Anda di halaman 1dari 10

Teknik Analisis Data

Teknik analisis data diterapkan pada masing-masing data penelitian, untuk

data penelitian kuantitatif, analisis data merupakan kegiatan setelah data dari

seluruh responden atau sumber data lain terkumpul. Kegiatan dalam analisis data

adalah mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis responden,

mentabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh responden, menyajikan data

tiap variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan

masalah, dan melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah

diajukan. Untuk penelitian yang tidak merumuskan hipotesis, langkah terakhir

tidak dilakukan.

Teknik analisis data dalam penelitian kuantitatif menggunakan statistik.

Terdapat dua macam statistik yang digunakan untuk analisis data dalam

penelitian, yaitu statistik deskriptif, dan statistik inferensial. Statistik inferensial

meliputi statistik parametris dan statistik nonparametris. Dalam penelitian

kuantitatif, teknik analisis data yang digunakan sudah jelas, yaitu diarahkna untuk

menjawab rumusan masalah atau menguji hipotesis yang telah dirumuskan dalam

proposal (Arikunto, 2012). Karena datanya kuantitatif, maka teknik analisis data

menggunakan metode statistik yang sudah tersedia. Misalnya akan menguji

hipotesis hubungan antar dua variabel, bila datanya ordinal maka statistik yang

digunakan adalah Korelasi Spearman Rank, sedang bila datanya interval atau ratio

digunakan Korelasi Pearson Product Moment. Bila akan menguji signifikansi

komparasi data dua sampel, datanya interval atau ratio digunakan t-test dua

sampel, bila datanya nominal digunakan Chi Kuadrat. Selanjutnya bila akan

1
2

menguji hipotesis komparatif lebih dari dua sampel, datanya interval, digunakan

Analisis Varian.

Selain analisis data kuantitatif, ada juga analisis data kualitatif. Dalam

penelitian kualitatif data diperoleh dari berbagai sumber, dengan menggunakan

teknik pengumpulan data yang bermacam-maam (triangulasi), dan dilakukan

secara terus menerus sampai datanya jenuh. Dengan pengamatan yang terus

menerus tersebut mengakibatkan variasi data tinggi sekali. Data yang diperoleh

pada umumnya adalah data kualitatif (walaupun tidak menolak data kuantitatif),

sehingga teknik analisis data yang digunakan belum ada polanya yang jelas. Oleh

karena itu sering mengalami kesulitan dalam melakukan analisis.

Analisis data dalam penelitian kualitatif dialkukan sejak sebelum

memasuki lapangan, selama di lapangan, dan setelah selesai di lapangan. Dalam

hal ini Nasuiton (Sugiyono, 2016: 245) menyatakan “Analisis telah mulai sejak

merumuskan dan menjelaskan masalah, sebelum terjun ke lapangan dan

berlangsung terus sampai penulisan hasil penelitian”. Analaisis data menjadi

pegangan bagi penelitian selanjutnya. Naun dalam penelitian kualitatif, analisis

data lebih difokuskan selama proses lapangan bersamaan dengan pengumpulan

data. Meskipun dalam kenyataannya, analisis data kualitatif berlangsung selama

proses pengumpulan data dari pada setelah selesai pengumpulan data. Pada

proses analisis data baik data kuantitatif maupun data kualitatif diperlukan suatu

teknik untuk menganalisis data-data tersebut. Teknik analisis data digunakan

untuk menganalisis data yang didapatkan dari hasil penelitian, teknik-teknik


3

analisis yang digunakan diantaranya yang bersifat data kuantitatif dan data

kualitatif sebagai berikut:

1. Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur sejauh mana instrumen tes yang

akan diberikan teruji kevaliditasannya. Sebuah tes dikatakan valid apabila tes

tersebut mengukur apa yang hendak diukur. Hasil penelitian yang valid bila

terdapat kesamaan antara data yang terkumpul dengan data yang sesungguhya

terjadi pada obyek yang diteliti (Sugiyono, 2016: 121). Dalam beberapa penelitian

banyak menggunakan uji validitas, salah satu rumus yang dipakai dalam menguji

uji validitas diantaranya yaitu dengan menggunakan rumusan Product Moment

Person sebagai berikut:

r xy =¿ ¿

Keterangan:

r xy =¿ Koefisien korelasi antara variabel X dan Y


N = Jumlah peserta didik uji coba
X = Skor item
Y = Skor total

Kriteria pengujiannya:

Jika thitung ≥ ttabel, maka soal tersebut valid

Jika thitung ≤ ttabel, maka soal tersebut tidak valid

Interpretasi nilai validitas yang diterapkan dalam penelitian bisa

diinterpretasikan sebagai berikut.

