tes yang baik. Suatu instrument tes disebut baik apabila setiap butir soal mempunyai
validitas, reliabilitas, daya beda dan tingkat kesukaran yang baik. Dalam hal ini peneliti
menggunakan bantuan program SPSS Versi 25 for window untuk menentukan validitas,
reliabilitas, daya beda dan tingkat kesukaran soal yang akan di uji.
3.9.1. Validitas
instrument. Untuk memperoleh kualitas soal yang baik setiap soal harus valid.
Suatu soal yang disebut valid apabila mengukur apa yang seharusnya diukur. Skor
pada Setiap item soal tes menyebabkan skor total menjadi tinggi atau rendah,
sehingga skor setiap item soal saling berhubungan atau yang disebut dengan
setiap item soal digunakan suatu teknik korelasi Pearson Product Moment yang
1. Jika r hitung > r tabel ( uji 2 sisi dengan sig, 0.05) maka instrumen atau item-
2. Jika r hitung < r tabel ( uji 2 sisi dngan sig, 0.05) maka instrument atau item-item
yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama, akan
menghasilkan data yang sama. Untuk menentuan reabilitas soal digunakan persamaan
Spearman Brown.
Berdasarkan nilai Alpha Cronbach’s tersebut dapat dilihat tingkat reliabel suatu
instrumen yang akan digunakan dalam penelitian. Semakin reliabel suatu instrumen
maka semakin baik instrumen tersebut untuk digunakan peneliti dalam penelitianya.
Untuk uji reliabilitas peneliti menggunakan aplikasi SPSS 25.0 Statistik For
Windows
1. Jika r11 > r tabel, maka butir soal tersebut dikatakan reliabel.
2. Jika r11 < r tabel, maka butir soal tersebut dikatakan tidak reliabel.
banyaknya subjek peserta test yang dapat mengerjakan dengan benar. Jika banyak
peserta test yang menjawab benar maka taraf kesukaran test tinggi, sebaliknya jika
hanya sedikit dari subjek yang menjawab benar maka taraf kesukaran rendah.
Menurut Arikunto (2013), soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau
tidak terlalu sukar. Uji tingkat kesukaran menggunakan bantuan aplikasi SPSS 25.0
kesukaran soal digunakan kriteria seperti pada Tabel 3.3 berikut ini:
antara siswa pandai (berkemampuan tinggi) dengan siswa yang kurang pandai
(berkemampuan rendah) (Arikunto, 2010). Uji daya beda menggunakan bantuan
Dari hasil perhitungan tersebut diinterpretasikan pada Tabel 3.4 berikut ini: