ABSTRACT
Electric current leakage can occur because the electric current flowing from the phase wire
(voltage) to the ground is caused by an insulation leak caused by poor wiring or problematic
tools causing sparks that can damage electrical installations, and consequently can cause
electric shock to the human body. The research method used is descriptive method with a
qualitative approach, and the software development model uses a simulation model. The system
is designed using the Arduino Uno controller, with the use of the PZEM-004T sensor as a
current leak detector in household electric households. To create a remote monitoring system,
MQTT is used which uses a Wi-Fi network to communicate data between a smartphone and a
device made by the author. With this tool, the condition of household electricity can be
monitored in real time, with an error percentage of 0.09% and 0.14%. Besides being able to be
monitored in real time, current and voltage values can be monitored remotely via the Wemos
D1 mini data communication media, with a startup speed of 6.31 seconds for each data.
Keywords: Monitoring, Current Leakage, Household Electricity
94
diakibatkan karena adanya kebocoran isolasi kelistrikan yang tidak semestinya. Kondisi
yang disebabkan perkabelan yang buruk atau ini merupakan kondisi ketidak normalan
alat-alat yang dipakai bermasalah sehingga yang terjadi pada instalasi listrik maupun
timbul percikan api yang dapat merusak perangkat elektronik. Kondisi
instalasi listrik [2]. ketidaknormalan ini dapat terjadi karena
Hartono (2017) menjelaskan bahwa beberapa faktor, antara lain: terjadinya
kebocoran arus listrik adalah terjadinya persambungan yang tidak sempurna,
aliran arus listrik dalam suatu jaringan terjadinya kebocoran isolasi, terjadinya
kelistrikan yang tidak semestinya. Kondisi kerusakan komponen atau kabel yang
ini merupakan ketidaknormalan yang terjadi terkelupas. Arus listrik tidak hanya mengalir
pada instalasi listrik maupun perangkat melalui bahan penghantar atau konduktor
elektronik. Beberapa faktor yang padat, melainkan juga dapat terjadi melalui
menyebabkan kondisi ketidaknormalan, medium cair, seperti air. Akibat terjadinya
antara lain karena sambungan kabel yang kebocoran arus listrik dapat menyebabkan
tidak sempurna, isolasi yang terkelupas, terjadinya sengatan listrik pada tubuh
komponen listrik yang rusak atau manusia (Emedicine Health, 2015) [1].
terkelupasnya isolator kabel. Tidak hanya Tabel 1 menunjukkan pengaruh sengatan
pada konduktor padat, arus listrik juga dapat listrik terhadap organ tubuh manusia dengan
mengalir pada media cair, seperti air. Akibat asumsi terjadi kontak langsung dengan kulit
terjadinya kebocoran arus listrik dapat (Prasad, Sharma, & Sharma, 2010) [3].
menyebabkan terjadinya sengatan listrik
pada tubuh manusia [3]. Tabel 1. Pengaruh sengatan listrik terhadap
Sedangkan menurut (Sofwandan & organ tubuh manusia.
Kusuma, 2018) “Arus bocor merupakan arus Tegangan (V)
yang mengalir menembus atau melalui Arus Pada Tubuh
Efek Biologis
permukaan isolasi. Arus bocor juga (mA) 1000
100000Ω
disebabkan oleh rongga-rongga pada bahan Ω
isolasi, yang disebabkan kesalahan pada Batas ambang
pembuatan bahan isolasi tersebut” [2]. 1 1 10
merasa geli
Sensasi syok,
METODE PENELITIAN 5 5 500
tidak nyeri
Metode penelitian yang digunakan adalah Nyeri disertai
metode deskriptif dengan pendekatan kontraksi otot
kualitatif, dan model pengembangan 10-
yang hebat 10 1000
perangkat lunaknya menggunakan model 20
dan kesulitan
simulasi. Sistem yang dirancang bernafas
menggunakan controller Arduino Uno, Fibrilasi
dengan penggunaan sensor PZEM-004T 100- ventrikel dan
sebagai pendeteksi kebocoran arus dalam 100 10000
300 kelumpuhan
rumah listrik rumah tangga. Untuk membuat pernafasan
sistem monitoring jarak jauh, digunakan Fibrilasi
MQTT yang menggunakan jaringan Wi-Fi ventrikel,
dalam melakukan komunikasi data antara 6000 kelumpuhan 6000 600000
smartphone dan alat yang dibuat penulis. pernafasan,
dan luka bakar
95
(alternating current/AC). Arus DC mengakibatkan terjadinya arus bocor ke
merupakan arus yang mempunyai polaritas tanah melalui objek yang menyentuh
yang tetap setiap waktu. Arus AC peralatan yang bertegangan tersebut.
