kesehatan yang diberikan kepada peserta Jamsostek. Dana
tersebut juga dibagikan kepada para pelaksana sesuai dengan ketentuan
yang berlaku.
c) JPSBK/PKPSBBM Untuk membantu masyarakat miskin, pemerintah
mengeluarkan dana secara langsung ke puskesmas.
 Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1796/Menkes/Per/Viii/2011 Tentang Registrasi Tenaga Kesehatan
Tenaga kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang
kesehatan serta memiliki pengetahuan dan/atau keterampilan melalui pendidikan di
bidang kesehatan yang untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan untuk
melakukan upaya kesehatan. Setiap tenaga kesehatan yang akan menjalankan
pekerjaannya wajib memiliki STR. Untuk memperoleh STR, tenaga kesehatan harus
memiliki ijazah dan sertifikat kompetensi yang diberikan kepada peserta didik
setelah dinyatakan lulus ujian program pendidikan dan uji kompetensi. Sertifikat
kompetensi dikeluarkan oleh MTKI. Sertifikat kompetensi berlaku selama 5 (lima)
tahun dan dapat diperpanjang setiap 5 (lima) tahun. Untuk pertama kali sertifikat
kompetensi diberikan selama jangka waktu 5 (lima) tahun terhitung sejak tanggal
kelahiran tenaga kesehatan yang bersangkutan. Sertifikat kompetensi dipergunakan
sebagai dasar untuk memperoleh STR. Sertifikat kompetensi yang telah habis masa
berlakunya dapat diperpanjang melalui partisipasi tenaga kesehatan dalam kegiatan
pendidikan dan/atau pelatihan serta kegiatan ilmiah lainnya sesuai dengan bidang
tugasnya atau profesinya. STR dikeluarkan oleh MTKI dan berlaku secara nasional.
Masa berlaku STR sepanjang masa berlakunya sertifikat kompetensi.

Anda mungkin juga menyukai