Anda di halaman 1dari 2

KAJIAN KE-28

BAGAIMANA MENSIKAPI DAN MEMPERLAKUKAN ANAK


Oleh : Drs. HN Taufiq, M.Ag

A. Pahami kedudukan anak bagi orangtua


1. Anak sebagai berita gembira ( busyro ), kriterianya yaitu :
a. Sebagai anak yang alim
﴾٥٣﴿ ‫َقاُلوْا َال َتْو َج ْل ِإَّنا ُنَبِّش ُر َك ِبُغالٍم َعِليٍم‬
“Mereka ( para Malaikat ) berkata: "Janganlah kamu merasa takut, sesungguhnya kami
memberi kabar gembira kepadamu dengan (kelahiran seorang) anak laki-laki (yang
akan menjadi) orang yang alim".(QS. Al-Hijr(15): 53)

b. Sebagai anak yang membenarkan kalimat Allah, sebagai panutan, menahan diri dari
hawa nafsu dan termasuk keturunan orang shaleh
‫َق اِئ ِّلي يِف اْلِم اِب َأَّن الّل ِّش َك ِب ـى ِّدقًا ِبَك ِل ٍة ِّم الّل ِه‬ ‫ِئ‬
‫َم َن‬ ‫َه ُيَب ُر َيْح َي ُمَص‬ ‫ْح َر‬ ‫َفَناَد ْت ُه اْلَم آل َك ُة َو ُه َو ٌم ُيَص‬
﴾٣٩﴿ ‫َو َس ِّيدًا َو َحُصورًا َو َنِبّيًا ِّم َن الَّص اِحِلَني‬
‘Kemudian Malaikat (Jibril) memanggil Zakaria, sedang ia tengah berdiri melakukan
shalat di mihrab (katanya): "Sesungguhnya Allah menggembirakan kamu dengan
kelahiran (seorang puteramu) Yahya, yang membenarkan kalimat (yang datang) dari
Allah, menjadi ikutan, menahan diri (dari hawa nafsu) dan seorang Nabi termasuk
keturunan orang-orang shaleh."(QS. Ali Imran(3):39)

c. Sebagai anak yang terkemuka di dunia dan akhirat serta didekatkan kepada Allah
‫ِإْذ َق اَلِت اْلَم آلِئَك ُة َيا َم ْر ُمَي ِإَّن الّل َه ُيَبِّش ِك ِبَك ِلَم ٍة ِّم ْن ُه اُمْسُه اْلَم ِس يُح ِعي ى اْب َم ْر َمَي َو ِج يه ًا يِف‬
‫َس ُن‬ ‫ُر‬
﴾٤٥﴿ ‫الُّد ْنَيا َو اآلِخ َر ِة َو ِم َن اْلُم َقَّر ِبَني‬
“(Ingatlah), ketika Malaikat berkata: "Hai Maryam, sesungguhnya Allah
menggembirakan kamu (dengan kelahiran seorang putera yang diciptakan) dengan
kalimat (yang datang) daripada-Nya, namanya Al-Masih `Isa putera Maryam, seorang
terkemuka di dunia dan di akhirat dan termasuk orang-orang yang didekatkan (kepada
Allah)”. (QS. Ali Imran(3): 45)

d. Sebagai anak yang akan jadi Nabi dan orang shaleh


﴾١١٢﴿ ‫َو َبَّش ْر َناُه ِبِإْسَح اَق َنِبّيًا ِّم َن الَّص اِحِلَني‬
“Dan Kami beri dia kabar gembira dengan kelahiran Ishaq, seorang nabi yang termasuk
orang-orang yang shaleh.” (QS. Ash-Shaffat(37): 112)

2. Anak sebagai perhiasan dunia ( kesenangan hidup )


﴾٤٦﴿ ‫اْلَم اُل َو اْلَبُنوَن ِز يَنُة اَحْلَياِة الُّد ْنَيا َو اْلَباِقَياُت الَّص اَحِلاُت َخ ْيٌر ِعنَد َر ِّبَك َثَو ابًا َو َخ ْيٌر َأَم ًال‬
“Harta dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia tetapi amalan-amalan yang kekal
lagi shaleh adalah lebih baik pahalanya di sisi Tuhanmu serta lebih baik untuk menjadi
harapan.” (QS. Al-Kahfi(18): 46)

