Anda di halaman 1dari 5

RINGKASAN UU PERADILAN UMUM

UU No. 2 Tahun 1986 Tentang Peradilan Umum


Pasal 10
(1) Susunan PN => Pimpinan, Hakim Anggota, Panitera, Sekretaris, dan Juru sita.
(2) Susunan PT => Pimpinan, Hakim Anggota, Panitera, dan Sekretaris.

UU No. 8 Tahun 2004 Tentang Perubahan UU No. 2 Tahun 1986


Pasal 18
(1) Kecuali ditentukan lain oleh atau berdasarkan UU, Hakim tidak boleh merangkap
menjadi:
a. Pelaksana putusan pengadilan;
b. Wali, pengampu, dan pejabat berkaitan dengan suatu perkara yang diperiksa
olehnya;
c. Pengusaha;
Pasal 37
Panitera, Wakil Panitera, Panitera Muda, dan Panitera Pengganti Pengadilan diangkat dan
diberhentikan dari jabatannya oleh MA.
Pasal 57
Ketua Pengadilan menetapkan perkara yang harus diadili berdasarkan nomor urut, kecuali
terhadap tindak pidana yang pemeriksaannya harus didahulukan, yaitu:
a. korupsi;
b. terorisme;
c. narkotika/psikotropika;
d. pencucian uang; atau
e. perkara tindak pidana lainnya yang ditentukan oleh undangundang dan perkara yang
terdakwanya berada di dalam Rumah Tahanan Negara.
Pasal 65
(1) Jurusita bertugas:
a. melaksanakan semua perintah yang diberikan oleh Ketua Sidang;
b. menyampaikan pengumuman-pengumuman, tegoran-tegoran, protes-protes, dan
pemberitahuan putusan Pengadilan menurut cara-cara berdasarkan ketentuan
undang-undang;
c. Melakukan penyitaan atas perintah Ketua Pengadilan Negeri;
d. membuat berita acara penyitaan, yang salinannya diserahkan kepada pihak-pihak
yang berkepentingan.
(2) Jurusita berwenang melakukan tugasya di daerah hukum Pengadilan yang
bersangkutan.

