Anda di halaman 1dari 2

Pendekatan Kesehatan Mental

~          Orientasi Klasik

Orientasi klasik yang umumnya digunakan dalam kedokteran termasuk psikiatri mengartikan
sehat sebagai kondisi tanpa keluhan, baik fisik maupun mental. Orang yang sehat adalah
orang yang tidak mempunyai keluhan tentang keadaan fisik dan mentalnya. Sehat fisik
artinya tidak ada keluhan fisik. Sedang sehat mental artinya tidak ada keluhan mental.

Sehat atau tidaknya seseorang secara mental belakangan ini lebih ditentukan oleh
kemampuan penyesuaian diri terhadap lingkungan. Orang yang memiliki kemampuan
menyesuaikan diri dengan lingkungannya dapat digolongkan sehat mental. Sebaliknya orang
yang tidak dapat menyesuaikan diri digolongkan sebagai tidak sehat mental.

Dengan menggunakan orientasi penyesuaian diri, pengertian sehat mental tidak dapat
dilepaskan dari konteks lingkungan tempat individu hidup. Oleh karena kaitannya dengan
standar norma lingkungan terutama norma sosial dan budaya, kita tidak dapat menentukan
sehat atau tidaknya mental seseorang dari kondisi kejiwaannya semata. Ukuran sehat mental
didasarkan juga pada hubungan antara individu dengan lingkungannya. Seseorang yang
dalam masyarakat tertentu digolongkan tidak sehat atau sakit mental bisa jadi dianggap
sangat sehat mental dalam masyarakat lain. Artinya batasan sehat atau sakit mental bukan
sesuatu yang absolut.

 ~          Orientasi Penyesuaian Diri

penyesuaian diri merupakan dasar bagi penentuan derajat kesehatan mental seseorang. Orang
yang dapat menyesuaikan diri secara aktif dan realistis sambil tetap mempertahankan
stabilitas diri mengindikasikan adanya kesehatan mental yang tinggi pada dirinya. Sebaliknya
mereka yang tidak mampu menyesuaikan diri secara aktif, tidak realistik dan tidak stabil
dirinya menunjukkan rendahnya kesehatan mental pada dirinya. Dengan kata lain
kemampuan penyesuaian diri merupakan variabel utama dalam kesehatan mental. Dengan
demikian dapat dipahami bahwa peningkatan derajat kesehatan mental setara dengan
peningkatan kemampuan penyesuaian diri yang aktif, realistik disertai dengan stabilitas diri.
Kemampuan penyesuaian diri idealnya dilatih dan dibina sejak kecil
Dalam banyak literatur psikologi kesehatan, pengembangan diri dan kemampuan penyesuaian
diri merupakan salah satu indikasi dari kepribadian yang sehat. Kita dapat melihat di
antaranya dalam uraian-uraian Gordon W. Allport, Carl Rogers, Abraham Maslow dan Viktor
Frankl. Pemikiran mereka menegaskan bahwa pribadi yang sehat selalu ditandai dengan
keinginan untuk tumbuh dan berkembang, berorientasi  ke masa depan sambil tetap realistis
dan mampu melakukan inovasi bagi diri serta lingkungannya. Artinya perbaikan kemampuan
penyesuaian diri tidak hanya perlu dilakukan pada mereka yang mengalami gangguan mental
tetapi juga pada siapa saja.

 ~          Orientasi Pengembangan Potensi

Mewujudnyatakan potensi seperti bakat, kreativitas, minat dan lain-lain dalam diri individu.
Pelepasan sumber-sumber yg tersembunyi dari bakat, kreativitas, Energi dan dorongan
(Schultz, 991). Dibutuhkan fokus yang lebih untuk mencapai arah tujuan atau potensi diri
yang lebih dikembangkan. Pengembangan potensi ini juga dipengaruhi peranan keluarga,
sekolah dan masyarakat. Juga adanya kesempatan yang diberikan lingkungan pada individu
baik yang potensinya masih tersembunyi maupun yang sudah ditemukan.

Anda mungkin juga menyukai