Anda di halaman 1dari 13

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN BERMAIN STUDI

TERHADAP MURID TK NURUL ULUM DESA SUMBER RAHAYU


KECAMATAN RAMBANG KABUPATEN MUARAENIM

Rana Rafidahˡ, Putri Citra Hati, M.Sos², Dolla Sobari³


ˡProdi Psikologi Islam,Fakultas Psikologi, UIN Raden Fatah Palembang
²Prodi Ilmu Komunikasi, FISIP, UIN Raden Fatah Palembang
³LP2M UIN Raden Fatah Palembang
ranarafidah05@gmail.com

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan cara pemberian motivasi
belajar di taman kanak-kanak Nurul Ulum Sumber Rahayu. Metode yang
digunakan adalah deskriptif. Sedangkan pendekatan dalam penelitian yaitu
pendekatan kualitatif, karena peneliti ingin mendeskripsikan secara jelas dan rinci
tentang pemberian motivasi belajar. Penelitian di TK Nurul Ulum dengan jumlah
siswa 32 siswa. Peneliti melakukan pembelajaran melalui permainan yaitu
mengadakan cerdas cermat dan bermain menggunakan origami. Hasil dari
penelitian didapat bahwa setelah diberi perlakuan anak-anak TK Nurul Ulum
mengalami peningkatan dalam minat belajar. Siswa menjadi lebih mudah
memahami dan mengingat materi karena selama proses pembelajaran berlangsung
materi disampaikan dengan cara yang menarik.

Kata Kunci : Motivasi Belajar, Bermain, TK Nurul Ulum.

Absract
This study aims to describe how to provide motivational to learning in
Nurul Ulum kingdergarten Sunber Rahayu. The method used is descriptive in
accordance with the approach in the study. Nameky qualitative approach,
because researchers want to describe clearly and in detail about the provision of
motivation. Researchers conduct learning throught game that is conducting
intelligent meticulously and playing using origami. The results of the study found
that after being given the treatment of kingdergarten children Nurul Ulum
experienced an in increase in interest in learning. Students become easier to
understand and remember the material during the learning process is delivered in
an interesting way.

Keywords : Motivation to learn, play, and TK Nurul Ulum.

PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan suatu usaha yang dirancang untuk mencapai
tujuan yang ditelah ditetapkan sebagai tujuan pendidikan nasional yaitu untuk
mencerdaskan kehidupan bangsa. Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia dan Kebudayaan Nomor: 27 tahun 1990 tentang Pendidikan Prasekolah
dan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor:0486/U/1992
menjelaskan bahwa Pendidikan Taman Kanak-kanak (TK) bertujuan untuk
membantu meletakkan dasar kearah perkembangan sikap, pengetahuan,
keterampilan, dan daya cipta yang diperlukan oleh anak didik dalam
menyesuaikan diri dengan lingkungannya, dan untuk pertumbuhan serta
perkembangan selanjutnya.

Menurut Noer (2012) motivasi tumbuh karena keinginan untuk bisa


mengetahui dan memahami sesuatu dan mendorong serta mengarahkan minat
belajar siswa sehingga sungguh-sungguh untuk belajar dan termotivasi untuk
mencapai prestasi. Sedangkan menurut Mc Donald (dalam Sardiman, 2011),
motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan
munculnya “ feeling” dan di dahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan.
Ada tiga elemen penting yang terkandung dalam pernyataan Mc Donald tersebut
yaitu :
1. Motivasi mengawali terjadinya perubahan energi pada diri setiap individu
manusia. Walaupun motivasi itu muncul dari dalam diri manusia,
penampakannya akan menyangkut kegiatan fisik manusia.
2. Motivasi ditandai dengan munculnya rasa/ feeling, afeksi seseorang. Dalam
hal ini motivasi relevan dengan persoalan-persoalan kejiwaan, afeksi dan
emosi yang dapat menentukan tingkah laku manusia.
3. Motivasi akan dirangsang karena adanya tujuan.

Menurut Gestalt (dalam Thoifuri, 2013) belajar lebih berorientasi pada


pentingnya kognisi yang diperoleh dari fungsi kecerdasan intelektual seseorang
dalam memahamai seseuatu. Disamping menekankan pada pemahaman, ada juga
yang menekankan pada pengingatan . Menurut Prawira (2013) motivasi belajar
yaitu segala sesuatu yang ditunjukkan untuk memberikan dorongan atau
memberikan semangat kepada seseorang yang sedang melakukan kegiatan belajar
agar menjadi lebih giat belajar dan memperoleh prestasi yang lebih baik.

