Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan cara pemberian motivasi
belajar di taman kanak-kanak Nurul Ulum Sumber Rahayu. Metode yang
digunakan adalah deskriptif. Sedangkan pendekatan dalam penelitian yaitu
pendekatan kualitatif, karena peneliti ingin mendeskripsikan secara jelas dan rinci
tentang pemberian motivasi belajar. Penelitian di TK Nurul Ulum dengan jumlah
siswa 32 siswa. Peneliti melakukan pembelajaran melalui permainan yaitu
mengadakan cerdas cermat dan bermain menggunakan origami. Hasil dari
penelitian didapat bahwa setelah diberi perlakuan anak-anak TK Nurul Ulum
mengalami peningkatan dalam minat belajar. Siswa menjadi lebih mudah
memahami dan mengingat materi karena selama proses pembelajaran berlangsung
materi disampaikan dengan cara yang menarik.
Absract
This study aims to describe how to provide motivational to learning in
Nurul Ulum kingdergarten Sunber Rahayu. The method used is descriptive in
accordance with the approach in the study. Nameky qualitative approach,
because researchers want to describe clearly and in detail about the provision of
motivation. Researchers conduct learning throught game that is conducting
intelligent meticulously and playing using origami. The results of the study found
that after being given the treatment of kingdergarten children Nurul Ulum
experienced an in increase in interest in learning. Students become easier to
understand and remember the material during the learning process is delivered in
an interesting way.
PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan suatu usaha yang dirancang untuk mencapai
tujuan yang ditelah ditetapkan sebagai tujuan pendidikan nasional yaitu untuk
mencerdaskan kehidupan bangsa. Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia dan Kebudayaan Nomor: 27 tahun 1990 tentang Pendidikan Prasekolah
dan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor:0486/U/1992
menjelaskan bahwa Pendidikan Taman Kanak-kanak (TK) bertujuan untuk
membantu meletakkan dasar kearah perkembangan sikap, pengetahuan,
keterampilan, dan daya cipta yang diperlukan oleh anak didik dalam
menyesuaikan diri dengan lingkungannya, dan untuk pertumbuhan serta
perkembangan selanjutnya.
METODE
Metode yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah metode
deskriptif yaitu prosedur pemecahan masalah yang diselidiki dengan
menggambarkan atau menjelaskan secara jelas apa adanya tentang keadaan subjek
atau objek penelitian. Karena permasalahan yang diteliti adalah peristiwa yang
sedang terjadi berdasarkan fakta yang tampak. Pendekatan yang digunakan
peneliti dalam proses penelitian yaitu dengan pendekatan kualitatif. Penelitian di
TK Nurul Ulum dengan jumlah 32 murid. Dalam penelitian ini, peneliti
melakukan pembelajaran dengan cara melakukan permainan yaitu mengadakan
cerdas cermat dan bermain menggunakan origami. Murid diharapkan dapat
menunjukkan kepintaran secara kompetitif. Kegiatan ini bertujuan bagi
peningkatan kemampuan berpikir kritis dan kreatif bagi murid TK Nurul Ulum
untuk menumbuh kembangkan motivasi belajar murid.
Evaluasi Input
Lita menjadi anak yang pendiam dan kurang bersosialisasi karena tumbuh
didalam lingkungan keluarga yang kurang perhatian dari orangtuanya. Ayah lita
adalah kuli bangunan pergi pagi dan pulang sore hari. Sedangkan ibu lita sudah
meninggalkan lita beserta 2 saudarinya. Jadi, lita beserta saudarinya adalah korban
dari perceraian orangtuanya. Sehingga yang mengurus segala kepentingan lita
adalah kakaknya yang baru selesai sekolah SMA.
Evaluasi Proses
Dalam proses pembelajaran yang dilakukan di Taman Kanak-kanak Nurul
Ulum, metode pengajaran lebih banyak ditekankan pada keagamaan seperti
menghapal doa-doa dan mengaji iqra. Di Taman Kanak-kanak Nurul Ulum
Fasilitas bermain untuk anak-anak masih kurang. Sehingga permainan yang
dilakukan sering hanya menggunakan media origami. Proses pembelajaran di
Taman Kanak-kanak Nurul Ulum sebagai berikut:
1. Kelas di mulai pada pukul 14.00-15.00 WIB.
2. Pembelajaran dimulai dengan membaca doa-doa seperti doa belajar dan
dilanjutkan hapalan doa makan, tidur, masuk wc dan sebagainya.
3. Kemudian menyanyikan lagu anak-anak.
4. Selanjutnya masuk ke materi pembelajaran.
5. Setelah materi selesai dilanjutkan mengaji iqra secara bergilir.
6. Kemudian 10 menit sebelum pulang anak-anak dikumpulkan dan menyanyi
serta mengahapal doa-doa lagi.
7. Pada pukul 15.00 WIB anak-anak pelajaran selesai
Evaluasi Produk
Sebelum Lita diberikan bimbingan belajar, lita kesusahan dalam
bersosialisasi. Sehingga Lita merasa dikucilkan. Lita adalah anak yang tidak
mudah akrab dengan orang lain karena merasa takut dan malu. Lita setiap pergi ke
TK harus ditemani oleh salah satu anggota keluarganya karena takut dengan
teman-teman sekelas.
KESIMPULAN
Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa pendidikan anak usia
dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai
dengan usia 6 tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan
untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak
memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. Salah satu tujuan dari
pendidikan anak usia dini adalah untuk menjadikan anak yang dapat tumbuh dan
berkembang sesuai dengan tingkat perkembangannya sehingga anak dapat tumbuh
dengan optimal dan dapat mempersiapkan diri untuk memasuki pendidikan dasar
atau jenjang berikutnya. Untuk dapat mencapai tujuan dari pendidikan tersebut
salah satu faktor yang dapat mempengaruhi keberhasilan dalam proses
pembelajaran yaitu adanya motivasi yang dimiliki oleh peserta didik sehingga
tujuan dari pembelajaran dapat tercapai.
Hirai ,M. 2014. Origami Untuk Anak PAUD, TK,& SD. Jakarta:Kawan Pustaka.
Latif Muhktar, dkk. 2014.Orentasi baru pendidikan anak usia dini teori dan
aplikasi.Jakarta: Prenadamedia Group.
Sardiman. 2011. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja grafindo.
Zhang, G., Zeller., N., Griffith, R., Metcalf, D., Williams, J., Shea, C., & Missul,
K. 2011. Using the context, Input, Process, and Product Evaluation Model
(CIPP) as a Comprehensive Framework to Guide The Planning, Implementation,
and Assessment Of Serving Learning Program. Journal Of Higher Education
Outreach and Engagement, 15(4):57-84
.