LAPORAN TUGAS
Oleh:
Adhi Pramana Putra Ristianto 114012022003
Gabriella Cikal Noviyanti 114012022016
Irvan Meizia Maulana 114012022018
Siti Hajar Nur Amelia 114012022028
Surhadi 114012022029
Gerakan isotonic adalah gerakan penuatan dinamik dengan beban konstan, otot
berkontraksi memendek (kosentrik) dan memanjang (eksentrik) di sepanjang luas
gerak sendinya.
Gerakan isometric adalah jenis gerakan untuk latihan kekuatan otot (strength
training) untuk membuat otot berkontraksi tanpa adanya pergerakan sendi di
sekitarnya.
Gerak otot sinergis adalah dua otot yang bekerja sama sehingga menyebabkan
gerak yang searah.Kerja otot ini terjadi di sekitar sendi tujuannya untuk mengurangi
kekuatan berlebih dari otot agonis. Dua otot tersebut bekerja bersama menggerakan
tangan menelungkup dan menengadah.
Gerak otot Agonis berhubungan dengan gerak tubuh dan sering disebut sebagai
penggerak tubuh utama. Ini karena gerak otot agonis dapat menghasilkan gerakan
utama dengan serangkaian gerakan atau gerakan utama. Sehingga dapat menghasilkan
gerakan yang diinginkan.
Mayoritas otot pada tubuh manusia dikelompokkan berpasangan. Jadi, jika ada otot
agonis ada pula otot antagonis. Cara kerja otot antagonis bertindak berkebalikan dari
otot agonis
Otot Penggerak Regio Knee
Beberapa otot – otot yang bekerja pada sendi lutut berdasarkan gerakannya, terbagi
menjadi 2 grup yaitu otot penggerak extensor knee dan flexor knee
Otot penggerak extensor knee antara lain adalah grup m. Quadriceps (musculus
rectus femoris, musculus vastus lateralis, musculus Vastus medialis, musculus vastus
intermedius) (Chavan & Wabale, 2016).
Sedangkan otot penggerak flexor knee yaitu grup otot hamstring yaitu bicep
femoris, semitendinosus, semimembranosus otot-otot lain yang juga berkontribusi
ketika gerakan fleksi lutut yaitu gastrocnemius, plantaris, popliteus, gracillis, dan
sartorius (Houglum & Bertoti, 2012).
Fleksi Knee
Kosentrik
M. semimembranosus
Eksentrik
Fascia latae
FFascia latae
M. semimembranosus
Kosentrik
fascia latae
M. semimembranosus
Eksentrik
M. semimembranosus
Agonis : Group otot hamstring; M. biceps femoris,M.semitendinosus,
M. semimembranosus
1. Wall Sit
Wall sit adalah suatu latihan yang dilakukan dengan cara menyandarkan punggung
Anda ke sebuah tembok sambil menekuk lutut seakan-akan sedang duduk, lalu
menahannya selama beberapa saat. Umumnya ditujukan untuk membentuk kekuatan
isometric.
Gerakan wall sit dapat melatih kekuatan otot bagian bawah, seperti gluteus, paha
depan dan belakanh, otot perut, dan juga betis.
Otot gluteus diantaranya m. gluteus maximus, m. gluteus medius, m. gluteus
minimus. Otot paha bagian depan yaitu group otot Quadriceps femoris; m. rectus
femoris, m. vastus lateralis, m. vastus medialis, m. vastus intermedius. Otot paham
bagian belakang yaitu Group otot hamstring; M. biceps femoris,M.semitendinosus,
M. semimembranosus. Otot bagian betis diantaranya m. gastrocnemius, m. soleus, m.
tibialis anterior.
2. Squat Hold
Squat Hold adalah latihan untuk menguatkan otot tubuh bagian bawah. Jika kamu
ingin meningkatkan kebugaran fisik dan mengencangkan otot-otot tubuh bagian
bawah, Dalam melakukan gerakan basic squat atau squat standar, ada beberapa otot
yang akan bekerja. Otot-otot tersebut antara lain adalah adalah otot paha depan, paha
belakang, bokong, perut, dan betis
Otot yang bekerja pada paha bagian depan yaitu group otot Quadriceps femoris; m.
rectus femoris, m. vastus lateralis, m. vastus medialis, m. vastus intermedius dan
sekaligus sebagai otot agonis pada gerakan squat hold. Otot yang bekerja pada paha
bagian belakang yaitu group otot Hamstring; bicep femoris, semitendinosus,
semimembranosus. Otot perut yang berkontraksi diantaranya m. rectus abdominis.
Selain itu ada pula otot bagian betis yang bekerja yaitu m. gastrocnemius, m. soleus
dan otot yang bekerja pada bagian bokong yang berkontraksi diantaranya m. gluteus
maximus, m. gluteus medius, m. gluteus minimus.
DAFTAR PUSTAKA