Menurut Vygotsky (dalam Latif mukhtar,2014) bermain merupakan salah


satu sumber pengembangan anak, terutama untuk aspek berpikir. Menurut
Vygotsky, anak tidak serta merta menguasai pengetahuan karena faktor
kematangan. Tetapi lebih karena adanya interaksi aktif dengan lingkungannya.
Bermain dalam perspektif ini, menyediakan ruang bagi anak untuk
mengonstruksikan pengetahuan melalui interaksi aktif dengan berbagai aspek
yang terlibat seperti peran dan fungsi. Anak adalah individu aktif, yang didalam
proses bermain melibatkan diri untuk membangun konsep-konsep yang
dibutuhkan, seperti memahami bentuk benda, fungsi benda, karakteristik benda.
Anak juga membangun konsep-konsep abstrak, seperti aturan-aturan , nilai-nilai
tertentu dan kultur.

Menurut Susanto (2011) bahwa bermain dapat membentuk sikap mental


dan nilai-nilai kepribadian anak diantaranya :
1. Dengan bermain itu anak belajar menyadari keteraturan, peraturan dan
berlatih menjalankan komitment yang dibangun dalam permainan
tersebut.
2. Anak belajar menyelesaikan masalah dalam kesulitan terendah sampai
yang tertinggi.
3. Anak berlatih sabar menunggu giliran setelah temannya menyelesaikan
permainannya.
4. Anak berlatih bersaing dan membentuk motivasi dan harapan hari esok
akan ada peluang memenangkan permainan.
5. Anak-anak sejak dini belajar menghadapi resiko kekalahan yang dihadapi
dari permainan.

Berdasarkan pengamatan yang peneliti lakukan ditaman kanak-kanak


Nurul Ulum Sumber Rahayu, peneliti menemukan bahwa di sekolah tersebut ada
beberapa guru yang lulusan S1 Pendidikan Guru Pendidik Anak Usia Dini yaitu 2
orang guru dan ada beberapa guru yang lulusan SMA yaitu berjumlah 3 orang
guru. Guru yang lulusan SMA bertugas untuk menilai dan membagikan buku
hasil tugas anak murid. Sedangkan guru lulusan S1 bertugas untuk mengajar.

Dari uraian diatas, peneliti tertarik untuk memberikan motivasi kepada


anak-anak TK Nurul Ulum Sumber Rahayu melalui permainan edukasi yaitu
cerdas cermat dan kegiatan kreativitas melipat origami. Sehingga peneliti
mengambil judul tentang “Meningkatkan Motivasi Belajar Dengan Bermain Di
Tk Nurul Ulum Desa Sumber Rahayu Kecamatan Rambang Kabupaten
Muaraenim”. Menurut Cindy (2013) Permainan kreativitas yang menggunakan
origami bermanfaat untuk pengembangan motorik halus, sebagai media pengukur
kerja otak yang disalurkan pada gerakan jari tangan secara tekoordinasi untuk
mecapai tingkat keterampilan yang diharapkan. Selanjutnya menurut Maya (2014)
seni origami memiliki beberapa manfaat penting antara lain:
1. Origami dapat membangun jiwa kreatif anak.
2. Origami adalah permainan kreatif, edukatif dan bersifat menghibur.
3. Origami adalah seni yang universal. Dapat dilakukan oleh semua orang
dengan bahan kertas yang mudah di dapat.
4. Origami bermanfaat dalam masa perkembangan anak. Selain menjadi
stimulant positif bagi perkembangan otak pada anak usia dini, origami
juga bermanfaat untuk melatih kerapihan dan ketelitian serta melatih
kreativitas berkarya sejak dini.
5. Teknik origami dapat dipakai untuk memberi solusi pemanfaatan limbah,
kertas, plastik atau foil bekas kemasan menjadi bentuk-bentuk unik yang
bermanfaat.

