Anda di halaman 1dari 36

hijaiyah

numbers
STORIES
based on
al-Qur'an

Julia Sarah Rangkuti


hijaiyah
numbers
STORIES
based on
al-Qur'an

Penyusun: Julia Sarah Rangkuti


Ilustrator: Innerchild Studio
Desain & Layout: Ahmad Fa'iq

Penerbit:
Maskana Kids
Kelompok PT Rumah Main Anak
18 Office, Lantai 10 Lot A,
Jalan Tb Simatupang 18, Jakarta Selatan
rmastore.id
Maskana Media
@maskana.id

ISBN:
978-623-94400-0-8

Hak cipta dilindungi oleh Undang-Undang No. 28 Tahun


2014. Dilarang mengutip atau memperbanyak sebagian
atau seluruh isi buku ini tanpa izin tertulis dari penerbit.
prakata
K isah adalah salah satu metode penga jaran yang dilakukan
oleh Rasulullah kepada para sahabat. Sepertiga isi Al-
Qur’an adalah kisah. Kisah-kisah yang terdapat dalam
Al-Qur’an merupakan kisah yang terbaik. Allah berfirman
dalam surat Yusuf ayat 3 bahwasanya, "Kami menceritakan
kepadamu sebaik-baik kisah."

Kisah-kisah dalam Al-Qur'an memiliki hikmah yang sangat


banyak. Di antaranya, memberikan penga jaran kepada kita,
baik berupa kabar, fakta, makna, maupun metode, sehingga
dapat diambil ibrah (pela jaran) dari kisah-kisah tersebut.
Melalui kisah-kisah yang ada di dalam Al-Qur'an, kita dapat
mengetahui metode yang dilakukan para Nabi saat berdakwah,
meneladani sikap kaum mukmin yang sabar dan tegar di jalan
yang benar, serta dapat mengenal berbagai tabiat manusia.
Dari kisah-kisah dalam Al-Qur'an, kita juga dapat mengetahui
hakikat ilmiah yang berhubungan dengan alam semesta, baik
itu manusia, flora, fauna, bumi, bintang, langit, maupun yang
lainnya. Dengan mengetahui hal tersebut, semoga bertambah
pula keimanan kita kepada Allah ta'ala.

Jadi, sayang sekali jika ketika bela jar mengenal huruf atau
angka, buah hati kita sekadar dikenalkan dengan kosakata
“biasa”. A for apple, misalnya. Alangkah lebih baik jika kosakata
pertamanya merupakan kosakata yang terdapat dalam Al-
Qur’an. Apalagi jika dikuatkan dengan kisah-kisah yang
terdapat di dalamnya. InsyaAllah, selain bisa mengenal huruf
dan angka, sebagian kandungan Al-Qur’an juga bisa melekat di
hati putra-putri kita.
satu
1
‫ض‬
ُ ‫ت ْال َْر‬ ُ ِ‫ِج لَنَا ِمَّا تُنب‬ْ ‫ك ُيْر‬ َ َّ‫اح ٍد فَا ْدعُ لَنَا َرب‬ِ ‫وإِ ْذ قـلْتم ي موسى لَن نَّصِب علَى طَع ٍام و‬
َ َ ٰ َ َْ ٰ َ ُ َ ُُْ َ

m
‫ال أَتَ ْستـَْب ِدلُو َن الَّ ِذي ُه َو أَ ْد َٰن ِبلَّ ِذي‬ َ َ‫صلِ َها ۖ ق‬ ِ ِ ِ ِ ِ ِ
TIDAK CUKUP SATU MAKANAN َ َ‫من بـَْقل َها َوقثَّائ َها َوفُوم َها َو َع َدس َها َوب‬
‫(َعلَْي ِه ُم ال ِّذلَّةُ َوال َْم ْس َكنَةُ َوَبءُوا‬QS. ِ
‫ت‬ْ َ‫ض ِرب‬ ‫ُكم َّما َسأَلْتُ ْم ۗ َو‬:َ‫ل‬61)
ُAl-Baqarah ْ ‫ُه َو َخيـٌْر ۚ ْاهبِطُوا م‬
‫ص ًرا فَِإ َّن‬

.co
1
َِّ ‫ت‬ ِ ‫ك ِبَنـَُّهم َكانُوا ي ْك ُفرو َن ِبي‬ َِّ ‫ب ِمن‬
َ ِ‫الل ۗ َٰذل‬
َ ِّ‫الل َويـَْقتـُلُو َن النَّبِي‬
ۗ ‫ني بِغَ ِْي ا ْلَ ِّق‬ َ ُ َ ْ َّ ٍ ‫ض‬ َ َ‫بِغ‬
‫صوا َّوَكانُوا يـَْعتَ ُدو َن‬ َ ‫ك ِبَا َع‬ َ ِ‫َٰذل‬
Dan (ingatlah), ketika kamu berkata, “Wahai Musa! Kami tidak tahan hanya (makan) uti
dengan satu macam makanan saja, maka mohonkanlah kepada Tuhanmu untuk kami,
agar Dia“Dan
memberi(ingatlah), ketika
kami apa yang kamu bumi, seperti: sayur-mayur, mentimun,
ditumbuhkan
berkata:
bawang putih, kacang“Hai
adasMusa, kamimerah.”
dan bawang tidak bisa
Dia (Musa) menjawab, “Apakah kamu
meminta sesuatu yang buruk sebagai ganti dari sesuatu yang baik? Pergilah ke suatu
sabar (tahan) dengan satu macam
k
kota, pasti kamu akan memperoleh apa yang kamu minta.” Kemudian mereka ditimpa
makanan
kenistaan saja…”dan mereka (kembali) mendapat kemurkaan dari Allah.
dan kemiskinan,
(QS. Al-Baqarah
Hal itu (terjadi) karena mereka : 61) Allah dan membunuh para
mengingkari ayat-ayat
ng

nabi tanpa hak (alasan yang benar). Yang demikian itu karena mereka durhaka dan
melampaui batas.
(QS. Al-Baqarah: 61)
ra

S etelah memerintahkan Nabi Musa As. dan Bani Israil keluar dari
Mesir, Allah SWT memberikan anugerah-Nya kepada mereka.
ah

Dalam surat Thaha ayat 80—82, Allah SWT berfirman, “Wahai Bani ISrail!
Sungguh, Kami telah menyelamatkan kamu dari musuhmu dan Kami
telah mengadakan perjanjian dengan kamu (untuk bermunajat) di
sebelah kanan gunung itu (gunung Sinai) dan Kami telah menurunkan
ar

kepada kamu manna dan salwa. Makanlah rezeki dari yang baik-
baik yang telah Kami berikan kepadamu dan janganlah melampaui
batas yang menyebabkan kemurkaan-Ku menimpamu. Barangsiapa
ias

ditimpa kemurkaan-Ku maka sungguh, binasalah ia. Dan sungguh,


Aku Maha Pengampun bagi yang bertobat, beriman, dan berbuat
kebajikan, kemudian tetap dalam petunjuk.

Allah SWT menyebut karunia dan kebaikan yang dianugerahkan


jul

4 kepada Bani Israil dengan menyelamatkan mereka dari kekuasaan


musuh-musuhnya serta melepaskan mereka dari kesulitan dan beban
berat. Allah SWT menurunkan manna dari langit saat mereka lelah
baik yang telah Kami berikan kepadamu dan janganlah melampaui
batas yang menyebabkan kemurkaan-Ku menimpamu. Barangsiapa

ias
ditimpa kemurkaan-Ku maka sungguh, binasalah ia. Dan sungguh,
Aku Maha Pengampun bagi yang bertobat, beriman, dan berbuat
kebajikan, kemudian tetap dalam petunjuk.

Allah SWT menyebut karunia dan kebaikan yang dianugerahkan

jul
kepada Bani Israil dengan menyelamatkan mereka dari kekuasaan
musuh-musuhnya serta melepaskan mereka dari kesulitan dan beban
berat. Allah SWT menurunkan manna dari langit saat mereka lelah
dan letih di tengah perjalanan. Saat berada di tanah tandus, mereka

om
mendapatkan makanan tersebut di rumah-rumah mereka lalu
mereka mengambilnya sebatas yang merekajuliasarahrangkuti
perlukan pada hari itu
3
dan selanjutnya disimpan hingga esok hari. Siapa yang menyimpan
manna lebih dari itu maka makanan tersebut basi. Siapa yang
hanya mengambil sedikit maka makanan tersebut sudah cukup atau
mengambil semuanya tanpa sisa lalu mereka olah menjadi seperti

ti.c
roti. Makanan ini berwarna putih cemerlang dan manis.

Saat sore tiba, burung-burung salwa menghampiri mereka dari segala


penjuru. Mereka memburunya tanpa banyak mengeluarkan tenaga.
Setelah itu, mereka makan sebatas yang diperlukan untuk makan
malam. ku
Itu semua merupakan nikmat agung dan karunia besar dari Allah SWT.
Sayangnya, mereka tidak bisa menjaganya dengan baik. Mereka
ng
juga tidak mau bersyukur dan beribadah dengan benar untuk segala
karunia yang diberikan. Banyak di antara mereka yang berkeluh-
kesah dan merasa bosan. Mereka meminta yang lain, meminta yang
ditumbuhkan bumi, seperti sayur-mayur, mentimun, bawang putih,
hra

kacang adas, dan bawang merah. Mereka berkata, “Hai Musa,


kami tidak bisa sabar (tahan) dengan satu macam makanan saja.
Sebab itu mohonkanlah untuk kami kepada Tuhanmu, agar Dia
mengeluarkan bagi kami dari apa yang ditumbuhkan bumi, yaitu
sayur-mayur, ketimun, bawang putih, kacang adas, dan bawang
a

merahnya.” Musa berkata, “Maukah kamu mengambil sesuatu


yang rendah sebagai pengganti yang lebih baik? Pergilah kamu ke
ar

suatu kota, pasti kamu memperoleh apa yang kamu minta.” Lalu
ditimpakanlah kepada mereka nista dan kehinaan serta mereka
mendapat kemurkaan dari Allah. Hal itu (terjadi) karena mereka
selalu mengingkari ayat-ayat Allah dan membunuh para nabi yang
ias

memang tidak dibenarkan. Demikian itu (terjadi) karena mereka


selalu berbuat durhaka dan melampaui batas.” (QS. Al-Baqarah : 61)

Allah SWT berfirman, “Ingatlah kalian akan nikmat-Ku yang telah


jul

Kulimpahkan kepada kalian di kala Aku menurunkan manna dan


salwa kepada kalian sebagai makanan yang baik, bermanfaat,
enak, dan mudah. Ingatlah ungkapan keluhan serta kebosanan

5
4 juliasarahrangkuti
selalu mengingkari ayat-ayat Allah dan membunuh para nabi yang
memang tidak dibenarkan. Demikian itu (terjadi) karena mereka

ia
selalu berbuat durhaka dan melampaui batas.” (QS. Al-Baqarah : 61)

Allah SWT berfirman, “Ingatlah kalian akan nikmat-Ku yang telah

jul
Kulimpahkan kepada kalian di kala Aku menurunkan manna dan
salwa kepada kalian sebagai makanan yang baik, bermanfaat,
enak, dan mudah. Ingatlah ungkapan keluhan serta kebosanan
kalian terhadap apa yang telah Kami limpahkan kepada kalian,

om
dan kalian meminta kepada Musa menggantinya dengan makanan
yang bermutu rendah, seperti sayur-mayur dan lain-lainnya yang
juliasarahrangkuti
4kalian minta.”

