Anda di halaman 1dari 5

Bermuda Triangle atau orang biasa menyebutnya segitiga bermuda merupakan tempat misterius

yang sampai sekarang ini belum diketahui kejelasannya. Banyak kapal ataupun pesawat yang
menghilang setelah melewati tempat misterius ini. Sebab mereka tidak tau sebenarnya di dalam
sana terdapat sebuah pulau kecil yang dihuni oleh para bangsa peri.

Ternyata tinggal sekelompok bangsa peri kecil yang menempati pulau di area segitiga bermuda ini.
Sudah puluhan tahun mereka tinggal di pulau tersebut tanpa diketahui oleh siapa pun. Para manusia
tidak dapat mengunjungi pulau ini sebab pulau ini terlindungi oleh semacam mantra bangsa peri
sehingga menyebabkan kapal atau pun pesawat hilang secara mendadak saat mendarat di pulau ini.
Sesepuh bangsa peri sengaja melindungi pulau ini agar tidak ada siapa pun yang bisa datang ke sini
selain bangsa peri.

Saat ini musim semi tiba, kelopak bunga mulai kembali bermekaran dan menjatuhkan butiran-
butiran salju ke tanah. Saat kelopak bunga kembali terbuka, bangunlah para bangsa peri untuk
memulai aktivitas mereka.

Para peri kecil di pulau ini memiliki kemampuan ajaib yang berbeda-beda. Ada yang dapat
mengendalikan air, ada yang mengendalikan cuaca, ada pula yang dapat mengendalikan para
hewan, dan ada yang bisa memperbesar atau menumbuhkan bunga dan tanaman di sekitar pulau
ini.

Pak Chicory dan Ibu Violet memiliki kemampuan yang sama. Setiap hari mereka berusaha membuat
pulau ini subur dengan tumbuhan dan bunga-bunga yang indah. Suatu saat mereka menemukan
bibit bunga mawar kecil yg terjatuh. Bibit ini spesial karena ada sinar berkilau yang mengelilingi nya.
Saat Pak Chicory mencoba membuat bibit ini menjadi bunga ternyata selalu gagal. Ia pun tak
pantang menyerah. Dengan meminta bantuan Ibu Violet, mereka pun kompak mengerahkan sekuat
tenaga untuk menumbuhkan bibit itu menjadi bunga mawar. Ternyata ajaib, bibit itu perlahan
tumbuh dan menjadi bunga mawar kecil. Mereka sangat kelelahan karena telah menguras banyak
tenaga untuk menumbuhkan bibit tersebut.

Perlahan-lahan kelopak mawar itu terbuka, kemudian muncullah sinar yang sangat terang yang
menyilaukan mata Pak Chicory dan Ibu Violet. Alhasil, lahirlah seorang bayi peri yang terlihat
menangis di kelopak bunga mawar tersebut. Dengan perasaan terkejut dan bahagia, mereka pun
membawa bayi peri itu ke desa para peri. Akhirnya dengan kesepakatan seluruh warga peri
diadopsilah bayi peri kecil itu sebagai anak mereka. Pak Chicory dan Ibu Violet pun sepakat untuk
menamai anak mereka dengan nama Rose.

Rose begitu bahagia sekali mendapatkan orang tua seperti Pak Chicory dan Ibu Violet. Sebab mereka
begitu sabar mengajari semua hal yg belum diketahui oleh Rose. Dari mulai cara berbicara, terbang,
bersosialisasi dgn peri yg lain serta dgn flora dan fauna yg ada di pulau ini. Rose pun serius
mendalami pembelajaran yg ia dptkan dr kedua orangtuanya tersebut sehingga ia tumbuh menjadi
peri kecil yg cerdas.