merupakan arus listrik yang mempunyai Dimana I adalah arus pada peralatan, Ib
polaritas yang selalu berubah setiap waktu adalah arus bocor yang mengalir pada tubuh,
[3]. Rb adalah tahanan tubuh, Rf adalah tahanan
Arus bocor dapat mengalir ke dalam kontak ke tanah pada kaki, Rg1,2,3 adalah
tubuh manusia karena tubuh manusia sehat tahanan tanah dan VABs adalah tegangan
memiliki resistansi rata – rata Rb menurut sentuh, berdasarkan Gambar 1.
standar IEEE 80:2000 sebesar 1000 Ω. Jadi Earth Leakage Circuit Breaker
sesuai dengan hukum Ohm dapat dijabarkan (ELCB) adalah suatu alat listrik yang
bahwa bila sebuah resistansi tehubung ke dipergunakan sebagai pengaman bila terjadi
bagian tegangan aktif V maka akan mengalir arus bocor pada salah satu penghantar yang
arus pada tahanan tesebut sebesar I. melalui alat tersebut Sakelar ini memiliki
Gangguan yang menyebabkan arus bocor sebuah transformator arus dengan inti
pada suatu objek material konduktor dapat berbentuk gelang (Gambar 2). Inti ini
disebabkan oleh adanya bagian listrik aktif melingkari semua hantaran suplai ke mesin
bertegangan terhubung ke tanah. atau sistem yang diamankan, termasuk
penghantar netral. Dalam keadaan normal,
jumlah arus yang dilingkari oleh inti
transformator sama dengan nol, dan saat
terdapat arus bocor ke tanah, keadaan
seimbang akan terganggu. Oleh karena itu,
dalam inti transformator akan timbul suatu
medan magnetik yang membangkitkan
tegangan dalam kumparan sekunder.
Apabila arus bocor tersebut mencapai pada
suatu harga tertentu maka relay pada ELCB
Gambar 1. Tegangan sentuh pada tubuh
akan bekerja melepaskan kontak-kontaknya
dan Rangkaian ekivalen tegangan sentuh
[4].
[2].
Secara sederhananya, ELCB bekerja
dengan mendeteksi arus listrik yang tidak
seimbang. Sebagai contoh, ketika seseorang
menyentuh kabel listrik yang terbuka dari
alat listrik yang sedang menyala, maka arus
listrik akan bocor dan mengalir melalui
orang tersebut. ELCB akan segera
Gambar 2. Sistem tanpa pentanahan [2]. mendeteksi arus bocor ini dengan
membandingkan arus listrik yang mengalir
Gangguan bagian bertegangan yang pada fasa dan netral, yang ternyata tidak
terhubung ketanah seperti yang ditunjukkan seimbang, sehingga akan mengaktifkan
pada Gambar 1 dapat terjadi secara langsung relay untuk trip/switch off. ELCB
oleh karena suatu objek konduktor mempunyai beberapa sensitivitas, yaitu :
menyentuh bagian sumber yang bertegangan 1. 10 mA untuk proteksi dengan kebutuhan
misal seperti bagian tubuh menyentuh kawat tingkat sensitivitas tinggi, contohnya
phasa listrik yang aktif atau menyentuh untuk rumah sakit.
bagian peralatan listrik aktif yang 2. 30 mA untuk proteksi terhadap manusia
mengalami kegagalan isolasi sehingga objek /kontak langsung.
mendapat tegangan, proses ini dikenal 3. 300 mA untuk proteksi terhadap bahaya
sebagai gangguan tegangan sentuh yang kebakaran /kontak tidak langsung [5].
96
Blok diagram dari perancangan sistem
dapat dilihat pada Gambar 3.
Pengukuran Rangkaian
A. Catu Daya
Rangkaian yang pertama kali diukur adalah
catu daya 5 VDC. Sumber tegangan 5 VDC
ini digunakan untuk supply tegangan
mikrokontroller, adapun komponen lain
menggunakan supplay tegangan 5 VDC dari
mikrokontroler. Pengujian yang dilakukan
adalah dengan mengambil data pengukuran Gambar 4. Flowchart alat.
tegangan input dan tegangan keluaran dari
rangkaian catu daya.
97
Table 2. Tabel Pengukuran PSA 5 VDC.
Titik
No. Besaran Terukur Hasil Pengukuran
Pengukuran
1. Input Transformator Sisi Primer 1-2 228.3 VAC
Ouput Transformator Sisi
2. 3-4 12.48 VAC
Sekunder
3. Output Dioda dan Kapasitor 5-6 14,49 VDC
4. Output Modul LM 2596 DC – DC 7-8 5,0 VDC
98
Tabel 4. Hasil perbandingan pengukuran PZEM-004T-2 dengan tang ampere.
