“Tak ada rotan, akar pun jadi” adalah peribahasa yang mengisyaratkan bahwa tanaman ini adalah
sesuatu yang berkualitas baik yang dapat digunakan untuk berbagai keperluan hidup sehari-hari.
Rotan adalah tanaman berduri dan merambat dari keluarga Palmae.
Pemberian nama tanaman ini diperkirakan berasal dari bahasa Melayu, yaitu raut yang berarti
mengupas. Tampilan luar dari tanaman ini sekilas sangat mirip dengan tanaman bambu. Namun,
jika diperhatikan lebih saksama ada perbedaan yang mencolok.
Ciri-Ciri Rotan
Tumbuhan hutan satu ini memiliki karakteristik merambat pada phon-pohon disekitarnya karena
tanaman ini mempunyai sulur-sulur pemanjat yang tumbuh pada ruas-ruas batangnya yang
mampu merambat hingga puluhan meter pada tanaman lain. Selain itu sulur-sulur tanaman ini
mempunyai berbagai variasi sesuai dengan jenisnya. Berdasarkan cara tumbuhnya, tanaman ini
terbagi menjadi dua jenis varietas, yaitu yang hanya tumbuh secara soliter yang hanya dapat
dipanen satu kali karena tidak memiliki kemampuan untuk tumbuh kembali atau yang tumbuh
secara tunggal dimana memiliki kemampuan untuk tumbuh atau meregenerasi kembali.
Habitat Rotan
Tanaman ini memiliki habitat di kawasan hutan-hutan tropis daerah khatulistiwa. Persebarannya
sangat luas, mulai dari kawasan rawa-rawa, tanah yang kering, hingga daerah pegunungan
dengan ketinggian antara 300 meter sampai 1.000 meter di atas permukaan laut. Berikut ini
daerah-daerah yang menjadi sentra penghasil terbesar di Indonesia:
Katingan dan Banjarmasin, Kalimantan
Rotan sangat melimpah di Kalimantan. Hampir di setiap kabupaten menghasilkan sebanyak 600–
800 ton untuk kebutuhan pasar dalam dan luar negeri.
Sumatera terkenal sebagai penghasil rotan berkualitas sehingga menghasilkan devisa lebih
banyak dibandingkan hasil hutan lainnya. Adapun daerah penghasil tanaman ini adalah Singkil,
Nagan Raya, Subulus Salam, Langkat, Toba Samosir, Tapanuli Tengah, serta Mandailing Natal.
Dengan luas hutan sekitar 4.394.932 ha, Palu memberi pemasukan sebesar 60 persen dari total
produksi nasional dengan 38 jenis rotan untuk kebutuhan pasar lokal dan luar negeri.
Rotan merupakan komoditas hasil hutan yang berharga yang dapat dimanfaatkan manusia untuk
berbagai keperluan sehari-hari. Batang tanaman ini dapat dimanfaatkan dalam pembuatan
berbagai kerajinan dan produk rumah tangga. Selain itu, karakter batang yang kuat dan besar
dapat dipergunakan sebagai tongkat penyangga ketika berjalan. Bahkan, batang tanaman ini
digunakan sebagai alat cambuk pada peraturan hukum adat di daerah tertentu.
Selain itu, dalam tradisi suku Dayak, batang muda dari tanaman rotan dapat diolah menjadi
sayuran dan obat-obatan herbal tradisional. Dalam batang tanaman ini juga terkandung banyak
cadangan air yang dapat dimanfaatkan menjadi sumber air minum ketika kehausan di tengah
hutan. Pada bagian tangkai bunganya terdapat getah yang biasa disebut sebagai “Darah Naga”
yang berguna sebagai bahan baku pewarna industri keramik, farmasi, serta alat musik gitar atau
biola.
Sifat tanaman ini yang sangat lentur namun kuat membuatnya dapat dijadikan berbagai bahan
kerajinan seperti furniture, alat-alat rumah tangga hingga mainan anak-anak. Nah, eksporior
berikut ini informasi mengenai berbagai jenis produk kerajinan dari rotan yang sangat menarik
untuk dijelaskan:
NO Produk Kerajinan Keterangan
Industri produk dan kerajinan rotan Indonesia mempunyai potensi pasar di luar negeri, selain itu
Indonesia menjadi penghasil rotan terbesar di dunia, diperkirakan 80% bahan baku rotan di
seluruh dunia dihasilkan oleh Indonesia, sisanya dihasilkan oleh Negara lain seperti Cina,
Filipina, dan Vietnam.
Menurut Menteri Perdagangan Agus Suparmanto, nilai ekspor produk rotan Januari hingga
Agustus 2020 sebesar 357,16 juta dolar AS mengalmi kenaikan 4,35 persen dibanding tahun lalu.
Adapun negara-negara tujuan ekspor seperti Amerika, Jerman, Prancis, Italia, Jepang, Korea
Selatan, Denmark, dan Australia.