METODE
Metode yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah metode
deskriptif yaitu prosedur pemecahan masalah yang diselidiki dengan
menggambarkan atau menjelaskan secara jelas apa adanya tentang keadaan subjek
atau objek penelitian. Karena permasalahan yang diteliti adalah peristiwa yang
sedang terjadi berdasarkan fakta yang tampak. Pendekatan yang digunakan
peneliti dalam proses penelitian yaitu dengan pendekatan kualitatif. Penelitian di
TK Nurul Ulum dengan jumlah 32 murid. Dalam penelitian ini, peneliti
melakukan pembelajaran dengan cara melakukan permainan yaitu mengadakan
cerdas cermat dan bermain menggunakan origami. Murid diharapkan dapat
menunjukkan kepintaran secara kompetitif. Kegiatan ini bertujuan bagi
peningkatan kemampuan berpikir kritis dan kreatif bagi murid TK Nurul Ulum
untuk menumbuh kembangkan motivasi belajar murid.

Selanjutnya evaluasi program dilakukan dengan menggunakan model


Context, Input, Process, dan Product (CIPP) yang dikembangkan oleh Daniel
Stuffleabem (Zhang, et al, 2011;Tayibnafis,2000). Keberhasilan program ini
diindikasikan dengan perubahan positif terkait motivasi dari anak-anak TK Nurul
Ulum.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Evaluasi Context
Hasil observasi yang peneliti lakukan menunjukkan bahwa ada 1 murid
TK yang introvert dan tidak betah dikelas (Lita, 4 tahun). murid tersebut setiap
datang ke TK selalu harus ditemani oleh salah satu anggota keluarganya. Lita
adalah murid yang pendiam dan kurang mudah bersosialisasi dengan teman-
temannya dikelas.

Evaluasi Input
Lita menjadi anak yang pendiam dan kurang bersosialisasi karena tumbuh
didalam lingkungan keluarga yang kurang perhatian dari orangtuanya. Ayah lita
adalah kuli bangunan pergi pagi dan pulang sore hari. Sedangkan ibu lita sudah
meninggalkan lita beserta 2 saudarinya. Jadi, lita beserta saudarinya adalah korban
dari perceraian orangtuanya. Sehingga yang mengurus segala kepentingan lita
adalah kakaknya yang baru selesai sekolah SMA.

Evaluasi Proses
Dalam proses pembelajaran yang dilakukan di Taman Kanak-kanak Nurul
Ulum, metode pengajaran lebih banyak ditekankan pada keagamaan seperti
menghapal doa-doa dan mengaji iqra. Di Taman Kanak-kanak Nurul Ulum
Fasilitas bermain untuk anak-anak masih kurang. Sehingga permainan yang
dilakukan sering hanya menggunakan media origami. Proses pembelajaran di
Taman Kanak-kanak Nurul Ulum sebagai berikut:
1. Kelas di mulai pada pukul 14.00-15.00 WIB.
2. Pembelajaran dimulai dengan membaca doa-doa seperti doa belajar dan
dilanjutkan hapalan doa makan, tidur, masuk wc dan sebagainya.
3. Kemudian menyanyikan lagu anak-anak.
4. Selanjutnya masuk ke materi pembelajaran.
5. Setelah materi selesai dilanjutkan mengaji iqra secara bergilir.
6. Kemudian 10 menit sebelum pulang anak-anak dikumpulkan dan menyanyi
serta mengahapal doa-doa lagi.
7. Pada pukul 15.00 WIB anak-anak pelajaran selesai

Dalam memberikan bimbingan kepada anak-anak TK Nurul Ulum penulis


menggunakan pembelajaran seperti mengadakan cerdas cermat sambil bermain
menggunakan media origami. Permainan cerdas cermat atau lomba cerdas cermat
merupakan suatu kegiatan yang digunakan untuk evaluasi hasil belajar. Lomba
dilakukan secara individu dan kelompok. Murid diharapkan dapat menunjukkan
kepintaran secara kompetitif. Kegiatan ini bertujuan bagi peningkatan kemampuan
berpikir kritis dan kreatif murid TK Nurul Ulum untuk menumbuhkembangkan
motivasi belajar murid.Tahap-tahap pelaksanaan lomba cerdas cermat yaitu
sebagai berikut:
1. Peneliti menyiapkan tabel alphabet.
2. Kemudian peneliti menunjuk secara acak nama murid yang akan ditunjuk.
3. peneliti memberikan pertanyaan mengenai alphabet sebanyak 5 soal secara
acak.
4. Murid yang tidak mampu menjawab di hukum dengan hapalan doa-doa
dan bernyanyi.
5. Untuk murid yang bisa menjawab dengan benar, dipersilahkan untuk
menunjuk salah satu temannya untuk maju.

