Anda di halaman 1dari 9

Program Studi : Ekowisata

Mata Kuliah : Permainan dan Hobi


Semester : 3
Jumlah SKS : 3
Dosen pengampu : Yuventus Frengkianus Kaju. S.Tr.Par

1. Definisi permainan dan aktivitas hobi


a. Definisi permainan dan hobi
1) Permainan
Menurut Kimpraswil dalam As’adi, 2009:26 mengatakan definisi
permainan adalah usaha olah diri olah pikiran dan olah fisik yang sangat bermanfaat
bagi peningkatan dan pengembangan motivasi, kinerja, dan prestasi dalam
melaksanakan tugas dan kepentingan organisasi.
Joan Freeman dan Utami Munandar mendefinisikan permainan sebagai
suatu aktivitas yang membantu anak mencapai perkembangan yang utuh secara fisik,
intelektual, sosial, moral, dan emosional.
Menurut Mulyadi 2004: 30 bermain secara umum sering dikaitkan dengan
kegiatan anak-anak yang dilakukan secara spontan yang terdapat beberapa
pengertian bermain sebagai berikut:
a) sesuatu yang menyenangkan dan memiliki nilai intrinsik pada anak,
b) tidak memiliki tujuan ekstrinsik, motivasinya lebih bersifat intrinsik,
c) bersifat spontan dan sukarela, tidak ada unsur keterpaksaan dan bebas dipilih
oleh anak serta melibatkan peran aktif keikutsertaan anak,
d) memiliki hubungan sistematik yang khusus dengan seuatu yang bukan bermain,
seperti kreativitas, pemecahan masalah, belajar bahasa, perkembangan sosial.
Menurut beberapa pendapat para ahli tersebut peneliti menyimpulkan definisi
permainan adalah suatu aktivitas yang dilakukan oleh beberapa anak untuk 23
mencari kesenangan yang dapat membentuk proses kepribadian anak dan
membantu anak mencapai perkembangan fisik, intelektual, sosial, moral, dan
emosional.
2) Hobi
Hobi adalah kegiatan rekreasi yang dilakukan pada waktu luang untuk
menenangkan pikiran seseorang. Sementara menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
(KBBI), Hobi adalah kata benda (noun) yang dapat diartikan sebagai kegemaran;
kesenangan istimewa pada waktu senggang, bukan sebagai pekerjaan utama.
Kata Hobi merupakan sebuah kata serapan dari Bahasa Inggris "Hobby". Turunan
kata dari hobi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia yaitu pehobi. Pehobi
merupakan orang yang memiliki hobi atau kegemaran. Tujuan hobi adalah untuk
memenuhi keinginan dan mendapatkan kesenangan. Terdapat berbagai macam jenis
hobi seperti mengumpulkan suatu (koleksi), membuat, memperbaiki, bermain dan
sebagainya.
Cara mengembangkan diri melalui hobi
a) Ketahuilah manfaat dan makna dari hobi
Lakukan untuk mengembangkan diri melalui hobi yakni dengan
mengetahui makna dan manfaat dari hobi. Bisa mengetahui makna dan manfaat
tersebut dengan cara menekuninya. Jika kamu menekuninya, maka hidup akan
terasa begitu bermakna dan bermanfaat. Hal itu itu berarti kamu sedang dalam
proses pengembangan diri. Misalnya hobi menulis, membuat kerajinan tangan,
seni (baik menari, bermain musik, melukis), atau hobi lainnya.
b) Bergabung dengan kominitas yang sesuai dengan hobi anda
Dengan bergabung pada komunitas, maka akan bertemu dengan banyak
orang yang memiliki satu pandangan yang sama denganmu. Hal ini menjadikan
kamu semakin berkembang karena bisa saling berbagi ilmu dan pengalaman
dengan sesama anggota.
c) Mengikuti perkembangan orang-orang yang menginspirasi Anda
Misalnya memiliki hobi atraksi, ikuti perkembangan dan kabar terbaru
dari orang-orang yang bergelut di bidang yang sama denganmu. Bisa
mendapatkan suntikan semangat, teknik-teknik terkini, event yang bisa kamu
ikuti, dan berbagai kegiatan yang berkaitan dengan hobimu.

