Anda di halaman 1dari 2

Kelompok : 2

Anggota :
Oscar
Raihan

Dampak Covid-19 Terhadap Ekonomi Kreatif Arsitek

Arsitektur yang sangat dipengaruhi oleh lingkungan sekitar. Produk-produk hasil


arsitektur dapat dipahami melalui konteks zaman dan lingkungan yang ada. “Ekspresi
seorang arsitek jelas sekali sangat dipengaruhi oleh zamannya, lingkungannya, tatanan nilai
di lingkungannya. Sangat sulit memahami bagaimana makna sebuah arsitektur tanpa
mengetahui konteks arsitek pembuatnya,”
Konteks Covid-19 juga salah satu hal yang dapat mempengaruhi produk arsitektur di
masa mendatang. Kebijakan di rumah saja dan pemberlakuan protokol kesehatan yang ketat
juga berimplikasi pada desain-desain rumah di masa mendatang.
Salah satu contoh yakni anjuran untuk menjaga jarak. Dengan adanya jaga jarak tersebut,
memungkinkan ruang-ruang publik diperlebar. Hal itu juga dapat berdampak pada
kemungkinan tren ruang rapat tertutup bergeser menjadi ruangan terbuka sehingga sirkulasi
udara lancar.
“Indonesia memiliki keragaman eko budaya yang luar biasa, yang seharusnya mendorong
ekspresi kreatif yang beragam sehingga dapat memunculkan produk arsitektur yang beragam.
Sekarang kita tahu salah satu upaya yang bisa dilakukan saat ini adalah tetap harus menjaga
protokol kesehatan. Kalau ini menjadi sebuah protokol dalam berinteraksi, maka akan
berdampak pada bentuk-bentuk arsitektur ke depan,” jelasnya.

Ia kembali menambahkan bahwa dengan adanya Covid-19 maka terjadi pertempuran antara
ekonomi dan kesehatan, yang akhirnya akan berpengaruh pada cara membangun space and
design.

Anjuran untuk mencuci tangan dengan sabun juga sangat mempengaruhi desain ruang-ruang
publik. Jika dulu wastafel adalah barang yang hanya bisa ditemukan di restoran atau warung
makan, kini hampir setiap lantai di gedung menyediakan wastafel untuk keperluan cuci
tangan.
“Bahkan anjuran untuk sering cuci tangan akan berpengaruh terhadap desain arsitektur.
Apakah jalan pedestrian melebar, lift diperbanyak, hallway harus diperlebar ataupun tempat
antrean ditiadakan. Lalu, kebijakan stay at home bisa membuat ruang kerja di rumah akan
berubah. Ruang kerja di dalam komunitas, jaringan internet, semua memiliki relevansi
terhadap arsitektur ke depan. Termasuk juga bentuk bentuk ventilasi, maka desain rumah,
ruangan harus memperhitungkan ventilasi,”
Pengaruh Covid-19 terhadap arsitektur di masa depan lebih kompleks dengan adanya faktor
teknologi yang menjadi basis hidup masa kini. percampuran antara teknologi dan dampak
Covid-19 harus disikapi dengan baik supaya arsitektur masa depan tidak hanya
mempertimbangkan human well-being, tetapi juga ecosystem well-being.
“Inilah tantangan ke depan. Seorang arsitek berada di dalam zaman yang berubah, tidak
hanya teknologi yang mendorong perubahan tapi juga virus covid yang mendorong orang
untuk melakukan pola dan cara baru dalam berinteraksi. Hal ini harus dibahas secara serius
teman-teman di Prodi Arsitektur,”

Solusi :

Meningkatkan industri kreatif perlu peningkatan dan pemberdayaan manusia sebagai aktor
kreatifnya. Membangun industri kreatif berarti juga membangun manusianya.

Industri kreatif biasanya dibutuhkan oleh daerah atau wilayah yang minim sumber daya alam
(SDA) namun memiliki potensi sumber daya manusia (SDM). Ini juga menjadi alasan,
mengapa industri kreatif lebih 'green' karena mengangkat potensi lokal dengan sentuhan
kreatif dan tidak merusak kondisi eksisting lingkungan, bahkan berperan meningkatkan nilai
mutu.

Bertolak dari hal tersebut, industri kreatif bisa dikatakan sebagai salah satu bentuk usaha
dalam pencapaian pembangunan berkelanjutan. Berdasarkan pemikiran ini pula, sebuah kota
perlu memperkuat arsitektur industri kreatifnya.

Bahwa setelah pandemi ini, arsitek perlu memikirkan kembali konsep rumah, tempat kerja,
tempat rekreasi, ruang publik, kota, dan sarana transportasi untuk dibawa ke arah mana.

“Hal yang juga harus diperhatikan adalah arsitektur saja jelas tidak bisa menyelamatkan
manusia maupun dunia dari bahaya pandemi oleh karena itu diperlukan kerja sama
interdisiplin yang melibatkan para pakar dari berbagai bidang,”

Anda mungkin juga menyukai