Anda di halaman 1dari 11

Berkala Fisika ISSN: 1410 - 9662

Vol. 25, No. 3, Juli 2022, Hal. 94-104


Original paper

IDENTIFIKASI DAN PROTEKSI KEBOCORAN ARUS LISTRIK PADA


RUMAH TANGGA
Zaki Maulana Rakasiwi1, Dista Yoel Tadeus2, Fakhruddin Mangkusasmito2, Ari Bawono
Putranto2
1Program Studi D-III Teknik Elektro, Sekolah Vokasi, Universitas Diponegoro, Jl. Prof.
Soedarto, SH, Kampus Undip Tembalang, Semarang, Indonesia 50275
2Jurusan Teknologi Rekayasa Otomasi, Sekolah Vokasi, Universitas Diponegoro, Jl. Prof.
Soedarto, SH, Kampus Undip Tembalang, Semarang, Indonesia 50275
Received: 14 Juni 2022; revised: 13 Juli 2022; accepted: 19 Juli 2022

ABSTRACT
Electric current leakage can occur because the electric current flowing from the phase wire
(voltage) to the ground is caused by an insulation leak caused by poor wiring or problematic
tools causing sparks that can damage electrical installations, and consequently can cause
electric shock to the human body. The research method used is descriptive method with a
qualitative approach, and the software development model uses a simulation model. The system
is designed using the Arduino Uno controller, with the use of the PZEM-004T sensor as a
current leak detector in household electric households. To create a remote monitoring system,
MQTT is used which uses a Wi-Fi network to communicate data between a smartphone and a
device made by the author. With this tool, the condition of household electricity can be
monitored in real time, with an error percentage of 0.09% and 0.14%. Besides being able to be
monitored in real time, current and voltage values can be monitored remotely via the Wemos
D1 mini data communication media, with a startup speed of 6.31 seconds for each data.
Keywords: Monitoring, Current Leakage, Household Electricity

PENDAHULUAN 3.503,47 GWh, dan sektor sosial dan kantor


pemerintah sebesar 11.142,47 GWh [1].
Pada akifitas sehari-hari, penggunaan listrik
PLN merupakan perusahaan Badan
sudah menjadi salah satu kebutuhan pokok
Usaha Milik Negara yang mengendalikan
setiap manusia. Energi listrik dimanfaatkan
semua aspek kelistrikan yang ada di
untuk menggerakkan berbagai perangkat
Indonesia. Berbagai masalah bisa saja
elektronik yang berfungsi mempermudah
muncul, tidak terkecuali dalam kehidupan
pekerjaan manusia. Kebutuhan energi listrik
sehari-hari yang berkaitan dengan listrik.
untuk masyarakat di seluruh Indonesia akan
Salah satu masalah yang timbul adalah
terus meningkat, sehingga diperlukan suplai
kebocoran lisrik pada konsumen. Kebocoran
tenaga listrik yang mencukupi. Tercatat,
listrik tersebut dapat diketahui ketika
penjualan tenaga listrik Perusahaan Listrik
bargainser atau yang sering dikenal dengan
Negara (PLN) tahun 2017 sebesar
meteran listrik, terus mendeteksi adanya
219.544,60 GWh. Dibandingkan dengan
listrik yang mengalir meskipun tidak ada
tahun 2016 penjualan tenaga lsitrik tersebut
penggunaan alat elektronik. Hal itu
naik sebesar 3.540,28 GWh atau 1,6 %
disebabkan oleh kebocoran listrik yang pada
terdiri dari penjualan untuk sektor industri
dasarnya tanpa kita kehendaki dan tanpa kita
sebesar 71.744,13 GWh, sektor rumah
ketahui. Kebocoran listrik dapat terjadi
tangga sebesar 93.583,52 GWh, sektor
karena arus listrik yang mengalir dari kawat
komersial atau usaha sebesar 41.601,08
fasa (yang bertegangan) ke tanah
GWh, sektor publik atau umum sebesar

