b. Sebagai anak yang membenarkan kalimat Allah, sebagai panutan, menahan diri dari
hawa nafsu dan termasuk keturunan orang shaleh
َق اِئ ِّلي يِف اْلِم اِب َأَّن الّل ِّش َك ِب ـى ِّدقًا ِبَك ِل ٍة ِّم الّل ِه ِئ
َم َن َه ُيَب ُر َيْح َي ُمَص ْح َر َفَناَد ْت ُه اْلَم آل َك ُة َو ُه َو ٌم ُيَص
﴾٣٩﴿ َو َس ِّيدًا َو َحُصورًا َو َنِبّيًا ِّم َن الَّص اِحِلَني
‘Kemudian Malaikat (Jibril) memanggil Zakaria, sedang ia tengah berdiri melakukan
shalat di mihrab (katanya): "Sesungguhnya Allah menggembirakan kamu dengan
kelahiran (seorang puteramu) Yahya, yang membenarkan kalimat (yang datang) dari
Allah, menjadi ikutan, menahan diri (dari hawa nafsu) dan seorang Nabi termasuk
keturunan orang-orang shaleh."(QS. Ali Imran(3):39)
c. Sebagai anak yang terkemuka di dunia dan akhirat serta didekatkan kepada Allah
ِإْذ َق اَلِت اْلَم آلِئَك ُة َيا َم ْر ُمَي ِإَّن الّل َه ُيَبِّش ِك ِبَك ِلَم ٍة ِّم ْن ُه اُمْسُه اْلَم ِس يُح ِعي ى اْب َم ْر َمَي َو ِج يه ًا يِف
َس ُن ُر
﴾٤٥﴿ الُّد ْنَيا َو اآلِخ َر ِة َو ِم َن اْلُم َقَّر ِبَني
“(Ingatlah), ketika Malaikat berkata: "Hai Maryam, sesungguhnya Allah
menggembirakan kamu (dengan kelahiran seorang putera yang diciptakan) dengan
kalimat (yang datang) daripada-Nya, namanya Al-Masih `Isa putera Maryam, seorang
terkemuka di dunia dan di akhirat dan termasuk orang-orang yang didekatkan (kepada
Allah)”. (QS. Ali Imran(3): 45)
1
“Dan ketahuilah, bahwa hartamu dan anak-anakmu itu hanyalah sebagai cobaan dan
sesungguhnya di sisi Allah-lah pahala yang besar.” (QS. Al-Anfaal(8): 28)
4. Agar anak hidup sejahtera, maka orangtua wajib bertakwa kepada Allah dan berkata yang
benar
﴿ َو ْلَيْخ َش اَّلِذ يَن َلْو َتَر ُك وْا ِم ْن َخ ْلِف ِه ْم ُذِّر َّيًة ِض َعافًا َخ اُفوْا َعَلْيِه ْم َفْلَيَّتُق وا الّلَه َو ْلَيُقوُلوْا َقْو ًال َس ِد يدًا
﴾٩
“Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan di
belakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan)
mereka. Oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka
mengucapkan perkataan yang benar.” (QS. An-Nisaa’(4): 9)