Al-Hasan Al-Basri mengatakan mereka terlanjur terbiasa dengan

ti.c
hal tersebut, maka mereka tidak sabar terhadap makanan manna
dan salwa. Mereka teringat kepada kehidupan sebelumnya yang
biasa dijalaninya. Mereka merupakan kaum yang biasa memakan
kacang adas, bawang merah, sayur-sayuran, dan bawang putih
(vegetarian).

ku
Sesungguhnya, mereka mengatakan satu jenis makanan karena
makanan yang mereka konsumsi hanyalah manna dan salwa saja.
Setiap harinya hanya itu saja yang dimakan oleh mereka.
ng
Nabi Musa As. mencela dan menegur mereka dengan keras karena
mereka mengucapkan hal tersebut. Nabi Musa As berkata, “Apakah
kamu meminta sesuatu yang buruk sebagai ganti dari sesuatu
hra

yang baik? Pergilah ke suatu kota, pasti kamu akan memperoleh


apa yang kamu minta.” Makanan yang diminta kalian itu sebagai
pengganti nikmat yang kalian dapatkan, semua itu bisa didapatkan
oleh penduduk seluruh kota kecil ataupun besar. Jika kalian turun ke
tingkatan yang tidak patut bagi kalian itu, kalian akan menemukan
segala makanan seperti yang dikatakan itu: makanan-makanan
a

duniawi dan kurang kualitasnya (dibandingkan manna dan salwa).


ar

Catatan:
Dalam Tafsir Ibnu Katsir, dijelaskan bahwa manna adalah sejenis makanan yang berasa
ias

manis dan diturunkan dari langit kepada Bani Israil. Keterangan para ahli tafsir berbeda-
beda sehubungan dengan hakikat dari manna ini. Ali ibnu Abu Talhah meriwayatkan dari
Ibnu Abbas bahwa manna turun pada mereka di pohon-pohon lalu mereka menaikinya
dan memakannya dengan sepuas-puasnya. Mujahid mengatakan manna adalah getah.
Ikrimah mengatakan manna adalah sesuatu makanan yang diturunkan oleh Allah SWT
jul

kepada mereka, seperti hujan gerimis. Qatadah mengatakan manna turun di tempat
mereka berada, seperti turunnya salju, bentuknya lebih putih daripada susu, dan rasanya
lebih manis daripada madu, manna turun kepada mereka mulai dari terbitnya fajar hingga

juliasarahrangkuti 5
6
matahari terbit. Ar-Rabi’ ibnu Anas mengatakan manna adalah minuman yang diturunkan

om
kepada mereka (kaum Bani Israil), rupanya seperti madu, mereka mencampurnya dengan
air lalu meminumnya.

Sementara itu, salwa adalah sejenis burung yang berjatuhan kepada mereka lalu mereka
mengambilnya sesuai dengan keperluan sampai besok paginya. Ini sebagai belas kasihan
dan rahmat serta kebaikan Allah SWT kepada mereka. Disebutkan oleh Ali ibnu Abu

ti.c
Talhah, dari Ibnu Abbas, salwa adalah sejenis burung yang mirip dengan burung samani
yang biasa mereka makan. Diriwayatkan dari Ikrimah, salwa adalah sejenis burung
menyerupai burung yang kelak ada di surga, bentuknya lebih besar daripada burung
pipit atau sama dengannya. Qatadah mengatakan salwa adalah sejenis burung yang
berbulu merah yang datang digiring oleh angin selatan

ku
ng
a hra
ar
ias
jul

6 juliasarahrangkuti

7
2

om
dua
HARTA MILIK 2 ANAK YATIM
(QS. Al-kahfi : 82)

ku
ti.c 2
“Adapun dinding rumah
itu adalah kepunyaan dua
orang
ِ ‫وهَا ص‬ anak yatim di kota ِ ِ ِ‫ي يت‬ ِ ِ
‫اد‬
َ ‫الًا فَأ ََر‬ َ ُ ُ‫ي ِف ال َْمدينَة َوَكا َن َتْتَهُ َك ٌنز َّلَُما َوَكا َن أَب‬ ِ ْ ‫يم‬
َ َ ِ ْ ‫َوأ ََّما ا ْل َد ُار فَ َكا َن لغُ َل َم‬
‫يل‬ ِ
‫و‬ ْ
‫ت‬
ُ َ harta
itu, dan di bawahnya ada
‫ك‬ َ ِ‫ِري ۚ َٰذل‬benda
‫لْتُهُ َع ْن أ َْم‬simpanan
mereka berdua, sedang
‫ك ۚ َوَما فـََع‬ ng ِ
‫ك أَن يـَبـْلُغَا أَ ُش َّد ُهَا َويَ ْستَ ْخ ِر َجا َك َنز ُهَا َر ْحَةً ِّم‬
َ ِّ‫ن َّرب‬bagi
ِ
َ ‫َما َلْ تَ ْسطع َّعلَْيه‬
‫صبـًْرا‬
َ ُّ‫َرب‬

ayahnya adalah seorang


ra
Dan yang adapunshalih...”
dinding rumah itu adalah milik dua anak yatim di kota itu, yang
di bawahnya tersimpan harta bagi mereka berdua, dan ayahnya seorang yang
(QS. Al-Kahfi: 82)
shalih. Maka Tuhanmu menghendaki agar keduanya sampai dewasa dan keduanya
mengeluarkan simpanannya itu sebagai rahmat dari Tuhanmu. Apa yang kuperbuat
ah

bukan menurut kemauanku sendiri. Itulah keterangan perbuatan-perbuatan yang


engkau tidak sabar terhadapnya.”
(QS. Al-Kahfi: 82)
ar

D ari Abdullah bin Abbas Ra, dari Ubai bin Ka’ab dari Nabi SAW:
ias

Disebutkan bahwa Musa As. ditanya, “Siapakah orang yang


paling alim?” Ia menjawab, “Aku.” Maka, Allah SWT menegurnya
karena ia tidak punya ilmu tentang itu. Allah SWT mewahyukan
kepadanya, “Aku punya seorang hamba yang tinggal di pertemuan
jul

dua laut, ia lebih alim daripadamu.” (Maksud lebih alim ialah dalam
hal yang khusus dan tidak diketahui oleh Nabi Musa As.) Nabi Musa
As. bertanya, “Bagaimana caranya ia bisa menemukan hamba yang

juliasarahrangkuti 7

8
alim dan tinggal di pertemuan dua laut tersebut? Allah SWT menjawab,

om
“Kamu ambil ikan lalu bawalah dalam tempat dari Al-Khaush (daun
kurma), jika kamu kehilangan ikan itu, berarti di situlah tempat
hamba-Ku itu.” (Ia ada di tempat ikan itu hilang). Maka, Nabi Musa
As. pun mengambil ikan dan meletakkannya di dalam keranjang dari
daun kurma (miktal) lalu pergi bersama Yusya’ bin Nun. Nabi Musa
As. berkata kepadanya, “Aku tidak menyuruhmu melakukan tugas,

ti.c
kecuali beritahukan aku jika ikan ini melompat dari tempatnya dan
lari ke laut!” Hingga apabila keduanya telah sampai di batu besar, di
pertemuan dua laut, Nabi Musa As. tertidur. Sementara itu, ikan yang
ada dalam tempatnya bergerak-gerak hingga jatuh ke laut dan
segera berenang menjauh. Allah SWT menjadikan jalan yang dilalui

ku
ikan itu beku sehingga seperti lengkungan (keras), sedangkan Yusya’
bin Nun tidak membangunkan Nabi Musa As. Ketika Nabi Musa As.
bangun, Yusya’ bin Nun lupa memberitahukan tentang sesuatu yang
terjadi pada ikan…’2
ng
Dalam surat Al-Kahfi ayat 60 — 65, dikisahkan pula hal tersebut.
Selanjutnya, Yusya’ bin Nun mengatakan, “Tahukah engkau
ketika kita mencari tempat berlindung di batu tadi, maka aku lupa
ra

(menceritakan) ikan itu dan tidak ada yang membuat aku lupa untuk
mengingatnya, kecuali setan, dan ikan itu mengambil jalannya ke
laut dengan cara yang aneh sekali.” Nabi Musa As. berkata, “Itulah
ah

tempat yang kita cari.” Setelah itu, keduanya kembali menelusuri


jalan tadi hingga bertemu hamba-Nya yang salih, yaitu Nabi Khidir.
Mayoritas ulama mengatakan beliau adalah nabi. Ada pula yang
berpendapat bahwa beliau adalah seorang wali. Pendapat yang
ar

mengatakan beliau adalah seorang nabi merupakan pendapat


yang benar. Hal ini dikuatkan oleh Al-Qur’an dalam surat Al-Kahfi ayat
82 yang berbunyi, “Apa yang kuperbuat bukan menurut kemauanku
sendiri.” Hal ini menunjukkan beliau melakukannya berdasarkan
ias

perintah dari Allah SWT, yaitu wahyu langsung yang merupakan


kekhususan seorang nabi. Ketika Nabi Musa As. bertemu dengan
jul

2 Hikmah Kisah-Kisah dalam Al-Qur’an, hlmn 469.

8 juliasarahrangkuti
9
Nabi Khidir, Nabi Musa As. pun bertanya, “Bolehkah aku mengikutimu

om
agar engkau mengajarkan kepadaku (ilmu yang benar) yang telah
diajarkan kepadamu (untuk menjadi) petunjuk?” (QS. Al-Kahfi : 66).
Nabi Khidir menjawab, “Sungguh, Engkau tidak akan sanggup sabar
bersamaku. Dan bagaimana engkau akan dapat bersabar atas
sesuatu, sedang engkau belum mempunyai pengetahuan yang
cukup tentang hal itu?” (QS. Al-Kahfi : 67—68)

ti.c
Maksud jawaban Nabi Khidir tersebut ialah Nabi Musa As. tidak
akan bisa menemani Nabi Khidir karena akan melihat perbuatan-
perbuatan yang dilarang oleh syariat. Hal ini karena Nabi Khidir
berada dalam ilmu-ilmu Allah SWT yang tidak diajarkan kepada

ku
beliau. Nabi Musa As. tidak mengetahui hikmah-hikmah yang akan
terjadi, sedangkan Nabi Khidir mengetahuinya.