94
diakibatkan karena adanya kebocoran isolasi kelistrikan yang tidak semestinya. Kondisi
yang disebabkan perkabelan yang buruk atau ini merupakan kondisi ketidak normalan
alat-alat yang dipakai bermasalah sehingga yang terjadi pada instalasi listrik maupun
timbul percikan api yang dapat merusak perangkat elektronik. Kondisi
instalasi listrik [2]. ketidaknormalan ini dapat terjadi karena
Hartono (2017) menjelaskan bahwa beberapa faktor, antara lain: terjadinya
kebocoran arus listrik adalah terjadinya persambungan yang tidak sempurna,
aliran arus listrik dalam suatu jaringan terjadinya kebocoran isolasi, terjadinya
kelistrikan yang tidak semestinya. Kondisi kerusakan komponen atau kabel yang
ini merupakan ketidaknormalan yang terjadi terkelupas. Arus listrik tidak hanya mengalir
pada instalasi listrik maupun perangkat melalui bahan penghantar atau konduktor
elektronik. Beberapa faktor yang padat, melainkan juga dapat terjadi melalui
menyebabkan kondisi ketidaknormalan, medium cair, seperti air. Akibat terjadinya
antara lain karena sambungan kabel yang kebocoran arus listrik dapat menyebabkan
tidak sempurna, isolasi yang terkelupas, terjadinya sengatan listrik pada tubuh
komponen listrik yang rusak atau manusia (Emedicine Health, 2015) [1].
terkelupasnya isolator kabel. Tidak hanya Tabel 1 menunjukkan pengaruh sengatan
pada konduktor padat, arus listrik juga dapat listrik terhadap organ tubuh manusia dengan
mengalir pada media cair, seperti air. Akibat asumsi terjadi kontak langsung dengan kulit
terjadinya kebocoran arus listrik dapat (Prasad, Sharma, & Sharma, 2010) [3].
menyebabkan terjadinya sengatan listrik
pada tubuh manusia [3]. Tabel 1. Pengaruh sengatan listrik terhadap
Sedangkan menurut (Sofwandan & organ tubuh manusia.
Kusuma, 2018) “Arus bocor merupakan arus Tegangan (V)
yang mengalir menembus atau melalui Arus Pada Tubuh
Efek Biologis
permukaan isolasi. Arus bocor juga (mA) 1000
100000Ω
disebabkan oleh rongga-rongga pada bahan Ω
isolasi, yang disebabkan kesalahan pada Batas ambang
pembuatan bahan isolasi tersebut” [2]. 1 1 10
merasa geli
Sensasi syok,
METODE PENELITIAN 5 5 500
tidak nyeri
Metode penelitian yang digunakan adalah Nyeri disertai
metode deskriptif dengan pendekatan kontraksi otot
kualitatif, dan model pengembangan 10-
yang hebat 10 1000
perangkat lunaknya menggunakan model 20
dan kesulitan
simulasi. Sistem yang dirancang bernafas
menggunakan controller Arduino Uno, Fibrilasi
dengan penggunaan sensor PZEM-004T 100- ventrikel dan
sebagai pendeteksi kebocoran arus dalam 100 10000
300 kelumpuhan
rumah listrik rumah tangga. Untuk membuat pernafasan
sistem monitoring jarak jauh, digunakan Fibrilasi
MQTT yang menggunakan jaringan Wi-Fi ventrikel,
dalam melakukan komunikasi data antara 6000 kelumpuhan 6000 600000
smartphone dan alat yang dibuat penulis. pernafasan,
dan luka bakar

Arus yang dihasilkan dari suatu


HASIL DAN PEMBAHASAN sumber arus listrik dapat dibedakan menjadi
Kebocoran arus listrik adalah terjadinya dua macam, yaitu arus searah (direct
aliran arus listrik dalam suatu jaringan current/DC) dan arus bolak-balik