Usianya masih menginjak 1 thn tpi dia sudah bisa melakukan segalanya sendiri tanpa bantuan dr
siapa pun. Kecerdasan tersebut membuat para peri yg lain takjub tapi disamping itu juga ada juga
peri yg merasa iri dgn kehebatan yg dimiliki oleh Rose. Tak hanya peri lain, Pak Chicory dan Ibu Violet
pun sebagai orang tuanya takjub dgn kecerdasan anak mereka tersebut. Mereka merasa sangat
beruntung telah di karunia anak yg baik hati dan cerdas sperti Rose. Kini mereka merasa lega karena
anak yg mereka besarkan dgn sepenuh hati sudah tumbuh mandiri dan dewasa. Memang
perkembangan dan pertumbuhan usia para peri berbeda jauh dengan manusia. Hal itulah yg
menjadikan bangsa peri begitu istimewa meskipun tidak ada satupun manusia yg mengetahuinya
Kecerdasan Rose sudah menjadi buah bibir di desa para peri, hingga banyak sekali peri-peri yg ingin
mendekati Rose. Hingga suatu saat, keberanian Sakura membuahkan hasil. Dgn kemampuannya
mengendalikan para hewan, Sakura mampu menarik perhatian Rose. Sebab dibalik kecerdasan
Rose, tetap ia masih memiliki kelemahan sebagai seorang peri. Di usianya yg muda, ia blm memiliki
kemampuan khusus sperti para peri dewasa lainnya. Dgn belajar dan usaha pun masih sulit untuk
mendapatkan kemampuan khusus dgn cara yg instan di usianya yg muda. Alhasil, Rose pun
memperhatikan kemampuan para peri yg lain selain kemampuan membesarkan sesuatu yg telah
diajarkan oleh kedua orang tuanya. Hal tersebutlah yg menjadikan awal pertemuannya dgn Sakura.

"Hallo, maafkan aku menggangu pekerjaanmu. Perkenalkan aku Rose, putri dr Pak Chicory dan Ibu
Violet. Nama kakak siapa ya. Aku boleh kenalan ga?" tanya Rose pd Sakura yg asyik bermain dgn
para kupu-kupu.

"Oh... ya... Pastilah aku memperbolehkanmu berkenalan dgnku. Salam kenal juga. Namaku Sakura.
Ada yg bisa aku bantu?" tanya balik Sakura pd Rose.

"Iya kak Sakura. Aku cuma penasaran saja dgn kemampuan kakak yg bisa berkomunikasi dgn hewan.
Sepertinya kemampuan itu sangatlah menyenangkan." Sahut Rose kagum.

"Kemampuanku sudah turun menurun dari nenek moyangku. Jd menyenangkan atau tidak aku
hanya bisa menikmatinya saja. Terkadang hal ini juga merepotkan sebab tidak semua hewan
langsung bisa menuruti perintah yg aku inginkan. Krn aku juga masih belajar. Jika kau tertarik aku
bisa mengajarimu. Ya... Kalau km tidak keberatan sih" seru Sakura.

"Wah... Terima kasih banyak. Dengan senang hati aku terima bimbingan dr kakak untuk
mengajariku kemampuan khusus ini." sahut Rose kegirangan.

Semenjak saat itu, Sakura dan Rose belajar bersama dan mereka pun menjadi akrab layaknya
saudara kakak dan adik yg sesungguhnya.

Rose semakin akrab dengan Sakura. Mereka berdua berlatih sihir dan bercanda bersama. Tanpa
disadari sudah 1 bulan lamanya mereka sudah saling mengenal. Hubungan mereka menjadi lebih
akrab layaknya seorang saudara.

Suatu hari ketika Sakura melatih para hewan untuk belajar terbang, terdengar suara tangisan
seorang hewan yang memilukan. Sakura akhirnya tak dapat fokus untuk mengajari hewan-
hewannya. Ia pun meminta tolong pada Rose untuk mencari asal muasal suara tersebut berada.

Rose mengalami kesulitan dalam mencari asal suara tersebut. Sebab keahlian sihirnya masih belum
peka terhadap suara hewan seperti Sakura. Setelah kebingungan berkeliling mencari suara yang
tidak jelas dimana asalnya, ia pun memutuskan kembali lagi ke tempat Sakura.

"Kak Sakura... Maafkan aku, suara itu tidak dapat kuketahui keberadaannya. Aku tak dapat peka
mendengarkan suara hewan seperti dirimu. Lalu apa yang harus kita lakukan selanjutnya?" tanya
Rose kebingungan.