UU No. 49 Tahun 2009 Tentang Perubahan Kedua Atas UU No. 2 Tahun 1986
Pasal 8
(1) Di lingkungan Peradilan Umum dapat dibentuk pengadilan khusus.
(2) Pada pengadilan khusus dapat diangkat hakim ad hoc.
Pasal 13A
(1) Pengawasan internal tingkah laku hakim => MA.
(2) Untuk menjaga dan menegakkan kehormarmatan, keluhuran martabat, serta perilaku
hakim, pengawasan eksternal => KY.
Pasal 13C
(2) Dalam hal terdapat perbedaan antara pengawasan internal dan eksternal, pemeriksaan
bersama dilakukan MK dan KY.
Pasal 14
(2) Untuk diangkat menjadi ketua, wakil ketua PN => berpengalaman paling singkat 7
tahun sebagai PN.
Pasal 14B
(2) Untuk diangkat sebagai hakim ad hoc, dilarang merangkap sebagai pengusaha
Pasal 15
(1) Untuk diangkat menjadi hakim pengadilan tinggi, seseorang hakim harus:
b. Berumur paling rendah 40 tahun;
c. Berpengalaman paling singkat 5 tahun sebagai Ketua, Wakil Ketua PN, atau 15
tahun sebagai hakim PN;
d. Lulus eksaminasi yang dilakukan MA.
Pasal 16
(1) Hakim pengadilan diangkat oleh Presiden atas usul Ketua MA.
(1a) Hakim pengadilan diberhentikan oleh Presiden atas usul Ketua MA dan/atau Komisi
Yudisial melalui Ketua MA.
(2) Ketua dan Wakil Ketua Pengadilan diangkat dan diberhentikan oleh Ketua MA.
Pasal 19
(1) Ketua, wakil ketua, hakim pengadilan diberhentikan dengan hormat karena:
a. Atas permintaan sendiri secara tertulis;
b. Sakit jasmani atau rohani secara terus menerus;
c. Telah berumur 65 tahun bagi ketua, wakil ketua, dan hakim PN, dan 67 tahun
bagi ketua, wakil ketua, dan hakim pengadilan tinggi;
d. Ternyata tidak cakap dalam menjalankan tugasnya.
Pasal 20
(1) Ketua, wakil ketua, & hakim pengadilan diberhentikan dengan tidak hormat
alasannya:
c. Melalikan kewajibannya dalam menjalankan tugas terus-menerus selama 3 bulan.
Pasal 22
(3) Sebelum diberhentikan tidak dengan hormat, dapat diberhentikan sementara oleh
Ketua MA paling lama 6 bulan.
Pasal 28
Untuk dapat diangkat menjadi Panitera PN, seorang calon harus memenuhi syarat:
e. Berpengalaman paling singkat 3 tahun sebagai wakil panitera, 5 tahun sebagai
panitera muda PN, atau menjabat sebagai wakil panitera PT.
Pasal 29
Untuk dapat diangkat menjadi Panitera PT, seorang calon harus memenuhi syarat:
c. Berpengalaman paling singkat 3 tahun sebagai wakil panitera, 5 tahun sebagai
panitera muda PT, atau 3 tahun sebagai panitera PN.
Pasal 30
Untuk dapat diangkat menjadi Wakil Panitera PN, seorang calon harus memenuhi syarat:
b. Berpengalaman sekurang-kurangnya 3 tahun sebagai panitera muda atau 4 tahun
sebagai panitera pengganti PN.
Pasal 31
Untuk dapat diangkat menjadi Wakil Panitera PT, seorang calon harus memenuhi syarat:
c. Berpengalaman paling singkat 2 tahun sebagai panitera muda, 5 tahun sebagai
panitera pengganti PT, 3 tahun sebagai wakil panitera PN, atau menjabat sebagai
panitera PN.
Pasal 32
Untuk dapat diangkat menjadi Panitera Muda PN, seorang calon harus memenuhi syarat:
b. Berpengalaman sekurang-kurangnya 2 tahun sebagai panitera pengganti PN.
Pasal 33
Untuk dapat diangkat menjadi Panitera Muda PT, seorang calon harus memenuhi syarat:
b. Berpengalaman sekurang-kurangnya 2 tahun sebagai panitera pengganti PT, 3 tahun
sebagai panitera muda, 5 tahun sebagai panitera pengganti PN, atau menjabat sebagai
wakil panitera PN.
Pasal 34
Untuk dapat diangkat menjadi Panitera Pengganti PN, seorang calon harus memenuhi syarat:
b. Berpengalaman sekurang-kurangnya 3 tahun sebagai pegawai negeri pada PN.
Pasal 35
Untuk dapat diangkat menjadi Panitera Pengganti PT, seorang calon harus memenuhi syarat:
b. Berpengalaman sekurang-kurangnya 3 tahun sebagai panitera pengganti PN atau 8
tahun sebagai pegawai negeri pada PT.
Pasal 36
Panitera tidak dapat merangkat menjadi:
a. wali;
b. pengampu;
c. advokat; dan/atau
d. pejabat peradilan yang lain.
Pasal 36a
Panitera, Wakil Panitera, Panitera Muda, dan Panitera Pengganti pengadilan diberhentikan
dengan hormat dengan alasan:
d. telah berumur 60 tahun bagi panitera, wakil panitera, panitera muda, dan panitera
pengganti PN.
e. telah berumur 62 tahun bagi panitera, wakil penitera, panitera muda, dan panitera
pengganti PT.
Pasal 37
Panitera, Wakil Panitera, Panitera Muda, dan Panitera Pengganti Pengadilan diangkat dan
diberhentikan dari jabatannya oleh MA.
Pasal 40
(1) Untuk dapat diangkat menjadi juru sita, seorang calon harus memenuhi syarat:
d. Berijazah Pendidikan menengah;
e. Berpengalaman paling singkat 3 tahun sebagai juru sita pengganti
(2) Untuk dapat diangkat menjadi juru sita pengganti, seseorang harus memenuhi syarat:
a. Syarat sebagaimana a-f;
b. Berpengalaman paling singkat 3 tahun sebagai pegawai negeri pada PN.
Pasal 41
(1) Juru sita PN diangkat dan diberhentikan oleh MA atas usul Ketua Pengadilan yang
bersangkutan.
(2) Juru sita Pengganti diangkat dan diberhentikan oleh Ketua Pengadilan yang
bersangkutan.
Pasal 46
Untuk dapat diangkat menjadi wakil sekretaris PN, seorang calon harus memenuhi syarat:
d. Berijazah sarjana hukum atau sarjana administrasi;
e. Berpengalaman paling singkat 2 tahun di bidang administrasi peradilan.
Pasal 47
Untuk dapat diangkat menjadi wakil sekretaris PT, seorang calon hakim memenuhi syarat:
a. Syarat sebagaimana a-f;
b. Berpengalaman paling singkat 4 tahun di bidang administrasi peradilan.
Pasal 52A
(2) Pengadilan wajib menyampaikan salinan putusan kepada para pihak => 14 hari.

Anda mungkin juga menyukai