95
(alternating current/AC). Arus DC mengakibatkan terjadinya arus bocor ke
merupakan arus yang mempunyai polaritas tanah melalui objek yang menyentuh
yang tetap setiap waktu. Arus AC peralatan yang bertegangan tersebut.
merupakan arus listrik yang mempunyai Dimana I adalah arus pada peralatan, Ib
polaritas yang selalu berubah setiap waktu adalah arus bocor yang mengalir pada tubuh,
[3]. Rb adalah tahanan tubuh, Rf adalah tahanan
Arus bocor dapat mengalir ke dalam kontak ke tanah pada kaki, Rg1,2,3 adalah
tubuh manusia karena tubuh manusia sehat tahanan tanah dan VABs adalah tegangan
memiliki resistansi rata – rata Rb menurut sentuh, berdasarkan Gambar 1.
standar IEEE 80:2000 sebesar 1000 Ω. Jadi Earth Leakage Circuit Breaker
sesuai dengan hukum Ohm dapat dijabarkan (ELCB) adalah suatu alat listrik yang
bahwa bila sebuah resistansi tehubung ke dipergunakan sebagai pengaman bila terjadi
bagian tegangan aktif V maka akan mengalir arus bocor pada salah satu penghantar yang
arus pada tahanan tesebut sebesar I. melalui alat tersebut Sakelar ini memiliki
Gangguan yang menyebabkan arus bocor sebuah transformator arus dengan inti
pada suatu objek material konduktor dapat berbentuk gelang (Gambar 2). Inti ini
disebabkan oleh adanya bagian listrik aktif melingkari semua hantaran suplai ke mesin
bertegangan terhubung ke tanah. atau sistem yang diamankan, termasuk
penghantar netral. Dalam keadaan normal,
jumlah arus yang dilingkari oleh inti
transformator sama dengan nol, dan saat
terdapat arus bocor ke tanah, keadaan
seimbang akan terganggu. Oleh karena itu,
dalam inti transformator akan timbul suatu
medan magnetik yang membangkitkan
tegangan dalam kumparan sekunder.
Apabila arus bocor tersebut mencapai pada
suatu harga tertentu maka relay pada ELCB
Gambar 1. Tegangan sentuh pada tubuh
akan bekerja melepaskan kontak-kontaknya
dan Rangkaian ekivalen tegangan sentuh
[4].
[2].
Secara sederhananya, ELCB bekerja
dengan mendeteksi arus listrik yang tidak
seimbang. Sebagai contoh, ketika seseorang
menyentuh kabel listrik yang terbuka dari
alat listrik yang sedang menyala, maka arus
listrik akan bocor dan mengalir melalui
orang tersebut. ELCB akan segera
Gambar 2. Sistem tanpa pentanahan [2]. mendeteksi arus bocor ini dengan
membandingkan arus listrik yang mengalir
Gangguan bagian bertegangan yang pada fasa dan netral, yang ternyata tidak
terhubung ketanah seperti yang ditunjukkan seimbang, sehingga akan mengaktifkan
pada Gambar 1 dapat terjadi secara langsung relay untuk trip/switch off. ELCB
oleh karena suatu objek konduktor mempunyai beberapa sensitivitas, yaitu :
menyentuh bagian sumber yang bertegangan 1. 10 mA untuk proteksi dengan kebutuhan
misal seperti bagian tubuh menyentuh kawat tingkat sensitivitas tinggi, contohnya
phasa listrik yang aktif atau menyentuh untuk rumah sakit.
bagian peralatan listrik aktif yang 2. 30 mA untuk proteksi terhadap manusia
mengalami kegagalan isolasi sehingga objek /kontak langsung.
mendapat tegangan, proses ini dikenal 3. 300 mA untuk proteksi terhadap bahaya
sebagai gangguan tegangan sentuh yang kebakaran /kontak tidak langsung [5].

96
Blok diagram dari perancangan sistem
dapat dilihat pada Gambar 3.

Gambar 3. Diagram blok alat.

Alat pendeteksi kebocoran arus ini


bertujuan untuk mengetahui apakah ada
kebocoran arus pada beban suatu rangkaian
listrik. Selain itu, alat ini juga memiliki
proteksi terhadap arus bocor. Cara kerja alat
ini hampir sama dengan sistem ELCB
(Earth-Leakage Circuit Breaker) dimana
ketika arus pada netral dan fasa tidak sama
atau tidak seimbang maka secara otomatis
akan memutus aliran listrik sumber dari PLN
ke-beban. Pada alat tugas akhir ini
menggunakan prinsip sensitifitas dari ELCB
yang digunakan pada rumah sakit sebesar 30
mA.

