Anda di halaman 1dari 5

Vol 1 No 1 Tahun 2023

Pembuatan Kompos Dengan Insang Ikan Cakalang Menggunakan Media Karung Goni
Di Kecamatan Pulau Ternate Tahun 2022

Dwi Wahyu Purwiningsih1🖂, Purnama Sidebang 2

Jurusan Kesehatan Lingkungan, Poltekkes Kemenkes Ternate, Ternate, Indonesia


12

Korespondensi: dwipurwi87@gmail.com / +62 853-9551-9XXX

Abstrak
Latar Belakang: Masyarakat Kota Ternate menghasilkan timbulan sampah yang diangkut ke TPA  yaitu
sebanyak 226 m3/hari, dengan tingkat pelayanan 57% dari total masyarakat Kota Ternate (BPS, 2015. Tujuan:
Tujuan kegiatan adalah membuat kompos dengan tambahan insang ikan cakalang melalui proses pengomposan
secara aerob pada masyarakat yang berada di wilayah pesisir di Kota Ternate. Metode: Metode yang akan
digunakan dalam kegiatan ini adalah dengan model pendampingan kepada masyarakat daerah pesisir yaitu
pendampingan terkait pembuatan kompos dengan tambahan insang ikan cakalang melalui proses pengomposan
secara aerob pada masyarakat yang berada di wilayah pesisir. Model ini ditujukan sebagai upaya
pengembangan program yang efektif kepada masyarakat melalui ketersediaannya sumber daya manusia yang
memiliki nilai yang tinggi terhadap lingkungannya. Perlu adanya keterlibatan secara bersama-sama masyarakat
menyelesaikan masalah, merupakan program pengabdian masyarakat yang sangat produktif. Hasil: pengabdian
kepada masyarakat dilaksanakan berdasarkan kegiatan yang telah direncanakan, dimulai dari persiapan alat dan
bahan sampai pada monitoring dan evaluasi kegiatatan. Persiapan alat dan bahan dilaksanakan dikampus B
Poltekkes Kemenkes Ternate oleh tim pengabdian kepada masyarakat. Kegiatan ini dilaksanakan di salah satu
rumah warga yang berada di Kelurahan Togafo, dengan jumlah peserta pengabdian kepada masyarakat
sebanyak 20 orang (masyarakat). Sasaran dalam pengabdian masyarakat ini adalah ibu-ibu kelompok tani, yang
mana selalu terlibat dalam aktivitas di kebun dan rumah tangga, terutama dapur. Kesimpulan: Masyarakat
wilayah pesisir Kelurahan Togafo memahami penanganan sampah rumah tangga, Masyarakat wilayah pesisir
Kelurahan Togafo secara mandiri membuat kompos dengan tambahan insang ikan cakalang, Terjalin kerjasama
antar pihak Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes Kemenkes Ternate dan Pihak Kelurahan Togafo.

Kata Kunci: Kompos, Insang Ikan, Cakalang, Pesisir

Abstract
Background: The people of Ternate City produce 226 m3/day of waste generation which is transported to
TPA, with a service level of 57% of the total people of Ternate City (BPS, 2015. Purpose: The aim of the
activity is to make compost with the addition of cakalang fish gills through the composting process aerobically
on communities in coastal areas in Ternate City. Method: The method that will be used in this activity is a
model of assistance to coastal communities, namely assistance related to making compost with the addition of
cakalang fish gills through an aerobic composting process to communities in the area, This model is intended as
an effort to develop effective programs for the community through the availability of human resources that
have a high value for the environment. There needs to be involvement with the community together to solve
problems, is a very productive community service program. Results: community service is carried out based on
activities that have been planned, starting from the preparation of tools and materials to monitoring and
evaluating activities. implementation tools and materials on campus B. Preparation of the Ternate Ministry of
Health Poltekkes by the community service team. This activity was carried out in one of the residents' houses in
Togafo Village, with 20 community service participants (community). The targets in this community service
are the women of farmer groups, who are always involved in activities in the garden and household, especially
in the kitchen. Conclusion: The people of the coastal area of Togafo Village understand the handling of
household waste. The people of the coastal area of Togafo Village independently make compost with the
addition of cakalang fish gills. Collaboration is established between the Department of Environmental Health at
the Ternate Ministry of Health Polytechnic and the Togafo Village Office.

