Penelitian Sosial
Penelitian Sosial
SMAN 1 SIDIKALANG
T.A. 2021/2022
BAB I
Pendidikan juga bisa dijalani melalui 2 hal yakni pendidikan formal dan non formal.
Di dalam UU. No. 20 Tahun 2003 Tentang sistem pendidikan nasional pasal 3
disebutkan tentang tujuan pendidikan yakni mengembangkan potensi peserta didik
agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri serta menjadi warga negara
yang demokratis juga bertanggung jawab.
(https://pgsd.upy.ac.id/index.php/jadwal/profil-lulusan/2-uncategorised/12-
pendidikan)
Salah satu lembaga pendidikan formal adalah sekolah. Menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia (KBBI), apa yang dimaksud dengan sekolah adalah bangunan atau lembaga
untuk belajar dan mengajar, serta tempat menerima dan memberi pelajaran menurut
tingkatan dan jurusannya. Adapun fungsi sekolah antara lain adalah membuka
pemikiran, mengasah kemampuan social, menyalurkan kemampuan, mengembangkan
potensi anak dan lain sebagainya. (https://www.sehatq.com/artikel/pengertian-
sekolah-dan-alasan-mengapa-anak-harus-sekolah)
Setiap sekolah tentunya selalu melaksanakan ujian. Pengertian dari ujian itu
sendiri adalah sesuatu yang dipakai untuk menguji mutu sesuatu (kepandaian,
kemampuan, hasil belajar, dan sebagainya). Pelaksanaan ujian dimaksudkan untuk
mengukur pengetahuan seseorang atau peserta didik. Ujian juga dijadikan sebagai alat
evaluasi untuk menilai berapa jauh pengetahuan sudah dikuasai dan ketrampilan yang
sudah diperoleh. Pada saat ini, sudah menjadi rahasia umum bahwa banyak siswa
yang menyontek saat ujian maupun saat hari biasa. Padahal, hal tersebut sudah jelas
bertentangan dengan tujuan pendidikan, dan tujuan ujian itu sendiri. Dan juga, semua
orang bahkan siswa yang menyontek tersebut pasti tau bahwa hal tersebut adalah
dosa. Namun mereka masih tetap menyontek, bahkan menormalisasinya seolah-olah
menyontek adalah hal yang biasa. Maka dari itu peneliti tertarik untuk mengangkat
judul ini.