Dampak Covid19 Terhadap Arsitek
Dampak Covid19 Terhadap Arsitek
Anggota :
Oscar
Raihan
Ia kembali menambahkan bahwa dengan adanya Covid-19 maka terjadi pertempuran antara
ekonomi dan kesehatan, yang akhirnya akan berpengaruh pada cara membangun space and
design.
Anjuran untuk mencuci tangan dengan sabun juga sangat mempengaruhi desain ruang-ruang
publik. Jika dulu wastafel adalah barang yang hanya bisa ditemukan di restoran atau warung
makan, kini hampir setiap lantai di gedung menyediakan wastafel untuk keperluan cuci
tangan.
“Bahkan anjuran untuk sering cuci tangan akan berpengaruh terhadap desain arsitektur.
Apakah jalan pedestrian melebar, lift diperbanyak, hallway harus diperlebar ataupun tempat
antrean ditiadakan. Lalu, kebijakan stay at home bisa membuat ruang kerja di rumah akan
berubah. Ruang kerja di dalam komunitas, jaringan internet, semua memiliki relevansi
terhadap arsitektur ke depan. Termasuk juga bentuk bentuk ventilasi, maka desain rumah,
ruangan harus memperhitungkan ventilasi,”
Pengaruh Covid-19 terhadap arsitektur di masa depan lebih kompleks dengan adanya faktor
teknologi yang menjadi basis hidup masa kini. percampuran antara teknologi dan dampak
Covid-19 harus disikapi dengan baik supaya arsitektur masa depan tidak hanya
mempertimbangkan human well-being, tetapi juga ecosystem well-being.
“Inilah tantangan ke depan. Seorang arsitek berada di dalam zaman yang berubah, tidak
hanya teknologi yang mendorong perubahan tapi juga virus covid yang mendorong orang
untuk melakukan pola dan cara baru dalam berinteraksi. Hal ini harus dibahas secara serius
teman-teman di Prodi Arsitektur,”
Solusi :
Meningkatkan industri kreatif perlu peningkatan dan pemberdayaan manusia sebagai aktor
kreatifnya. Membangun industri kreatif berarti juga membangun manusianya.
Industri kreatif biasanya dibutuhkan oleh daerah atau wilayah yang minim sumber daya alam
(SDA) namun memiliki potensi sumber daya manusia (SDM). Ini juga menjadi alasan,
mengapa industri kreatif lebih 'green' karena mengangkat potensi lokal dengan sentuhan
kreatif dan tidak merusak kondisi eksisting lingkungan, bahkan berperan meningkatkan nilai
mutu.
Bertolak dari hal tersebut, industri kreatif bisa dikatakan sebagai salah satu bentuk usaha
dalam pencapaian pembangunan berkelanjutan. Berdasarkan pemikiran ini pula, sebuah kota
perlu memperkuat arsitektur industri kreatifnya.
Bahwa setelah pandemi ini, arsitek perlu memikirkan kembali konsep rumah, tempat kerja,
tempat rekreasi, ruang publik, kota, dan sarana transportasi untuk dibawa ke arah mana.
“Hal yang juga harus diperhatikan adalah arsitektur saja jelas tidak bisa menyelamatkan
manusia maupun dunia dari bahaya pandemi oleh karena itu diperlukan kerja sama
interdisiplin yang melibatkan para pakar dari berbagai bidang,”