ESAI FENOMENOLOGI
Farell Bertram Candra
Gilig Setyo Rahardjo
Leander Kristof Setiawan
Virgian Jonathan Soge
Berikut merupakan diagram dan penjelasan dari setiap mappings yang dilakukan pada proses
perumusan kualitas ruang Klien:
> Kualitas Ruang Terbuka yang Cerah Diperoleh dari Pemanfaatan pada Lingkungan
Sekitar
Kualitas ini diperoleh dari konteks masa lalu klien, dimana dulunya, Ia seringkali menemani dan
berinteraksi dengan ibunya yang gemar membatik di teras belakang rumah yang terbuka dan
dipenuhi oleh vegetasi-vegetasi dan tempat peliharaannya ayahnya. Klien diketahui
menganggap teras belakang rumahnya sebagai tempat yang spesial, oleh karena
pemandangan yang asri menginspirasinya untuk belajar melukis.
> Ruang Sosial yang Memiliki Akses Terhadap Pemandangan Sekitar serta Menjadi Pusat
Perhatian
Kualitas ini diperoleh berdasarkan pengalaman masa lalu klien terkait dengan ruang tamunya.
Dulu, kegiatan yang melibatkan penggunaan ruang tamu seringkali melibatkan densitas
okupansi yang tinggi, seperti ketika ayahnya mengajar les di ruang tamu. Klien cenderung
menghindari keramaian. Di sisi lain, ruang tamu merupakan tempat klien memperagakan
keahliannya dan menjadi pusat perhatian, seperti ketika Ia mengundang teman dan/atau
keluarganya untuk datang dan menontonnya.
> Spesial: Kualitas Ruang Kamar Mandi yang Memiliki Derajat Keterbukaan Yang
Berfokus pada Bagian Atap
Kualitas ini merupakan suatu kebutuhan spesial; hanya berfokus pada satu ruangan, yakni
kamar mandi. Suasana kamar mandi pada rumah orangtua klien adalah terbuka disebabkan
oleh ketiadaan penutup pada bagian atap; mengizinkan kehadiran bebauan dari lumut dan
tanah ketika hujan. Klien dapat berbicara dengan orang tuanya ketika menggunakan kamar
mandi.
> Ruang dengan Bukaan Minimum Yang Menghasilkan Penghawaan Sejuk dan
Pencahayaan Alami
Kualitas ini diperoleh dari latar belakang pada kondisi keruangan pada rumah orangtua klien
yang hampir tidak memiliki jendela serta tercipta dari anyaman bambu. Proporsi bukaan yang
kecil menghadirkan konsentrasi sirkulasi udara, serta menghadirkan kondisi pencahayaan alami
yang menyebabkan ruangan akan menjadi remang-remang ketika terbenamnya matahari.
Sebagai informasi tambahan, tekstur pada material dinding menjadi guidelines bagi pergerakan
Klien ketika menderita rabun senja di rumah orangtuanya.
Berdasarkan penentuan di atas, diketahui bahwa aspek cahaya, udara, dan pemandangan
merupakan esensi-esensi mendasar yang berperan dalam menghasilkan kualitas ruang.
1. Site Analysis
4. Hasil akhir dalam bentuk potongan dan denah bangunan (dengan gambar tangan)!
Berikutnya, menentukan posisi, bukaan, dan akses pada masing-masing ruang pada bangunan.
Berdasarkan denah, diperoleh:
- Pembagian antara ruang sosial dan ruang privat. Dimana pada ruang sosial, proporsi
bukaan yang besar terdapat pada ruang tamu. Penempatan teras disini berfungsi untuk
mengakomodasi open space, sehingga menambah kesan ruang sosial yang menjadi
wadah untuk interaksi; kemudian
- Sirkulasi terbesar berada pada ruang sosial.
Studi Klien
Berdasarkan konteks pada masa lalu Klien, diketahui pembagian ruang kegiatan di rumah
orangtuanya terdiri dari ruang tamu dan dapur yang berdekatan dengan teras. Pemosisian
ruang tamu berada di depan rumah, sementara teras dan dapur berada jauh dari visibilitas
pengguna di belakang rumah. Kondisi tersebut menyiratkan adanya pembagian ruang-ruang
tertentu pada rumah orangtua Klien, yang mengindikasikan terdapatnya zonasi antara ruang
service yang tertutup dan ruangan-ruangan lain yang lebih terekspos.
