ABSTRAK
Kanker kolorektal merupakan salah satu penyakit keganasan yang paling umum di dunia saat ini.
Kanker kolorektal merupakan kasus keganasan paling umum ketiga setelah kanker paru-paru dan
payudara serta penyebab kematian paling banyak keempat di dunia. Meskipun penyebab kanker
kolorektal belum diktehaui, namun beberapa faktor risiko seperti faktor familial dapat meningkat
risiko terkena kanker kolorektal. Penatalaksaan kanker kolorektal sampai saat ini berupa kemoterapi,
radioterapi dan terapi bedah. Pemilihan dari terapi tersebut berdasarkan penilaian kolonoskopi,
pemeriksaan radiologi barium dengan teknik kontras ganda, CT colonography dan evaluasi histologi.
Studi literatur yang dilakukan menunjukkan adanya ekspresi berlebihan dari reseptor histamin dan
adanya defisiensi histamin yang memengaruhi terjadinya kanker kolorektal. Bakteri probiotik
Lactobacillus reuteri memiliki efek anti kanker dengan memproduksi histamin yang tidak dapat
diproduksi sel kanker, sehingga berperan sebagai antiinflamasi. Buah kurma (Phoenix dactylifera)
untuk mendukung aktifitas bakteri probiotik dan memiliki efek anti kanker dalam kandungan buah
kurma. Penggunaan bakteri probiotik Lactobacillus reuteri dengan sari buah kurma memiliki efek anti
kanker kolorektal sehingga berpotensi sebagai terapi dalam pengobatan kanker kolorektal.
Kata Kunci: Buah Kurma, Kanker Kolorektal, Lactobacillus reuteri, Probiotik, Terapi
ABSTRACT
Colorectal cancer is one of the most common malignancies in the world today. Colorectal cancer is
the most common malignancy case after lung cancer and cancer as well as the biggest cause of death
in the world. Although the cause of colorectal cancer has not been recognized, some risk factors such
as family factors can increase the risk of colorectal cancer. Management of colorectal cancer to date
is chemotherapy, radiotherapy and surgical therapy. Selection of colonoscopy, barium radiological
examination with multiple contrast techniques, CT colonography and histological evaluation. The
literature study conducted shows that there are excessive differences in histamine receptors and the
presence of histamine deficiencies that affect the increase in colorectal cancer. The probiotic bacteria
Lactobacillus reuteri has an anti-cancer effect by producing histamine which cannot be produced by
cancer cells, so it works as an anti-inflammatory. Dates (Phoenix dactylifera) to support the activity
of probiotic bacteria and have an anti-cancer effect in the content of dates. The use of probiotic
bacteria Lactobacillus reuteri with date palm juice has an anti-colorectal cancer effect that is needed
as a therapy in the treatment of colorectal cancer.
Keywords: Date Fruit, Colorectal Cancer, Lactobacillus reuteri, Probiotics, Therapy
2
Potensi Kombinasi Bakteri Probiotik Lactobacillus reuteri dengan
Sari Buah Kurma (Phoenix dactylifera) sebagai Terapi Penyakit Kanker Kolorektal
dapat dilakukan bila ukuran kanker < 5 sebagai prebiotik bagi Lactobacillus
mm. Pada ukuran kanker yang lebih reuteri.[16]
besar dapat dilakukan tindakan reksisi
pada bagian rektum proksimal dan Pengaruh Histamin pada Patogenesis
sigmoid.