3) Manfaat waktu luang


a. Pengertian waktu luang
Berikut definisi dan pengertian waktu luang atau leisure time dari beberapa
sumber buku:
Menurut Yurida (2019), waktu luang adalah waktu senggang yang dimiliki oleh
setiap individu baik itu di luar kegiatan yang dilakukan setiap hari maupun kegiatan
tambahan.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005), waktu luang adalah waktu yang
tersisa dari rutinitas sehari-hari, dan dimana seseorang dapat memilih aktivitas yang
ingin di lakukan dengan tujuan untuk menyenangkan diri sendiri.
Menurut Sukadji (2000), waktu luang adalah waktu yang tidak digunakan untuk
bekerja, mencari nafkah, melaksanakan kewajiban, dan mempertahankan hidup.

b. Jenis-jenis Waktu Luang


Menurut Torkildsen (2005), kriteria waktu luang dapat dibagi dalam
beberapa jenis, yaitu sebagai berikut:
Leisure as time (waktu luang sebagai waktu). Menggambarkan bahwa waktu luang
sebagai waktu senggang setelah melaksanakan berbagai kegiatan dalam memenuhi
kebutuhan, dimana ada waktu lebih yang dimiliki untuk melakukan kegiatan yang
bersifat positif.
(1) Leisure as activity (waktu luang sebagai aktivitas).
Waktu luang terbentuk melalui kegiatan yang bersifat mengajar dan
menghibur. Waktu luang berisikan berbagai kegiatan dimana seseorang
mengikuti keinginannya sendiri baik untuk beristirahat, menghibur diri sendiri,
menambah pengetahuan atau mengembangkan keterampilan secara objektif.
(2) Leisure as an end in itself or a state of being (waktu luang sebagai suasana hati
atau mental yang positif).
Waktu luang harus dimengerti sebagai suatu hal yang berhubungan
dengan sikap dan kejiwaan seperti hal-hal bersangkutan dengan keagamaan,
bukan disebabkan oleh faktor-faktor yang datang dari luar.
(3) Leisure as an all embracing (waktu luang sebagai sesuatu yang memiliki arti
luas).
Waktu luang merupakan ekspresi dari seluruh aspirasi manusia dalam
mencari kebahagiaan, berhubungan dengan tugas baru, etnik baru, kebijakan
baru serta kebudayaan yang baru.
(4) Leisure as a way of living (waktu luang sebagai suatu cara untuk hidup).
Waktu luang merupakan suatu kehidupan yang bebas dari tekanan-tekanan
yang berasal dari luar kebudayaan seseorang dan lingkungannya, sehingga
mampu untuk bertindak sesuai perasaan yang bersifat menyenangkan, pantas dan
keyakinan.

Sedangkan menurut Triatmoko (2007), berdasarkan pemanfaatannya, waktu luang


dapat dibagi menjadi tiga dimensi, yaitu:
(1) Dimensi waktu, waktu luang dilihat sebagai waktu yang tidak digunakan untuk
bekerja mencari nafkah, melaksanakan kewajiban, dan mempertahankan hidup.
(2) Dimensi cara pengisian, waktu luang adalah waktu yang dapat diisi dengan
kegiatan pilihan sendiri atau waktu yang digunakan dan dimanfaatkan sesuka hati.
(3) Dimensi fungsi, waktu luang adalah waktu yang dimanfaatkan sebagai sarana
mengembangkan potensi, meningkatkan mutu pribadi, kegiatan terapeutik bagi
yang mengalami gangguan emosi, sebagai selingan hiburan, sarana rekreasi,
sebagai kompensasi pekerjaan yang kurang menyenangkan, atau sebagai kegiatan
menghindari sesuatu.
c. Tujuan Pemanfaatan Waktu Luang
Orang yang dapat memanfaatkan waktu luang dengan baik adalah orang
yang sangat beruntung, karena dapat memanfaatkan serta mengontrol waktu secara
optimal. Seseorang yang menggunakan waktu secara efisien akan memperoleh
banyak manfaat, misalnya mereka dapat menyelesaikan pekerjaannya tepat waktu,
sehingga ada waktu untuk memulihkan kebugaran fisik dan mental, rekreasi, dan
interaksi sosial.
Menurut As'ad (2003), beberapa keuntungan yang diperoleh dari
pemanfaatan waktu luang adalah sebagai berikut:
(1) Waktu luang untuk kesehatan jasmani
Dalam hal ini pemanfaatan waktu luang untuk meningkatkan kesehatan di
antaranya:
 Membiasakan berolahraga.
 Makan makanan ringan yang akan memberikan semangat.
 Mengendurkan urat-urat syaraf dengan bersantai.
 Menjauhi tempat keramaian yang dapat menimbulkan kebisingan di sekitar
tempat beraktivitas.
(2) Waktu luang untuk kesehatan rohani
Aktivitas kejiwaan agar individu paham dan membiasakannya sehingga memiliki
kesehatan yang baik, yaitu:
 Autokritik atau introspeksi diri.
 Memberi solusi terhadap problem dan hambatan.
 Menentukan tujuan yakni menyusun tujuannya atau tujuan yang baru.
 Membuat rencana baru dan mengganti rencana lama.
 Mencari pengalaman baru.
(3) Waktu luang untuk sosialisasi diri di masyarakat
Pentingnya waktu luang yang sesuai dan cukup untuk merealisasikan
keharmonisan sosial dalam hubungan sosial, yaitu:
 Menilai hubungan sosial dengan mengevaluasi yang berkembang antara dia dan
orang yang ada di sekelilingnya sesuai dengan opininya.
 Menilai strata sosial yang dimiliki seseorang dalam satu komunitas.
 Memprediksi masa depan.
 Merencanakan masa depan.
 Menyiapkan media aplikasi yang sesuai.
(4) Waktu luang untuk kestabilan ekonomi
Seseorang yang menggunakan waktu luang maka ia dapat mengevaluasi kondisi
ekonominya, yaitu dengan mengevaluasi pemasukan dan pengeluaran serta menekan
pengeluaran.