Nabi Musa As. menjawab, “InsyaAllah akan engkau dapati aku


ng
orang yang sabar, dan aku tidak akan menentangmu dalam urusan
apa pun.” (QS. Al-Kahfi : 69). Nabi Khidir memberikan syarat kepada
Nabi Musa As. jika ingin mengikutinya. Syarat tersebut adalah Nabi
Musa As. tidak boleh bertanya tentang perbuatan yang dilakukan
ra

oleh Nabi Khidir sebelum Nabi Khidir menjelaskannya kepada Nabi


Musa As.
ah

Ketika sudah bersepakat, Nabi Musa As. mengikuti Nabi Khidir menaiki
sebuah kapal. Saat kapal itu sudah berlayar, Nabi Khidir melubangi
kapal tersebut dan mencabut papan-papannya lalu menambalnya.
Melihat hal tersebut, Nabi Musa As. bertanya kepada Nabi Khidir,
ar

“Mengapa kamu melubangi perahu itu yang akibatnya kamu dapat


menenggelamkan penumpangnya? Sesungguhnya, kamu telah
melakukan kesalahan besar.”
ias

Nabi Khidir mengingatkan Nabi Musa As., “Bukankah sudah


kukatakan bahwa engkau tidak akan mampu bersabar bersamaku?”
(QS. Al-Kahfi : 72). Nabi Musa As. pun meminta maaf kepada Nabi
Khidir dengan berkata, “Janganlah kamu menghukum aku karena
jul

kelupaanku dan jangan kamu membebani aku dengan sesuatu


kesulitan dalam urusanku.”

juliasarahrangkuti 9

10
Nabi Khidir dan Nabi Musa As. melanjutkan perjalanan hingga

om
menjumpai seorang anak laki-laki. Nabi Khidir membunuh anak laki-
laki tersebut. Melihat hal itu, Nabi Musa As. menegur Nabi Khidir lebih
keras daripada tegurannya yang pertama tadi, “Mengapa kamu
bunuh jiwa yang bersih bukan karena ia membunuh orang lain?
Sesungguhnya, kamu telah melakukan sesuatu yang mungkar.”

ti.c
ku
ng
a hra
ar
ias
jul

10 juliasarahrangkuti

11
serunya. Nabi Khidir kembali mengingatkan Nabi Musa As., “Bukankah

om
sudah kukatakan bahwa engkau tidak akan mampu bersabar
bersamaku?” Mendengar hal tersebut, Nabi Musa As. teringat janjinya
dan berkata. “Jika aku bertanya kepadamu tentang sesuatu setelah
ini, maka jangan lagi engkau memperbolehkan aku menyertaimu.
Sesungguhnya engkau telah cukup (bersabar) menerima alasan
dariku.” (QS. Al-Kahfi : 76)

ti.c
Setelah itu, Nabi Khidir dan Nabi Musa As. kembali melanjutkan
perjalanan. Tibalah mereka berdua di sebuah kampung. Mereka
mendapatkan dalam kampung itu dinding rumah yang hampir
roboh lalu Nabi Khidir menegakkan dinding tersebut. Nabi Musa As.

ku
berkata, “Jikalau mau, kamu dapat meminta upah atas pekerjaan
itu.” Mendengar hal tersebut, Nabi Khidir berkata kepada Nabi
Musa As., “Inilah perpisahan antara aku dengan kamu. Aku akan
memberitahukan kepadamu tujuan perbuatan-perbuatan yang
ng
kamu tidak bisa bersabar terhadapnya.”

Nabi Khidir kembali melanjutkan ucapannya, “Adapun perahu


itu adalah milik orang miskin yang bekerja di laut, aku bermaksud
hra

merusaknya karena di hadapan mereka ada seorang raja yang


akan merampas setiap perahu. Adapun anak muda (kafir) itu, kedua
orangtuanya adalah mukmin dan kami khawatir kalau dia akan
memaksa kedua orangtuanya kepada kesesatan dan kekafiran.
Kemudian kami menghendaki, sekiranya Tuhan mereka menggantinya
a

dengan (seorang anak lain) yang lebih baik kesuciannya daripada


(anak) itu dan lebih sayang (kepada ibu-bapaknya). Dan adapun
ar

dinding rumah itu adalah milik dua anak yatim di kota itu, yang di
bawahnya tersimpan harta bagi mereka berdua, dan ayahnya
seorang yang saleh. Maka Tuhanmu menghendaki agar keduanya
sampai dewasa dan keduanya mengeluarkan simpanannya itu
ias

sebagai rahmat dari Tuhanmu. Apa yang kuperbuat bukan menurut


kemauanku sendiri. Itulah keterangan perbuatan-perbuatan yang
engkau tidak sabar terhadapnya.” (QS. Al-Kahfi : 79—82)
jul

Setelah memberi penjelasan tersebut, berpisahlah Nabi Khidir dengan


Nabi Musa As.

juliasarahrangkuti 11

12
om
TIDAK DAPAT BERBICARA
3 SELAMA TIGA HARI

ti.c
(QS. Al-Imron : 41) dan (QS. Maryam : 10)
tiga

ku
3
Zakaria berkata, “Ya

ng
ِ‫ك َكث‬Tuhanku, berilah ِ ٍ aku suatuِ َّ
‫ريا‬ ‫ب‬
َّ‫ر‬
َّ ‫ر‬‫ك‬ُ
ً َtanda.”َ Tuhan ‫ذ‬
ْ ‫ا‬‫و‬ ۗ ‫ا‬
‫ز‬ ‫م‬‫ر‬
ً َْ ‫ل‬َّ ‫إ‬ ‫م‬ ‫َي‬
َّ ‫أ‬ ‫ة‬
َ َ‫َّاس ثََلث‬
berfirman, َ ‫ك أَل تُ َكلّ َم الن‬ َ َ‫اج َعل ِّل آيَةً ۖ ق‬
َ ُ‫ال آيـَت‬ ْ ‫ب‬ِّ ‫ال َر‬
َ َ‫ق‬
“Tanda bagimu ialah ‫البْ َكا ِر‬ ‫َو َسبِّ ْح ِبل َْع ِش ِّي َو‬
ِْkamu
ra
tidak dapat bercakap-cakap
Dia (Zakaria) berkata, “Ya Tuhanku, berilah aku suatu tanda.” Allah berfirman,
dengan
“Tanda bagimu, manusia
adalah bahwa engkau selama tidaktigaberbicara dengan manusia selama tiga
malam,
hari, kecuali dengan padahal
isyarat. kamu Dan sebutlah sehat.” (nama) Tuhanmu banyak-banyak, dan
ah

bertasbihlah (memuji-Nya) pada waktu petang dan pagi hari.”


(QS. Maryam (QS. Ali Imran: 41)
: 10)
ar

N abi Zakariya As. dan istrinya telah lama tidak memiliki anak.
ias

Istrinya mandul saat masih muda. Pada masa tuanya ini, ia telah
menopause. Akan tetapi, Nabi Zakariya As. tidak pernah berhenti
berdo’a kepada Allah SWT agar dikaruniai keturunan. Nabi Zakariya
As. bangun pada tengah malam lalu berdo’a kepada Allah SWT
dengan suara yang lembut dan lirih agar tidak ada seorang pun di
jul

dekatnya yang mampu mendengar do’anya, “Ya Rabb, ya Rabb,


ya Rabb, sungguh tulangku telah lemah dan kepalaku telah dipenuhi
uban. Dan aku belum pernah kecewa dalam berdo’a kepada-

12 juliasarahrangkuti

13
Mu, ya Tuhanku dan sungguh, aku khawatir terhadap kerabatku

om
sepeninggalku, padahal istriku seorang yang mandul, maka
anugerahilah aku seorang anak dari sisi-Mu, yang akan mewarisi aku
dan mewarisi dari keluarga Ya’kub; dan jadikanlah dia, ya Tuhanku,
seorang yang diridhoi.” (QS. Maryam : 4—6)

Allah SWT berfirman, “Wahai Zakariya! Kami memberi kabar gembira

ti.c
kepadamu dengan seorang anak laki-laki namanya Yahya, yang
Kami belum pernah memberikan nama seperti itu sebelumnya.” (QS.
Maryam : 7)

Mendengar kabar gembira tersebut, Nabi Zakariya As. bertanya

ku
keheranan, “Ya Tuhanku, bagaimana aku akan mempunyai anak,
padahal istriku seorang yang mandul dan aku (sendiri) sesungguhnya
sudah mencapai usia yang sangat tua?” (QS. Maryam : 8)
ng
Allah SWT berfirman, “Demikianlah. Hal itu mudah bagi-Ku; sungguh
engkau telah Aku ciptakan sebelum itu, padahal (pada waktu itu)
engkau belum berwujud sama sekali.” (QS. Maryam : 9)
hra

