Anda di halaman 1dari 7

BIT VOL 8 No 1 April 2011 ISSN : 1693 -9166

ANALISA DAN RANCANGAN SISTEM INFORMASI ANTRIAN


MENGGUNAKAN BISKITZ CMS
Rizky Tahara Shita 1), Gandung Triyono 2)

Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Budi Luhur


Jl.Raya Ciledug, Petukangan Utara, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan 12260, Indonesia
E-mail : 1) rizky.tahara@gmail.com, 2) gandung.triyono@budiluhur.ac.id

Abstract -- Queuing is a less pleasant for Terintegrasi dengan mudah dan dapat lebih
many people, especially if the queue is in cepat dalam melakukan perbaikan dan
progress does not irregular. To overcome perubahan.
this things, then it needs a system that helps Adapun sistem antrian yang
to be organized and more fun. At some dikembangkan juga akan dapat menampung
companies, this is already implemented by data pelayanan yang dilakukan, sehingga
conducting a computerized queuing system. dapat menunjang bagi pimpinan untuk
Thus, the person will get a queue number dapat memutuskan standarisasi lama
and wait to be called, to be served by the pelayanan yang dilakukan terhadap satu
customer service. Biskitz CMS is a content customer. Juga didukung dengan adanya
management system that can be embedded laporan – laporan bagi pihak pimpinan
for the purposes of systems that are yang berguna dalam memutuskan suatu hal
customizeable and this time biskitz CMS (decision) yang berhubungan dengan
will be implemented to be able to perform pelayanan kepada customer dan sistem
the integration with the queue system that antrian yang ada.
will be applied to the Directorate of
Finance Bureau of the University of Budi
2. LANDASAN TEORI
Luhur.
2.1. Antrian
Keywords: content management system,
Pelayanan kepada customer dapat
queueing systems, biskitz
diberikan setelah customer tersebut
mengantri. Adapun metode yang dapat
1. PENDAHULUAN
digunakan untuk membuat sebuah sistem
Antrian sering menjadi sebuah kendala antrian antara lain adalah:
yang dihadapi pada bagian customer 1. First In First Out (FIFO)
service dalam memberikan pelayanan Pada metode ini, customer akan
kepada customer. Kendala yang dihadapi dilayani sesuai dengan urutan
dapat kurang teraturnya pelayanan yang kedatangan. Yang lebih dahulu datang
diberikan, sehingga akan berdampak pada yang akan lebih dahulu dilayani.
kurang nyamannya pelayanan yang
2. Last In Last Out (LIFO)
diterima oleh customer.
Sedangkan pada metode LIFO,
Dengan membuat sebuah sistem untuk customer yang paling terakhir
membantu agar antrian lebih rapih dan datanglah yang akan dilayani terlebih
teratur, sehingga pelayanan yang diberikan dahulu.
juga dapat memuaskan customer; maka
3. Processor Sharing (PS)
kenyamanan pastinya juga akan dirasakan
Untuk metode processor sharing, maka
oleh customer tersebut.
customer akan dilayani secara
Sistem antrian yang dikembangkan bersamaan.
merupakan sebuah modul yang akan di-
Dari metode antrian tersebut, tidak
embed pada biskitz CMS, sehingga untuk
semua metode dapat diterapkan pada sistem
keperluan akademik lainnya dapat saling