2. Basic konseptual permainan dan aktivitas hobi


a. Basik konseptual permainan dan aktivitas hobi
Hobi adalah suatu kegiatan yang bisa lakukan ketika waktu luang atau senggang
tiba. Sedangkan menurut KBBI, hobi ialah suatu kata benda (noun) yang juga bisa
diartikan sebagai kegemaran, maupun kesenangan istimewa di waktu senggang.
Wilkinson, 1994 (dalam Pitana, 2009:69) menyebutkan jenis-jenis daya tarik wisata
dibagi menjadi tiga macam, yaitu :
1) Daya Tarik Wisata Alam
Daya Tarik Wisata Alam adalah sumber daya alam yang berpotensi serta
memiliki daya tarik bagi pengunjung baik dalam keadaan alami maupun setelah ada
usaha budi daya.
2) Daya Tarik Wisata Sosial Budaya
Daya Tarik Wisata Sosial Budaya dapat dimanfaatkan dan dikembangkan sebagai
objek dan daya tarik wisata meliputi museum, peninggalan sejarah, upacara
adat, seni pertunjukan dan kerajinan.
3) Daya Tarik Wisata Minat Khusus
Daya Tarik Wisata Minat Khusus merupakan jenis wisata yang baru
dikembangkan di Indonesia. Wisata ini lebih diutamakan pada wisatawan yang
mempunyai motivasi khusus. Dengan demikian, biasanya para wisatawan harus
memiliki keahlian. Contohnya: wisata petualangan (adventure), agrowisata, wisata
spa, wisata belanja (shopping), wisata festival, wisata hobby, wisata sport, dan
wisata spiritual.

Menurut Cooper (1993) unsur-unsur yang menentukan keberhasilan


sebagai daerah tujuan wisata adalah :
a) Atraksi wisata (Attraction) yang meliputi atraksi alam dan buatan;
b) Kemudahan untuk mencapai akses (access) seperti ketersediaan transportasi
lokal baik darat, laut maupun udara beserta sarana dan prasarana pendukungnya;
c) Kenyamanan (amenities) seperti kualitas akomodasi, ketersediaan restoran, jasa
keuangan, keamanan sertah jasa pendukung;
d) Jasa pendukung yang disediakan oleh pemerintah maupun swasta (ancilary
service) termasuk didalamnya peraturan/perundang-undangan tentang
kepariwisataan.