Pengukuran Rangkaian
A. Catu Daya
Rangkaian yang pertama kali diukur adalah
catu daya 5 VDC. Sumber tegangan 5 VDC
ini digunakan untuk supply tegangan
mikrokontroller, adapun komponen lain
menggunakan supplay tegangan 5 VDC dari
mikrokontroler. Pengujian yang dilakukan
adalah dengan mengambil data pengukuran Gambar 4. Flowchart alat.
tegangan input dan tegangan keluaran dari
rangkaian catu daya.

Gambar 5. Titik Pengukuran Pada Rangkaian PSA 7 VDC.

97
Table 2. Tabel Pengukuran PSA 5 VDC.
Titik
No. Besaran Terukur Hasil Pengukuran
Pengukuran
1. Input Transformator Sisi Primer 1-2 228.3 VAC
Ouput Transformator Sisi
2. 3-4 12.48 VAC
Sekunder
3. Output Dioda dan Kapasitor 5-6 14,49 VDC
4. Output Modul LM 2596 DC – DC 7-8 5,0 VDC

B. Sensor PZEM-004T 𝐻𝑆 − 𝐻𝑇𝐴


%𝐸𝑟𝑟𝑜𝑟 = | 𝑥100%| (1)
Alat ini menggunakan 2 sensor PZEM-004T 𝐻𝑇𝐴
untuk mengetahui nilai arus pada line dan Dimana :
netral. Pengukuran menggunakan sensor ini HS : Hasil Sensor
bertujuan untuk mengetahui kesalahan HTA : Hasil Tang Ampere
dalam pembacaan/error (%) pada sensor,
dengan mengukur arus pada beban yang Adapun hasil pengukuran arus dengan
berbeda-beda kemudian menghitungnya sensor PZEM-004T dapat dilihat pada Tabel
dengan persamaan (1). 3 dan Tabel 4.

Gambar 6. Titik pengukuran sensor PZEM-004T-1 (I1) dan PZEM-004T-2 (I2).

Tabel 3. Hasil perbandingan pengukuran PZEM-004T-1 dengan tang ampere.


Pembacaan Tang
No. Beban Selisih Error (%)
Sensor I1 (L) Ampere (A)
PSU
1. (LED 0.27 A 0.27 0 0
100W)
Kipas
2. 0.12 A 0.11 0.01 0.09
(20 W)
Solder
3. 0.09 A 0.08 0.01 0.12
(60 W)
Rice
4. Cooker 0.19 A 0.16 0.03 0.18
(45 W)
Dispenser
5. 1.59 A 1.49 0.1 0.06
(385 W)
Rata-Rata 0.03 0.09

98
Tabel 4. Hasil perbandingan pengukuran PZEM-004T-2 dengan tang ampere.
Pembacaan
Tang
No. Beban Sensor I2 Selisih Error (%)
Ampere (A)
(N)
PSU
1. (LED 0.28 A 0.28 0 0
100W)
Kipas
2. 0.09 A 0.10 0.01 0.1
(20 W)
Solder
3. 0.09 A 0.08 0.01 0.12
(60 W)
Rice
4. Cooker 0.21 A 0.15 0.06 0.4
(45 W)
Dispenser
5. 1.61 A 1.56 0.05 0.08
(385 W)
Rata-Rata 0.02 0.14

C. Modul Relay D. Kecepatan Startup Wemos D1 Mini


Relay pada alat ini digunakan sebagai Wemos D1 mini berfungsi untuk
pengaman untuk memutus tegangan dari komunikasi data pada alat yang dibuat
sumber PLN saat terjadi kebocoran arus penulis. Komunikasi dilakukan oleh Wemos
pada beban. Relay yang digunakan adalah D1 mini dengan smartphone untuk kegiatan
modul relay 5 Volt DC. Pengukuran ini monitoring arus listrik. Pengukuran ini
berfungsi untuk mengetahui nilai tegangan dilakukan untuk mengambil data kecepatan
pada coil relay reset, yang dihasilkan dari komunikasi Wemos D1 mini mengirimkan
perbedaan jenis trigger (high dan low) yang data pada aplikasi MQTT di smartphone.
diberikan oleh mikrokontroller arduino uno. Pengukuran dilakukan dengan
Hasil pengukuran coil relay dapat dilihat menggunakan stopwatch diukur mulai dari
pada Tabel 5. menyalakan alat sampai dengan smartphone
mendapatkan data monitoring, hasil
pengukuran dapat dilihat pada Tabel 6.
Tabel 5. Hasil Pengukuran Modul Relay.
Logika Hasil Pengukuran
No. Vin
Input NO NC
1. 0 VDC Low 1,76 VAC 216.8 VAC

2. 5,27 VDC High 215.6 VAC 5.53 VAC

Tabel 6. Hasil Pengukuran Kecepatan Startup Wemos D1 mini.