Keywords: Compost, Fish Gills, Skipjack, Coastal


Disubmit: 01 Des 2022 Diterima: 25 Jan 2023 Dipublikasi: 30 Jan 2023

©2023 JSH Vol. 1 No 1/2023 |1


Pendahuluan
Kota Ternate merupakan salah satu kota kecil yang berada di Provinsi Maluku Utara.
Kota Ternate terdiri dari 7  kecamatan yaitu Kecamatan Ternate Utara, Ternate Selatan,
Ternate Tengah, Pulau Ternate, Ternate Barat, Pulau Moti dan pulau Batang Dua, dengan
total luas wilayah 5.709,58 km2  dengan jumlah penduduk 207.789 jiwa dan mengalami
peningkatan dari tahun ke tahun.  Timbulan sampah yang dihasilkan oleh masyarakat kota
Ternate yang diangkut ke TPA  yaitu 226 m3/hari, dengan tingkat pelayanan 57% dari total
masyarakat Kota Ternate (BPS, 2015).
Untuk mengatasi peningkatan volume sampah, selain pihak Satuan Kerja Perangkat
Daerah (SKPD) dalam hal ini Dinas Kebersihan  Kota Ternate perlu ada upaya alternatif lain
yang dilakukan oleh masyarakat. Alternatif pengelolaan sampah yang lebih baik untuk
menghadapi permasalahan ini, salah satunya dengan menggunakan mengolah sampah
menjadi kompos. Untuk mempercepat proses pengomposan dapat menggunakan
mikroorganisme lokal (MOL). Kompos dapat dipanen pada setiap periode tertentu dan dapat
dimanfaatkan sebagai pupuk organik pada berbagai jenis tanaman, seperti tanaman hias,
sayuran, dan jenis tanaman lainnya. Penelitian yg dilakukan oleh Yuniwati (2010)
didapatkan hasil pembuatan kompos dengan bantuan EM4 adalah 3 hari dengan kualitas
kompos yang dihasilkan memenuhi standar kualitas kompos seperti diatur dalam Peraturan
Mentan No 2/Pert/HK.060/2/2006. Dengan menggunakan kondisi proses optimal
(konsentrasi EM4 0,5 % suhu proses 40° C, ukuran bahan 0,0356 cm dan konsentrasi gula
0,8 %).
Pada proses pengomposan bahan baku yang digunakan tidak dapat mempengaruhi
rasio C/N, penelitian yang dilakukan oleh Widarti (2015) di dapatkan hasil jenis sampah
yang dipakai yaitu kubis dan kulit pisang serta dicampurkan dengan kotoran sapi
menunjukkan tidak ada pengaruh karena 3 variasi rasio C/N bahan baku yang digunakan
masih mendekati range 20-30. Praktek pengomposan yang dilakukan oleh mahasiswa
Jurusan Kesehatan Lingkungan pada bulan Maret didapatkan hasil waktu pengomposan
berkisar 21-28 hari dengan berbagai macam jenis sampah organik dan dengan campuran
MOL buah nanas. Pengomposan yang dilakukan langsung di dalam lubang tanah didapatkan
hasil pengomposan berkisar 35-40 hari dengan berbagai macam jenis sampah tanpa ada
tambahan MOL.
MOL sangat membantu mempercepat proses pengomposan, hal ini berdasarkan
penelitian yang dilakukan oleh Purwiningsih (2017), didapatkan hasil bahwa dari tiga jenis
MOL yang digunakan pada proses di dalam lubang resapan biopori yang paling cepat
membantu adalah dengan menggunakan MOL Tapai Ubi. Sedangkan untuk media dapat
menggunakan karung goni untuk proses pengomposan (Purwiningsih, 2018).
MOL sebagai salah satu bahan untuk mempercepat proses pengomposan, didapatkan
pula bahwa bahan organik yang digunakan pada proses pengomposan juga sangat
berpengaruh terhadap lajunya dekomposisi. Limbah ikan busuk mempunyai kandungan
unsur nitrogen protein tersisa dan dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan, salah
satunya untuk pembuatan kompos. Kota Ternate merupakan salah satu kota pesisir yang
terkenal dengan sumber daya alam berupa ikan segar, salah satunya adalah ikan cakalang.
Berdasarkan hasil survey daerah pesisir di Kelurahan Togafo Kota Ternate
didapatkan bahwa masyarakat dalam kehidupan sehari-hari mengonsumsi ikan cakalang,
tetapi pada proses olahan ikan cakalang bagian insang ikan dibuang ke pinggiran rumah,
selokan dan pesisir pantai. Oleh karena itu, Untuk memaksimalkan potensi perikanan dan
banyaknya ikan yang terbuang sia-sia tanpa ada nilai ekonomisnya maka perlu dilakukan
suatu terobosan baru dalam memanfaatkan setiap bagaian dalam bidang perikanan salah
satunya adalah dengan memanfaatkan limbah ikan. Pemanfaatan ini, salah satunya adalah
Vol. 1 No 1/2023 |2
menjadikan kompos. Selain itu, pembuatan kompos ini dilakukan untuk memandirikan
masyarakat pesisir Kota Ternate untuk meminimalisir limbah hasil aktivitas rumah tangga.
Metode (Times New Roman 12pt Bold)
Khalayak Sasaran
Sasaran dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah masyarakat di
pesisir kelurahan Togafo Kota Ternate.