Pembacaan
Tang
No. Beban Sensor I2 Selisih Error (%)
Ampere (A)
(N)
PSU
1. (LED 0.28 A 0.28 0 0
100W)
Kipas
2. 0.09 A 0.10 0.01 0.1
(20 W)
Solder
3. 0.09 A 0.08 0.01 0.12
(60 W)
Rice
4. Cooker 0.21 A 0.15 0.06 0.4
(45 W)
Dispenser
5. 1.61 A 1.56 0.05 0.08
(385 W)
Rata-Rata 0.02 0.14
99
Pengujian Alat
A. Pengujian Alat Pada Beban Normal 30 mA sesuai dengan sensitifitas pada
(Arus Tidak Bocor) ELCB. Oleh karena itu perlu adanya
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui percobaan dengan menggunakan beban yang
apakah sistem monitoring dan proteksi berbeda-beda arusnya untuk melakukan uji
berfungsi dengan baik. Beban dikatakan coba alat. Adapun beban yang digunakan
baik apabila I1 dan I2 selisih tidak melebihi adalah peralatan elektronik rumah, yang
mana hasilnya ada pada Tabel 7.
100
Gambar 8. Titik pengukuran tegangan bocor ke-ground dengan multimeter.
101
2,5 Arus Bocor
Arus (A)
1,5
I1 (L)
1
I2 (N)
0,5 Isel
305
115
134
153
172
191
210
229
248
267
286
324
343
362
381
1
20
39
58
77
96 Waktu (s)
Tabel 10. Hasil monitoring arus pada beban tidak normal (arus bocor).
Terbaca Kondisi
Titik
No. Beban Alat MQTT Keterangan
Ukur R L
(A) (A)
I1 (L) 2.27 2.27 Selisih I1 dan I2
PSU
adalah 1.99 A, maka
1. (LED NO ON
I2 (N) 0.28 0.28 beban dalam
100W)
keadaan bocor.
Keterangan :
R : Relay; L : Led indikator
102
- Maka dapat diketahui bahwa :
D. Perhitungan Estimasi Nilai Impedansi
Tanah Vb = 218.4 V.
Salah satu pemanfaatan studi karakteristik R = 0,581 Ω/km
kebocoran arus ini adalah untuk mengetahui X = 0,379 Ω/km
estimasi nilai impedansi tanah. Hal ini I2 = 0,28 A
sebagai alternatif dari cara mengukur Isel = 1,99 A
impedansi tanah konvesional (menggunakan - Jika R dengan jarak 1 km maka bila
alat megger). Arus bocor (Isel) yang jarak trafo PLN ke-rumah adalah 0,12
mengalir pada ground akan kembali pada km adalah :
ground trafo PLN seperti yang dijelaskan
pada Gambar 12. 1 km = 0,581
0,12 km = ?
1 0,581
=
0,12 𝑅
R = 0,581 x 0,12
R = 0,06972 Ω
- Dan jika X dengan jarak 1 km maka bila
jarak trafo PLN ke-rumah adalah 0,12
km adalah :
1 km = 0,379
0,12 km = X
Gambar 12. Analisis kebocoran arus pada 1 0,379
ground =
0,12 𝑋
Maka rangkaian pada Gambar 12 dapat di X = 0,379 x 0,12
sederhanakan seperti pada Gambar 13. X = 0,04548
- Maka dapat diketahui nilai impedansi
kabel (Zk) dari trafo PLN – rumah :
R = 0,069 Ω
X = 0,045 Ω
Maka,
Zk = √0,0692 + 0,0452
Zk = √0,004 + 0,002
Zk = √0,006
Zk = 0,077 Ω
Gambar 13. Penyederhanaan rangkaian
- Jadi dengan persamaan,
analisis kebocoran arus
1. Dari pengujian tegangan bocor (Vb) yang 𝑉𝑏 = −𝐼2. 𝑍𝑘 + 𝐼𝑠𝑒𝑙. 𝑍𝑡
diukur pada titik 1-3 seperti pada gambar 218,4 = (−0,28 . 0,077) + (1,99. 𝑍𝑡)
5.9 menunjukan hasil sebesar 218.4 V. 218,4 = −0,021 + 1,99. 𝑍𝑡
2. Jika diketahui bahwa panjang kabel PLN 218,421 = 1,99. 𝑍𝑡
dari trafo PLN hingga ke-rumah adalah 𝑍𝑡 = 109,759 Ω
120 m = 0,12 km, dan menggunakan Maka besar ipedansi tanah (Zt) sebesar
kabel dengan luas penampang 35 mm2 𝟏𝟎𝟗, 𝟕𝟓𝟗 Ω
seperti pada ketentuan pada Tabel 11.
103
Tabel 11. Karakteristik penghantar alumunium JTR [6].
Resistansi
Pengahantar KHA Penghantar Reaktansi
(A) (ohm/km) (ohm/km)
Jenis Ukuran Fasa Netral
35 mm2 125 0,867 0,851 0,3790
104