Untuk meyakinkan dirinya, Nabi Zakariya As. meminta kepada Allah


SWT, “Ya Tuhanku, berilah aku suatu tanda.” Allah SWT berfirman,
“Tandamu ialah engkau tidak dapat bercakap-cakap dengan
manusia selama tiga malam, padahal engkau sehat.” Dalam kondisi
ini, Allah SWT memerintahkan Nabi Zakariya As. untuk banyak-banyak
a

berzikir di dalam hati pada pagi dan petang hari.


ar

Setelah diberi kabar gembira tersebut, Nabi Zakariya As. keluar


dari mihrabnya dan menyampaikannya kepda kaumnya dengan
bahasa isyarat, “Bertasbihlah kamu pada waktu pagi dan petang.”
Maksudnya, Nabi Zakariya As. meminta dukungan dari kaumnya
ias

agar mereka mengikuti yang diperintahkan kepadanya dalam masa


tiga hari itu. Bantuan tasbih dari kaumnya merupakan pendukung
ungkapan rasa syukurnya kepada Allah SWT untuk karunia yang
diberikan kepadanya.
jul

Allah SWT menganugerahkan anak kepada nabi Zakariya As. dan


istrinya, yaitu Yahya yang kelak akan menjadi nabi pula. Mengenai

juliasarahrangkuti 13

14
Nabi Yahya As., Allah SWT berfirman, “Dan kesejahteraan bagi

om
dirinya pada hari lahirnya, pada hari wafatnya, dan pada hari dia
dibangkitkan hidup kembali.” Allah SWT memberikan hikmah kepada
Yahya sejak ia masih kanak-kanak. Ia menyayangi sesama dan bersih
(dari dosa). Ia pun seorang anak yang bertakwa dan sangat berbakti
kepada kedua orangtuanya. Tidak sombong dan tidak durhaka.
MasyaAllah..

ti.c
ku
ng
a hra
ar
ias
jul

14 juliasarahrangkuti

15
om
EMPAT EKOR BURUNG
4 (QS. Al-Baqarah : 260)

ti.c
empat

“… Allah berfirman,
‘(Kalau demikian) ambillah

ku
empat ekor burung, lalu
cincanglah semuanya

4
olehmu.’ (Allah berfirman),

ng
‘Lalu letakkan di atas tiap-
ِ ‫بـَلَ ٰى َوٰل‬satu
‫َكن‬tiap ‫ال‬ ‫أ ََوَلْ تـُْؤِم‬satu
َ َ‫ن ۖ ق‬bukit ‫ال‬ ٰ َ‫ف ُتْيِي ال َْم ْوت‬
َ َ‫ى ۖ ق‬bagian َ ‫ب أَ ِرِن َك ْي‬ ِّ ‫يم َر‬
ِ ِ َ َ‫وإِ ْذ ق‬
ُ ‫ال إبـَْراه‬ َ
‫ك ِّل‬dari bagian-bagian
ُ ‫اج َع ْل َعلَ ٰى‬ْ َّ‫ك ُث‬ َ ‫ص ْرُه َّن إِلَْي‬
ُ
itu,
َ‫ال فَ ُخ ْذ أ َْربـََعةً ِّم َن الطَّ ِْي ف‬ َ َ‫لِّيَط َْمئِ َّن قـَلِْب ۖ ق‬
kemudian panggillah mereka,
ra
‫يم‬ ِ
ٌ ‫َع ِز ٌيز َحك‬mereka
niscaya َّ ‫َن‬
َ‫الل‬ َّ ‫ْعلَ ْم أ‬datang
‫ك َس ْعيًا ۚ َوا‬ َ َ‫َجبَ ٍل ِّمنـْ ُه َّن ُج ْزًءا ُثَّ ا ْدعُ ُه َّن َيْتِين‬
kepadamu dengan segera.’
Dan (ingatlah) ketika Ibrahim berkata, “Ya Tuhanku, perlihatkanlah kepadaku
Dan ketahuilah bahwa Allah
ah
bagaimana Engkau menghidupkan orang mati.” Allah berfirman, “Belum percayakah
engkau?” DiaMaha (Ibrahim) Perkasamenjawab, lagi“Aku Maha percaya, tetapi agar hatiku tenang (mantap).”
Dia (Allah) Bijaksana.”
berfirman, “Kalau begitu ambillah
olehmu kemudian letakkan di atas masing-masing bukit satu bagian, kemudian
empat ekor burung, lalu cincanglah

panggillah mereka, (QS. niscaya Al-Baqarahmereka datang : 260 )


kepadamu dengan segera.” Ketahuilah
ar

bahwa Allah Mahaperkasa, Mahabijaksana.


(QS. Al-Baqarah: 260)
ias

S uatu hari, Raja Namrud meminta kepada Nabi Ibrahim As. bukti
yang menunjukkan keberadaan Tuhan yang diserukan oleh Nabi
jul

Ibrahim As. Ia pun menjawab, “Tuhanku ialah Yang Menghidupkan


dan Yang Mematikan. (QS. Al-Baqarah : 258).

Mendengar hal itu, Raja Namrud berkata, “Saya pun dapat


m

menghidupkan dan mematikan.” Untuk membuktikan ucapannya


tersebut, Raja Namrud mendatangkan dua laki-laki yang keduanya
juliasarahrangkuti
dikenai sanksi hukuman mati. Setelah itu, Raja Namrud membunuh 15
salah seorangnya dan memaafkan yang lainnya sehingga yang
.co

seorang mati, sedangkan seorang lagi hidup. Itulah maksud Raja


Namrud dari “Yang Menghidupkan dan Yang Mematikan”.

Meski demikian, bukan seperti itu yang dimaksud oleh Nabi Ibrahim As.
Nabi Ibrahim As. menyadari bahwa itu hanyalah bentuk kesombongan
uti

Raja Namrud. Nabi Ibrahim As. berkata, “Sesungguhnya Allah SWT


menerbitkan matahari dari Timur, maka terbitkanlah ia dari Barat.”
16 (QS. Al-Baqarah : 258). Raja Namrud menyadari kelemahan dan
ketidakmampuannya maka ia pun terdiam. Nabi Ibrahim As. berkata,
Mendengar hal itu, Raja Namrud berkata, “Saya pun dapat

om
menghidupkan dan mematikan.” Untuk membuktikan ucapannya
tersebut, Raja Namrud mendatangkan dua laki-laki yang keduanya
dikenai sanksi hukuman mati. Setelah itu, Raja Namrud membunuh
salah seorangnya dan memaafkan yang lainnya sehingga yang
seorang mati, sedangkan seorang lagi hidup. Itulah maksud Raja
Namrud dari “Yang Menghidupkan dan Yang Mematikan”.

ti.c
Meski demikian, bukan seperti itu yang dimaksud oleh Nabi Ibrahim As.
Nabi Ibrahim As. menyadari bahwa itu hanyalah bentuk kesombongan
Raja Namrud. Nabi Ibrahim As. berkata, “Sesungguhnya Allah SWT
menerbitkan matahari dari Timur, maka terbitkanlah ia dari Barat.”

ku
(QS. Al-Baqarah : 258). Raja Namrud menyadari kelemahan dan
ketidakmampuannya maka ia pun terdiam. Nabi Ibrahim As. berkata,
“Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim.”
(QS. Al-Baqarah : 258)

ng
Setelah perdebatan itu, Nabi Ibrahim As. ingin agar pengetahuannya
yang berdasarkan keyakinan itu semakin meningkat menjadi
pengetahuan yang bersifat ‘ainul yaqin dan ingin menyaksikan hal
ra
tersebut dengan mata kepalanya sendiri. Maka, berkatalah Nabi
Ibrahim As., “Ya Tuhanku, perlihatkanlah kepadaku bagaimana
Engkau menghidupkan orang-orang mati. Allah berfirman, ‘Apakah
ah

kamu belum percaya?’ Ibrahim menjawab, ‘Saya telah percaya,


tetapi agar bertambah yakin hati saya.’” (QS. Al-Baqarah : 260)

Allah SWT berfirman, “(Kalau demikian) ambillah empat ekor burung,


ar

lalu potong-potonglah burung-burung itu olehmu.” (QS. Al-Baqarah :


260)

Maka, Nabi Ibrahim As. pun menyembelih empat ekor burung


ias

kemudian memotong-motongnya lalu meletakkan setiap bagian


dari burung-burung itu di setiap bukit. Selanjutnya, Allah SWT
memerintahkan kepada Ibrahim agar memanggil burung-burung
itu. Maka, Nabi Ibrahim As. memanggil burung-burung itu seperti
jul

yang diperintahkan oleh Allah SWT. Nabi Ibrahim As. melihat bulu-
bulu burung-burung tersebut berterbangan ke arah bulu-bulunya,
darah berterbangan ke arah darahnya, dan daging beterbangan ke

16 juliasarahrangkuti

17
arah dagingnya; masing-masing bagian dari masing-masing burung

om
bersatu dengan bagian lainnya, hingga masing-masing burung
bangkit seperti semula lalu datang kepada Nabi Ibrahim As. kembali.