[12,13] Kanker Kolorektal
Terapi kemoterapi dan radioterapi Kanker kolorektal memiliki perjalanan
umumnya digunakan pada kasus kanker patogenesis yang kompleks. Patogenesis
stadium lanjut yang telah terdeteksi dari kanker kolorektal dipengaruhi oleh
bermetastasis. Kemoterapi yang diberikan ketidakstabilan pada kromosom maupun
umumnya berupa 5-fluorouracil (5-FU) mikrosatelit.[8] Efek dari perkembangan
ditambah oxaliplatin dengan eksisi kanker kolorektal dapat ditemukan dengan
transanal. Selain penggunaan kemoterapi, adanya ekspresi berlebihan dari reseptor
penggunaan antibodi monoklonal juga histamin berupa reseptor H2. Di sepanjang
digunakan dalam tatalaksana kanker saluran pencernaan, histamin disintesis
kolorektal yang telah bermetastasis antara dari bentuk L-histidin dengan bantuan
lain bevacizumab, cetuximab dan enzim histidin dekarboksilase (HDC) dan
aflibercept. [12] tersimpan dalam berbagai sel seperti sel
mast, sel basofil dan enterochromaffin-like
Berbagai terapi tersebut masih [9]
memiliki efek samping yang merugikan. cell (ECL).
Penggunaan kemoterapi pada Enzim HDC diekspresikan oleh sel
penatalaksanaan kanker kolorektal imatur mieloid sumsum tulang
+ +
metastasis dapat menimbulkan anemia, CD11b Ly6G . Pada sel kanker kolorektal,
leukopenia, neutropenia, diare, mual, defisiensi HDC memengaruhi
muntah dan reaksi hipersensitivitas. Selain perkembangan abnormal mieloid dan
itu, pada pemberian antibodi monoklonal menginduksi karsinogenesis. Defisiensi
juga dapat menimbulkan hipertensi, dari HDC disebabkan dengan adanya
gangguan hemostasis dan proteinuria. Pada hipermetilasi pada situs promotor CpG.
terapi operatif dan radioterapi memiliki Sel imatur mieloid sumsum tulang juga
kekurangan seperti keterbatasan luas memengaruhi dari produksi Il-6 yang
operasi dan tidak efektif pada kanker yang berperan pada angiogenesis dan
[12] [10]
telah bermetastasis. pertumbuhan tumor. Ekspresi enzim
Saat ini, telah diteliti efek pemberian HDC memengaruhi pertumbuhan sel
bakteri probiotik terhadap sel kanker kanker melalui histamine receptor 2
kolorektal baik secara in vitro ataupun in (HR2). Efek promosi dari HR2 dapat
vivo. Bakteri probiotik telah diketahui menginduksi efek proangiogenik melalui
memiliki efek preventif kanker melalui aktivasi vascular endothelial growth factor
perlindungan mukosa, imunomodulator (VEGF) yang dimediasi oleh enzim
dan mengurangi paparan karsinogen siklooksigenase-2 (COX-2). Studi
pencetus terjadinya kanker.[14] Salah satu mengenai pengaruh terapi ulkus gaster dan
bakteri probiotik yang telah diteliti gastro- esophageal reflux disease (GERD)
memiliki efek antikarsinogenik yaitu dengan antagonis HR2 menunjukkan
adanya efek inhibisi pertumbuhan kanker
Lactobacillus reuteri.[15] Untuk
mendukung aktivitas antikarsinogenik dari sehingga berpotensi sebagai
Lactobacillus reuteri, pemberian kurma penargetanterapi bagi pengobatan kanker
(Phoenix dactylifer) juga memberikan efek kolorektal.[11]
antikarsinogenik dan dapat berperan
3
Potensi Kombinasi Bakteri Probiotik Lactobacillus reuteri dengan
Sari Buah Kurma (Phoenix dactylifera) sebagai Terapi Penyakit Kanker Kolorektal
Potensi Terapi Anti Kanker Kolorektal kecil. Bakteri tersebut membentuk suatu
dengan Bakteri Probiotik Lactobacillus biofilm agar dapat bertahan dan
reuteri mengekspresikan molekul adhesin untuk
Lactobacillus reuteri merupakan berikatan pada saluran mukosa
bakteri Gram positif yang merupakan gastrointestinal. Pembentukan biofilm oleh
bagian dari famili Lactobacillus spp. bakteri Lactobacillus reuteri selain untuk
Lactobacillus spp merupakan salah satu bertahan hidup juga untuk membentuk
bakteri yang paling sering digunakan koloni dan menginvasi bakteri patogen
sebagai bahan bahan baku produk seperti Escherichia coli.[17]
probiotik saat ini karena memiliki manfaat Pada aktivitas anti kanker kolorektal,
bagi saluran cerna bila diberikan jumlah bakteri Lactobacillus reuteri bekerja
yang cukup dan dapat bertahan hidup pada melalui produksi histamin yang
asam lambung. Lactobacillus reuteri memengaruhi inflamasi dari sel kanker.
