Anda di halaman 1dari 4

“Arsitektur dimasa covid”

Badai Covid-19 yang melanda dunia tak terkecuali indonesia telah menimbulkan
permasalahan baru dalam tatanan dunia. Dengan sangat terpaksa semua negara harus
memutuskan kebijakan-kebijakan yang membawa negaranya menjadi lebih baik dan
nyaman terhadap rakyatnya, tak terkecuali Indonesia. Dampak yang diberikan oleh Covid-19
ini sangatlah besar terhadap negara Indonesia. Yang paling berdampak dari Covid-19 ini
adalah kondisi ekonomi dan pola hidup yang baru bagi masyarakat. Mulai dari social
distancing, work from home, menjaga kebersihan, larangan berkerumun, anjuran memakai
masker, dan masih banyak hal-hal lainnya yang menjadi pola hidup yang baru bagi
masyrakat.

Di Indonesia kasus covid-19 sudah mencapai angka yang mengkhawatirkan. Sampai


hari ini kasus covid-19 di Indonesia sudah mecapai angka 500 ribu orang. Diambil dari
sumber covid19.go.id kasus covid-19 di Indonesia tercatat tanggal 27 november 2020 adalah
516.753 kasus.

gambar 1: data covid19 27 nov 2020


Sumber : covid19.go.id

Angka kasus yang begitu besar menjadi PR bagi seluruh elemen masyarakat untuk
mencari solusi dari permaslahan covid-19 ini. Setiap elemen harus memberikan peran
terbaik dalam menyelesaikan kasus ini. Dokter mengobati pasien, pekerja kantoran bekerja
dari rumah, masyarakat melakukan sosial distancing dan pemerintah menetapkan kebijakan
yang bijak agar kasus covid tidak meningkat. Selain dari peran-peran yang telah disebutkan
Arsitektur juga dapat memberikan peran yang sangat krusial dalam mengatsi permasalahan
covid-19 ini. Peran desain yang baik dari arsitek setidaknya dapat mengurangi penyebaran
covid-19 ini.

Sebelum covid-19 ada sebenarnya secara tidak sadar arsitektur sudah lebih dulu
menerapkan desain-desain yang dapat mencegah penyebaran virus seperti mendesain
bangunan yang bersih sehingga terbebas dari bakteri dan virus dan mendesain bangunan
dengan bukaan-bukaan sehingga dapat membunuh virus dan bakteri ketika sinar matahri
masuk ke dalam bangunan. Namun penerapan desain tersebut tidaklah cukup untuk
mengcover penyebaran covid-19. Perlu penerapan desain yang lebih detail untuk
menghadapi covid-19 ini. Hal paling utama untuk diangkat dalam issue ini adalah bagaimana
menjaga jarak dalam berinteraksi.

Kyle chayka dalam tulisannya yang berjudul “How the Coronavirus Will Reshape
Architecture” menjelaskan bahwa ada 3 hal yang harus diperhatikan dalam membentuk
arsitektur yang baru dalam menghadapi covid-19.

1. Ruang pribadi (domestic space)


Yang dimaksud ruang domestic space adalah melakukan pekerjaan dari ruang pribadi
dirumah, namun kebanyakan permasalahan yang dialami dalam kegiatan ini adalah
terkadang kondisi cahaya yang kurang diruang pribadi, kebutuhan akan kamar
mandi, dan keadaan ruang yang tidak tertata rapi. Disinilah peran kita arsitek untuk
mendesain rumah tinggal yang ramah terhadap orang-orang yang ingin berkerja dari
rumah.
2. Ruang kantor (Office Space)
Penerapan social distancing tidak akan berjalan lancer tanpa peran dari arsitek.
Mendesain ruang dengan memperhatikan jarak-jarak tertentu harus benar-benar
diperhatikan dalam mendesain ruang disaat pandemic seperti sekarang ini. Ini tidak
hanya berlaku untuk kantor, tapi untuk semua ruang public seperti mall,
supermarket, kasino, restaurant, tempat ibadah dan ruang-ruang public lainnya.
3. Ruang kota (City space)
Selain memperhatikan ruang interior, memperhatikan ruang lanskap kota juga
sangat berpengaruh. Mendesain ruang public benar-benar harus diperhatikan,
terutama bagaimana peran dari ruang kota mendukung program social distancing.
gambar 3 ilustrasi ruang kantor
gambar 2 ilustrasi ruang domestic
Sumber : Illustrations by Emma Roulette Sumber : Illustrations by Emma Roulette

gambar 4 ilustrasi ruang kota


Sumber : Illustrations by Emma Roulette

Jika ditanya melawan atau berdamai? sudah jelas jawaban yang paling aman adalah
berdamai. Beradaptasi dengan kehidupan yang baru adalah pilihan yang baik. Lagipula
desain untuk covid-19 ini juga memberikan dampak yang lebih baik terhadap desain yang
akan datang. Ini juga selaras dengan apa yang dikatakan oleh arsitek Marianne McKenna
“Sebagai arsitek, ini adalah waktu kita untuk berkumpul dan tidak hanya membayangkan
tetapi juga memikirkan dan mendukung masa depan di mana dunia selaras dengan alam,
dan di mana inovasi dan imajinasi dihargai untuk solusi yang meningkatkan kualitas hidup."
Daftar pustaka :

Kyle chayka, juni 2020. How the Coronavirus Will Reshape Architecture/the newyorker.com

Jeffrey steele, april 2020. Architects Forecast Change For Design In Wake Of COVID-
19/forbes.com

Sumber gambar :

Gambar 1 : covid19.ac,id

Gambar 2 : Illustrations by Emma Roulette

Gambar 3 : Illustrations by Emma Roulette

Gambar 4 : Illustrations by Emma Roulette

Anda mungkin juga menyukai