Hal ini terjadi berkat kekuasaan Allah SWT. Oleh karena itulah
dalam firman selanjutnya disebutkan, “Dan ketahuilah bahwa Allah
Mahaperkasa lagi Mahabijaksana.” (QS. Al-Baqarah : 260)

ti.c
Maksud Mahaperkasa ialah tiada sesuatu pun yang dapat
mengalahkan-Nya dan tiada sesuatu pun yang mampu menghalang-
halangi-Nya. Semua yang dikehendaki-Nya pasti terjadi tanpa ada
yang mencegah-Nya.

ku
ng
a hra
ar
ias
jul

juliasarahrangkuti 17

18
5 LIMA ORANG

om
lima
BERCAKAP-CAKAP

5
(QS. Al-Mujadilah : 7)

ti.c
‫ض ۖ َما يَ ُكو ُن ِمن َّْن َو ٰى ثََلثٍَة إَِّل ُه َو‬ ِ ‫ات َوَما ِف ْال َْر‬ ِ ‫السماو‬
َ َ َّ ‫اللَ يـَْعلَ ُم َما ِف‬ َّ ‫أََلْ تـََر أ‬
َّ ‫َن‬
َ ِ‫اد ُس ُه ْم َوَل أَ ْد َٰن ِمن َٰذل‬
‫ك َوَل أَ ْكثـََر إَِّل ُه َو َم َع ُه ْم أَيْ َن َما‬ ِ ‫رابِعهم وَل َخْس ٍة إَِّل ُهو س‬
َ َ َ َ ْ ُُ َ

ku
… Dan tiada (pembicaraan
ِ ٍ ‫الل بِ ُك ِل‬ ِ ِ ِ
‫يم‬
ٌ ‫َش ْيء َعل‬lima
antara) ّ orang, ََّ ‫َكانُوا ۖ ُثَّ يـُنـَبِّئـُُهم ِبَا َعملُوا يـَْوَم الْقيَ َامة ۚ إِ َّن‬
melainkan Dialah
Tidakkah engkau perhatikan, bahwa Allah mengetahui apa yang ada di langit dan apa
yang ada dikeenamnya.”
ng
bumi? Tidak ada pembicaraan rahasia antara tiga orang, melainkan Dialah
yang keempatnya. (QS. Dan tidak Al-Mujadilah
ada lima orang, : 7melainkan
) Dialah yang keenamnya. Dan
tidak ada yang kurang dari itu atau lebih banyak, melainkan Dia pasti ada bersama
mereka di mana pun mereka berada. Kemudian Dia akan memberitakan kepada
mereka pada hari Kiamat apa yang telah mereka kerjakan. Sesungguhnya Allah Maha
ra
Mengetahui segala sesuatu.
(QS. Al-Mujadilah: 7)

D
ah

alam Al-Qur’an surat Al-Mujadilah ayat 5, Allah SWT menceritakan


tentang orang-orang yang menentang-Nya dan Rasul-Nya
serta mengingkari syariat-Nya pasti akan mendapat kehinaan
sebagaimana orang-orang sebelum mereka dahulu mendapat
ar

kehinaan. Sesungguhnya, sebelum memberikan kehinaan, Allah


SWT telah menurunkan bukti-bukti nyata (mengenai kebesaran-Nya
agar kita beriman kepada-Nya saja) yang jelas dan gamblang.
Tiada yang mengingkari dan menentang bukti-bukti tersebut, kecuali
ias

hanya orang yang kafir, pendurhaka, dan sombong. Maka, Allah SWT
memberikan balasan untuk kesombongan mereka yang tidak mau
mengikuti syariat-Nya dan tidak mau tunduk patuh kepada-Nya.
jul

Pada hari kiamat nanti, Allah SWT akan menghimpunkan semua orang
di suatu tempat yang sangat luas. Allah SWT akan memberitahukan
kepada semua amal perbuatan kita. Allah SWT (melalui malaikat-

18 juliasarahrangkuti

19
Nya) telah mencatat semua amal yang dilakukan kita selama di

om
dunia meski kita sendiri telah lupa terhadap perbuatan tersebut.
Artinya, tiada sesuatu pun yang gaib dari-Nya dan tiada sesuatu pun
yang tersembunyi dari-Nya, serta tiada sesuatu pun yang terlupakan
oleh-Nya. Hal ini disebabkan ilmu-Nya meliputi semua makhluk. Allah
Maha Mendengar semua ucapan dan Maha Melihat di mana pun
kita berada.

ti.c
Sebagaimana yang disampaikan-Nya dalam Surat Al-Mujadilah
ayat 7, “Tidakkah kamu perhatikan, bahwa sesungguhnya Allah
mengetahui apa yang ada di langit dan di bumi? Tiada pembicaraan
rahasia antara tiga orang, melainkan Dialah keempatnya. Dan tiada

ku
(pembicaraan antara) lima orang, melainkan Dialah keenamnya.
Dan tiada (pula) pembicaraan antara jumlah yang kurang dari
itu atau lebih banyak, melainkan Dia berada bersama mereka di
mana pun mereka berada. Kemudian Dia akan memberitahukan
ng
kepada mereka pada hari kiamat apa yang telah mereka kerjakan.
Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.” (QS. Al-
Mujadilah : 7)
hra

Dari ayat tersebut, Allah SWT menyampaikan


bahwa Dia Maha Melihat, Maha Mendengar
semua pembicaraan, Maha Mengetahui segala
rahasia, serta bisik-bisik kita di antara sesamanya.
Allah SWT telah menugaskan para malaikat untuk
a

mencatat semua yang kita rahasiakan meskipun


Allah SWT telah mengetahui dan mendengarnya.
ar

Catatan:
Kita harus menanamkan ihsan dalam diri
ias

kita. Ihsan adalah kita menyembah Allah


seolah-olah kita melihat-Nya. Jika tidak
mampu membayangkan melihat-Nya maka
bayangkanlah sesungguhnya Allah SWT
jul

melihat perbuatan kita. Ihsan bukan hanya


dalam hal ibadah, tetapi semua perbuatan
(kullu ‘amalin) juga harus ihsan.

juliasarahrangkuti 19

20
6

om
enam ENAM MASA PENCIPTAAN
ALAM SEMESTA

6
(QS. Al-A’raf: 54)

ti.c
ِ ِ ِ ‫السماو‬ ِ َّ َّ ‫إِ َّن ربَّ ُكم‬
‫ش‬ ْ َّ‫ض ِف ستَّة أ ََّيٍم ُث‬
ِ ‫استـََو ٰى َعلَى ال َْع ْر‬ َ ‫ات َو ْال َْر‬ َ َ َّ ‫اللُ الذي َخلَ َق‬ ُ َ

ku
ِ ‫ات ِبَم‬ َّ ‫يـُغْ ِشي اللَّْي َل النـََّه َار يَطْلُبُهُ َحثِيثًا َو‬
ْ ٍ ‫َّر‬
ُ‫”ِره ۗ أ ََل لَه‬Sesungguhnya
َ ‫سخ‬َ ‫وم ُم‬
َ ‫ُّج‬
ُ ‫ َوالن‬Tuhan‫س َوالْ َق َم َر‬َ ‫الش ْم‬
kamu ialah ِAllah yang telah
‫ني‬
َ ‫َْعالَم‬langit
‫ب ال‬ ُّ ‫اللُ َر‬َّ ‫ْق َو ْال َْم ُر ۗ تـَبَ َار َك‬ ْ
ُ ‫الَل‬
menciptakan dan
bumi dalam enam Allahmasa,
Sungguh, Tuhanmu (adalah)
ng yang menciptakan langit dan bumi dalam enam
masa, lalu Dia lalu Dia bersemayam di Dia menutupkan malam kepada siang yang
bersemayam di atas ‘Arsy.
mengikutinya dengan cepat. (Dia ciptakan) matahari, bulan dan bintang-bintang
atas ‘Arsy …”
tunduk kepada perintah-Nya. Ingatlah! Segala penciptaan dan urusan menjadi hak-
(QS.
Nya. Al-A’raf
Mahasuci Allah,: Tuhan
54) seluruh alam.
hra

(QS. Al-A’raf: 54)

A llah SWT berfirman bahwa Dialah yang menciptakan seluruh


a

alam semesta ini, termasuk langit dan bumi serta apa yang ada
di antara keduanya dalam enam hari. Hal ini tercantum dalam Al-
Qur’an melalui banyak ayat.
ar

Maksud dari enam hari ialah hari Ahad, Senin, Selasa, Rabu, Kamis, dan
Jumat. Pada hari Sabtu (hari ketujuh), tidak terjadi suatu penciptaan
ias

pun. Oleh sebab itu, dinamakan hari Sabtu yang artinya “putus”.

Dalam surat An-Nazi’at ayat 27—33, Allah SWT berfirman,


“Apakah kamu lebih sulit penciptaannya ataukah langit? Allah
jul

telah membinanya (27) Dia meninggikan bangunannya lalu


menyempurnakannya (28) dan Dia menjadikan malamnya gelap
gulita, dan menjadikan siangnya terang-benderang (29) Dan bumi

20 juliasarahrangkuti

21
sesudah itu dihamparkan-Nya (30) Ia memancarkan daripadanya

om
mata airnya, dan (menumbuhkan) tumbuh-tumbuhannya (31) Dan
gunung-gunung dipancangkan-Nya dengan teguh (32) (semua itu)
untuk kesenanganmu dan untuk binatang-binatang ternakmu (33).”

Dalam tafsir surat Ha Mim Sajdah, telah diterangkan bahwa


bumi diciptakan sebelum penciptaan langit, tetapi bumi baru

ti.c
dihamparkan setelah langit diciptakan. Dengan
kata lain, Allah SWT baru mengeluarkan semua
yang terkandung di dalam bumi dengan
kekuasaan-Nya ke alam wujud setelah
langit diciptakan.

ku
ng
a hra
ar
ias
jul

juliasarahrangkuti 21

22
7
tujuh

ٌ ‫ان َيْ ُكلُ ُه َّن َس ْب ٌع ِع َج‬ ٍ َ‫ات ِس‬ ُ ‫الص ِّد‬


ٍ ‫يق أَفْتِنَا ِف س ْب ِع بـ َقر‬
‫اف‬ ََ َ ِّ ‫ف أَيـَُّها‬
ُ ‫وس‬
ُ ُ‫ي‬
ِ ‫ات لَّ َعلِّي أ َْرِج ُع إِ َل الن‬
‫َّاس لَ َعلَّ ُه ْم يـَْعلَ ُمو َن‬ ٍ ‫ض ٍر وأُ َخر يبِس‬ ٍ
َ َ َ َ ْ ‫َو َس ْب ِع ُسنبُ َلت ُخ‬
”Yusuf, wahai orang yang sangat dipercaya! Terangkanlah kepada kami (takwil mimpi)
tentang tujuh ekor sapi betina yang gemuk yang dimakan oleh tujuh (ekor sapi betina)
yang kurus, tujuh tangkai (gandum) yang hijau dan (tujuh tangkai) lainnya yang kering
agar aku kembali kepada orang-orang itu, agar mereka mengetahui.”
(QS. Yusuf: 46)

