Anda di halaman 1dari 6

PENGARUH POSISI BULAN TERHADAP PASANG SURUT AIR LAUT

Arianti Pandiangan1, Hasmi br Lembong2, Ildawati Febri Pratiwi3, Mery


Amara4, Novia Arianti5, Putri Susyanti6, Muhammad Faisal7

Program Studi Pendidikan Fisika


Fakultas Keguruan dan Ilmu Pengetahuan UniversitasMalikussaleh
Email : hasmiexol01@gmail.com
ABSTRAK
Bumi berinteraksi dengan planet,bulan dan bintang diluar angkasa yang salah
satunya menghasilkan pasang surut laut di bumi.Pasang surut dibangkitkan oleh
gaya Tarik menarik antara bumi,bulan dan matahari.Pengaruh dari gravitasi bulan
terhadap pasang surut air laut berpengaruh lebih besar daripada gravitasi matahari.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan posisi bulan dan
pengaruhnya terhadap pasang surut air laut.Jenis penelitian ini adalah penelitian
kuantitatif dengan menggunakan metode eksperimen.Waktu penelitian
dilaksanakan selama 3 hari. Berdasarkan data yang didapatkan serta analisis hasil
penelitian dapat disimpulkan bahwa eksperimen yang telah dilakukan selama 3
hari menunjukkan posisi bulan setiap harinya mengalami perubahan, pada
percobaan hari pertama dan ketiga didapatkan perbedaan sudut sekitar ±30o
(berada pada kemiringan busur 120) dan perbedaan waktu yang didapat sekitar 81
menit (1 jam 21 menit).
Kata Kunci : Bumi, fase Bulan, Pasang Surut

PENDAHULUAN

Bumi kita dikelilingi oleh dua lautan yang sangat luas yaitu lautan udara
dan lautan air.Keduanya berada dalam keadaan bergerak (dynamic condition),
dibangkitkan oleh energy dari matahari dan gaya gravitasi bumi. Gerakan mereka
akan saling berhubungan,angin memberikan energy nya kepermukaan laut
sehingga menghasilkan arus laut,dan arus laut membawa energy panas dari satu
lokasi kelokasi lainnya, mengubah temperature permukaan bumi dan juga
mengubah sifat-sifat fisis udara di atasnya.Interaksi laut ini disebut ocean-
atmospherre coupled system.Bumi juga berinteraksi dengan planet, bulan dan
bintang diluar angkasa yang salah satunya menghasilkan pasang surut laut di
bumi(Luo et al., 2005).

Dari semua benda diangkasa,yang paling berpengaruh pada proses


pembentukan pasang surut air laut adalah matahari dan bulan. Pasang surut
dibangkitkan oleh gaya Tarik menarik antara bumi,bulan dan matahari. Pengaruh
dari gravitasi bulan terhadap pasang surut air laut berpengaruh lebih besar
daripada gravitasi matahari. Hal ini dikarenakan posisi letak bulan lebih dekat
terhadap bumi,dibandingkan dengan letak matahari terhadap bumi. Pergerakan
dari matahari,bumi dan bulan merupakan penentu dari perubahan pasang laut di
bumi ini.Ketiga gerakan itu adalah rotasi bumi,revolusi bulan terhadap bumi, an
revollusi bumi terhadap matahari.

1. Rotasi Bumi
Perputaran bumi terhadap sumbunya sendiri dan waktu yang diperlukan
adalah 24 jam (one solar day).
2. Revolusi Bulan Terhadap Bumi
Bulan bergerak mengelilingi matahari dengan orbitnya berbentuk ellips dan
memerlukan waktu 29,5hari untuk menyelesaikan revolsinya.
3. Revolusi Bumi Terhadap Matahari
Bumi bergerak mengelilingi matahari dengan orbitnya berbentuk elips juga
dan periodenya yang diperlukan untuk ini adalah 365,25hari.

Dalam ilmu Oseanografi, pergerakan bulan mempengaruhi dinamika


pasang surut.Pasang surut diartikan sebagai naik turunnya muka air laut secara
periodik yang disebabkan oleh gaya Tarik benda-benda angkasa yaitu bumi,
bulan, dan matahari. Fase bulan dibagi menjadi empat yakni diawali dengan fase
bulan baru,disusul oleh fase bulan kuartil pertama,fase bulan purnama, fase bulan
kuartil ke dua dan kembali ke fase bulan baru(Rizqi et al., 2021).

