Anda di halaman 1dari 4

PROFIL KAMPUNG

TALISAYAN
TIM REDAKSI KATA PENGANTAR

Fiorentina Rizki R Puji syukur kehadirat Allah SWT atas berkat dan rahmat-Nya sehingga
Achmad Supandi penulisan Buku Profil Kampung Talisayan tabun 2022 dapat diselesaikan.
Dicna Maisarah Buku Profil Desa ini merupakan sumber informasi tentang Kampung
Talisayan sebagai pedoman bagi masyarakat umum yang belum
mengetahui jauh tentang Kampung Talisayan.
FOTO
Terimakasih disampaikan kepada Rachmat Setyawan A.Md, selaku Kepala
Edy Subur Kampung Talisayan beserta sekretaris dan staff atas kontribusi dalam
penyempurnaan buku ini dan semua pihak yang telah ikut membantu
dalam penyelesaian buku ini.

DESAIN Kami menyadari masih terdapat kekurangan dalam buku ini, untuk itu
kritik dan saran terhadap penyempurnaan buku ini sangat diharapkan.
Fiorentina Rizki R Semoga buku ini dapat memberi manfaat bagi masyarakat Kampung
Talisayan khususnya, serta semua pihak yang membutuhkan.

Talisayan, Oktober 2022


SEJARAH KAMPUNG

Talisayan
Berdasarkan hal tersebut sang raja memberikan nama kampung ini
Kampung Talisayan merupakan salah satu kampung tertua di wilayah
dengan nama Kali Sayang. Karena pengejaan Kali Sayang didengar tabu,
Kecamatan Talisayan, yang telah ada sejak zaman penjajahan Belanda.
untuk memudahkan penyebutannya maka disempurnakan lah menjadi
Berdasarkan cerita yang di himpun dari masyarakat terdahulu, penamaan
Talisayan
kampung Talisayan berasal dari kejadian masa lampau yang terbagi dalam
dua versi cerita Kedua, pada zaman dahulu kala ada seorang nelayan yang menambatka
perahunya di dermaga yang ada di kampung ini. Ia mengikat perahunya
Pertama Mereka mengatakan bahwa pada zaman dahulu kala, saat raja
dengan tali yang sangat disayanginya. Suatu ketika datanglah badai yang
Sambaliung yang sedang melaksanakan kunjungan kewilayah kerajaannya
sangat besar kemudian menghantam dan memutus tali tambat perahu
tiba-tiba mereka dikepung dan diserang oleh pasukan Belanda dimuara
tersebut. Untuk mengenang kejadian itu, nelayan tersebut memberi
sungai Dumaring, pertempuran pun terjadi dan mereka berhasil
nama Talisayang pada Kampung ini. Kebetulan pula di kampung ini ada
melarikan diri masuk ke dalam kampung Dumaring kemudian bertempat
berbagai macam suku yang menetap. Namun penyebutan Talisayang
tinggal disana. Kala itu Jika raja hendak mandi, ia mendatangi sungai atau
berbeda pengucapannya pada beberapa suku, terutama pada suku
kali yang berada di daerah Talisayan (sekarang sungai tersebut dikenal
Bugis. Suku Bugis sering menyebut Talisayang menjadi Talisayan sehingga
dengan nama sungai KIAM). Sungai tersebut sangat disenangi dan
nama Talisayan Lebih etis di dengar.
disayangi oleh sang raja, sebab memiliki
PROFIL PEMERINTAH KAMPUNG

Anda mungkin juga menyukai