‫دت فَ َذ ُروهُ ِف ُسنبُلِ ِه إَِّل قَلِ ًيل ِّمَّا َتْ ُكلُو َن‬
ُّْ ‫ص‬
َ ‫ني َدأ ًَب فَ َما َح‬
ِ
َ ِ‫ال تـَْزَرعُو َن َس ْب َع سن‬
َ َ‫ق‬
Dia (Yusuf) berkata, “Agar kamu bercocok tanam tujuh tahun (berturut-turut)
sebagaimana biasa; kemudian apa yang kamu tuai hendaklah kamu biarkan di
tangkainya kecuali sedikit untuk kamu makan.
(QS. Yusuf: 47)

ِ ْ‫ك س ْبع ِش َدا ٌد يْ ُكلْن ما قَ َّد ْمتُم َلُ َّن إَِّل قَلِ ًيل ِّمَّا ُت‬ِ ِ ِ
‫صنُو َن‬ ْ ََ َ ٌ َ َ ‫ُثَّ َيِْت من بـَْعد َٰذل‬
Kemudian setelah itu akan datang tujuh (tahun) yang sangat sulit, yang menghabiskan
apa yang kamu simpan untuk menghadapinya (tahun sulit), kecuali sedikit dari apa
(bibit gandum) yang kamu simpan.
(QS. Yusuf: 48)

23
S aat Nabi Yusuf As. dipenjara, ada dua orang pemuda yang juga

om
dipenjara bersamanya3. Salah satunya berkata, “Sesungguhnya,
aku bermimpi memeras anggur.” Sementara yang satu lagi berkata,
“Aku bermimpi membawa roti di atas kepalaku, sebagiannya
dimakan burung.” Mereka berdua lalu meminta Nabi Yusuf As. untuk
menakwilkan mimpi mereka tersebut.

ti.c
Nabi Yusuf As. berkata, “Makanan apa pun yang akan diberikan
kepadamu berdua aku telah dapat menerangkan takwilnya, sebelum
(makanan) itu sampai kepadamu. Itu sebagian dari yang diajarkan
Tuhan kepadaku. Sesungguhnya aku telah meninggalkan agama
orang-orang yang tidak beriman kepada Allah, bahkan mereka tidak

ku
percaya kepada akhirat.” (QS. Yusuf: 37)

Nabi Yusuf As. menakwilkan mimpi dua orang tesebut, “Wahai kedua
penghuni penjara, salah seorang di antara kamu akan bertugas
ng
menyediakan minuman khamr bagi tuannya. Adapun yang seorang
lagi ia akan disalib, lalu burung memakan sebagian kepalanya. Telah
terjawab perkara yang kamu tanyakan (kepadaku).” (QS. Yusuf : 41)
ra
Setelah itu, keduanya pun dikeluarkan dari penjara. Salah satu
mendapat hukuman seperti yang dikatakan Nabi Yusuf As., sedangkan
yang satunya kembali bekerja pada tuannya. Nabi Yusuf As. berkata
ah

kepada temannya yang kembali bekerja, “Terangkanlah keadaanku


kepada tuanmu.” Akan tetapi, temannya lupa menerangkan
keadaan Nabi Yusuf As. kepada tuannya sehingga Nabi Yusuf As.
tetap berada di penjara hingga beberapa tahun lamanya.
ar

Suatu hari, raja berkata kepada kaumnya, “Sesungguhnya aku


bermimpi melihat tujuh ekor sapi betina yang gemuk dimakan oleh
tujuh ekor sapi betina yang kurus, tujuh tangkai (gandum) yang
ias

hijau dan (tujuh tangkai) lainnya yang kering. Wahai orang yang
jul

3 Kisah Nabi Yusuf As kecil bisa dibaca pada ebook kisah dari buku Phonic Based on Al-Qur’an
Vol. 2 (O-Z)

juliasarahrangkuti 23

24
terkemuka! Terangkanlah kepadaku tentang takwil mimpiku itu jika

om
kamu dapat menakwilkan mimpi.” (QS. Yusuf : 43)

Mereka menjawab bahwa mimpi tersebut hanyalah mimpi kosong


dan mereka tak mampu menakwilkan mimpi raja tersebut. Maka,
berkatalah orang yang dahulu dipenjara bersama Nabi Yusuf As.,
“Aku akan memberitahukan kepadamu tentang (orang yang

ti.c
pandai) menakwilkan mimpi itu, maka utuslah aku (kepadanya).”
(QS. Yusuf : 45)

Selanjutnya, mereka mengutusnya kepada Nabi Yusuf As. Ketika


pelayan itu datang, ia berkata, “Yusuf, hai orang yang sangat dapat

ku
dipercaya! Terangkanlah kepada kami (takwil mimpi) tentang tujuh
ekor sapi betina yang gemuk dimakan oleh tujuh ekor sapi betina
yang kurus, tujuh tangkai (gandum) yang hijau dan (tujuh tangkai)
lainnya yang kering agar aku kembali kepada orang-orang itu, agar
ng
mereka mengetahui.” (QS. Yusuf : 46)

Saat itu juga Nabi Yusuf As. menceritakan takwil mimpi itu kepada
si pelayan raja tanpa menegurnya karena kelalaiannya terhadap
hra

yang dipesankan kepadanya dahulu serta tanpa mensyaratkan


agar dia dikeluarkan dari penjara sebelumnya, Nabi Yusuf As. berkata
kepadanya,

“Agar kamu bercocok tanam tujuh tahun (berturut-turut) sebagaimana


a

biasa; kemudian apa yang kamu tuai hendaklah kamu biarkan di


tangkainya kecuali sedikit untuk kamu makan. Kemudian setelah itu
ar

akan datang tujuh (tahun) yang sangat sulit, yang menghabiskan


apa yang kamu simpan untuk menghadapinya (tahun sulit), kecuali
sedikit dari apa (bibit gandum) yang kamu simpan. Setelah itu akan
datang tahun, di mana manusia diberi hujan (dengan cukup) dan
ias

pada masa itu mereka memeras (anggur).” (QS. Yusuf: 47—49)

Maksudnya, kelak akan datang musim subur dan banyak hujan


selama tujuh tahun berturut-turut. Sapi ditakwilkan dengan tahun
jul

karena sapilah yang dipakai untuk membajak tanah dan lahan yang
digarap untuk menghasilkan buah-buahan dan tanam-tanaman,
yaitu bulir-bulir gandum yang hijau (subur). Nabi Yusuf As. juga

24 juliasarahrangkuti

25
memberikan pengarahan agar banyaknya hasil yang diperoleh dari

om
panen pada musim-musim subur selama tujuh tahun itu, harus dibiarkan
hasilnya pada bulir-bulirnya agar dapat disimpan untuk jangka waktu
yang lama dan menghindari kebusukan. Terkecuali sekadar yang
kalian makan maka boleh dipisahkan dari bulirnya. Nabi Yusuf As.
menyarankan agar memakannya dalam kadar yang sedikit, jangan
berlebih-lebihan supaya jumlah makanan yang ada cukup untuk

ti.c
menutupi kebutuhan makanan selama musim-musim paceklik yang
lamanya tujuh tahun pula. Musim paceklik yang berturut-turut selama
tujuh tahun yang mengiringi musim-musim subur ini ibarat sapi-sapi
kurus yang memakan sapi-sapi yang gemuk. Karena musim paceklik,
semua persediaan makanan yang dikumpulkan pada musim subur

ku
habis dimakan oleh mereka. Musim paceklik inilah yang dimaksudkan
dengan bulir-bulir yang kering.

Demikianlah, takwil mimpi raja yang ditakwilkan oleh Nabi Yusuf As.
ng
a hra
ar
ias
jul

juliasarahrangkuti 25

26
8
delapan

ِ ٍ ِ ٍ
َ ‫وما فـَتـََرى الْ َق ْوَم ف َيها‬
‫ص ْر َع ٰى َكأَنـَُّه ْم‬ ً‫س‬ ُ ‫َّرَها َعلَْي ِه ْم َس ْب َع لَيَال َوَثَانيَةَ أ ََّيم ُح‬
َ ‫َسخ‬
‫از َنْ ٍل َخا ِويٍَة‬
ُ ‫أَ ْع َج‬

Allah menimpakan angin itu kepada mereka selama tujuh malam delapan hari terus-
menerus; maka kamu melihat kaum ‘Ad pada waktu itu mati bergelimpangan seperti
batang-batang pohon kurma yang telah kosong (lapuk).
(QS. Al-Haqqah: 7)

P ada mulanya, ‘Aad adalah nama orang yang kemudian berlanjut


menjadi nama kaum keturunannya. Kaum ‘Aad tinggal di daerah
bernama Al-Ahqaf yang terletak di antara ‘Umman dan Hadramaut di
om
Yaman. Kaum ‘Aad menyembah batu dan patung. Mereka termasuk
kaum yang paling mendustakan kebenaran Allah SWT. Selanjutnya,
Allah SWT mengutus Nabi Hud As. yang memiliki nasab mulia dalam
kaumnya. Nabi Hud As. mengajak kaumnya untuk beribadah kepada
ti.c

Allah SWT semata.

