data penelitian kuantitatif, analisis data merupakan kegiatan setelah data dari
seluruh responden atau sumber data lain terkumpul. Kegiatan dalam analisis data
tidak dilakukan.
Terdapat dua macam statistik yang digunakan untuk analisis data dalam
kuantitatif, teknik analisis data yang digunakan sudah jelas, yaitu diarahkna untuk
menjawab rumusan masalah atau menguji hipotesis yang telah dirumuskan dalam
proposal (Arikunto, 2012). Karena datanya kuantitatif, maka teknik analisis data
hipotesis hubungan antar dua variabel, bila datanya ordinal maka statistik yang
digunakan adalah Korelasi Spearman Rank, sedang bila datanya interval atau ratio
komparasi data dua sampel, datanya interval atau ratio digunakan t-test dua
sampel, bila datanya nominal digunakan Chi Kuadrat. Selanjutnya bila akan
1
2
menguji hipotesis komparatif lebih dari dua sampel, datanya interval, digunakan
Analisis Varian.
Selain analisis data kuantitatif, ada juga analisis data kualitatif. Dalam
secara terus menerus sampai datanya jenuh. Dengan pengamatan yang terus
menerus tersebut mengakibatkan variasi data tinggi sekali. Data yang diperoleh
pada umumnya adalah data kualitatif (walaupun tidak menolak data kuantitatif),
sehingga teknik analisis data yang digunakan belum ada polanya yang jelas. Oleh
hal ini Nasuiton (Sugiyono, 2016: 245) menyatakan “Analisis telah mulai sejak
proses pengumpulan data dari pada setelah selesai pengumpulan data. Pada
proses analisis data baik data kuantitatif maupun data kualitatif diperlukan suatu
analisis yang digunakan diantaranya yang bersifat data kuantitatif dan data
1. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sejauh mana instrumen tes yang
akan diberikan teruji kevaliditasannya. Sebuah tes dikatakan valid apabila tes
tersebut mengukur apa yang hendak diukur. Hasil penelitian yang valid bila
terdapat kesamaan antara data yang terkumpul dengan data yang sesungguhya
terjadi pada obyek yang diteliti (Sugiyono, 2016: 121). Dalam beberapa penelitian
banyak menggunakan uji validitas, salah satu rumus yang dipakai dalam menguji
r xy =¿ ¿
Keterangan:
Kriteria pengujiannya:
Tabel 1
4
Validitas Interpretasi
0,91 < rxy 1,00 Sangat Tinggi
0,71 < rxy 0,90 Tinggi
0,41 < rxy 0,70 Sedang
0,21 < rxy 0,40 Rendah
0,01 < rxy 0,20 Sangat Rendah
rxy 0,00 Tidak Valid
2. Uji Reabilitas
Setelah melakukan uji validitas, langkah dalam teknik analisis data yaitu
kesamaan data dalam waktu yang berbeda (Sugiyono, 2016: 121) contoh bila
dalam obyek yang diteliti sebelumnya berwarna merah, maka obyek yang diteliti
∑ s2
r 11 =
n
( n−1 )− 1−( ) i
s2
t
Keterangan:
r 11 = Koefisien reabilitas
n = Banyaknya butir soal
2
∑ Si = Jumlah varian skor setiap item
St 2 = Varian skor total
sebagai berikut.
5
Tabel 2
Interpretasi Reliabilitas Tes
dan mudahnya sesuatu soal. Besar indeks kesukaran antara 0,00 sampai 1,0.
Indeks kesukaran ini menunjukkan taraf kesukaran soal. Hal ini bertujuan untuk
mengetahui soal-soal tersebut mudah, sedang dan sukar. Untuk itu digunakan
rumus:
X
IK = ……………………………………….
SMI
Keterangan:
IK = Indeks kesukaran
X = Rata-rata Skor
SM1 = Skor maksimum
dibawah ini.
6
Tabel 3
Interpretasi Indeks Kesukaran
atau kelompok atas (upper group) dan kelompok kurang pandai atau kelompok
bawah (lower group). Daya pembeda suatu soal tes dapat dihitung dengan
menggunakan rumus:
X A −X B
DP :
SMI
Keterangan:
DP : Daya Pembeda
XA : rata-rata nilai kelompok atas
XB : rata-rata nilai kelompok bawah
SMI : Skor terbesar
Klasifikasi hasil daya pembeda yang diterapkan pada penelitian ini adalah
sebagai berikut:
Tabel 4
7
Untuk uji analisis selanjutnya yaitu terkait uji analisis data hasil penelitian
yang telah dilakukan bisa dengan menerapkan beberapa uji analisis sebagai
berikut.
5. Uji Normalitas
masing data yang diperoleh berasal dari populasi berdistribusi normal atau tidak
berikut:
2 ( f 0−f e ) ²
χ =∑
fe
Keterangan :
f0= Frekuensi Observasi
fe= Frekuensi Harapan.
kepentingan dan jenis data yang diuji, salah satunya yaitu dengan melalui uji
6. Uji Homogenitas
8
masing data yang diperoleh dari apakah memiliki variansi populasi yang sama
S 2eks
F= 2
S kon
Keterangan :
2 2
¿ H 0:σ = : kedua varian homogen
1 2
2 2
H 1:σ ≠ σ : kedua varian tidak homogen
1 2
populasi yang homogeny, maka langkah selanjutnya yaitu dengan menguji dua
rerata. Rumus yang dapat digunakan untuk perhitungan dua rerata adalah
x 1−x 2
t=
S¿
(√ n1 + n1 )
1 2
Keterangan :
9
dk =n1 −n2−2
dengan proses penelitian. Selain proses analisis data kuantitatif, peenlitian juga
beberapa tahapan yaitu dengan menerapkan prosedur reduksi data sebagai proses
dan dokumen. Setelah proses reduksi dan triangulasi data, proses analisis data
Daftar Pustaka