Kegiatan dekonstruksi akan berfokus kepada kondisi kontras antara ruang service dan ruang
served guna memperoleh pemahaman tentang bagaimana keduanya berinteraksi secara tata
letak keruangan.
Tahapan Dekonstruksi
1. Differance
Berdasarkan diagram, perbandingan antara tata letak ruang service dan ruang served
menunjukkan bahwa terdapat kondisi yang kontras; ruang served terekspos dan
memiliki dimensi yang besar; ruang service dihindari dari penglihatan dan memiliki
dimensi yang kecil atau menyesuaikan ruang kegiatan.
2. Hierarchy Reversal
Setelah mengidentifikasi kontras antara dua buah kondisi yang berbeda, berikutnya
ditentukan layer-layer yang membentuk kontras; bahwa pada umumnya, ruang served
merupakan ruang pertunjukkan (area of stages) yang dikelilingi oleh ruang service (area
of witness). Hirarki tersebut kemudian diputarbalikan sehingga membentuk sebuah
susunan baru (ruang service menjadi area of stages; ruang served menjadi area of
witness).
Susunan dari hirarki yang telah diputarbalikan kemudian kembali digubah melalui layer
pra-kondisional hubungan antar ruang. Berdasarkan diagram, diketahui bahwa susunan
baru tersebut (hierarchy reversal) menghasilkan pola hubungan antar ruang baru,
dimana pemosisian antara ruang service (area of stages) mengakomodasi jalur sirkulasi
utama sehingga menjadi ruang sentral dan dikelilingi oleh ruang served (area of
witness).
4. Iterability to Meaning
Secara instrumental, tatanan yang telah diperoleh diterjemahkan ke dalam unsur
keruangan untuk memperoleh visualisasi dari interaksi-interaksi antar ruang –bagaimana
ruang tersebut menjadi lebih fokal, bagaimana ruang tersebut menjauhi ruangan lain,
bagaimana ruang tersebut dapat terhubung– dalam menentukan keterbangunannya.
Berdasarkan diagram, diperoleh hasil dekonstruksi dari ruang service dan served yang
berupa tatanan baru dalam tata letak dan fungsi ruang, dimana ruang service memadati
jalur sirkulasi, sementara ruang served terletak menghadap dan menjauhi area sirkulasi
tersebut.
Program ruang kemudian dibuat kembali untuk menentukan kriteria kebutuhan dari
organisasi keruangan dan kegiatan di dalam rumah. Zonasi ruang-ruang kemudian
diperkirakan secara hirarki guna menentukan pembagian area-area peletakannya di
dalam rumah. Pada diagram, diperlihatkan adanya 2 jenis zonasi yang berbeda, yakni
antara semi-private (service; social) dan private (served; living).
Lebih lanjut, proporsi dapur yang besar, serta statusnya sebagai ruang service
diletakkan mengakomodasi entrance dan menjadi ruang utama, sehingga
memiliki frekuensi kontak yang cukup besar, yakni terhubung ke ruang makan,
ruang tamu, dan kamar tidur. Kemudian, untuk mengesankan seclusion, estimasi
area terbuka akan diakomodasi oleh ruang makan dengan mempertahankan
kebutuhan kedekatannya dengan dapur dan living space. Output dari tahapan ini
adalah tata letak ruang.
● Membentuk Lengkungan pada Setiap Sudut Pertemuan Antar Ruang Guna
Mengeliminasi Negative Space
Tata letak ruangan akan diberikan dimensi berikut dengan elemen penutupan
(enclosure). Tahapan ini memperjelas kebutuhan besaran per ruangan sekaligus
memberi ruang dengan dimensi yang dibutuhkan. Pada setiap pertemuan antara
sudut akan dibentuk lengkungan guna mengantisipasi pembebanan oleh adanya
negative space (ruang sisa; ruang yang tidak digunakan). Pada tata letak,
diberikan keterangan mengenai jenis akses antar ruang (terbuka/langsung,
melalui pintu, entrance).
Sebagai tahapan terakhir, sistem penutupan dari tata letak dan gubahan bentuk
akan dikonsentrasikan ke dalam beberapa tahapan, yakni:
1. Menentukan akses antar ruang. Tahapan ini menentukan jenis akses
langsung ke ruang sosial, peletakan dan dimensi pintu yang memisahkan
area served/private, dan akses pada ruang terbuka; dan
2. Menentukan proporsi dan peletakan bukaan. Tahapan ini memberikan
kesan keterbukaan pada ruangan di dalam rumah menggunakan elemen
jendela dan kaca sembari mempertahankan batas/ukuran tetap dari
ruangan tersebut. Pada rumah, derajat keterbukaan terbesar dimiliki oleh
area terbuka, diikuti oleh penekanan pada area service (dapur dan ruang
tamu) guna memberikan kesan ruang kegiatan (area of stages) yang
lebih terbuka. Orientasi bukaan mengikuti arah pergerakan
terbit-tenggelam matahari.