Konsep Wisata Minat Khusus Menurut Anindita (2010) bahwa Wisata


minat khusus petualangan dapat didefinisikan sebagai bentuk perjalan wisata yang
dilakukan di suatu lokasi yang memiliki atribut fisik yang menekankan unsur
tantangan, rekreatif, dan pencapaian keinginan seorang wisatawan melalui
keterlibatan/ interaksi dengan unsur alam. Wisatawan yang terlibat dalam wisata
minat khusus dapat di bagi menjadi 2 antara lain:
a) Kelompok Ringan (Soft Adventure):
Kelompok yang melihat keterlibatan dirinya lebih merupakan keinginan
untuk mencoba aktifitas baru, sehingga tingkat tantangan yang dijalani
cenderung pada tingkat ringan sapai rata-rata.
b) Kelompok Berat (Hard Adventure):
Kelompok yang memandang keikutsertaannya dalam kegiatan wisata
minat khusus petualangan lebih merupakan sebagai tujuan atau motivasi utama,
sehingga cenderung terlibat lebih aktif dan serius pada kegiatan yg diikuti.
Kelompok ini cenderung mencari produk yang menawarkan tantangan di atas
rata-rata.

Berdasarkan pengertian di atas, maka pengertian wisata minat khusus


adalah suatu ketertarikan seseorang yang berkaitan dengan hobbi dimana
wisatawan akan datang ke tempat wisata yang memiliki atribut fisik yang unik.

b. Peluang menerapkan permainan dan aktivitas hobby sebagai atraksi wisata

3. Sumber daya permaian dan aktivitas hobi


a. Sumber daya permainan dan aktivitas hobi

4. Permainan Tradisional dan modern


a. Definisi permainan tradisonal dan modern baik aktif maupun pasif
1) Permainan Ttradisonal
Menurut KBBI, kata “tradisional” memiliki makna menurut tradisi atau adat.
Dengan pengertian tersebut dan disandingkan dengan kata permainan, maka
permainan tradisional adalah permainan yang erat kaitannya dengan tradisi
masyarakat setempat dan sesuai dengan adat di suatu tempat. Seringkali menjadi ide
lomba permainan ini diadakan untun memperingati hari kemerdekaan 17 Agustus
tiap tahunnya. Lalu apa batasannya jika dibandingkan dengan permainan modern?
Batasannya adalah permainan tradisional biasanya memakai bahan dan barang-
barang sederhana yang banyak dijumpai di kehidupan sehari-hari masyarakat.
Misalkan kayu yang dibentuk, tongkat kayu, batu bata, dan sejenisnya.
BP-PLSP (Balai Pengembangan Pendidikan Luar Sekolah dan Pemuda)
Permainan tradisional adalah permianan yang dilakukan sebagai hasil pengendalian
budaya yang di dalam prosesnya terdapat nilai-nilai pendidikan. Nilai pendidikan ini
menjadi salah satu unsur pengenalan dalam dunia anak yang lebih dekat dengan
masyarakat.
Atik Soepandi
Pengertian permainan tradisional adalah permainan yang menggunakan alat-alat
sederhana yang mengandung unsur budaya dan pendidikan. Unsur buday dan
pendidikan dalam permainan tradisional menjadi satu lantaran dalam kegiatannya
selalu bertumbuh pada kemampuan intelektualitas.

Manfaat permainan tradisional:


Dari segi manfaat, semua permainan dibuat untuk menghilangkan rasa bosan.
Namun, untuk permainan tradisional memiliki nilai lebih lainnya, seperti membangun
rasa percaya diri, melatih konsentrasi dan ketangkasan anggota badan, menyambung
persahabatan, mengajari cara bekerja sama dengan orang lain, dan mengubah hal-hal
sederhana menjadi hal yang menyenangkan, sangat tepat sebagai aktivitas permainan
untuk anak SD. Rata-rata permainan tradisional menggunakan fisik. Sangat berbeda
dengan permainan modern yang lebih banyak berkutat dengan asah otak. Dengan
permainan yang didominasi oleh gerakan fisik, maka secara tidak langsung juga
olahraga. Inilah mengapa anak-anak zaman dulu lebih gesit dibandingkan anak kecil
sekarang. Sahabat bisa mengamati sendiri kebanyakan anak kecil saat ini.

2) Permainan Moderen

b. Definisi permainan tradisional dan modern baik individu maupun group.


c. Definisi permainan indoor dan outdoor

5. Perancangan Permainan dan aktivitas hobi


6. Perburuan / Hunting
7. Sport, Tourism dan Outbound
8. Perancangan dan perencanaan program wisata berbasiskan permainan dan aktivitas hobby.

Anda mungkin juga menyukai