A / 26
BURUNG CENDERAWASIH
Nasya berlari dengan ceria menuju tempat yang paling ia sukai. Sore ini ia pergi
bersama sahabatnya Deva menuju sebuah taman rindang dengan danau yang sangat
luas,letaknya cukup dekat dari rumah mereka. Setiba di taman itu Nasya dan Deva menuju
ke ujung taman,ada sebuah celah kecil yang tidak diketahui oleh kebanyakan orang yang
berkunjung ke sana. Celah itu membawa mereka ke dalam sebuah taman lain yang lebih
indah namun tertutup.
Nasya yang masih kebingungan menerima kitab itu dengan ragu. Lalu ia keluar
bersama Deva. Mereka membaca kitab itu. Isinya mengenai cenderawasih yang berasal dari
surga. Cenderawasih hanya turun 1 setiap 7 tahun, dan burung ini memiliki banyak sekali
khasiat untuk pengobatan juga untuk pelaris dan berbagai keajaiban lain yang diceritakan
secara detail di dalam kitab itu. Keesokan harinya Nasya dan Deva kembali menemui
cenderawasih itu, “Apa yang kalian inginkan sebagai keberuntungan kalian,?” cenderawasih
itu bertanya. “Tidak ada,kami tidak tahu harus memilih apa,” Nasya dan Deva terlalu polos
untuk memilih keberuntungan yang bisa mereka dapatkan. “Bagaimana jika kamu izinkan
kami bermain disini bersamamu?” tanya Deva pada cenderawasih.
“Terimakasih dan maaf, aku benar benar harus pergi. Terimakasih kalian benar benar
berbeda dari cerita yang aku dengar tentang manusia. “ kata cenderawasih yang kemudian
merontokan beberapa bulunya hingga jatuh ke tanah sebelum benar benar menghilang.
Kemudian bulunya berubah menjadi beberapa kendi yang berisi obat dan harta yang
banyak.Nasya dan Deva menangis tersedu. Namun mereka berterimakasih pada cenderawasih
yang benar benar penuh keajaiban dan keberuntungannya