Selanjutnya peneliti bersama murid-murid TK Nurul Ulum membuat


kreativitas dari kertas origami dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1 Peneliti menyiapkan 1 pcs kertas origami.
2 kemudian membagikan warna kertas secara acak.
3 Murid-murid di beri petunjuk melipat dan peneliti memperagakannya di
depan kelas.
4 Setelah dilipat kertas origami yang sudah terbentuk di lukis seperti gambar
ikan. Murid-murid diminta untuk membuat mata ikan, sayap, sisik serta ekor
ikan.
Salah satu murid TK Nurul ulum yaitu Lita yang sebelumnya memiliki
masalah dalam hubungan sosial, pada akhirnya mulai sering berbaur dengan
teman-temannya dan aktif mengikuti pembelajaran. Karena selain mengasah
kognitif, permainan juga dapat menguatkan kerjasama tim dalam memecahkan
suatu masalah.

Evaluasi Produk
Sebelum Lita diberikan bimbingan belajar, lita kesusahan dalam
bersosialisasi. Sehingga Lita merasa dikucilkan. Lita adalah anak yang tidak
mudah akrab dengan orang lain karena merasa takut dan malu. Lita setiap pergi ke
TK harus ditemani oleh salah satu anggota keluarganya karena takut dengan
teman-teman sekelas.
KESIMPULAN
Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa pendidikan anak usia
dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai
dengan usia 6 tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan
untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak
memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. Salah satu tujuan dari
pendidikan anak usia dini adalah untuk menjadikan anak yang dapat tumbuh dan
berkembang sesuai dengan tingkat perkembangannya sehingga anak dapat tumbuh
dengan optimal dan dapat mempersiapkan diri untuk memasuki pendidikan dasar
atau jenjang berikutnya. Untuk dapat mencapai tujuan dari pendidikan tersebut
salah satu faktor yang dapat mempengaruhi keberhasilan dalam proses
pembelajaran yaitu adanya motivasi yang dimiliki oleh peserta didik sehingga
tujuan dari pembelajaran dapat tercapai.

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah peneliti lakukan


mengenai pemberian motivasi belajar pada anak-anak di Taman Kanak-Kanak
Nurul Ulum Sumber Rahayu sudah mengalami peningkatan dalam motivasi
belajar. Dalam hal ini peneliti memberikan motivasi belajar yang sesuai dengan
usia dan kebutuhan anak melalui kegiatan bermain sehingga anak-anak
bersemangat dalam melakukan kegiatan dan meningkatkan jiwa sosialnya.
Melalui kegiatan bermain anak akan belajar banyak hal dan akan mudah
menyerap pengalaman yang didapatkannya pada saat bermain. Siswa menjadi
lebih mudah memahami dan mengingat materi karena selama proses pembelajaran
berlangsung materi disampaikan dengan cara yang menarik.
Gambar 1. Murid yang sedang mengerjakan tugas dari guru.

Gambar 2. Membantu murid yang kurang paham dalam mengerjakan soal.

Gambar 2. Peneliti sedang mengadakan cerdas cermat sekaligus pemberian


motivasi
Gambar 3. Membuat kreativitas bentuk ikan dari origami.

Gambar 4. Murid yang sedang mengikuti pelajaran.


DAFTAR PUSTAKA

Hirai ,M. 2014. Origami Untuk Anak PAUD, TK,& SD. Jakarta:Kawan Pustaka.

Latif Muhktar, dkk. 2014.Orentasi baru pendidikan anak usia dini teori dan
aplikasi.Jakarta: Prenadamedia Group.

Noer .R. 2012. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: Teras.

Prawira,P.A.2013. Psikologi Pendidikan Dalam Perpektif Baru. Yogyakarta:Ar-


Ruzz Media.

Salsabilla, C. 2013. Seni Melipat Kertas Origami Untuk: Taman Kanak-kanak.


Surabaya: Serba Jaya.

Sardiman. 2011. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja grafindo.

Susanto, A. 2011. Perkembangan anak usia dini.Jakarta:prenamedia group.

Thoifuri. 2013. Menjadi Guru Inisiator. Semarang: Media Campus Publishing

Zhang, G., Zeller., N., Griffith, R., Metcalf, D., Williams, J., Shea, C., & Missul,
K. 2011. Using the context, Input, Process, and Product Evaluation Model
(CIPP) as a Comprehensive Framework to Guide The Planning, Implementation,
and Assessment Of Serving Learning Program. Journal Of Higher Education
Outreach and Engagement, 15(4):57-84
.

Anda mungkin juga menyukai