Percobaan Perintah Waktu
I 6.56 detik
II Mengirimkan data 6.10 detik
hasil monitoring
III 6.27 detik
Rata – Rata 6.31 detik

99
Pengujian Alat
A. Pengujian Alat Pada Beban Normal 30 mA sesuai dengan sensitifitas pada
(Arus Tidak Bocor) ELCB. Oleh karena itu perlu adanya
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui percobaan dengan menggunakan beban yang
apakah sistem monitoring dan proteksi berbeda-beda arusnya untuk melakukan uji
berfungsi dengan baik. Beban dikatakan coba alat. Adapun beban yang digunakan
baik apabila I1 dan I2 selisih tidak melebihi adalah peralatan elektronik rumah, yang
mana hasilnya ada pada Tabel 7.

Gambar 7. Rangkaian Pengujian Alat pada Beban Normal.

Tabel 7. Hasil Pengujian Alat pada Beban Normal.


Terbaca Kondisi
No. Beban Titik Alat MQTT Keterangan
R L
Ukur (A) (A)
PSU I1 (L) 0.27 0.27 Selisih I1 dan I2 adalah
1. (LED NC OFF 0.01 A, maka beban
100W) I2 (N) 0.28 0.28 dalam keadaan baik.

I1 (L) 0.12 0.12 Selisih I1 dan I2 adalah


Kipas
2. NC OFF 0.03 A, maka beban
(20 W) .I2
0.09 0.09 dalam keadaan baik.
(N)
I1 (L) 0.09 0.09 Selisih I1 dan I2 adalah
Solder
3. NC OFF 0 A, maka beban dalam
(60 W)
I2 (N) 0.09 0.09 keadaan baik.

I1 (L) 0.19 0.19 Selisih I1 dan I2 adalah


Rice Cooker
4. NC OFF 0.02 A, maka beban
(45 W)
I2 (N) 0.21 0.21 dalam keadaan baik.
Selisih I1 dan I2 adalah
Dispenser I1 (L) 1.59 1.59
5. NC OFF 0.02 A, maka beban
(385 W)
I2 (N) 1.61 1.61 dalam keadaan baik.
Keterangan :
R: Relay
L: Led indikator

100
Gambar 8. Titik pengukuran tegangan bocor ke-ground dengan multimeter.

B. Identifikasi Kebocoran Arus Listrik


Dalam hal ini dilakukan pengujian
kebocoran arus listrik dengan menggunakan
beban sebuah PSU yang tersambung dengan
LED 100 W. Dapat diketahui seperti pada
gambar 8 dibawah beban di-groundkan
sebagai simulasi kebocoran arus, dari Gambar 9. Tampilan pada kWh meter PLN
rangkaian tersebut dapat diketahui nilai ketika terjadi kebocoran arus
tegangan dan arus yang bocor ke tanah.
Data kebocoran arus diambil selama
Tabel 8. Data hasil pengukuran tegangan 385 detik atau 6 menit 25 detik menunjukan
bocor ke-ground dengan multimeter nilai kebocoran arus maksimal dan minimal
No Pengujian Titik Tegangan kebocoran arus seperti pada Tabel 9.
Ukur (V)
1 Tegangan 1-2 220,6 Tabel 9. Hasil pengujian kebocoran arus
Sumber Data I1 I2 Isel
2 Tegangan 3-2 218,4 max 2,27 0,28 1,99
Bocor min 0,35 0,27 0,08
Selisih 2,2

Pengujian kebocoran tegangan diukur Dari pengujian kebocoran arus pada


menggunakan mulitimeter, sebagai Tabel 9, didapatkan bentuk grafik seperti
perbandingan data pengujian yang diambil pada Gambar 10. Dalam hal ini menunjukan
adalah tegangan sumber dan tegangan bocor. nilai arus (Isel) yang mengalir pada ground
Data memperlihatkan selisih diantara kedua terjadi penurunan mulai detik ke-181 hingga
tegangan tersebut (Tabel 8). detik ke-271 sedangkan nilai sebelum dan
sesudahnya relatif tetap. Hal tersebut dapat
diartikan bahwa adanya nilai impedansi
yang naik nilainya pada detik tersebut.