Nabi Hud As. berkata kepada kaumnya, “Wahai kaumku! Aku tidak
meminta imbalan kepadamu atas (seruanku) ini. Imbalanku hanyalah
dari Allah yang telah menciptakanku. Tidakkah kamu mengerti?” (QS.
ku

Hud: 51). Akan tetapi, mereka tidak mau mengikuti ajakan Nabi Hud As.
Beliau pun mencari cara lain untuk menghadapi kaumnya. Nabi Hud
As. memilih metode memikat kaumnya dengan hal-hal yang disukai
mereka. Contohnya, turunnya hujan yang dapat menghidupkan
ng

tanaman mereka serta kekuatan yang disuka jika mereka mengikuti


dakwahnya. Nabi Hud As. berkata kepada kaumnya, “Wahai
kaumku! Mohonlah ampunan kepada Tuhanmu lalu bertobatlah
kepada-Nya, niscaya Dia menurunkan hujan yang sangat deras, Dia
hra

akan menambahkan kekuatan di atas kekuatanmu, dan janganlah


kamu berpaling menjadi orang yang berdosa.” (QS. Hud: 52)
27
Meskipun demikian, kaum ‘Aad tetap mendustakannya. Mereka
Hud: 51). Akan tetapi, mereka tidak mau mengikuti ajakan Nabi Hud As.
Beliau pun mencari cara lain untuk menghadapi kaumnya. Nabi Hud

gk
As. memilih metode memikat kaumnya dengan hal-hal yang disukai
mereka. Contohnya, turunnya hujan yang dapat menghidupkan
tanaman mereka serta kekuatan yang disuka jika mereka mengikuti
dakwahnya. Nabi Hud As. berkata kepada kaumnya, “Wahai

n
kaumku! Mohonlah ampunan kepada Tuhanmu lalu bertobatlah
kepada-Nya, niscaya Dia menurunkan hujan yang sangat deras, Dia

ra
akan menambahkan kekuatan di atas kekuatanmu, dan janganlah
kamu berpaling menjadi orang yang berdosa.” (QS. Hud: 52)

ah
Meskipun demikian, kaum ‘Aad tetap mendustakannya. Mereka
berkata, “Wahai Hud! Engkau tidak mendatangkan suatu bukti yang
nyata kepada kami, dan kami tidak akan meninggalkan sesembahan
kami karena perkataanmu dan kami tidak akan mempercayaimu,
ar
kami hanya mengatakan bahwa sebagian sesembahan kami telah
menimpakan penyakit gila atas dirimu.” Nabi Hud As. menjawab,
“Sesungguhnya aku bersaksi kepada Allah dan saksikanlah bahwa
aku berlepas diri dari apa yang kamu persekutukan.” (QS. Hud : 53-54)
ias

Nabi Hud As. tetap berusaha mengajak kaumnya untuk menyembah


Allah SWT. Dia mengingatkan kaumnya dengan nikmat-nikmat Allah
SWT. Nabi Hud As. berkata, “Maka bertakwalah kepada Allah dan
jul

taatlah kepadaku, dan tetaplah kamu bertakwa kepada-Nya yang


telah menganugerahkan kepadamu hewan ternak dan anak-anak,
dan kebun-kebun, dan mata air, sesungguhnya aku takut kamu akan

om
ditimpa azab pada hari yang besar.” (QS. As-Syu’ara’ : 131—135)

Nabi Hud As. terus berupaya mengajak kaumnya untuk menyembah


juliasarahrangkuti
Allah SWT. Ia juga merasa iba pada kaumnya. Namun, kaumnya 27
senantiasa membalas sikap Nabi Hud As. dengan kebodohan
dan kesesatan. Mereka berkata kepada Nabi Hud As., “Apakah
ti.c
kedatanganmu kepada kami agar kami hanya menyembah Allah
saja dan meninggalkan apa yang biasa disembah oleh nenek
moyang kami? Maka buktikanlah ancamanmu kepada kami, jika
kamu benar!” (QS. Al-A’raf : 70)
ku

Sudah tidak ada lagi harapan akan berimannya kaum ‘Aad kepada
dakwah yang disampaikan oleh Nabi Hud As. sehingga mereka terus
memilih berada dalam kesesatan. Selain itu, mereka menantang Nabi
Hud As. agar diturunkan azab jika Nabi Hud As. memang orang yang
ng

jujur. Allah SWT pun membinasakan mereka sebagaimana firman-


Nya,

“… Allah menimpakan angin itu kepada mereka selama tujuh malam


ra

dan delapan hari terus menerus; maka kamu lihat kaum ‘Aad pada
waktu itu mati bergelimpangan seakan-akan mereka tunggul pohon
kurma yang telah kosong (lapuk).” (QS. Al-Haqqah : 7)
ah

28 Dalam surat lain, Allah SWT berfirman, “Maka ketika mereka melihat
azab itu berupa awan yang menuju ke lembah-lembah mereka,
mereka berkata, “Inilah awan yang akan menurunkan hujan kepada
Nya,

n
“… Allah menimpakan angin itu kepada mereka selama tujuh malam

ra
dan delapan hari terus menerus; maka kamu lihat kaum ‘Aad pada
waktu itu mati bergelimpangan seakan-akan mereka tunggul pohon
kurma yang telah kosong (lapuk).” (QS. Al-Haqqah : 7)

ah
Dalam surat lain, Allah SWT berfirman, “Maka ketika mereka melihat
azab itu berupa awan yang menuju ke lembah-lembah mereka,
mereka berkata, “Inilah awan yang akan menurunkan hujan kepada

ar
kita.” (Bukan!) Tetapi itulah azab yang kamu minta agar disegerakan
datangnya, (yaitu) angin yang mengandung azab yang pedih,
yang menghancurkan segala sesuatu dengan perintah Tuhannya,
sehingga mereka (kaum ‘Aad) menjadi tidak tampak lagi (di bumi)
ias
kecuali hanya (bekas-bekas) tempat tinggal mereka. Demikianlah
Kami memberi balasan kepada kaum yang berdosa.” (QS. Al-Ahqaf
: 24—25)
jul

Saat azab tersebut turun, Allah SWT pun menyelamatkan Nabi Hud
As. dan orang-orang yang beriman di antara mereka. Allah SWT

om
berfirman, “Dan ketika azab Kami datang, Kami selamatkan Hud dan
orang-orang yang beriman bersama dia dengan rahmat Kami. Kami
selamatkan (pula) mereka (di akhirat) dari azab yang berat.” (QS.
Hud : 58)
28 juliasarahrangkuti
ti.c
ku
ng
hra
ra
sa

29
9
sembilan

ِ ِ ٍ ٍ ‫ولََق ْد آتـيـنَا موس ٰى تِسع‬


ُ‫ال لَه‬ َ ‫يل إِ ْذ َج‬
َ ‫اء ُه ْم فـََق‬ ْ َ‫آيت بـَيِّنَات ۖ ف‬
َ ‫اسأ َْل بَِن إ ْس َرائ‬ َ َ ْ َ ُ َْ َ
‫ورا‬
ً ‫وس ٰى َم ْس ُح‬
َ ‫ُّك َي ُم‬َ ‫فِ ْر َع ْو ُن إِِّن َلَظُن‬
Dan sungguh, Kami telah memberikan kepada Musa sembilan mukjizat yang nyata
maka tanyakanlah kepada Bani Israil, ketika Musa datang kepada mereka lalu Fir‘aun
berkata kepadanya, “Wahai Musa! Sesungguhnya aku benar-benar menduga engkau
terkena sihir.”
(QS. Al-Isra’: 101)

S etelah Nabi Musa As. berhadapan dengan para penyihir Fir’aun 4 dan
(atas kekuasaan Allah SWT) tongkat Nabi Musa As. dapat berubah
menjadi ular besar yang memakan “ular-ular kecil” milik para penyihir
om
Fir’aun, para penyihir tersebut kemudian bersujud dan menyatakan
keimanannya kepada Allah SWT. Melihat hal itu, Fir’aun marah besar
dan membunuh mereka semua.
ti.c

Selanjutnya, datanglah banjir bandang, yaitu hujan yang


menenggelamkan segala sesuatu milik mereka. Setelah itu, muncul
belalang yang menghabisi tanaman mereka, kutu, dan katak hingga
memenuhi rumah-rumah dan bejana-bejana, serta darah. Karena
ku

kekuasaan Allah SWT, dari sumber yang sama, Bani Israil mengambil
air, sedangkan orang Qibthi mendapatkan darah. Nabi Musa As.
memperlihatkan tanda-tanda ini kepada mereka selama dua puluh
tahun.
ng

Allah SWT memerintahkan Nabi Musa As. untuk mengeluarkan Bani Israil
maka Nabi Musa As. pun keluar bersama 620.000 orang. Ketika keluar,
Nabi Musa As. mendo’akan kebinasaan untuk mereka (bangsa Qibthi).
hra

Nabi Musa As. berkata, “Ya Tuhan kami, binasakanlah harta benda
mereka.” (QS. Yunus : 88). Maka, dirham dan dinarnya berubah menjadi
batu-batuan, biji-bijian, dan kacang-kacangan. Saat Nabi Musa As. dan
30 pasukannya keluar, pada saat itu pula, kematian ditimpakan kepada
bangsa Qibthi sehingga mereka disibukkan dengan menguburkan
orang-orang yang meninggal di antara mereka.
menenggelamkan segala sesuatu milik mereka. Setelah itu, muncul
belalang yang menghabisi tanaman mereka, kutu, dan katak hingga

ut
memenuhi rumah-rumah dan bejana-bejana, serta darah. Karena
kekuasaan Allah SWT, dari sumber yang sama, Bani Israil mengambil
air, sedangkan orang Qibthi mendapatkan darah. Nabi Musa As.

gk
memperlihatkan tanda-tanda ini kepada mereka selama dua puluh
tahun.

Allah SWT memerintahkan Nabi Musa As. untuk mengeluarkan Bani Israil

n
maka Nabi Musa As. pun keluar bersama 620.000 orang. Ketika keluar,
Nabi Musa As. mendo’akan kebinasaan untuk mereka (bangsa Qibthi).

ra
Nabi Musa As. berkata, “Ya Tuhan kami, binasakanlah harta benda
mereka.” (QS. Yunus : 88). Maka, dirham dan dinarnya berubah menjadi
batu-batuan, biji-bijian, dan kacang-kacangan. Saat Nabi Musa As. dan

ah
pasukannya keluar, pada saat itu pula, kematian ditimpakan kepada
bangsa Qibthi sehingga mereka disibukkan dengan menguburkan
orang-orang yang meninggal di antara mereka.
ar
Menyadari Nabi Musa As. dan kaumnya pergi, Fir’aun dan kaumnya
pun mengejar mereka. Sebanyak 1.700.000 prajurit yang dipimpin
oleh Haman mengejar mereka. “Maka setelah kedua golongan itu
saling melihat, berkatalah pengikut-pengikut Musa, ‘Sesungguhnya
ias

kita benar-benar akan tersusul.’” (QS. Asy-Syu’araa’ : 61). Nabi Musa


As. pun berkata kepada kaumnya, “Sekali-kali kita tidak akan tersusul,
sesungguhnya Tuhanku besertaku, kelak Dia akan memberi petunjuk

om
kepadaku.” (QS. Asy-Syu’araa’ : 26). Laut terhampar di hadapan
jul

Nabi Musa As. dan kaumnya. Allah SWT pun mewahyukan kepada
Nabi Musa As., “Pukulkan tongkatmu ke laut!” Maka, Nabi Musa As.
memukulkan tongkatnya
4 Kisah ini bisa dibaca sehingga
pada ebook kisah terbentanglah
buku Phonic Based on Al-Qur’an Vol.12 jalan sesuai
2 (Tongkat)
dengan jumlah suku mereka. Nabi Musa As. dan kaumnya berjalan
menempuh jalanan laut yang terbelah itu, sedangkan air berdiri di
ti.c
antara setiap dua bagian. juliasarahrangkuti 31
Setelah Bani Israil masuk ke dalam laut dan tidak tersisa seorang pun,
datanglah Fir’aun dan kudanya beserta para pasukannya. Kuda
itu takut untuk maju lalu malaikat Jibril memperlihatkan kuda betina
ku

kepada kuda tersebut hingga akhirnya Fir’aun dan kaumnya pun


masuk ke dalam laut. Saat pasukan Fir’aun hampir naik kembali ke
seberang lautan, sementara ujung belakang telah masuk semua
ke dalam lautan, laut kembali menyatu dan air laut menggulung
ng

mereka. Saat itulah, Fir’aun berkata, “Aku beriman!” Akan tetapi,


ucapannya tersebut tidak lagi dapat menyelamatkannya.