: pada studi kasus, carilah suatu masalah yang bersifat menonjol dan membutuhkan
penyelesaian segera.
Contoh: Kamar mandi yang kotor dan pengap oleh karena berbau dan berlumut.
Pengetahuan Faktual
: jabarkan situasi keadaan yang ada secara fakta (peristiwa, waktu, suasana, tempat, dst.) ke
dalam bentuk teks atau poin.
Contoh: Saluran kamar mandi yang tertutupi oleh timbal; pencahayaan yang remang-remang;
ketiadaan sirkulasi udara melalui ventilasi; dsb.
Pengetahuan Deontik
: jelaskan kondisi ideal dari keadaan yang dihadapi ke dalam bentuk argumentasi. Kata kunci:
seharusnya, sebaiknya,...
Contoh: Seharusnya kamar mandi memiliki kualitas sanitasi yang baik dan terawat supaya
mencegah dari adanya ancaman kesehatan.
Pengetahuan Konseptual
Contoh: Untuk mencapai kondisi kamar mandi yang bersih dapat dimulai dengan memperbaiki
dan mengganti instalasi saluran air ke yang lebih berkualitas (anti timbal, tidak mudah bocor,
dsb.). Selain itu, dapat pula diberikan ventilasi untuk sirkulasi udara yang dapat memberikan
kualitas penghawaan yang baik ke dalam kamar mandi.
Pengetahuan Penjelasan
: jelaskan kembali alasan dibalik langkah-langkah yang diambil dalam penyelesaian masalah.
Contoh: Instalasi saluran air merupakan jalur perolehan air ke dalam kamar mandi, sehingga
kualitas kebersihannya menentukan kadar higienis pada air dalam kamar mandi. Selanjutnya,
supaya menghindari kondisi pengap oleh karena kelembaban, kualitas penghawaan yang baik
dapat diperoleh dengan menempatkan sebuah ventilasi pada dinding kamar mandi yang
menghadap ke ruang terbuka supaya sirkulasi udara dapat mengangkat dan memperbaharui
kelembaban secara rutin.
Pengetahuan Instrumental
Contoh:
Contoh:
Prasyarat:
: Cari hubungan antar masing-masing persyaratan. Kuncinya, lihat keterkaitan dalam konteks
(penggunaannya, dimensinya, masalahnya, dsb.)
Contoh:
1 : 2, 3, 4, 5, 7, 8
2: 1, 4, 9, 10
3: 1, 5, 6, 7, 8, 10
4: 1, 8, 9
5: 1, 3, 6, 7
6: 3, 5, 7
7: 1, 3, 5, 6
8: 1, 3, 5, 7, 9
10: 2, 3, 4, 5, 9
Kategorisasi dan Simbol; Berikan Penjelasan setiap Kategori Mengandung Persyaratan
Apa Saja!
: Kategorikan setiap prasyarat kedalam sebuah kategori, serta berikan simbol pada tiap kategori
yang ada. Setiap kategori tidak boleh menggunakan lebih dari satu persyaratan yang sama.
Kuncinya, kategorikan berdasarkan aspek kegunaan dan objek fisik dari alat perancangannya.
Contoh:
A (Fungsi):
A1: 1, 6, 7
B (Bentuk):
B1: 3, 5
: Memiliki bentuk dengan ukuran yang kecil dan mudah digenggam (3, 5).
C (Material):
C1: 2, 4, 8, 9, 10
: Terbuat dari material yang murah (9) dan kokoh (2,4,10) serta tidak
menghantarkan panas (8).
If u learn the essence of any structuralized physical object, you’ll find why they are constructed
that way (basically, a phenomenology study that is mixed with conceptual reasoning).
“I personally think Drive (2011) is a tragic story. Real heroes don't get the girl, they don't ride off
into the sunset. They have to walk away from the one they want the most, in order to keep them
safe. They may have to do terrible things in order to save the day. In order to keep the ones they
care about safe, they have to walk this earth alone. All a lot of times real heroes die in the end. All
they leave behind is a car, a leather jacket, and maybe a few close friends who remember who
they were.