Anda di halaman 1dari 7

Susunan pengadilan diatur dalam Bab II Pasal 6 sampai dengan Pasal 48 UU No.

7 Tahun 1989
jo. UU No.3 Thn 2006Kekuasaan kehakiman di lingkungan Peradilan Agama, secara vertikal
berpuncak pada Mahkamah Agung sebagai Pengadilan Negara Tertinggi. Secara horizontal,
susunan Pengadilan Agama berkedudukan pada setiap kota madya atau kabupaten.Pengadilan
Tinggi Agama berkedudukan pada setiap ibu kota propinsi.

A. Susunan Hierarki dilingkungan Peradilan Agama

Pengadilan Agama

Merupakan pengadilan tingkat pertama yang dibentuk dengan Keputusan Presiden. Merupakan
pengadilan tingkat banding /tingkat terakhir yang dibentuk dengan UU yakni Pasal 6 UU No. 7
Tahun 1989, lingkungan Peradilan Agama terdiri dari dua tingkat; yaitu Pengadilan Agama
sebagai Pengadilan Tingkat Pertama dan Pengadilan Tinggi Agama sebagai Pengadilan Tingkat
Banding.Sebagai Pengadilan Tingkat Pertama, pengadilan ini bertindak menerima, memeriksa
dan memutuskan setiap permohonan atau gugatan pada tahap awal dan paling bawah.
Pengadilan Agama bertindak sebagai peradilan sehari-hari yang menampung, memutus dan
mengadili pada tahap awal setiap perkara yang diajukan oleh setiap pencari keadilan.Dalam
kedudukan sebagi instansi Pengadilan Tingkat Pertama, peradilan agama harus menerima,
memeriksa dan memutus perkara-perkara permohonan serta perkara gugatan tersebut. Didalam
pasal 56, Pengadilan Agama dilarang menolak untuk menerima, memeriksa dan memutuskan
perkara yang diajukan kepadanya dengan alasan apa pun.Dalam melaksanakan fungsi dan
kewenangannya sebagai Pengadilan Tingkat Banding, Susunan pengadilan agama terdiri dari :

Pimpinan (Ketua dan Wakil Ketua)Hakim

Anggota Panitera
Sekretaris

Juru Sita

Pengadilan Tinggi Agama

Merupakan pengadilan tingkat banding /tingkat terakhir. Pengadilan Tinggi Agama mengoreksi
putusan Pengadilan Agama, menguatkan atau membatalkan putusan Pengadilan Agama. (Pasal 6
ayat 2 dan Pasal 8 UU No. 7 Thn 1989). Didalam pasal 10 ayat (3) UU No. 14 Thn 1970,
sekarang UU No. 4 Tahun 2004 ditegaskan berkaitan dengan tingkatan hierarki, putusan
Pengadilan Agama disebut Pengadilan Tingkat Pertama, dan putusan Pengadilan Tinggi Agama
disebut putusan tingkat terakhir.Makna putusan Pengadilan Tinggi Agama sebagai putusan
tingkat terakhir adalah pemeriksaan mengenai keadaan, fakta, dan pembuktian pokok perkara
sudah selesai dan berakhir. Itu sebabnya Peradilan Tingkat Pertama dan tingkat banding
disebut peradilan “judex facti”. Hal-hal yang berkenaan dengan fakta dan pembuktian yang
telah dinilai oleh Pengadilan Agama dan Pengadilan Tinggi Agama, tidak dapat lagi dinilai
ulang, karena putusan dan penilaian tentang hal tersebut sudah berakhir dan terakhir.

Susunan PTA terdiri dari:

Pimpinan (Ketua dan Wakil Ketua)Hakim

Anggota (Hakim Tinggi)

Panitera

Sekretaris

MA ( Mahkamah Agung )

Ditinjau dari sudut tingkatan hierarki, MA adalah badan peradilan tingkat terakhir bagi semua
lingkungan peradilan. Menurut Pasal 30 UU No. 14 Th. 1985 Mahkamah. Agung dalam tingkat
kasasi membatalkan penetapan atau putusan pengadilan dari semua lingkungan peradilan karena
tidak berwenang atau melampauai batas wewenang.Salah menerapkan atau melanggar hukum
yang berlaku dan lalai memenuhi syarat-syarat yang diwajibkan oleh peraturan perundang-
undangan yang mengancam kelalaian itu dengan batalnya putusan yang bersangkutan.

Kewenangan MA menurut pasal 11 ayat (2) UU 4/2004


Mengadili pada tingkat kasasi terhadap putusan yang diberikan pada tingkat terakhir oleh
pengadilan di semua lingkungan peradilan yang berada diMA

Menguji peraturan perundang-undangan di bawah UU terhadap UU Kewenangan lainnya yang


diberikan UU
Kewenangan & Tugas MA menurut Pasal 28 UU No 14/1985
MA bertugas dan berwenang memeriksa dan memutus permohonan kasasi dan Sengketa tentang
kewenangan mengadiliPermohonan PK putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan
hukum tetap

B. Susunan Organisasi Peradilan Agama

Susunan organisasi Pengadilan Agama (PAg.)dan Pengadilan Tinggi Agama (PTA)diatur dalam
Pasal 9 UU No. 7 Th 1989 dan UU No.3 Thn.2006 dst. dalam pasal 9 ayat (1) ditentukan bahwa
susunan Pengadilan Agama terdiri dari pimpinan, hakim anggota, panitera, sekretaris, dan Juru
Sita. Dalm ayat (2) ditetapkan ttg susunan Pengadilan Tinggi Agama yg terdiri atas pimpinan,
hakim anggota, panitera dan sekretaris. Menurut M. Yahya Harahap, gambaran dari susunan
organisasi Pengadilan Agama sesuai dengan kehendak Bab II Bagian Pertama, Pasal 9 dan
seterusnya adalah sebagai berikut :

1. Ketua Pengadilan

Ketua dan Wakil Ketua diangkat dan diberhentikan oleh Ketua MA.

Tugas Ketua Pengadilan


Mengatur pembagian tugas para hakim
Membagikan semua berkas perkara dan atau surat-surat lain yang berhubungan dengan
perkara yang diajukan ke pengadilan kepada majelis hakim untuk diselesaikan

Menetapkan perkara yang harus diadiliMengawasi kesempurnaan pelaksanaan penetapan


atau putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap

Syarat menjadi Ketua Pengadilan


Untuk menjadi Ketua atau Wakil Ketua PA harus berpengalaman menjadi hakim PA
minimal 10 tahun

harus berpengalaman menjadi hakim PTA minimal 5 tahun atau 3 tahun apabila pernah
menjabat Ketua PA

Untuk menjadi Wakil Ketua PTA harus berpengalaman menjadi hakim PTA minimal 4
tahun

2. HAKIM

Hakim adalah pejabat yang melaksanakan tugas kekuasaan kehakiman. Hakim


diangkat dan diberhentikan oleh presiden atas usul ketua MA. Hakim tidak boleh
merangkap menjadi pelaksana putusan pengadilan, wali, pengampu, dan pejabat yang
berkaitan dengan suatu perkara yang diperiksa olehnyaPengusahaAdvokat

Tugas Hakim

Melaksanakan tugas Kekuasaan Kehakiman serta wajib menggali, mengikuti, dan


memahami nilai-nilai hukum dan rasa keadilan yang hidup dalam masyarakat

Syarat menjadi Hakim PA

WNI

Islam (Pasal 13 UU No. 7 Thn 1989 dan UU No. 3 Thn 2006)

Bertakwa kepada Tuhan YME

Setia kepada Pancasila dan UUD 1945

Sarjana Syariah dan/atau Sarjana Hukum yang menguasai hukum IslamSehat jasmani dan
rohani

Berwibawa, jujur, adil, dan berkelakuan tidak tercelaBukan bekas anggota organisasi
terlarang
Usia minimal 25 tahun

Syarat menjadi Hakim PTA


Syarat seperti sebelumnya
Usia minimal 40 tahun

Berpengalaman sebagai Ketua PA, Wakil Ketua PA minimal 5 tahun atau sebagai hakim
PA minimal 15 tahun

Lulus eksaminasi

Wakil panitera mempunyai fungsi :


Memimpin dan membagi hasil semua tugas fungsional peradilan

Memimpin dan membawahi petugas fungsional murni yang terdiri atas para panitera
pengganti, serta petugas fungsional yang bersifat struktural yaitu para panitera muda

Menyeleksi jumlah panitera pengganti yang berpatokan pada jatah bezetting (pengisian
formasi).