"Oh iya. Maafkan aku Rose. Aku tak tau kalau kau tidak dapat mendengar suara hewan sepertiku.
Apalagi kau masih dalam tahap belajar menemukan jati dirimu sebagai penguna sihir. Baiklah, aku
akan mencarinya. Kau bantu aku saja untuk melatih burung kecil ini untuk terbang. Mudah bukan?"
sahut Sakura sambil menghentikan aktifitasnya tersebut.

"Baiklah kak Sakura. Aku akan berusaha melatih mereka terbang dengan kemampuanku. Semoga
tidak ada masalah ya. Hehehe" sahut Rose sambil menggaruk rambutnya yang tidak gatal.
Sakura pun pergi meninggalkan Rose bersama kumpulan anak burung yang sedang belajar untuk
terbang. Ia mencari asal muasal suara itu berada. Semakin lama ia terbang, semakin keras pula suara
itu terdengar. Namun tetap saja ia tak dapat menemukan dan melihat siapakah sesungguhnya
hewan yang bersuara tersebut.

Semakin keras Sakura mencari keberadaan suara tersebut berasal, hingga ia tidak mengetahui
bahaya sedang mendekat. Langit menjadi gelap seketika, terlihat bahwa lapisan pelindung pulau
telah membawa puing-puing bongkahan pesawat yang hancur mengenai dinding langit pulau ini.

"Rose aku sudah menemukan asal suara tersebut. Dia adalah bayi beruang yang terjebak di lubang
besar ini. Ayo kita bantu!" ucap Sakura sambil menunjukkan keberadaan lubang tempat bayi
beruang yang sedang terjebak tersebut.

"Baiklah Kak Sakura, aku pasti akan membantumu. Lalu, bagaimana dengan para bayi burung ini?
Aku masih belum selesai melatih mereka agar bisa terbang secara mandiri" tanya Rose
kebingungan.

"Sudahlah. Tinggal terlebih dahulu para bayi burung itu. Kita harus memprioritaskan bayi beruang
yang kesusahan itu. Ayo ikut aku segera. Dengan kolaborasi sihir kita, mungkin bayi beruang itu bisa
kita selamatkan dari lubang tersebut" jawab Sakura memerintah Rose.

"Oke lah kalau begitu kak. Aku akan mengerahkan sekuat tenagaku untuk membantumu. Semoga
saja rencana kita berhasil" sahut Rose sambil mengikuti Sakura pergi.

Sakura dan Rose tidak mengetahui bahwa bahaya sedang mengintai mereka berdua. Mereka tidak
memperhatikan bahwa di sekeliling mereka sudah banyak korban yang berjatuhan, baik peri
maupun hewan di pulau ini karena terkena puing-puing pesawat yang terjatuh.

Para peri penyembuh kerepotan membantu para korban yang telah berjatuhan. Banyak yang terluka
karena terkena puing-puing pesawat tersebut. Hutan pun terbakar karena terkena percikan api dari
ledakan pesawat tersebut. Memang itulah hal negatif yang menjadi risiko karena pelindung yang
diberikan untuk pulau ini. Setiap sesuatu yang mendekati pulau ini pasti akan hancur atau meledak
seketika dan sisanya akan jatuh merusak seisi pulau dan biasanya akan memakan banyak korban.

Sakura dan Rose tetap fokus untuk membantu bayi beruang tanpa mengetahui situasi genting
sedang menimpa pulau.

Rose dan Sakura mengerahkan seluruh tenaga mereka untuk menyelamatkan bayi beruang yang
terjebak. Mereka mencoba mendorong batu yg menutupi rumah beruang itu dgm sekuat tenaga.
Namun sayang hasilnya tak begitu bisa diharapkan. Tetap saja batu itu sama sekali tak bergerak dari
tempat semula. Sakura pun yg hanya bisa berkomunikasi dgn beruang untuk menenangkannya. Rose
bingung, ia tak dapat membantu sama sekali disaat kondisi mereka sudah begitu genting.

Rose pun mencoba sekali lagi untuk memfokuskan diri. Ia mengarahkan tenaganya dan mengalihkan
pandangannya pd bunga yg terhimpit batu tsb. Dgn penuh keyakinan akhirnya sihir itu berhasil
dikeluarkannya. Cahaya perlahan keluar dr tangan dan bunga itu perlahan membesar lalu menggeser
batu yg menutupi rumah beruang hingga terjatuh disisi sebaliknya. Beruang itu pun akhirnya
terbebas dr batu dan ia pun berterima kasih kepada Sakura dan Rose yg kemudian berlari mencari
tempat perlindungan yg aman.

