Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang
Pajak merupakan salah satu sumber penerimaan dana yang potensial
yang digunakan oleh pemerintah sebagai sumber pembiayaan dalam
menyelenggarakan roda pemerintahan. Di Indonesia diberlakukan otonomi daerah
dengan tujuan untuk mencari sumber penerimaan daerah yang dapat mendukung
pembiayaan pengeluaran daerah.
Pajak daerah menjadi sumber penerimaan yang berasal dari dalam
daerah yang dapat dikembangkan sesuai kondisi masing-masing daerah dan setiap
daerah diberi wewenang yang lebih luas untuk menggali, mengelola, dan
menggunakan sumber-sumber daya alam serta potensi-potensi lain yang terdapat
di daerahnya masing-masing sehingga nantinya dapat meningkatkan pendapatan
daerah, serta menunjang kelancaran pelaksanaan pembangunan dan
pemerintahannya. Setiap daerah dituntut untuk bisa mengurangi seminimal
mungkin ketergantungan keuangan kepada pemerintah pusat sehingga setiap
daerah bisa dan mampu membiayai rumah tangganya sendiri.
Untuk lebih jelasnya mengenai ketentuan umum pajak daerah, alangkah
baiknya kita belajar dengan makalah ini tentang Ketentuan Umum Pajak
Daerahyang selanjutnya akan dibahas.
Dalam rangka meningkatkan kemampuan keuangan daerah untuk
melaksanakan otonomi, pemerintah melakukan berbagai kebijakan perpajakan
daerah. Diantaranya dengan menetapkan Undang-Undang Nomor 34 tahun 2000
tentang perubahan atas Undang-Undang Nomor 18 tahun 1997 tentang pajak
daaerah dan retribusi daerah. Pemberian kewenangan dalam pengenaan pajak dan
retribusi daerah diharapkan dapat lebih mendorong pemerintahan daerah untuk
terus berupaya mengoptimalkan PAD, khususnya yang berasal dari pajak daerah
dan retribusi daerah. Kebijakan pungutan pajak daerah berdasarkan Perda
diupayakan tidak berbenturan dengan pungutan pusat (pajak maupun bea dan

1
cukai) karena hal tersebut akan menimbulakan duplikasi pungutan yang pada
akhirnya akan mendistorsi kegiatan perekonomian.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah Pengertian Pajak Daerah?
2. Bagaimanakah Ketentuan Umum Pemungutan Pajak Daerah?
3. Bagaimanakah Tata Cara Penerbitan Ketetapan Pajak Daerah?
4. Bagaimanakah Tata Cara Pembuatan Daerah Tentang Pajak Daerah?
5. Apa Pengertian Retribusi Daerah?
6. Bagaimanakan Objek Retribusi Daerah?
7. Apa Jenis-Jenis Retribusi Daerah?
8. Apa Sarana Dan Tata Cara Pemungutan Retribusi Daerah?

C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui Pengertian Pajak Daerah.
2. Mengetahui Ketentuan Umum Pemungutan Pajak Daerah.
3. Mengetahui Tata Cara Penerbitan Ketetapan Pajak Daerah.
4. Mengetahui Tata Cara Pembuatan Daerah Tentang Pajak Daerah.
5. Mengetahui Retribusi Daerah.
6. Mengetahui Objek Retribusi Daerah.
7. Mengetahui Jenis-Jenis Retribusi Daerah.
8. Mengetahui Sarana Dan Tata Cara Pemungutan Retribusi Daerah.

Anda mungkin juga menyukai