Tugas - tugas unsur pelayanan yang dilaksanakan oleh panitera muda adalah :
Unsur yang menangani registrasi dan penyiapan berkas perkara;Unsur yang membantu
penyediaan peraturan dan perundang-undangan;Unsur yang menangani permintaan
banding dan kasasi.

35 PANITERAPanitera tidak merangkap sebagai sekretaris pengadilan

36 Tugas PaniteraPanitera bertugas menyelenggarakan administrasi perkara dan mengatur tugas


wakil panitera, panitera muda, dan panitera penggantiMembantu hakim dengan menghadiri dan
mencatat jalannya sidang pengadilanMelaksanakan penetapan atau putusan pengadilanWajib
membuat daftar semua perkara yang diterima di kepaniteraan yang diberi nomor urut dan
dibubuhi catatan singkat tentang isinya

37 Cont’d Membuat salinan penetapan atau putusan


Bertanggung jawab atas pengurusan berkas perkara, putusan, dokumen, akta, buku daftar, biaya
perkara, uang titipan pihak ketiga, surat-surat berharga, barang bukti, dan surat lainnya

38 Syarat menjadi Panitera PA


WNIIslamBertakwa kepada Tuhan YMESetia kepada Pancasila dan UUD 1945Berijazah
serendah-rendahnya sarjana syariah atau sarjana hukum yang menguasai hukum
IslamBerpengalaman sebagai Wakil Panitera minimal 3 tahun, sebagai Panitera Muda PA
minimal 5 tahun, atau menjabat Wakil Panitera PTASehat jasmani dan rohani

39 Syarat menjadi Panitera PTA


SdaBerpengalaman sebagai Wakil Panitera minimal 3 tahun, sebagai Panitera Muda PTA
minimal 5 tahun, atau sebagai Panitera PA minimal 3 tahun

40 Susunan Organisasi Panitera


41 SEKRETARISSekretaris pengadilan bertugas menyelenggarakan administrasi umum
pengadilanSekretaris dan wakil ketua sekretaris pengadilan diangkat dan diberhentikan oleh
Ketua MA

42 Tugas SekretarisMenyelenggarakan administrasi umum peradilan

43 Syarat menjadi Sekretaris, Wakil Sekretaris PA & PTA


WNIBeragama IslamBertakwa kepada Tuhan YMESetia kepada Pancasila dan UUD
1945Berijazah paling rendah sarjana syariah atau sarjana hukum yang menguasai hukum
IslamBerpengalaman di bidang administrasi peradilanSehat jasmani dan rohani

Juru Sita

Juru Sita tidak boleh merangkap sebagai wali, pengampu, dan pejabat yang berkaitan dengan
perkara yang di dalamnya ia sendiri berkepentinganAdvokatJuru Sita PA diangkat dan
diberhentikan oleh Ketua MA atas usul Ketua Pengadilan ybsJuru Sita Pengganti diangkat dan
diberhentikan oleh Ketua Pengadilan ybs

Tugas Juru Sita

Melaksanakan semua perintah yang diberikan oleh ketua siding

Menyampaikan pengumuman-pengumuman, teguran-teguran, dan pemberitahuan penetapan atau


putusan pengadilan

Melakukan penyitaan atas perintah Ketua PengadilanMembuat berita acara penyitaan, yang
salinan resminya diserahkan kepada pihak-pihak yang berkepentingan

Syarat menjadi Juru Sita

WNI

Beragama Islam

Bertakwa kepada Tuhan YME

Setia kepada Pancasila dan UUD 1945

Berijazah paling rendah SMU atau yang sederajat

Berpengalaman sebagai Juru Sita Pengganti minimal 3 tahunSehat jasmani dan rohani

Syarat menjadi Juru Sita Pengganti


WNI

Beragama Islam

Bertakwa kepada Tuhan YME


Setia kepada Pancasila dan UUD 1945

Berijazah paling rendah sarjana syariah atau sarjana hukum yang menguasai hukum Islam

Berpengalaman sebagai pegawai negeri di PA minimal 3 tahun

Sehat jasmani dan rohani

Anda mungkin juga menyukai