Anda di halaman 1dari 1

PENANGANAN ALARM KEBAKARAN

RS ISLAM No. Dokumen No. Revisi Halaman


SULTAN AGUNG
SEMARANG 101/SPO/KKK/RSI-SA/VI/2013 0 1/1

Tanggal Terbit Ditetapkan


STANDAR Direktur Utama
PROSEDUR 1 Juni 2013
OPERASIONAL
Dr. H Masyhudi AM, M.Kes

Pengertian Bunyi alarm yang menunjukkan terjadinya sesuatu

Tujuan Supaya keamanan dan keselamatan penghuni terhadap kejadian kegawat


daruratan dapat berjalan secara efektif.

Kebijakan Kebijakan Direktur Nomor : 31/KBJ/KKK/RSI-SA/VI/2013 tentang Kesehatan


dan Keselamatan Kerja di Rumah Sakit Islam Sultan Agung.

Prosedur 1. Tim pengendali kebakaran mendengar atau menerima laporan ada bunyi
alarm.
2. Tim melakukan konfirmasi melalui telpon ke petugas keamanan yang berada
di ruang control atas apa yang terjadi (kebakaran, alarm palsu, atau ada hal
lain) serta dimana lokasi alarm berbunyi (gedung mana, lantai berapa dan di
zona berapa).
3. Apabila terjadi bunyi alarm palsu, petugas mematikan sumber bunyi
4. Apabila terjadi kebakaran, lihat SPO Pengendalian Kebakaran.
5. Petugas keamanan langsung menuju kelokasi secara cepat menggunakan
sarana tercepat (sepeda, tangga atau lift) dengan membawa APAR dan HT
bila terjadi kebakaran.
6. Petugas keamanan berusaha memadamkan api, apabila tidak dapat
memadamkan api lapor ke kepala jaga melalui HT untuk memanggil Dinas
Pemadam Kebakaran ( 113 ).
7. Kepala Petugas keamanan jaga meminta kepada operator untuk menelpon
pemadam kebakaran dan menuju kelokasi kebakaran untuk membantu.
8. Petugas keamanan mematikan swit tombol kebakaran agar alarm tidak terus
berbunyi dan menelpon petugas tehnik untuk mengecek lebih lanjut bila tidak
terjadi kebakaran.

Unit Terkait Seluruh Unit Kerja

Anda mungkin juga menyukai