Tabel 1
4

Interpretasi Nilai Validitas

Validitas Interpretasi
0,91 < rxy  1,00 Sangat Tinggi
0,71 < rxy  0,90 Tinggi
0,41 < rxy  0,70 Sedang
0,21 < rxy  0,40 Rendah
0,01 < rxy  0,20 Sangat Rendah
rxy  0,00 Tidak Valid

2. Uji Reabilitas

Setelah melakukan uji validitas, langkah dalam teknik analisis data yaitu

dengan menuji reabilitas. Suatu instrumen dikatakan reliabel apabila terdapat

kesamaan data dalam waktu yang berbeda (Sugiyono, 2016: 121) contoh bila

dalam obyek yang diteliti sebelumnya berwarna merah, maka obyek yang diteliti

sekarang dan seterusnya juga berwarna merah. Untuk menghitung koefisien

reabilitas bentuk uraian digunakan rumus alpha sebagai berikut:

∑ s2
r 11 =
n
( n−1 )− 1−( ) i
s2
t

Keterangan:
r 11 = Koefisien reabilitas
n = Banyaknya butir soal
2
∑ Si = Jumlah varian skor setiap item
St 2 = Varian skor total

Sedangkan untuk interpretasi nilai reliabilitas yang diterapkan adalah

sebagai berikut.
5

Tabel 2
Interpretasi Reliabilitas Tes

Koefisiesn Reliabilitas r 11 Interprestasi Reliabilitas


r11  0,20 Sangat Rendah
0,21  r11  0,40 Rendah
0,41  r11  0,70 Sedang
0,71  r11  0,90 Tinggi
0,91  r11  1,00 Sangat Tinggi

3. Uji Tingkat Kesukaran

Uji taraf kesukaran instrumen penelitian dihitung dengan menghitung

indeks besarannya. Indeks kesukaran adalah bilangan yang menunjukkan sukar

dan mudahnya sesuatu soal. Besar indeks kesukaran antara 0,00 sampai 1,0.

Indeks kesukaran ini menunjukkan taraf kesukaran soal. Hal ini bertujuan untuk

mengetahui soal-soal tersebut mudah, sedang dan sukar. Untuk itu digunakan

rumus:

X
IK = ……………………………………….
SMI

Keterangan:
IK = Indeks kesukaran
X = Rata-rata Skor
SM1 = Skor maksimum

Setelah nilai tersebut dihitung, maka hasil indeks kesukaran yang

diperoleh di klasifikasikan berdasarkan interpretasi indeks kesukaran pada tabel

dibawah ini.
6

Tabel 3
Interpretasi Indeks Kesukaran

Indeks Kesukaran Interprestasi


IK= 1,00 Soal Terlalu Mudah
0,70 < IK < 1,00 Soal Mudah
0,30 < IK  0,70 Soal Sedang
0,00 < IK  0,30 Soal Sulit
IK = 0,00 Soal Sangat Sulit

4. Uji Daya Pembeda

Daya pembeda soal adalah kemampuan sesuatu soal untuk membedakan

subyek yang berkemampuan tinggi dengan subyek yang berkemampuan rendah.

Seluruh pengikut tes dikelompokkan menjadi 2 kelompok, yaitu kelompok pandai

atau kelompok atas (upper group) dan kelompok kurang pandai atau kelompok

bawah (lower group). Daya pembeda suatu soal tes dapat dihitung dengan

menggunakan rumus:

X A −X B
DP :
SMI

Keterangan:
DP : Daya Pembeda
XA : rata-rata nilai kelompok atas
XB : rata-rata nilai kelompok bawah
SMI : Skor terbesar

Klasifikasi hasil daya pembeda yang diterapkan pada penelitian ini adalah

sebagai berikut:

Tabel 4
7

Interprestasi Daya Pembeda


Daya Pembeda (DP) Insterpretasi
DP  0,00 Sangat Jelek
0,00< DP  0,20 Jelek
0,20 < DP 0,40 Cukup
0,40 < DP 0,70 Baik
0,70 < DP 1,00 Sangat Baik

Untuk uji analisis selanjutnya yaitu terkait uji analisis data hasil penelitian

yang telah dilakukan bisa dengan menerapkan beberapa uji analisis sebagai

berikut.

5. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan dengan tujuan mengetahui apakah masing-

masing data yang diperoleh berasal dari populasi berdistribusi normal atau tidak

berdistribusi normal. Perhitungan uji normalitas menggunakan rumus sebagai

berikut:

2 ( f 0−f e ) ²
χ =∑
fe

Keterangan :
f0= Frekuensi Observasi
fe= Frekuensi Harapan.

Uji normalitas bisa melalui pengujian rumusan yang berbeda tergantung

kepentingan dan jenis data yang diuji, salah satunya yaitu dengan melalui uji

Kolmogorov-Smirnow yang kemudian diterapkan kepada rumusan hipotesis yang

telah ditentukan sebelumnya.

6. Uji Homogenitas
8

Uji homogenitas dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui masing-

masing data yang diperoleh dari apakah memiliki variansi populasi yang sama

atau berbeda. (Somantri dan Muhidin, 2012:293).

S 2eks
F= 2
S kon

Keterangan :

S2eks = Varians besar

S2kon = Varians kecil

Berikut ini merupakan contoh rumusan hipotesis statistik dalam penujian

analisis data homogen ebagai berikut :

2 2
¿ H 0:σ = : kedua varian homogen
1 2

2 2
H 1:σ ≠ σ : kedua varian tidak homogen
1 2

7. Uji Dua rerata (Uji-t)

Jika data yang diperoleh berdistribusi normal serta memiliki varian

populasi yang homogeny, maka langkah selanjutnya yaitu dengan menguji dua

rerata. Rumus yang dapat digunakan untuk perhitungan dua rerata adalah

menggunakan uji-t berikut (Somantri dan Muhidin, 2006:172).

x 1−x 2
t=
S¿
(√ n1 + n1 )
1 2

Dimana = S¿= Standar Devisi Gabungan

Keterangan :
9

S¿ = Standar Devisi Gabungan

dk =n1 −n2−2

8. Uji t (Uji Hipotesis)

Uji t digunakan untuk menguji signifikansi variasi hubungan antara

variabel X dan Y, apakah variabel X benar-benar berpengaruh secara parsial

terhadap variabel Y. Kesemua uji analisis tersebut digunakan dan disesuaikan

dengan proses penelitian. Selain proses analisis data kuantitatif, peenlitian juga

menerapkan data kualitatif. Proses analisis data kualtatif diterapkan melalui

beberapa tahapan yaitu dengan menerapkan prosedur reduksi data sebagai proses

pemilihank pemusatan perhatian pada penyederhanaan dan transformasi data

kasar yang muncul dari catatan-catatan tertulis di lapangan. Selain dengan

mereduksi data secara berkelanjutan, analisis kualitatif juga menerapkan teknik

triangulasi sebagai teknik untuk mengecekan keabsahan data dengan

membandingkan hasil observasi terhadap objek penelitian.

Contoh triangulasi yang bisa diterapkan menggunakan teknik observasi

dan dokumen. Setelah proses reduksi dan triangulasi data, proses analisis data

kualitatif diterapkan dengan menarik kesimpulan. Kegiatan ini diterapkan mulai

dari mencari arti, mencatat keteraturan, pola-pola kegiatan, penjelasan, alur

kegaitan sehingga memunculkan kesimpulan final sebagai bentuk analisis data.

Daftar Pustaka

Arikunto. (2012). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka


Cipta.
10

Somantri dan Muhidin. (2006). Dasar-Dasar Metode Statistika Untuk Penelitian.


Bandung: Pustaka Setia.
Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Kuantitati, Kualitatf dan R & D. Bandung:
Alfabeta.

Anda mungkin juga menyukai