Metode Pelaksanaan Kegiatan


Metode yang akan digunakan dalam kegiatan ini adalah dengan model pendampingan
kepada masyarakat daerah pesisir yaitu pendampingan terkait pembuatan kompos dengan
tambahan insang ikan cakalang melalui proses pengomposan secara aerob pada masyarakat
yang berada di wilayah pesisir. Model ini ditujukan sebagai upaya pengembangan program
yang efektif kepada masyarakat melalui ketersediaannya sumber daya manusia yang
memiliki nilai yang tinggi terhadap lingkungannya. Perlu adanya keterlibatan secara
bersama-sama masyarakat menyelesaikan masalah, merupakan program pengabdian
masyarakat yang sangat produktif. Karena selain bermanfaat kepada masyarakat disisi lain
juga secara akademika merupakan implementasi nilai-nilai keilmuan dosen yang
mengembangkan Tri Darma Perguruan Tinggi.

Waktu dan Tempat


Waktu :bulan Oktober
Tempat : Rumah Warga di Kelurahan Togafo

Pihak yang Terlibat


Pihak yang terlibat dalam pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat yang berupa
pendampingan dan pemberdayaan masyarakat pembuatan kompos secara aerob dengan
insang ikan cakalang adalah masyarakat di wilayah pesisir Kota Ternate.
  
Hasil dan Pembahasan
Kegiatan pengabdian kepada masyarakat tentang pembuatan kompos dengan tambahan
insang ikan cakalang dilaksanakan di wilayah pesisir Kelurahan Togafo Kecamatan Ternate
barat dengan rangkaian kegiatan sebagai berikut:
Tabel 1 Kegiatan Pelaksanaan Pengabdian Masyarakat
No Kegiatan Waktu Keterangan

1 Persiapan alat dan 1 Oktober 2022 Persiapan alat dan pembuatan MOL
bahan Persiapan bahan organik pembuatan
14 Oktober 2022 kompos

2 Sosialisasi tentang 14 Oktober 2022 Sosialisasi tentang sampah dan


kompos kompos serta cara pembuatannya

3 Demonstrasi 14 Oktober 2022 Pembuatan kompos menggunakan


pembuatan kompos insang ikan cakalang

4 Evaluasi 2 November Evaluasi hasil kompos yang sudah


2022 dibuat oleh masyarakat

Tabel 1 menunjukan bahwa pengabdian kepada masyarakat dilaksanakan berdasarkan


Vol. 1 No 1/2023 |3
kegiatan yang telah direncanakan, dimulai dari persiapan alat dan bahan sampai pada
monitoring dan evaluasi kegiatatan. Persiapan alat dan bahan dilaksanakan dikampus B
Poltekkes Kemenkes Ternate oleh tim pengabdian kepada masyarakat. Kegiatan ini
dilaksanakan di salah satu rumah warga yang berada di Kelurahan Togafo, dengan jumlah
peserta pengabdian kepada masyarakat sebanyak 20 orang (masyarakat). Sasaran dalam
pengabdian masyarakat ini adalah ibu-ibu kelompok tani, yang mana selalu terlibat dalam
aktivitas di kebun dan rumah tangga, terutama dapur.
Sosialisasi kompos dilakukan dengan cara tatap muka, dan tim pengabdian kepada
masyarakat melalui metode ceramah menjelaskan terkait sampah dan kaitannya dengan
kompos. Selanjutkan demonstrasi pembuatan kompos dengan menggunakan insang ikan
cakalang yang didemonstrasikan oleh mahasiswa Jurusan kesehatan Lingkungan. Kegiatan
ini berjalan dengan lancar, dan peserta tampak aktif dalam pelaksanaan kegiatan, hal ini
terlihat dari keaktifan peserta dalam bertanya mengenai hal-hal terkait pengomposan,
diantaranya :
1. Strategi penaggulangan sampah
2. Dampak yang ditimbulkan dari sampah
3. Cara pembuatan kompos
4. Cara penggunaan kompos
Setelah sosialisasi dan demonstrasi pembuatan kompos insang ikan cakalang, masyarakat
paham dan mau untuk meminimalisir sampah dengan mengolah sampah rumah tangga
menjadi kompos. Peserta yang tergabung dalam kegiatan ini menyatakan bahwa kegiatan
pendampingan ini sangat membantu dan bermanfaat bagi mereka dalam mengolah sampah
rumah tangga, terutama sampah organik. Selanjutnya masyarakat yang dalam hal ini menjadi
peserta yang berada di Kelurahan Togafo didampingi oleh tim pengabdian kepada
masyarakat dalam pembuatan kompos menggunakan insang ikan cakalang.
Kegiatan pendampingan kompos atau monitoring dan evaluasi I dilaksanakan pada tanggal
14 Oktober 2022 dan monitoring dan evaluasi kedua dilaksanakan pada 2 November 2022
oleh tim pengabdian kepada masyarakat. Saat kegiatan monitoring dan evaluasi di Kelurahan
Togafo, masyarakat yang mengikuti kegiatan pendampingan berhasil membuat kompos dari
insang ikan yang sudah didemonstrasikan sebelumnya.