"Wow rose... Lihat akhirnya kau berhasil mengeluarkan sihirmu itu. Ternyata benar kau adalah
keturunan ibu dan ayahmu. Tengok saja sihir kalian sama. Berkat bantuanmu beruang itu kini bisa
berlari menuju kawanannya. Terima kasih sobat. Aku bangga sekali kepadamu" ujar sakura sembari
tersenyum kpd Rose.

"Iya kak. Akhirnya aku berhasil mengeluarkan sihirku ini. Jika papa dan mama tau kalo aku bisa
menggunakan sihir itu, mereka pasti akan bangga kepadaku" sahut Rose senang.

"Tentu saja rose, itu pasti... Aku salut kepadamu. Kini kau sudah menjadi peri yg sempurna karena
kekuatan sihirmu sudah berfungsi dgn baik. Mari kita pulang. Hari sudah mulai sore" ujar Sakura
mengajak Rose kembali pulang ke rumah.

Mereka terhenti dan terkejut seketika saat melihat langit menjadi merah menyala dan terlihat
benda" asing berukuran besar saling berjatuhan mengenai taman bunga ini. Para binatang pun saling
berlarian menyelamatkan diri mereka masing-masing. Benda langit itu jatuh dan membakar kebun
bunga beserta hutan yg ada disekitar mereka.

Dengan sigap Sakura pun mengambil kulit kayu yg tidak terpakai untuk melindungi dirinya bersama
Rose. Mereka pun memegang ujung kulit kayu berukuran sedang itu diatas kepala mereka dan mulai
terbang kembali menuju ke desa. Sakura dan Rose merasa cemas dengan keadaan desa sekarang.
Kuharap para peri di desa sudah mengetahui bahaya yg terjadi saat ini. Bencana alam ini terulang
kembali sejak 10 tahun yg lalu.

Bencana itu menjadi misteri yg belum terpecahkan sampai saat ini. Sebab kejadian ini memang
berulang disetiap 10 thn lamanya. Tak disangka bahwa tahun ini, bongkahan benda langit kembali
jatuh di pulau peri. Rose pun merasa kebingungan dan panik karena ini adalah pertama kalinya ia
menghadapi bencana alam yg mengerikan baginya.

Ditengah perjalanan, Sakura menjelaskan semua kejadian tentang bencana alam ini dengan
pengetahuan yg ia ketahui. Rose pun menyimak dgn baik cerita sejarah terjadinya bencana alam itu
dgn baik. Ia pun merasa cemas karena blm bertemu dgn kedua orang tuanya. Dalam hati ia terus
berdoa semoga keadaan kedua orang tuanya baik-baik saja.

Tak terasa 1 jam perjalanan telah berlalu dan nampak para peri air sedajg membuat perlindungan
untuk menghentikan kobaran api yg dihasilkan jatuhnya benda langit yg terbakar itu. Nampak
mereka kuwalahan menghentikan api yg semakin menyebar diberbagai penjuru di pulau ini.
Beruntung desa mereka masih aman krn mantra pelindungan yg dibuat oleh pak kepala desa. Rose
dan Sakura pun akhirnya membuang kulit kayu itu dan segera menuju ke depan gerbang pintu
masuk desa.

Dengan mengerahkan sepenuh tenaga, Rose dan Sakura akhirnya berhasil membebaskan bayi
beruang yg terjebak di reruntuhan batu. Spertinya bayi beruang itu mengucapkan terima kasih kepd
kami sebelum ia lari terbirit-birit melihat kondisi mengerikan yg ada disekitarnya.

Duar.....