3. Anak sebagai cobaan ( fitnah )


﴾٢٨﴿ ‫َو اْع َلُم وْا َأَمَّنا َأْم َو اُلُك ْم َو َأْو َالُدُك ْم ِفْتَنٌة َو َأَّن الّلَه ِعنَد ُه َأْج ٌر َعِظ يٌم‬

1
“Dan ketahuilah, bahwa hartamu dan anak-anakmu itu hanyalah sebagai cobaan dan
sesungguhnya di sisi Allah-lah pahala yang besar.” (QS. Al-Anfaal(8): 28)

4. Anak sebagai musuh ( aduwwun )


‫َي ا َأُّيَه ا اَّل ِذ يَن آَم ُن وا ِإَّن ِم ْن َأْز َو اِج ُك ْم َو َأْو اَل ِد ُك ْم َع ُد ّو ًا َّلُك ْم َفاْح َذ ُر وُه ْم َو ِإن َتْع ُف وا َو َتْص َف ُح وا‬
﴾١٤﴿ ‫َو َتْغِف ُر وا َفِإَّن الَّلَه َغُفوٌر َّر ِح يٌم‬
“Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya di antara isteri-isterimu dan anak-anakmu
ada yang menjadi musuh bagimu, maka berhati-hatilah kamu terhadap mereka; dan jika
kamu memaafkan dan tidak memarahi serta mengampuni (mereka), maka sesungguhnya
Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. At-Taghaabun(64): 14)

B. Sikap dan perlakuan terhadap anak


1. Menjaga anak dari ancaman api neraka
‫ِل‬ ‫ِذ‬
‫َيا َأُّيَه ا اَّل يَن آَم ُنوا ُقوا َأنُف َس ُك ْم َو َأْه يُك ْم َنارًا َو ُقوُدَه ا الَّناُس َو اِحْلَج اَر ُة َعَلْيَه ا َم اَل ِئَك ٌة ِغاَل ٌظ ِش َد اٌد‬
﴾٦﴿ ‫اَل َيْعُصوَن الَّلَه َم ا َأَم َر ُه ْم َو َيْف َعُلوَن َم ا ُيْؤ َم ُر وَن‬
“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang
bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang
keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka
dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.” (QS. At-Tahrim(66): 6)

2. Jangan membunuh anak karena takut miskin


﴾٣١﴿ ‫َو َال َتْق ُتُلوْا َأْو الَدُك ْم َخ ْش َيَة ِإْم الٍق ْحَّنُن َنْر ُز ُقُه ْم َو ِإَّياُك م إَّن َقْتَلُه ْم َك اَن ِخ ْط ءًا َك ِبريًا‬
“Dan janganlah kamu membunuh anak-anakmu karena takut kemiskinan. Kamilah yang
akan memberi rezki kepada mereka dan juga kepadamu. Sesungguhnya membunuh
mereka adalah suatu dosa yang besar.” (QS. Al-Isra’(17): 31)

3. Terhadap sikap anak; Maafkan, Jangan memarahi dan Ampunilah ( kesalahannya )


‫َي ا َأُّيَه ا اَّل ِذ يَن آَم ُن وا ِإَّن ِم ْن َأْز َو اِج ُك ْم َو َأْو اَل ِد ُك ْم َع ُد ّو ًا َّلُك ْم َفاْح َذ ُر وُه ْم َو ِإن َتْع ُف وا َو َتْص َف ُح وا‬
﴾١٤﴿ ‫َو َتْغِف ُر وا َفِإَّن الَّلَه َغُفوٌر َّر ِح يٌم‬
“Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya di antara isteri-isterimu dan anak-anakmu
ada yang menjadi musuh bagimu, maka berhati-hatilah kamu terhadap mereka; dan jika
kamu memaafkan dan tidak memarahi serta mengampuni (mereka) maka sesungguhnya
Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS.At-Taghabun(64):14)

4. Agar anak hidup sejahtera, maka orangtua wajib bertakwa kepada Allah dan berkata yang
benar
﴿ ‫َو ْلَيْخ َش اَّلِذ يَن َلْو َتَر ُك وْا ِم ْن َخ ْلِف ِه ْم ُذِّر َّيًة ِض َعافًا َخ اُفوْا َعَلْيِه ْم َفْلَيَّتُق وا الّلَه َو ْلَيُقوُلوْا َقْو ًال َس ِد يدًا‬
﴾٩
“Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan di
belakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan)
mereka. Oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka
mengucapkan perkataan yang benar.” (QS. An-Nisaa’(4): 9)

Anda mungkin juga menyukai