Permukaan air laut yang berbatasan dengan pantai tidak pernah memiliki
nilai ketinggian yang tetap melainkan bergerak naik turun dengan periode siklus
yang berbeda.Meskipun massa matahari jauh lebih besar daripada bulan. Namun
gaya pembangkit yang dihasilkan bulan jauh lebih besar,yakni sebesar 53% dari
total gaya keseluruhan sebagai akibat jaraknya yang lebih dekat.Factor non
astronomi seperti bentuk pantai dan topografi dasar perairan juga menentukan
jenis pasang surut disuatu peraian.Pasang surut memiliki beberapa definisi
diantaranya: (1) naik turunnya muka laut secara berkala akibat adanya gaya tarik
benda angkasa terutama matahari dan bulan terhadap massa air di bumi. (2)
pergerakan naik turun permukaan air laut secara berkala akibat kombinasi gaya
gravitasi dan gaya tarik menarik antara benda-benda astronomi terutama oleh
matahari, bulan dan bumi(Pranowo & Supriyadi, 2019).

METODE

Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian kuantitatif,dengan


menggunakan metode eksperimen.Metode eksperimen adalah metode yang
digunakan untuk mengetahui sebab akibat suatu kejadia ataupun gejala. Waktu
penelitian dilaksanakan selama 3 hari yakni dari Jumat 10 Juni 2022 sampai
dengan Minggu 12 Juni 2022. Pada penelitian ini digunakan beberapa tahapan,
yaitu:

a. Tahap Persiapan
Pada tahap ini alat-alat yang akan digunakan dalam penilitian
dipersiapkan.Alatalatnya yang digunakan berupa busur dan tiang
penyangga.Tiang diletakkan tegak berdiri kemudian di atasnya diberi triplek
datar, dan busur diletakkan berdiri diatas triplek.
b. Tahap Pelaksanaan
Penelitian Penelitian dilaksanakan selama 3 hari yakni dari jumat 10 Juni
2022 sampai dengan minggu 12 Juni 2022. Dengan cara meletakkan tiang dan
busur yang sudah dipersiapkan tadi di halaman terbuka. Pada hari pertama
amati jam berapa bulan tepat berada di atas kepala. Pada hari kedua, di jam
yang sama dengan hasil pada penelitian hari pertama amati kembali bulan
(apakah di jam tersebut bulan masih tetap berada diatas kepala?). Pada hari
ketiga, di jam yang sama dengan hasil pada penelitian hari kedua amati
kembali bulan.

HASIL DAN PEMBAHASAN

No Hari/Tanggal Sudut perbedaan Bulan Tepat di Atas


bulan Kepala

1 Jumat/10 juni 2022


-

pukul 20: 02 Wib

2. Sabtu/11 juni 2022 - Bulan tidak terlihat karena


terjadinya hujan.
3 Minggu/12 juni 2022

Pada pukul 20 : 02 Pukul 21 : 23 Wib


Wib bulan bergeser
sejauh ±30o (berada
pada kemiringan
busur 120)

1. Pada hari pertama eksperimen yang kami lakukan di desa Batu Phat
Timur, jumat , 10 juni 2022 pada pukul 20: 02 Wib bulan berada tepat di
atas kepala.
2. Pada hari kedua eksperimen yang kami lakukan tidak mendapatkan
hasil apa-apa dikarenakan bulan tidak muncul karena cuaca dalam keadaan
mendung (hujan).
3. Pada hari ketiga eksperimen yang kami lakukan di desa Batu Phat Timur,
jumat , 10 juni 2022, pada pukul 20: 02 bulan bergeser sejauh ±30o (berada
pada kemiringan busur 120) dan tidak tepat diatas kepala, Tetapi bulan
berada tepat di atas kepala pada pukul 21 : 23 Wib.

KESIMPULAN

Pada hasil eksperimen yang telah kami lakukan didapatkan hasil bahwa
posisi bulan setiap harinya mengalami perubahan, pada percobaan hari pertama
dan ketiga didapatkan perbedaan sudut sekitar ±30o (berada pada kemiringan
busur 120) dan perbedaan waktu yang didapat sekitar 81 menit (1 jam 21 menit).
DAFTAR PUSTAKA

Luo, C., Pan, M., Kou, S., Zhao, D., & Wang, W. (2005). Formation of
Fe56Mn5Cr7-Mo 12Er2C12B6 amorphous steel. Chinese Science Bulletin,
50(3), 205–207.

Pranowo, W., & Supriyadi, E. (2019). Tidal Analysis in Pamenugpeuk, Belitung,


and Sarmi Waters Based on Admiralty Method. Jurnal Metereologi dan
Geofisika, 19(1), 29–38.

Rizqi, P. B., Rayzy, D., Sutaji, P., & Mandang, I. (2021). Studi Perubahan Fase
Bulan Terhadap Nilai Tunggang Pasang Surut Dan Slack Water Dari
Penanggalan Hijriah. 4, 3–8.

Anda mungkin juga menyukai