Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang

Transportasi merupakan suatu proses perpindahan manusia atau barang dari


satu tempat ketempat lainya dengan menggunakan kendaraan yang digerakkan
manusia atau mesin . Di era globalisasi saat ini transportasi sangat membantu kegiatan
manusia sehari-hari untuk menjalankan roda perekonomian. Akan tetapi, transportasi
di Indonesia sering mengalami kendalaatau kecelakaan yang disebabkan oleh
beberapa faktor yaitu faktor jalan atau lintasan, faktor alat transportasi atau alat
kendaraan, dan faktor psikologi manusia.

Kecelakaan akibat faktor jalan atau lintasan biasanya disebabkan oleh kondisi
permukaan jalan yang tidak rata dan sistem penerangan jalan yang kurang, sehingga
jarak pandang pengemudi berkurang.Faktor alat transportasi juga dapat
mengakibatkan kecelakaan,Misalnya pemakaian alat transportasi yang sudah tidak
layak pakai. Selain dua faktor tersebut ada faktir psikologi manusia. Misalnya seorang
pangemudi yang dituntut bekerja melebihi batas jam kerja, maka pengemudi tersebut
akan kelelahan dan dapat menyebabkan kecelakaan. Selain itu tuntutan yang harus
dijalankan pengemudi juga dapat mengakibatkan terganggunya konsentrasi dalam
megemudi.

Seperti yang dilansir sripoku.com (2016) bahwa kecelakaan yang terjadi di


Desa Raksajiwa, Kecamatan Semidangaji, Kabupaten Ogankomeringulu, Provinsi
Sumatra Selatan disebabkan oleh pengemudi yang mengantuk. Sehingga mobil
Fortuner yang dikendarai lepas kendali dan menabrak pengendara sepeda motor yang
berada didepanya. Akibatnya dua pengendara sepeda motor tewas dan dua
penumpang mobil Fortuner luka-luka, termasuk pengemudi. Berdasarkan berita
tersebut ini merupakan kecelakaan yang diakibatkan faktor psikologi manusia.

Berdasarkan berita dari sripoko.com faktor psikologi manusia sangat


berpengaruh pada penyebab kecelakaan. Sehingga, diperlukan alternatif berupa sistem
teknologi pada kendaraan yang disebut “Mode Auto Driver”. Sistem ini berfungsi
menggantikan pengemudi dalam pengendalian kendaraan. Sehingga, pengemudi dapat
beristirahat tanpa memberhentikan kendarannya sehingga tetap efisiensi waktu dan
dapat meminimalkan kecelakaan lalu lintas yang diakibatkan oleh faktor psikologi
manusia.

Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan, maka diperlukan suatu teknologi


yang mampu memudahkan pengemudi dalam pengendalian alat transportasi
darat.Dengan demikian, makalah dengan judul Kendaraan dengan Auto Driver
sebagai upaya mengurangi kecelakaan perlu ditulis dan dibahas lebih lanjut.
1.2Rumusan masalah

1) Bagaimana cara Pembuatan Mode Auto Driver


2) Bagaimana cara kerja Mode Auto Driver
3) Bagaimana desain dari teknologi Auto Driver

1.3Tujuan

1) Menjelaskan cara pembuatan Mode Auto Driver


2) Menjelaskan cara kerja Mode Auto Driver
3) Menjelaskan desain dari
BAB II
BAHASAN
2.1 Cara pembuatan Mode Auto Driver

2.1.1 Definisi Mode Auto Driver

Mode Auto Driver adalah sebuah sistem yang memungkinkan kendaraan


berjalan secara otomatis tanpa melibatkan pengemudi. Dengan Mode Auto Driver,
kendaraan secara keseluruhan sudah dikontrol oleh komputer dengan bantuan Global
Positioning System (GPS) dan beberapa komponen lainya. Kendaraan yang dilengkapi
Mode Auto Driver lebih aman dan nyaman karena dapat mengurangi resiko
kecelakaan lalu lintas yang disebabkan karena pengemudi mengantuk.

2.1.2 Fungsi Mode Auto Driver

Mode Auto Driver berfungsi sebagai pengendali otomatis pada kendaraan.