merupakan flora normal yang dapat Bakteri L. Reuteri memiliki gen krosomal
ditemukan pada tubuh seperti pada saluran lengkap pembentuk HDC (hdcA, hdcB,
gastrointestinal, saluran kencing, kulit dan dan gen antiporter histidin-histamin
air susu ibu. Bakteri Lactobacillus reuteri (hdcP)) sehingga dapat memproduksi
juga memiliki kemampuan adaptasi yang histamin yang tidak dapat dihasilkan oleh
baik pada berbagai kondisi pH dan sel kanker. Pembentukan histamin yang
aktivitas antimikroba pada patogen dimodulasi oleh bakteri L. Reuteri berefek
[17]
penyebab kanker kolorektal. pada penghambatan aktivitas sitokin
Bakteri Lactobacillus reuteri memiliki proinflamasi tumor necrosis factor-α
kemampuan mengolonisasi saluran (TNF-α), Il-6, Il-22, dan keratinocyte
gastrointestinal karena memiliki chemoattractant (KC) dan memiliki efek
kemampuan bertahan pada pH asam di anti tumor (Gambar 1).
[18]
lambung dan garam empedu pada usus
4
Potensi Kombinasi Bakteri Probiotik Lactobacillus reuteri dengan
Sari Buah Kurma (Phoenix dactylifera) sebagai Terapi Penyakit Kanker Kolorektal
Gambar 2. Efek anti kanker dari bakteri L. Reuteri pada tikus yang diinduksi kanker kolorektal
oleh azoxymethane (AOM).[18]
5
Potensi Kombinasi Bakteri Probiotik Lactobacillus reuteri dengan
Sari Buah Kurma (Phoenix dactylifera) sebagai Terapi Penyakit Kanker Kolorektal
Gambar 3. (A) Pengaruh bakteri L.reuteri pada sel kanker CaCo-2, sel normal kolorektal CRL-1831
dan (B) Perbandingan kandungan SCFA dari bakteri Lactobacillus reuteri, Lactobacillus rhamnosus
dan Lactobacillus acidhophillus.[20]
6
Potensi Kombinasi Bakteri Probiotik Lactobacillus reuteri dengan
Sari Buah Kurma (Phoenix dactylifera) sebagai Terapi Penyakit Kanker Kolorektal
SCFA yang terdiri dari asetat, telah diteliti karena memiliki nilai
propionat dan butirat memiliki sifat farmakologis sebagai terapi hipotensi,
sitotoksik pada kandungan asetat dan hipoglikemik, hepatoprotektif dan anti
imunomodulator serta anti inflamasi pada diare. Kandungan serat pada kurma yang
kandungan propionat yang memengaruhi tinggi (6,4-11,5%) dapat berperan sebagai
apoptosis sel kanker namun memiliki efek sumber karbon dari fermentasi bakteri
samping yang rendah pada sel normal. [23]
probiotik.
Selain itu, L. reuteri mampu menginduksi Kandungan serat dari kurma yang
proliferasi sel sehat pada kolon sehingga mengandung arabinose, xylose, galaktosa,
memiliki kemampuan meningkatkan dan mannan memiliki manfaat untuk
keehatan saluran gastrointestinal.[20] menstimulus pertumbuhan dan aktivitas
Untuk meningkatkan potensi bakteri bakteri L. reuteri.[24] Serat yang
probiotik L. reuteri, diperlukan komponen difermentasi oleh bakteri meningkatkan
yang dapat membantu pertumbuhan produksi SCFA yang dihasilkan oleh
bakteri yaitu berupa media prebiotik. bakteri L. reuteri. Efek dari serat yang
Media prebiotik yang digunakan mampu meningkatkan produksi SCFA
merupakan senyawa yang tidak tercerna dapat meningkatkan aktivitas sitotoksik sel
yang dapat dimetabolisme oleh kanker dari kandungan SCFA dan
mikroorganisme di kolon, memodulasi mempromosikan sel-sel sehat dari epitel
[25]
komposisi mikrobioma dan memberikan usus.