Analisa dan Rancangan Sistem Informasi Antrian Menggunakan Biskitz Cms 27


BIT VOL 8 No 1 April 2011 ISSN : 1693 -9166

antrian untuk melayani customer. Sistem yang digunakan untuk mem-visualisasikan,


antrian untuk memberikan pelayanan mendefinisikan, membangun dan membuat
pelanggan akan sangat tepat menggunakan dokumen dari arsitektur perangkat lunak.
metode FIFO, sedangkan metode antrian UML dapat digunakan pada semua proses
yang lainnya dapat digunakan pada model melalui metodologi pengembangan
antrian yang berbeda (misalnya: untuk perangkat lunak dan melakukan
melayani penyambungan nomor telepon, implementasinya pada teknologi yang
dapat digunakan metode processor berbeda.
sharing).
Dengan UML, maka dapat digunakan
Metode FIFO sangat tepat digunakan untuk menggambarkan proses bisnis
pada sistem antrian pelayanan pelanggan; dengan actor dan use case,
karena secara logika, customer yang lebih menggambarkan interaksi dengan
dahulu datang yang akan mendapatkan interaction diagram, menggambarkan
pelayanan lebih awal dan customer yang struktur statis dari sistem yang dibangun
datang berikutnya akan kemudian dilayani dengan menggunakan class diagram dan
oleh customer service. beberapa diagram lainnya yang dapat
membantu menggambarkan pengembangan
2.2. DBMS sistem secara object-oriented.
Database Management System atau Object-oriented dapat dengan mudah
yang disingkat dengan DBMS, merupakan dipahami dengan bantuan UML, sehingga
sebuah sistem yang dapat menyimpan data pada tim development dapat saling
agar tidak bersifat volatile dengan analisa – mengerti dengan mudah dan cepat; dan hal
analisa yang telah dilakukan baik ini juga berdampak pada proses analisa
menggunakan Entity Relation Diagram yang dilakukan dan proses pengerjaan
maupun menggunakan Class Diagram dan pengembang perangkat lunak tersebut.
berisi koleksi data operasional yang
digunakan oleh sistem – sistem aplikasi 2.4. Content Management System
suatu perusahaan / organisasi, sehingga
Content Management System atau yang
dapat mendefinisikan, menciptakan,
biasa disingkat dengan CMS merupakan
menyimpan serta menyediakan akses ke
sebuah sistem yang dapat membantu
database dan repository-nya.
pengguna dalam mengembangkan sistem
Repository yang terdapat dalam DBMS yang dibutuhkannya. Dengan adanya CMS,
juga dikenal dengan istilah Data Dictionary maka pengguna dapat memilih CMS yang
yang berguna untuk menyimpan semua sesuai dengan kebutuhannya. Hal ini tidak
metadata untuk suatu database termasuk terelakan karena dengan adanya CMS,
informasi tentang hubungan antar file – file maka pengguna yang minim pengetahuan
atau tabel – tabel dalam database tersebut. tentang pembuatan sistem dapat dengan
mudah mendapatkan sebuah sistem yang
Sedangkan metadata yang terdapat
sesuai dengan proses bisnis yang dijalani.
dalam repository merupakan informasi
tentang data yang disimpan dalam Banyak sekali jenis CMS yang dapat
database. Informasi ini berupa deskripsi digolongkan menjadi beberapa kategori,
atribut – atribut dari suatu entitas (nama antara lain:
atribut, tipe data, besarnya nilai atribut,
1. CMS Portal
formatnya, serta atribut lainnya) dan juga
2. CMS Blog
termasuk didalamnya informasi tentang
3. CMS e-Commerce
hubungan antar entitas.
4. CMS Forum
5. CMS e-Learning
2.3. UML 6. CMS Image Galleries
UML yang merupakan kependekan dari 7. CMS Wiki
Unified Modeling Language adalah bahasa

Analisa dan Rancangan Sistem Informasi Antrian Menggunakan Biskitz Cms 28


BIT VOL 8 No 1 April 2011 ISSN : 1693 -9166

Dalam kategori CMS tersebut, terdapat aplikasi dengan menggunakan framework


beberapa nama CMS yang sudah populer Codeigniter dapat dilihat pada gambar 1.
dikenal dan digunakan; antara lain adalah
Wordpress, Joomla, phpBB, Moodle dan 2.6. biskitZ CMS
masih banyak lagi untuk tiap kategori.
Dengan adanya kategori CMS ini, maka Sebuah CMS yang dikembangkan oleh
semakin memudahkan bagi para pengguna Direktorat Biro Teknologi Informasi
dalam memilih CMS yang sesuai dengan Universitas Budi Luhur adalah biskitZ
kebutuhan. CMS. Dimana pada CMS ini merupakan
CMS spesifik untuk kebutuhan tertentu,
Meski banyak CMS yang bersifat open- sehingga kustomisasi dapat dilakukan
source, ada juga CMS yang komersil dengan lebih flexibel agar dapat
(berbayar) dan hal ini tidak menutup disesuaikan dengan keinginan pengguna.
kemungkinan bagi para pengguna yang Meskipun difokuskan pada CMS yang
memerlukan CMS yang spesifik atau butuh spesifik, biskitZ tidak menutup
dikustomisasi lebih lanjut. kemungkinan untuk dapat diintegrasikan