8Sehinga, pengemudian dapat dilakukan secara otomatis oleh sistem tanpa melibatkan
pengemudi. Mode Auto Driver juga berfungsi sebagai efisiensi waktu, karena Mode
Auto Driver terhubung dengan Global Positioning System (GPS) yang mampu
menuntun kendaran menuju tempat tujuan dengan cepat karena GPS mampu
memantau jalan tercepat menuju tempat tujuan dan dapat memantau kondisi jalan
yang ramai atau macet sehingga dapat dihindari dengan cara melalui jalan pintas.

2.1.3 Komponen Mode Auto Driver


1) Engine Control Module (ECM)
Engine Control Module (ECM) merupakan kumpulan dari beberapa
chip dan komponen yang saling berhubungan antara satu dengan yang lainya.
ECM berfungsi mengolah data-data yang diterima dari sensor-sensor mesin.
Input dari sensor-sensor mesin ini kemudian diolah oleh ECM kemudian
outputnya akan memberikan perintah pada sistem pengapian mesin, sistem
injeksi bahan bakar mesin, sistem elektronikan kendaraan, sistem transmisi
kendaraan, dan sitem-sistem lainya.
2) Chip Auto Driver
Chip Auto Driver sebenarnya hampir sama dengan Engine Control
Module (ECM). Namun Chip Auto Driver lebih dikhususkan fungsinya yaitu
sebagai pengontrol utama pengendalian kendaraan . Cara kerja Chip Auto
Driver yakni menerima input data dari sensor-sensor pada body kendaraan,
kamera dan GPS . Kemudian data-data tersebut diolah oleh Chip Auto Driver
kemuian outputnya diberikan pada ECM untuk proses selanjutnya.
3) Global Positioning System (GPS)

GPS merupakan kepanjangan dari Global positioning system yang


merupakan sistem navigasi berbasis satelit yang dikembangkan oleh
departemen pertahanan amerika yang didukung uleh 27 jaringan satelit. Pada
Mode Auto Driver Global Positioning System sangat diperlukan untuk
penunjuk arah kendaraan dan juga berfungsi sebagai penunjuk jalan tujuan
kendaraan tersebut

4) Kamera

Kamera adalah suatu alat yang cara kerjanya mirip dengan mata.
Secara umum kamera berfungsi untuk menangkap suatu gambar dari objek,
yang selanjutnya akan dibiaskan melalui lensa pada sensor CCD dan sensor
BSI-CMOS kemudian direkam dan disimpat dalam format digital.
Pada Mode Auto Driver kamera berfungsi untuk merekam gambar
pada sekitar kendaraan (memantau). Kemudian gambar dari kameratersebut
akan diproyeksikan pada monitor yang sudah terpasang pada dashboard
kendaraan.

5) Sensor Jarak

Sensor adalah suatu alat yang berfungsi mendeteksi perubahan


lingkungan fisik atau kimia. Variabel keluaran dari sensor yang diubah
menjadi besaran listrik disebut trnsduser.
Pada Mode Auto Driver sensor ini digunakan untuk mendeteksi
perubahan jarak kendaraan pada lingjkungan sekitarnya. Tujuan dipasangnya
sensor ini adalah agar tidak terjadi tabrakan antara kendaraan dengan
kendaraan lain maupun dengan benda-benda disekitar kendaraan.

6) Monitor

Monitor adalah perangkat keras yang digunakan sebagai alat output


data secara grafis pada sebuah Central proccessor Unit (CPU). Monitor ini
juga sering disebut dengan layar tampilan. Dalam perkembangannya monitor
ada dua jenis yaitu monitor Chatode ray Tube (CRT) atau bisa disebut
monitor tabung, dan monitor Liquid Cristal Display (LCD). Namun karena
monitor CRT boros dalam penggunaan energi listrik maka monitor ini sudah
tidak lagi digunakan.
Dalam Mode Auto Driver monitor berfungsi untuk menampilkan map
daroi GPS dan gambar keadaan diluar kendraan. Sehingga penumpang
maupun pengemudi dapat melihat secara langsung keadaan diluar kendaraan
melalui monitor.

7) Selector Mode

Selector mode merupakan sebuah alat yang berbentuk seperti saklar.