efek fisiologis yang baik bagi tubuh. Salah Kandungan serat dari kurma tersebut
satu media prebiotik yang dapat dapat berperan sebagai pengganti media
mendukung aktivitas bakteri probiotik dan pertumbuhan bakteri L. reuteri media
memiliki efek fisiologis yang baik adalah tumbuh standar DeMan Rogosa Sharp
[21] (MRS). Penelitian yang dilakukan oleh
kurma (Phoenix dactylifera).
Ayad et al (2016) menunjukkan tidak ada
Potensi Sari Buah Kurma (Phoenix perbedaan waktu pertumbuhan dan jumlah
dactylifera) sebagai Prebiotik dan Anti bakteri L. reuteri pada media MRS dengan
Kanker Kolorektal media kultur kurma yang ditambah dengan
Buah Kurma (Phoenix dactylifera) phytone peptone (PP) 0,8% (Gambar 4B).
merupakan buah yang berasal dari daerah Selain itu, penggunaan kurma sebagai
Timur Tengah dan Afrika Utara dan media tumbuh bakteri L. reuteri lebih
bagian dari famili Arecaceae. Buah kurma ekonomis dibandingkan media MRS
telah dibudidayakan sejak zaman kuno dan sehingga kurma dapat berpotensi sebagai
telah menjadi makanan pokok dari pengganti media pertumbuhan bakteri L.
masyarakat lokal karena kemampuan reuteri (Gambar 4A).[16]
[22]
adaptasi di lingkungan gurun. Kurma
A
7
Potensi Kombinasi Bakteri Probiotik Lactobacillus reuteri dengan
Sari Buah Kurma (Phoenix dactylifera) sebagai Terapi Penyakit Kanker Kolorektal
Gambar 4. (A) Jumlah tiga strain bakteri L. reuteri dengan kurma dan PP 0,2% (T1). 0,4% (T2),
0,6% (T3) dan 0,4% (T4) dan (B) Perbandingan waktu pertumbuhan. [16]
Buah kurma juga memiliki aktivitas fenolik, flavonoid, dan antosianin lebih
inhibitor sel kanker yang tinggi. Penelitian berperan dalam inhibisi sel kanker
yang dilakukan Eid et al (2014) dibandingkan konsumsi polifenol saja dari
menunjukkan aktivitas konsumsi ekstrak ekstrak kurma. Aktivitas inhibisi sel
kurma dapat menginhibisi sel kanker kanker oleh buah kurma menurun setelah
CaCo-2 lebih tinggi dibandingkan dengan fermentasi karena asam fenolik dan
ekstrak polifenol kurma saja. Kandungan senyawa lainnya yang hilang saat ada di
dalam kurma yang berperan sebagai anti kolorektal (Gambar 5).
[26]
proliferasi sel kanker antara lain asam
Gambar 5. Perbandingan aktivitas inhibisi sel kanker Caco-2 oleh Date Polyphenol Extract (DPE)
dan Digested Date Extract (DDE).[26]
8
Potensi Kombinasi Bakteri Probiotik Lactobacillus reuteri dengan
Sari Buah Kurma (Phoenix dactylifera) sebagai Terapi Penyakit Kanker Kolorektal
9
Potensi Kombinasi Bakteri Probiotik Lactobacillus reuteri dengan
Sari Buah Kurma (Phoenix dactylifera) sebagai Terapi Penyakit Kanker Kolorektal
2
Potensi Kombinasi Bakteri Probiotik Lactobacillus reuteri dengan
Sari Buah Kurma (Phoenix dactylifera) sebagai Terapi Penyakit Kanker Kolorektal
1
1