Anda di halaman 1dari 3

Sejarah Kamar Bedah

A. Sejarah Pembedahan

Operasi sama tuanya dengan manusia. Ahli arkeologi sudah menemukan

tengkorak sejak 350.000 tahun sebelum masehi dengan bukti telah dilakukannya

prosedur pembedahan waktu itu. Dokumen ilmiah paling awal dibawa untuk

mengetahui subjek adalah risalat atas pembedahan ina yang hebati, the Edwin Smith

Papyrus, adalah satu dari kebanyakan buku-buku kary skali dalam sejarah

pembedahan. Di samping membahas metodemetode klinis kemudian dalam

penggunaannya, berisi observasi-observasi akurat tentang anatomi, fisiologi, dan

patologi.

Pada tahun 1873 ada tiga sekolah pelatihan keperawatan dibuka yaitu, sekolah

Flowrence Nightingale di St. Thomas Hospital di London, mereka ada di Bellevue

Kota New York, the Connecticut Training School di New Haven dan the Boston

Training School. Permintaan untuk perawat, dilatih sebaik-baiknya, tidak dirasakan di

rumah sakit secara umum sepanjang negara ini sampai menemukan didapat kembali

revolusi Lister pada nilai antisepsis dalam operasi.

Segera setelah peralihan berabad-abad berbagai faktor berubah secara radikal

peran dan identitas dari perawat bedah. Mungkin mempercepat dibuat anastesi untuk

memperpanjang waktu operasi dan mereduksi taraf mortalitas pembedahan. Pada

tahun 1901 Martha Luce of Boston membahas tugas-tugas perawat di ruang operasi.

Mereka perlu mengetahui dasar dasar aseptik, perhatian hati-hati pada detil, dan

banyak pemikiran ke depan dalam melakukan persiapan. Perawat di kamar operasi

termasuk menyapu dengan bersih, menggosok kaca dengan kain basah, mengelap

meja dan alat-alat, mengatur suhu dan ventilasi ruangan.


Pada 1978 pada Kongres AORN yang ke 25 the House of Delegates

mengambil definisi keperawatan ruang operasi dalam statemen peran perioperative.

Peran perioperative perawat kamar operasi terdiri dari aktivitas keperawatan yang

dilakukan oleh perawatan profesional kamar operasi sepanjang tahap perioperative,

intraoperative, dan sesudah operasi pengalaman pasien dengan pembedahan.

B. Sejarah Keperawatan

Di Indonesia tentang catatan keperawatan tidak banyak diketahui, karena tidak

adanya catatan pendokumentasian yang baik tentang sejarah keperawatan di

Indonesia.

1. Masa sebelum kemerdekaan

Perawatan hanya diperuntukan kepada orang-orang penting pemerintahan.

Perawat sebagai penjaga orang sakit dan ditugaskan oleh pemerintahan

Belanda untuk memelihara kesehatan staf dan tentara Belanda.

2. Tahun 1945-1950

Pada tahun 1949 telah banyak rumah sakit yang didirikan, tetapi masalah

kesehatan masih jadi masalah.

3. Sesudah tahun 1950

Pelayanan kesehatan mengalamikemajuan yang pesat, prioritas pelayanan

adalah ibu dan anak.

C. Perkembangan Keperawatan

Perkembangan Keperawatan mengalami pasang surut, maka pada tanggal 17

Agustus 1945 secara bersamaan dibentuk organisasi keperawatan yaitu:

1. PDKI (Persatuan Djuru Kesehatan Indonesia)

2. PERJURAIS (Persatuan Perawat Islam)

3. IPWI (Ikatan Perawat Wanita Indonesia)


4. IPGI (Ikatan Guru Perawat Indonesia)

Pada tanggal 1 Maret 1974 seluruh organisasi keperawatan bergabung menjadi

satu organisasi profesi tingkat nasional dengan nama Persatuan Perawat Nasional

Indonesia (PPNI). Nama inilah yang secara resmi dipakai sebagai nama organisasi profesi

keperawatan Indonesia.

D. Perkembangan Keperawatan kamar bedah

Di masa datang, riset akan merupakan suatu komponen perawat profesional

kamar bedah yang penting. Proyek riset klinis dirancang untuk mengidentifikasi hasil

pasien dan untuk menguji badan pengetahuan menggunakan penerapan perawatan

pasien yang penting untuk mensahkan peran perioperative.

Peran profesional perawat kamar bedah telah diperluas membatasi deretan

ruang pembedahan; bagaimanapun suatu peran baru boleh muncul di masa datang.

Praktisi perawat perioperative akan mempunyai tanggung jawab klinis asisten

pertama, atau akan berfungsi seagai scrub atau sirkulasi perawat.

Anda mungkin juga menyukai