Namun fungsinya berbeda dengan saklar. Saklar umumnya berfungsi untuk
memutus dan menghubungkan arus listrik, sedagkan selector berfungsi untuk
memilih option. Pada Mode Auto Driver selector berfungsi untuk mengalihkan
mode berkendara manual atau otomatis.

2.1.4 Langkah-langkah Pembuatan Mode Auto Driver

1) Hubungkan Chip Auto Driver pada Engine Control Module (ECM). Chip ini
berfungsi mengontrol seluruh komponen kendaraan misalnya mesin, sistem power
stereeng, transmisi, sistem rem, sistem elektronika, dan sistem lainya.
2) Hubungkan Global Positionong System (GPS) dengan Chip Auto Driver. GPS ini
berfungsi sebagai penunjuk arah kendaraan.
3) Pasang kamera pada sisi depan dan belakang kendaran, juga sisi samping kanan dan
kiri kendaraan. Kamera ini berfungsi untuk memantau kondisi di sekeliling kendaraan
yang kemudian diproyeksikan dimonitor di dalam kendaraan. Setelah semua kamera
terpasang hubungkan kabel kamera dengan Chip Auto Driver.
4) Pasang keempat sensor jarak pada posisi depan dan belakang kendaraan dan sisi kiri
dan kanan kendaraan . Sensor jarak ini berfungsi untuk mengetahui jarak kendaraan
dengan benda-benda di sekitar kendaraan.
5) Pasang monitor pada dashboard kendaraan. Monitor ini berfungsi untuk
menanmpilkan kondisi diluar kendaraan .setelah monitor terpasang hubungkan kabel
monitor ke Chip Auto Driver.
6) Pasang selector mode pada Dashboard dan hubungkan dengan Chip Auto Driver.
Selector ini berfungsi untuk pemilihan mode berkendra secara otomatis atau manual.

2.2 Cara kerja Mode Auto Driver

Cara kerja Mode Auto Driver yakni Chip Auto Driver sebagai pengganti
pengemudi. Chip Auto Driver akan menerima seluruh data dari GPS, kamera, dan
sensor jarak. Kemudian data tersebut diproses dan outputnya diberikan pada Engine
Control Module (ECM).
Engine Control Module (ECM) berfungsi untuk mengontrol seluruh
komponen pada kendaraan misalnya mesin, sistem transmisi, sistem rem, dan sistem
kelistrikan pada kendaraan. ECM akan mengolah output dari Chip Auto Driver yang
kemudian diproses sehinggan ECM akan memberikan sinyal-sinyal atau perintah pada
masing-masing sistem pada kendaraan sesuai perintah dari Chip Auto Driver.
2.3 Desain Mode Auto Driver
BAB III
PENUTUP

3.1 Simpulan

Berdasarkan paparan bahasan pada bab II berikut ini disajikan beberapa


simpulan yang linear mengenai cara pembuatan, cara kerja sistem Auto Driver, dan
desain Sistem Auto Driver:

1) Cara pembuatan Mode Auto Driver memerlukan beberapa komponen yaitu


kamera, sensor jarak, GPS, dan monitor. Selanjutnya komponen-komponen
tersebut saling dihubungkan sehingga saling bekerja sama dan membentuk
suatu Sistem Auto Driver.
2) Cara kerja Mode Auto Driver yakni berdasarkan Global Positioning System
(GPS). Dengan dukungan komponen-komponen lainya misalnya kamera,
sensor, dan monitor sistem ini dapat bekerja dengan baik sehingga sangat
membantu pengemudian kendaraan.
3) Desain Mode Auto Driver sangat sederhana. Desain Mode Auto Driver yakni
berupa komponen-komponen yang terpisah-pisah antara satu komponen
dengan komponen yang lain. Sehingga dalam proses perakitanya harus
menghubungkan komponen-komponen tersebut agar sistem dapat bekerja.

3.2 Saran

Penggunaan Sistem Mode Auto Driver pada era modern ini sangat diperlukan.
Sebaiknya produksi kendaraan saat ini sudah dilengkapi dengan Sistem Mode Auto
Driver, karena dengan adanya sistem ini angka kecelakaan yang disebabkan kelalaian
maupun pengemudi yang mengantuk dapat dikurangi.

Anda mungkin juga menyukai