101
2,5 Arus Bocor

Arus (A)
1,5
I1 (L)
1
I2 (N)

0,5 Isel

305
115
134
153
172
191
210
229
248
267
286

324
343
362
381
1
20
39
58
77
96 Waktu (s)

Gambar 10. Grafik kebocoran arus 20 detik pertama.


kebocoran arus menggunakan beban PSU
C. Pengujian Sistem Proteksi Kebocoran yang sudah di-grounding. Pengujian ini
Arus dulakukan untuk mengetahui apakah alat
Pengujian dilakukan dengan beban sudah bekerja dengan baik atau tidak.
elektronik rumah, yaitu sebuah PSU Dimana alat harus bisa mendeteksi
komputer dengan daya 200 W dan diberikan kebocoran arus pada beban dengan
beban lagi sebuah lampu LED dengan daya sensitivitas 30 mA yang terintegrasi dengan
100 W. PSU komputer merupakan sebuah IOT, kemudian memutus tegangan dari
alat elektronik yang sering terjadi kebocoran sumber apabila terjadi kebocoran dengan
arus yang mengalir pada casing-nya. Maka delay 10 detik. Adapun hasil pengujian
pada pengujian ini sebagai simulasi terdapat pada Tabel 10.

Gambar 11. Rangkaian alat saat simulasi kebocoran arus.

Tabel 10. Hasil monitoring arus pada beban tidak normal (arus bocor).
Terbaca Kondisi
Titik
No. Beban Alat MQTT Keterangan
Ukur R L
(A) (A)
I1 (L) 2.27 2.27 Selisih I1 dan I2
PSU
adalah 1.99 A, maka
1. (LED NO ON
I2 (N) 0.28 0.28 beban dalam
100W)
keadaan bocor.
Keterangan :
R : Relay; L : Led indikator

102
- Maka dapat diketahui bahwa :
D. Perhitungan Estimasi Nilai Impedansi
Tanah Vb = 218.4 V.
Salah satu pemanfaatan studi karakteristik R = 0,581 Ω/km
kebocoran arus ini adalah untuk mengetahui X = 0,379 Ω/km
estimasi nilai impedansi tanah. Hal ini I2 = 0,28 A
sebagai alternatif dari cara mengukur Isel = 1,99 A
impedansi tanah konvesional (menggunakan - Jika R dengan jarak 1 km maka bila
alat megger). Arus bocor (Isel) yang jarak trafo PLN ke-rumah adalah 0,12
mengalir pada ground akan kembali pada km adalah :
ground trafo PLN seperti yang dijelaskan
pada Gambar 12. 1 km = 0,581
0,12 km = ?
1 0,581
=
0,12 𝑅
R = 0,581 x 0,12
R = 0,06972 Ω
- Dan jika X dengan jarak 1 km maka bila
jarak trafo PLN ke-rumah adalah 0,12
km adalah :
1 km = 0,379
0,12 km = X
Gambar 12. Analisis kebocoran arus pada 1 0,379
ground =
0,12 𝑋
Maka rangkaian pada Gambar 12 dapat di X = 0,379 x 0,12
sederhanakan seperti pada Gambar 13. X = 0,04548
- Maka dapat diketahui nilai impedansi
kabel (Zk) dari trafo PLN – rumah :
R = 0,069 Ω
X = 0,045 Ω
Maka,
Zk = √0,0692 + 0,0452
Zk = √0,004 + 0,002
Zk = √0,006
Zk = 0,077 Ω
Gambar 13. Penyederhanaan rangkaian
- Jadi dengan persamaan,
analisis kebocoran arus
1. Dari pengujian tegangan bocor (Vb) yang 𝑉𝑏 = −𝐼2. 𝑍𝑘 + 𝐼𝑠𝑒𝑙. 𝑍𝑡
diukur pada titik 1-3 seperti pada gambar 218,4 = (−0,28 . 0,077) + (1,99. 𝑍𝑡)
5.9 menunjukan hasil sebesar 218.4 V. 218,4 = −0,021 + 1,99. 𝑍𝑡
2. Jika diketahui bahwa panjang kabel PLN 218,421 = 1,99. 𝑍𝑡
dari trafo PLN hingga ke-rumah adalah 𝑍𝑡 = 109,759 Ω
120 m = 0,12 km, dan menggunakan Maka besar ipedansi tanah (Zt) sebesar
kabel dengan luas penampang 35 mm2 𝟏𝟎𝟗, 𝟕𝟓𝟗 Ω
seperti pada ketentuan pada Tabel 11.