Kesimpulan
Kesimpulan dari kegiatan pengabdian masyarakat di wilayah pesisir Kelurahan Togafo
adalah:
1. Masyarakat wilayah pesisir Kelurahan Togafo memahami penanganan sampah rumah
tangga.
2. Masyarakat wilayah pesisir Kelurahan Togafo secara mandiri membuat kompos dengan
tambahan insang ikan cakalang.
3. Terjalin kerjasama antar pihak Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes Kemenkes
Ternate dan Pihak Kelurahan Togafo.

Daftar Pustaka
BPS Kota Ternate. (2018). Kota Ternate Dalam Angka 2018. Kota Ternate. Retrieved from
https://ternatekota.bps.go.id/publication/2018/08/16/380c397a43f56eb87bdc0f5d/kota-
ternate-dalam-angka-2018.html
Kementerian Kesehatan. (2011). Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor:
2269/Menkes/Per/XI/2011`. Jakarta: Kementerian Kesehatan. Retrieved from
http://promkes.kemkes.go.id/download/jsg/files13583Pedoman_umum_PHBS.pdf
Vol. 1 No 1/2023 |4
Kementerian Kesehatan. (2019a). Data dan Informasi Profil Kesehatan Indonesia 2018.
Jakarta. Retrieved from https://www.kemkes.go.id/resources/download/pusdatin/profil-
kesehatan-indonesia/Data-dan-Informasi_Profil-Kesehatan-Indonesia-2018.pdf
Amin, dkk. 2013. Optimalisasi Pengangkutan sampah di Pusat Kota Ternate. Jurusan Sipil,
Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin, Makassar
Badan Litbang Pertanian, 2011. Pupuk Organik dari Limbah Organik Sampah Rumah
Tangga, Jurnal Sinartani Edisi 3-9 Agustus 2011 No. 3417
Damayanti, S., 2010. Pembuatan Pupuk Cair Dari Sampah Organik Dengan Menggunakan
Boisca Sebagai Starter, Skripsi. Medan : Fakultas Pertanian Universitas Sumatera
Utara.
Limatahu. 2015. Gambaran Pengetahuan Ibu Rumah Tangga tentang Pengolahan sampah
rumah tangga di wilayah pesisir RT 001 RW 004 kelurahan salero kecamatan ternate
utara, Karya Tulis Ilmiah Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes kemenkes Ternate
Romadhoni dan Wesen, 2014. Pembuatan Biogas Dari Sampah Pasar. Jurnal Ilmiah Teknik
Lingkungan Vol. 6 No. 1. Program Studi Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik Sipil dan
Perencanaan Universitas Pembangunan Nasional “veteran” Jawa Timur.
Sulistyorini,Lilis, 2005. Pengelolaan Sampah Dengan Cara Menjadikannya Kompos. Jurnal
Kesehatan Lingkungan FKM Universitas Airlangga, Vol. 2, No. 1, Juli 2005
Undang - Undang RI No.18 tahun 2008 tentang pengelolaan sampah
Wahyono, Sri,. 2001. Pengolahan Sampah Organik dan Aspek Sanitasi. Jurnal Teknologi
Lingkungan, Vol. 2, No. 2, Mei 2001

Vol. 1 No 1/2023 |5

Anda mungkin juga menyukai