Rose terkejut seketika saat ia mendengar suara ledakan yg sangat dahsyat disekitarnya. Ia pun
melihat ke atas langit dan menyaksikan ada banyak benda langit berjatuhan dan membuat hancur
dan terbakar sebagian kebun bunga yg ada disekitarnya

"Apa yg sebenarnya terjadi kak Sakura... Kenapa batuan besar itu jatuh dari langit dan merusak
kebun bunga ini....?" Tanya Rose heran sebab ini adalah pertama kalinya ia menyaksikan secara
langsung bencana alam yg terjadi di pulau ini.
"Ini adalah meteor Rose.... Dia jatuh ke pulau ini dan biasanya bisa merusak seisi pulau dgn
hantamannya dan api yg dihasilkannya. Ayo kita bergegas ke desa. Pasti mereka butuh bantuan kita.
Orang tuamu pasti juga cemas karena kau tidak ada disampingnya saat ini...." terang Sakura yg
kemudian beranjak pergi bersama Rose menuju ke desa.

Tak lama kemudian sampailah mereka ke desa peri. Disana para peri begitu terlihat kacau untuk
mengatasi bencana ini. Dari kejauhan terlihat orang tua Rose yg sedang berbicara dgn kepala desa.

"Assalamualaikum, ma... Pa... Aku pulang.." sapa Rose kepada kedua orang tuanya.

"Waalaikum salam, Alhamdulillah anakku... Kau baik-baik saja kan? Kemana saja km... Untunglah
kau tidak menjadi korban bencana ini. Saat ini mama dan papa sedang memikirkan solusi untuk
menyelamatkan desa kita dr serangan benda asing yg jatuh ke pulau kita ini" terang Bu Violet.

"Ya ma... Aku dan kak Rose baru saja dari taman bunga... Disana aku membantu bayi beruang yg
sedang terhimpit reruntuhan batu dan Alhamdulilah akhirnya kekuatanku sekarang dapat
kugunakan. Tengok ini..." ujar Rose sambil menunjukkan kekuatan sihirnya untuk memperbesar
tanaman di bawahnya.

"Wah pas sekali kalau begitu... Mari kita ber3 kerahkan kekuatan sihir kita untuk membuat
perlindungan di desa... Kita bisa membuat pohon penjaga kita ini menjadi hidup selama 1harian.
Dgn 3 kekuatan ini kukira hal itu akan mungkin terjadi" terang Pak Chicori kepada semuanya.

"Aku pasti siap membantu papa dan mama. Terus.... Bagaimana dgn para binatang yg ada disini.
Apakah mereka juga perlu kita bantu. Aku kasihan melihat mereka yg ketakutan karena bencana ini"
sahut Rose mencetuskan idenya.

"Tentu saja... Setelah kita berhasil menyelamatkan desa, baru kita buat kandang raksasa untuk para
binatang yg ada di pulau kita ini. Tapi kita butuh bantuanmu Rose dan semua kawanmu yg memiliki
kekuatan sihir yg sama sepertimu untuk menggiring para binatang untuk berada di seberang desa
kita. Lokasinya di dekat sungai" terang Pak Chicori kepada Rose...

"Baiklah pak.. Aku siap membantu kalian. Pasti akan kukerahkan semua kawanku si pengendali
binatang untuk menyebar di pulau ini dan mengarahkan ke tempat yg kau tentukan tadi. Kalau
begitu aku berangkat sekarang. Doakan saja untuk keselamatanku dan para binatang dlm perjalanan
menuju tempat ini" sahut Rose yg kemudian beranjak pergi mencari seluruh temannya untuk
memanggil para binatang.

"Alhamdulillah kalian begitu peduli dgn desa ini. Sebagai kepala desa aku patut berbangga hati dgn
ide briliant yg kalian ungkapkan tadi. Dgn bantuan kekuatanku, aku akan membuat pelindung super
di desa dan kandang raksasa buatan kalian. Ayo segera kita lakukan tugas penting ini.... Semoga kita
berhasil dan masih dilindungi oleh Allah SWT.... Aamiin"

Terang Pak kepala desa yg kemudian pergi meninggalkan keluarga rose dan mengerahkan peri yg
lain untuk menjalankan tugas lainnya.

"Baiklah, mama... Rose... Apakah kalian siap. Kuharap kekuatan kita akan kuat melindungi desa dan
membuat kandang raksasa. Mari kita pergi" ujar Pak Chicori yg memimpin Rose dan mama untuk
menghidupkan pohon pelindung desa.

Anda mungkin juga menyukai