103
Tabel 11. Karakteristik penghantar alumunium JTR [6].
Resistansi
Pengahantar KHA Penghantar Reaktansi
(A) (ohm/km) (ohm/km)
Jenis Ukuran Fasa Netral
35 mm2 125 0,867 0,851 0,3790

Kabel 50 mm2 154 0,641 0,581 0,3678


Twisted 70 mm2 196 0,443 0,581 0,3572
95 mm2 242 0,380 0,581 0,3449

KESIMPULAN DAFTAR PUSTAKA


1. Sensor PZEM-004T-1 yang digunakan [1] Kementrian Energi dan Sumber Daya
untuk mendeteksi I1 memiliki rata-rata Mineral Direktorat Jenderal
eror 0.09%, sedangkan Sensor PZEM- Ketenagalistrikan. Statistika
004T-2 yang digunakan untuk Ketenagalistrikan 2017 Edisi No.31,
mendeteksi I2 memiliki rata-rata eror Tahun Anggaran 2018.
0.14 % lebih besar dari PZEM-004T-1. [2] Widodo AE, Suleman, Hidayat AS, and
2. Hasil data monitoring arus oleh alat yang Wati FF. Detektor Kebocoran Listrik
ditampilakan pada LCD dengan protokol Rumah Berbasis Arduino. EVOLUSI:
MQTT pada smartphone memiliki hasil Jurnal Sains dan Manajemen.
eror 0 %. 2020;8(2):40-49.
3. Hasil simulasi monitoring arus berhasil [3] Hartono, Sugito, Abdullatif RF. Sistem
dilakukan dengan beberapa beban yaitu Pengaman Kebocoran Arus Listrik Pada
PSU, kipas, solder, rice cooker dan Pemanas Air Elektrik. PROSIDING
dispenser dimana beban memiliki selisih SEMNAS LPPM UNSOED.
I1 dan I2 kurang dari 30 mA, yang berarti 2017;7(1):1762.
beban bisa dikatakan beban normal atau [4] Fifana, Nuril, Mohammad Facta, and
arus tidak bocor. Adbul Syakur. Modul Simulasi ELCB
4. Hasil simulasi kebocoran arus berhasil Satu Fasa Sebagai Pelindung Tegangan
dilakukan dengan beban PSU dengan Sentuh Bagi Manusia. Skripsi. Jurusan
cara grounding, dimana I1 dan I2 terdapat Teknik Elektro Fakultas Teknik Undip;
selisih sebesar 1,99 A. 2011.
5. Alat tugas akhir berhasil melakukan [5] Sudiartha IW & Ta IK. Analisis
simulasi pemutusan aliran listrik beban Penggunaan Saklar Arus Bocor (ELCB)
dari PLN, dimana jika terdeteksi Sebagai Proteksi Tegangan Sentuh
kebocoran arus yaitu I1 dan I2 memiliki Terhadap Manusia. Logic: Jurnal
selisih > 30 mA. Rancang Bangun dan Teknologi.
6. Berdasarkan analisis kebocoran arus 2017;14(1):33.
didapatkan nilai impedansi tanah sebesar [6] PLN. Kriteria Disain Enjinering
109,759 Ω Konstruksi Jaringan Distribusi Tenaga
Listrik. PT PLN (Persero); 2010.

104

Anda mungkin juga menyukai