Gambar 1: Codeigniter Application Flow Chart


dengan modul – modul generik lainnya;
2.5. Codeigniter PHP Framework
seperti: blog, e-commerce maupun forum.
Framework merupakan salah satu
Dengan biskitZ CMS, maka pihak
pendukung dalam pengembangan CMS,
pengembang dapat lebih fokus pada
terutama jika CMS atau aplikasi yang akan
pembuatan modul dari proses bisnis yang
dibuat berbasiskan pada object oriented.
ingin dikustomisasi. Hal ini dapat
Dengan adanya framework yang tersedia,
dilakukan karena sifat dari CMS tersebut
maka pengembangan aplikasi yang dibuat
yang sudah dibuat agar modular dan dapat
menjadi lebih mudah, cepat dan lebih
dengan mudah digabung dengan modul –
object oriented. Sehingga analisa – analisa
modul yang dibutuhkan agar dapat
yang dilakukan secara object oriented dapat
memenuhi kebutuhan pengguna.
dengan mudah dan cepat diterapkan untuk
dikembangkan.
2.7. Prototype Development Methodology
Jenis – jenis dari framework sangat
Dalam mengembangkan prototype,
banyak, baik yang open-source maupun
metodologi yang dimanfaatkan adalah
yang non open-source. Salah satunya
Prototype Development Methodology.
adalah Codeigniter PHP Framework yang
Metodologi ini dipilih karena kelebihan
merupakan framework PHP yang bersifat
yang diberikannya dalam menghasilkan
open-source. Codeigniter PHP Framework
prototype yang cepat, sehingga waktu yang
mengusung konsep object oriented yang
dibutuhkan tidak lama dan pengguna dapat
sangat baik dengan memisahkannya
langsung berinteraksi untuk menggunakan
menggunakan konsep MVC (Model, View
prototype tersebut. Dan dengan metodologi
dan Controller). Konsep MVC merupakan
ini, maka prototype dapat langsung
konsep yang digunakan oleh banyak
digunakan oleh pengguna dan pengguna
framework dalam melakukan implementasi
dapat langsung memberikan respon
dari konsep object oriented. Alur kerja
terhadap kesesuaian prototype.

Analisa dan Rancangan Sistem Informasi Antrian Menggunakan Biskitz Cms 29


BIT VOL 8 No 1 April 2011 ISSN : 1693 -9166

3. METODOLOGI PENELITIAN 4. RANCANG BANGUN DAN UJI


MODEL
Pada penelitian ini, pengumpulan data
berasal dari data primer dan data sekunder; 4.1. Analisa Kebutuhan
dimana pada data primer dilakukan dengan Untuk mengetahui kebutuhan
wawancara, observasi lapangan, uji coba pembuatan sistem antrian, maka dilakukan
serta mendapatkan feedback. Sedangkan analisa kebutuhan dengan mengumpulkan
data sekunder didapat dari studi literatur, data. Berikut ini adalah hasil analisa
tulisan ilmiah tentang sistem antrian dan kebutuhannya:
analisanya serta pengembangan CMS.
1. Dibutuhkan sebuah sistem untuk dapat
melakukan kontrol terhadap antrian
3.1. Pengumpulan Data yang terjadi pada Direktorat Biro
Pengumpulan data didapatkan dengan Keuangan Universitas Budi Luhur agar
melakukan wawancara terhadap pihak menjadi lebih teratur, rapih dan
executive dari Direktorat Biro Keuangan sistematik.
Universitas Budi Luhur dan pihak
2. Dibutuhkan sebuah sistem yang dapat
Direktorat Biro Teknologi Informasi serta
memberikan laporan – laporan
mendapatkan feedback dari mereka.
terhadap sistem antrian yang sudah
berjalan agar dapat digunakan oleh
3.2. Observasi Lapangan pihak executive Direktorat Biro
Melakukan pengamatan pada lapangan Keuangan Universitas Budi Luhur
dilakukan untuk menghimpun untuk dapat mengambil keputusan.
pengumpulan data, sehingga hal ini dapat
membantu melihat hal yang terjadi 4.2. Pengembangan Implementasi Sistem
sebenarnya di lapangan. Antrian
Dalam mengembangkan sistem antrian,
3.3. Studi Literatur diperlukan analisa yang cukup baik; tidak
saja dari sisi analisa basis data maupun dari
sisi pengembangan modul yang akan
diintegrasikan pada biskitZ CMS. Analisa
basis data diperlukan agar penyimpanan
data yang akan dilakukan oleh CMS dapat
disimpan dengan baik dan dapat
memberikan laporan yang sesuai dengan
kebutuhan pihak executive Direktorat Biro
Keuangan Universitas Budi Luhur.
Pengembangan yang dilakukan
dicanangkan untuk dapat menangani
banyak biro yang ada pada Universitas
Budi Luhur. Oleh karena itu, pada saat
melakukan analisa basis data, diperlukan
entitas untuk menampung biro – biro yang
Gambar 2: Use Case Diagram Sistem Antrian
terdapat pada Universitas Budi Luhur.
Mempelajari dari berbagai referensi
yang terkait dengan sistem antrian dan Proses sistem antrian yang
analisanya serta pengembangan CMS dikembangkan dapat dilihat melalui use
menggunakan Codeigniter PHP case diagram berikut ini:Customer datang
Framework. untuk mengambil nomor antrian dan
menunggu pada tempat yang disediakan
sampai salah satu staf (desk) memanggil
nomor antriannya menggunakan CMS yang