Catatan:
ra

Sembilan mukjizat Nabi Musa As. yang diperlihatkan kepada bangsa Qibthi adalah
tongkat yang berubah menjadi ular, tangan yang bercahaya, paceklik, banjir, belalang,
ah

kutu, katak, darah, dan terbelahnya laut. Nabi Musa As. memiliki mukjizat lain, seperti
tongkatnya bisa membelah batu yang mengeluarkan 12 mata air.
31
ke dalam lautan, laut kembali menyatu dan air laut menggulung
mereka. Saat itulah, Fir’aun berkata, “Aku beriman!” Akan tetapi,
ucapannya tersebut tidak lagi dapat menyelamatkannya.

n
Catatan:

ra
Sembilan mukjizat Nabi Musa As. yang diperlihatkan kepada bangsa Qibthi adalah
tongkat yang berubah menjadi ular, tangan yang bercahaya, paceklik, banjir, belalang,

ah
kutu, katak, darah, dan terbelahnya laut. Nabi Musa As. memiliki mukjizat lain, seperti
tongkatnya bisa membelah batu yang mengeluarkan 12 mata air.

ar
ias
jul

32 juliasarahrangkuti

32
10
sepuluh

‫لسيِّئَ ِة فَ َل ُْي َز ٰى إَِّل ِمثـْلَ َها َو ُه ْم َل يُظْلَ ُمو َن‬


َّ ‫اء ِب‬ ِ ِ ‫من جاء ِب ْل‬
َ ‫سنَة فـَلَهُ َع ْش ُر أ َْمثَالَا ۖ َوَمن َج‬
ََ َ َ َ
Barangsiapa berbuat kebaikan mendapat balasan sepuluh kali lipat amalnya. Dan
barangsiapa berbuat kejahatan dibalas seimbang dengan kejahatannya. Mereka
sedikit pun tidak dirugikan (dizhalimi).
(QS. Al-An’am: 160)

A yat ini merupakan rincian dari yang dijabarkan dari surat Al-
Qashash ayat 84 dan An-Naml ayat 89, yaitu barang siapa
yang datang dengan (membawa) kebaikan maka baginya
(pahala) yang lebih baik daripada kebaikannya itu. Banyak hadits
yang menyebutkan hal yang serupa maknanya dengan ayat ini, di
om
antaranya hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad Ibnu Hambal.
“Disebutkan bahwa telah menceritakan kepada kami Affan, telah
ti.c
menceritakan kepada kami Ja’far ibnu Sulaiman, telah menceritakan
kepada kami Al-Ja’d Abu Usman, dari Abu Raja Al-Utaridi, dari Ibnu
Abbas Ra bahwa Rasulullah SAW telah bersabda dalam riwayat yang
dikemukakannya dari Tuhannya, yaitu sesungguhnya Tuhan kalian
adalah Maha Penyayang. Barang siapa berniat melakukan suatu
ku

kebaikan lalu ia tidak mengerjakannya, dicatatkan baginya pahala


satu kebaikan; dan jika ia mengerjakannya, maka dicatatkan baginya
sepuluh pahala kebaikan sampai tujuh ratus pahala kebaikan hingga
lipat ganda yang sangat banyak. Barang siapa berniat hendak
ng

mengerjakan suatu kejahatan lalu ia tidak melakukannya, maka


dicatatkan baginya pahala satu kebaikan. Jika ia melakukannya
maka dicatatkan baginya dosa satu kejahatan atau Allah
menghapuskannya. Dan tidak ada seorang pun yang binasa karena
ra

Allah melainkan hanyalah orang yang (ditakdirkan) binasa.”

Al-Hafiz Abu Ya’Ia Al-Mausuli mengatakan, telah diceritakan kepada


ah

kami Syaiban, telah diceritakan kepada kami Hammad, telah


diceritakan kepada kami Sabit, dari Anas ibnu Malik Ra bahwa
Rasulullah SAW pernah bersabda, “Barang siapa yang berniat 33
mengerjakan suatu kebaikan lalu tidak melakukannya maka
dicatatkan baginya pahala satu kebaikan. Jika ia melakukannya
penyebabnya dan mengerjakan
maka dicatatkan baginya dosa satu hal-hal
kejahatan yang mendekatk
atau Allah
menghapuskannya. Dan tidak ada seorang pun yang binasa karena
dirinya kepada perbuatan jahat. Maka, orang seperti ini sam

ng
ra ra
Allah melainkan hanyalah orang yang (ditakdirkan) binasa.”
kedudukannya dengan orang yang mengerjakannya, sep
Al-Hafiz Abu Ya’Ia Al-Mausuli mengatakan, telah diceritakan kepada
disebutkan
kami dalam hadits shahih darikami
Nabi SAW,telah
“Apabila d

ah rah
Syaiban, telah diceritakan kepada Hammad,
orang muslim bersua
diceritakan kepada dengan pedangnya
kami Sabit, dari Anas ibnu Malikmasing-masing
Ra bahwa ma
Rasulullah SAW pernah bersabda, “Barang siapa yang berniat
si pembunuh dan suatu
mengerjakan si terbunuh
kebaikan lalumasuk neraka. Mereka
tidak melakukannya maka bertan
‘Wahai dicatatkan
Rasulullah,
ar iasa kalau si pembunuh sudah jelas, tet
baginya pahala satu kebaikan dan jika ia melakukannya
maka dicatatkan baginya sepuluh pahala kebaikan. Dan barang siapa
bagaimana
berniat dengan si kejahatan
melakukan suatu terbunuh?’lalu tidakRasulullah
mengerjakannyaSAW
maka menjawa
tidak dicatatkan sesuatu pun atasnya. Dan jika ia mengerjakannya
‘Sesungguhnya dia sangat berkeinginan untuk membun
maka dicatatkan baginya dosa satu kejahatan.”
temannya.’”
Perlu diketahui bahwa orang yang meninggalkan kejahatan, yaitu
orang yang tidak mengerjakannya padahal ia sudah berniat itu ada
jul

tiga macam.
1. Seseorang yang meninggalkannya karena Allah maka baginya,
dicatatkan pahala satu kebaikan karena upayanya dalam

34 juliasarahrangkuti
ias
jul

juliasarahrangkuti

34
maka dicatatkan baginya sepuluh pahala kebaikan. Dan barang siapa
kan berniat melakukan suatu kejahatan lalu tidak mengerjakannya maka
tidak dicatatkan sesuatu pun atasnya. Dan jika ia mengerjakannya
ma

ias
maka dicatatkan baginya dosa satu kejahatan.”
perti
Perlu diketahui bahwa orang yang meninggalkan kejahatan, yaitu
dua orang yang tidak mengerjakannya padahal ia sudah berniat itu ada
aka
nya,
jul
tiga macam.
1. Seseorang yang meninggalkannya karena Allah maka baginya,
dicatatkan pahala satu kebaikan karena upayanya dalam
menahan diri untuk tidak mengerjakan kejahatan karena Allah.
tapi

om
Hal ini terdiri dari amal dan niat. Oleh karena itu, disebutkan di
ab, dalam hadits bahwa dicatatkan satu pahala kebaikan baginya.
34 Inijuliasarahrangkuti
seperti disebutkan dalam salah satu lafaz hadits shahih, yaitu
nuh “Sesungguhnya dia meninggalkannya demi Aku.”

2. Adakalanya seseorang meninggalkannya karena lupa dan

ti.c
tidak ingat lagi kepadanya. Maka, orang yang demikian tidak
mendapatkan pahala dan tidak pula dosa karena dia tidak
berniat suatu kebaikan dan tidak pula mengerjakan suatu
kejahatan.

ku
3. Adakalanya seseorang meninggalkannya karena tidak
mampu dan malas sesudah berupaya menelusuri penyebab-
penyebabnya dan mengerjakan hal-hal yang mendekatkan
dirinya kepada perbuatan jahat. Maka, orang seperti ini sama
ng
kedudukannya dengan orang yang mengerjakannya, seperti
disebutkan dalam hadits shahih dari Nabi SAW, “Apabila dua
orang muslim bersua dengan pedangnya masing-masing maka
si pembunuh dan si terbunuh masuk neraka. Mereka bertanya,
ra

‘Wahai Rasulullah, kalau si pembunuh sudah jelas, tetapi


bagaimana dengan si terbunuh?’ Rasulullah SAW menjawab,
‘Sesungguhnya dia sangat berkeinginan untuk membunuh
ah

temannya.’”
ar
ias

35
jul

35
juliasarahrangkuti 35
daftar
Pustaka

Al-Qur'anul Karim.

Ar-Rahiqul Makhtum, Shafiyyurrahman Al-Mubarakfuri.

Qashash Al-Anbiya, Abul Fida' Isma'il Ibnu Katsir

Raudhah Al-Anwar fi Sirah An-Nabiy Al-Mukhtar,


Shafiyyurrahman Al-Mubarakfuri.

Shahih Qashashul Qur'an, Dr. Hamid Ahmad Ath-Thahir

36

Anda mungkin juga menyukai