Analisa dan Rancangan Sistem Informasi Antrian Menggunakan Biskitz Cms 30


BIT VOL 8 No 1 April 2011 ISSN : 1693 -9166

Gambar 3: Logical Record Structure Sistem Antrian


sudah disediakan dan secara otomatis akan digunakan sebagai modul pada biskitZ
melakukan trigger pada sistem untuk CMS dapat dilihat pada gambar – gambar
menambahkan nomor antrian yang berada dibawah ini:
pada display dan memanggil nomor antrian
serta memberikan informasi nomor meja
yang melayani nomor antrian tersebut.
Untuk proses laporan – laporan yang
dibutuhkan, maka kepala biro keuangan
dapat langsung mengakses CMS agar dapat
melihat dan mencetaknya untuk
kepentingan pengambilan keputusan.
Sedangkan untuk logical record
structure untuk sistem antrian dapat dilihat
pada gambar 4.
Sistem antrian yang dikembangkan Gambar 4: biskitZ CMS Login Area
harus dapat menyimpan data nomor meja
yang melayani. Nomor meja yang melayani
juga harus menyimpan informasi waktu
mulai melayani dan waktu selesai
melayani. Karena dengan menyimpan
informasi tersebut, maka nantinya dapat
dibuat laporan yang dibutuhkan oleh pihak
executive.
Dari sisi customer, sistem harus dapat
menampung informasi nomor antrian
customer tersebut dan harus dapat
menampung informasi nomor antrian yang
sedang ditangani. Selain itu, sistem juga Gambar 5: Aplikasi pemanggil nomor
harus dapat memanggil nomor antrian yang antrian yang terdapat pada meja customer
dipanggil oleh customer services dari meja service
mereka secara otomatis.
Implementasi dari sistem antrian yang

Analisa dan Rancangan Sistem Informasi Antrian Menggunakan Biskitz Cms 31


BIT VOL 8 No 1 April 2011 ISSN : 1693 -9166

dilakukan oleh tiap staf, sehingga untuk


kedepannya dapat memutuskan lamanya
pelayanan yang harus diberikan kepada
customer.

b) Aspek Sistem
Implikasi pada aspek sistem yang
terjadi adalah:

Gambar 6: Display nomor antrian untuk


Dengan membuat CMS yang dapat
memanggil customer diintegrasikan dengan banyak biro yang
terdapat pada Universitas Budi Luhur,
4.3. Pengujian maka hal ini memudahkan dalam
melakukan maintenance jika terjadi hal –
Pengujian dilakukan terlebih dahulu hal yang tidak sesuai. Direktorat Biro
pada komputer lokal sebelum diterapkan Teknologi Informasi dapat langsung
pada lapangan. Beberapa komputer berfokus pada aplikasi yang mengalami
digunakan untuk melakukan simulasi pada kendala, sehingga respon perbaikan dapat
keadaan yang sesungguhnya dengan jumlah lebih cepat dirasakan oleh pengguna.
meja dan customer yang cukup untuk
memenuhi kebutuhan pelayanan kepada c) Aspek Penelitian Lanjut
customer.
Aspek penelitian lanjut yang dapat
Setelah simulasi dilakukan dengan baik, dilakukan yaitu:
maka implementasi dari sistem antrian
untuk Direktorat Biro Keuangan 1. Dengan biskitZ, maka modul – modul
Universitas Budi Luhur dapat diterapkan untuk keperluan sistem lainnya dapat
untuk uji coba tahap pertama. Pada tahap dengan mudah dibuat dan
pertama ini, uji coba dilakukan pada diintegrasikan.
konfigurasi printer untuk mencetak struk 2. Sistem antrian yang berjalan dapat
nomor antrian yang akan diterima oleh dikembangkan lagi untuk dapat
customer untuk mendapatkan nomor menampilkan informasi yang lebih
antriannya. Tahap kedua dilakukan dengan banyak, misalnya untuk menampilkan
memanggil nomor antrian yang tersedia data nomor antrian yang sedang
dari bagian CMS pada tiap staf. dilayani pada sebuah loket.
Pengecekan juga dilakukan terhadap suara
pemanggil otomatis yang keluar dari
display besar pada layar televisi. 5. KESIMPULAN
Implementasi sistem antrian dengan
4.4. Implikasi Penelitian menggunakan CMS yang dikembangkan
untuk kebutuhan spesifik dapat
a) Aspek Manajerial memberikan kelebihan kepada Direktorat
Implikasi penelitian terhadap aspek Biro Keuangan dalam memberikan
manajerial adalah: pelayanan kepada customer. Penggunaan
CMS yang telah dikembangkan
1. Implementasi sistem antrian dapat memberikan keuntungan dari sisi
dimanfaatkan untuk memberikan pengembangan sistem antrian, dimana
laporan – laporan yang dibutuhkan oleh sistem antrian yang dibuat menjadi lebih
pihak executive agar dapat mengambil cepat tidak saja dibantu dengan prototype
keputusan. development methodology tapi juga dengan
2. Pihak executive juga dapat memantau component of the shelf yang sudah tersedia
lamanya proses pelayanan yang dan dapat digunakan dengan sedikit
penyesuaian.

Analisa dan Rancangan Sistem Informasi Antrian Menggunakan Biskitz Cms 32


BIT VOL 8 No 1 April 2011 ISSN : 1693 -9166

Sistem antrian yang dikembangkan DAFTAR PUSTAKA


menggunakan konsep n-tier, sehingga
1. "Codeigniter User Guide",
pengguna dapat langsung merasakan
http://www.codeigniter.com/user_guid
perubahannya jika ada penyesuaian atau
e, diakses pada 17 Oktober 2010
perbaikan. Konsep n-tier ini juga sangat
pukul 10:30:00.
berperan dalam terintegrasinya modul –
modul yang digunakan, sehingga 2. Dennis, Alan, et.al, “Systems Analysis
dibutuhkan koneksi jaringan yang and Design with UML”, 3rd ed., John
memadai. Maintenance pada jaringan lokal Wiley & Sons, Ltd, Indianapolis,
sangat diperlukan untuk dapat menjalankan 2009.
sistem antrian dengan baik. Sedangkan
untuk keperluan penampilan informasi 3. Griffiths, Adam, "CodeIgniter 1.7
Professional Development", Packt
yang didapat dari internet (seperti informasi
Publishing Ltd, Birmingham, 2010.
berita atau mungkin kedepannya dengan
menambahkan informasi kurs), dapat 4. Hoffer, Jeffrey A., et.al, “Modern
diperbaiki dari sisi penggunaan bandwith Database Management”, 8th ed.,
internet agar menjadi lebih baik. Pearson Prentice Hall, New Jersey,
Kedepannya, sistem antrian ini dapat 2007.
dikembangkan untuk menampilkan 5. O'Dochtery, Mike, “Object-Oriented
informasi nomor loket yang sedang Analysis and Design Understanding
dilayani maupun informasi lainnya; juga System Development with UML 2.0”,
dapat dengan mudah untuk mengganti John Wiley & Sons, Ltd, England,
tampilan pada sisi display, dikarenakan 2005.
biskitZ sudah mendukung sistem template
(templating system).

Analisa dan Rancangan Sistem Informasi Antrian Menggunakan Biskitz Cms 33

Anda mungkin juga menyukai